Bab. 15

Samar samar terdengar lantunan suara ayat suci al qur’an. Arka sudah menebak pasti itu istrinya yang sedang tadarusan al qur’an. Suara lantunan istrinya yang sedang mengaji sudah menjadi alarm bagi nya setiap paginya. Lebih tepatnya bukan pagi tapi saat dini hari.

Sang istri memang jarang membangunkannya untuk melaksanakan sholat malam, akan tetapi wanitanya itu mengencangkan bacaan al qur’an sehingga membuat Arka terbangun. Cukup unik memang tapi begitulah rumah tangga mereka terjalin selama 1 bulan 1 minggu ini.

“Yang aku mandi dulu ya.” Arka langsung bergegas mandi setelah istri mengangguk mengiyakan. Arka berlalu ke kamar mandi setelah  melihat jam menunjukkan pukul 3.30 dini hari.

Saat Arka memasuki kamarnya  setelah mandi dan berwudhu dia melihat di atas ranjang sudah ada baju coco dan sarung serta perlengkapan lain nya. Juga sejadah yang sudah terbentang di depan istrinya.  Seolah kode keras agar ia segera mengimami istrinya sholat.

“Yuk yang langsung sholat tahujjutan, keburu waktu subuh ntar.” Imbuh Arka.

Mereka berdua melaksankan sholat tahajjud bersama.  Terdengar Arka membacakan ayat suci al qur’an saat mengimami sang istri.  Terdengar merdu suara Arka saat melafalkan ayat ayat yang di bacanya. Tak  terasa mereka sudah melakukan sholat tahajjud sekalian dengan sholat witir sebagai penutup. Saat Ila dan Arka ingin membaca al qur’an bersama. Terdengar suara tangisan dari Arshaka yang memang sedang tidur di kamar Ila dan Arka.

Tanpa pikir panjang Ila langsung melihat anaknya dan ternyata pempers Arshaka penuh sehingga putra bungsunya itu merasa tak nyaman.

“Bun  bun bun!” Guman Arshaka yang tidak terlalu jelas namun bisa Ila pahami. Arka lanjut membaca al qur’an karena memang dia sangat tau  jika pun dia menghampiri Arshaka anaknya tak akan ingin bersamanya. Kasarnya anaknya memang mencari Ila bukan dirinya.

“Iya sayang ini bunda, pempersnya penuh ya nak ya. Aduh kasian anak bunda yang ganteng ini!” kata Ila.

Ila sudah melepas mukenahnya dan sekarang menggunakan baju tidur terusan sampai mata kaki tapi masih tetap terlihat manis sekaligus juga mengenakan hijab sorong untuk mempermudah nya menggantikan pempers Arshaka.

“Udah, udah wangi lagi anaknya bunda. Mau apa nak? Mau mimik? Tadi kan udah? Mau mimik lagi ya?”

“Bentar bunda bikin ya mana gendongannya biar dedek belajar buat mimik sendiri ya  nak ya!” Ila mencium cium wajah anaknya karena gemas yang disambut tawa oleh Arshaka.

Ila berlalu keluar kamar sambil membawa botol susu Arshaka yang kosong untuk diseduhkan susu yang baru sedangkan di kamar Arka menikmati tadarusannya, merasa sangat damai dengan hati nya. Seolah seluruh masalahnya menjadi plong dan hati nya lapang.

“Buat susu untuk den Arshaka nya?” bik Tina yang kebangun mengambil air di dapur bertemu dengan nyonya mudanya ini.

“Iya bi, Arshakanya lapar.”

“Oaalahb kamu lupa ama bibi ya kalau bunda ada di rumah dek Arshaka mah gitu ya, kalau ada nyonya bawaannya lengket terus.” jelas bi Tina sambil menemani Ila membuat susu untuk Arshaka.

“Ngak papa bi, namanya juga anak bunda ya nak ya?”

“Nah ini mimiknya udah siap ayo kita kekamar lagi ya nak ya,” Ila mengelus kepala Arshaka dengan sayang.

“Bik Ila ke atas dulu ya. Bibi bobo lagi nanti kepala nya pusing kalau kurang tidur.”  Ila berlalu.

“Alhamdulillah Ya Allahbsekarang rasanya semua berjalan dengan jalan yang seharusnya. Aku sangat bahagia melihat nyonya begitu peduli pada kedua anak sambungnya. Terlebih juga nyonya sangat menghormati tuan. Hamba tak ingin melihat wajah sendu seno dan juga tangisan Arshaka yang kehilangan sosok ibu dalam hidup mereka Ya Allah. Beri kesehatan dan jaga selalu nyonya dan tuan Ya Allah,” batin bibi yang matanya sudah berkaca kaca melihat ila yang begitu peduli pada anak anak Arka.

“Udah siap tadarusannya mas?” Ila saat muncul dalam kamar.

“Iya yang Alhamdulillah”

“Yaudah mas lanjut tidur saja besok kan mas ada jadwal mengajar di kampus, nanti kalau waktu subuh sudah masuk Ila bangun kan. Ila mau menidurkan dedek Arshaka dulu. Ini lagi asik minum susu.” jelas ila sambil menggendong arshaka kesana kemari dikamarnya.

“Yang bawa ke ranjang kita saja mas mau lihat jagoan kecil mas yang. Udah lama mas ngak main sama Arshaka, karena dia nempelin kamu terus," jelas Arka yang sebenarnya merasa sedikit cemburu dengan sang istri yang bisa sangat dekat dengan kedua jagoannya dirumah.

“Ya itu wajar mas Ila kan memang lebih banyak di rumah. Makanya anak anak pada lengket ama Ila.”

“Iya mas bersyukur kamu mau menerima mereka dengan hati lapang, bagaimana pun mereka bukan anak kandungmu Ila, terkadang terlalu banyak ke khawatiran  yang mas rasakan, mas takut kedua jagoan kecil mas kembali kehilangan sosok ibunya.” jelas Arka sendu sambil memandang wajah Arshaka yang sedang menghisap susu dari botol  yang di genggam oleh Ila.

Ya saat ini arshaka sedang ditidurkan oleh Ila di ranjangnya bersama Arka.

“Mas, Ila ngak mampu menjanjikan bila Ila akan selalu ada untuk mas, Seno dan Arshaka.” Hening sejenak

“Karena takdir seseorang tak ada yang tahu bisa jadi di saat Ila berusaha untuk menumpahkan seluruh kasih sayang dan perhatian Ila pada kedua anak kita tapi Allah berkata lain. Bisa jadi  aku dipanggil pulang duluan, Wallahu‘alam. Ajal seseorang tak ada yang tahu mas. Aku memang baru menikah dengan mas. Tapi mas pasti tahu pasti 1 bulan 1 minggu itu hari yang sebentar. Dan ujian rumah tangga pasti akan ada, pertanyaannya apa mas dan Ila mampu melewati itu semua.”

Arka tak menanggapi perkataan istrinya. Mata nya berkaca kaca , tapi dia melihat ila sangat santai mengatakan semuanya.

“Baik mas, maupun Ila pasti akan ada godaan yang menguji kuat atau tidaknya ikatan pernikahan kita. Karena  itu penting untuk di hati kita selalu membangun kekuatan iman. Agar mampu membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Bahkan terkadang sudah tahu itu salah tapi diri kita tak kuasa untuk menghindari itu semua. Makanya kita harus senantiasa meminta kepada allah untuk selalu menjaga hati kita agar selalu dilindungi dari

godaan syahwat dan juga berbagai hal di luar sana.”

“Jadi mas ayo berjuang bersama sama Ila ngak akan kuat sendirian Ila butuh mas. Benar kata mas Ila masih muda. Justru karena Ila masih muda maka bimbing Ila  dalam menjalani rumah tangga kita ya.”

Ila tersenyum sambil tetap menepuk nepuk pantat baby Arshaka yang sepertinya mulai terlelap. Sedangkan Arka sudah menganakkan sungai di matanya antara terharu juga merasa sangat bahagia.

Hari ini hari weekend minggu pagi. Hari menunjukkan pukul 7 pagi Arka dan Seno sedang berolahraga pagi dengan berlari pagi di sekitar komplek  perumahan mereka tinggal. Sedangkan Ila sedang membuat pecel bumbu kacang untuk sarapan nya bersama sang suami, dan anak serta  pekerja yang ada di dalam rumah mereka.

Ila sedang menata makanan, bertepatan makanan siap di hidangkan terdengar tangisan dari lantai 2, ya Arshaka memang selalu tidur bersama dengan Ila dan Arka menggunakan box bayinya.

“Ululu anak bunda masyaallah udah bangun, gantengnya. Uu mandi piagi ya nak ya biar makin ganteng jagoannya bunda."

Ila menyiapkan alat mandi untuk Arshaka dan memandikan jagoan kecilnya. Saat Ila sudah merapikan pakaian Arshaka, Arshaka sudah tampak wangi dan rapi dengan pakaian babynya. Ila menggendong Arshaka dengan kain gendongannya dan membawa  Arshaka ke bawah.

“Bundaaaaa!” pluk Seno menubruk Ila dengan spontan.

“Mas Seno keringatan jangan deket deket bunda dulu adek masih rentan sama bakteri dan kuman yok cuci tangan dan lap keringatnya. Mas juga, habis itu kita sarapan. Bunda udah bikin pecel.”

“Siaap komandan!” Arka dan Seno sama sama hormat layak nya prajurit pada komandannya.

Arshaka sedang Ila dudukkan di kursi babynya, Ila menyuapi susu dan biscuit sebagai sarapan Arshaka pagi ini.

“Sini pa, bunda ambil pecelnya!” Ila menyajikan untuk Arka.

“Nah ini buat jagoan kesayangan bunda, habisin ya nak ya!”

See you next chapter……………………..

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

2 anak sambung nempel koyok perangko

2022-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!