Ayrton kembali ke Jakarta bersama kedua orangtuanya dengan hati galau apalagi setelah berbicara panjang lebar dengan ayahnya. Pria tampan itu pun tidak menolak ketika para sepupunya mengajak ketemuan di RR's Meal pada malam harinya.
Ayrton berangkat bersama dengan Alaric karena Enzo sudah terbang untuk balapan. Keduanya mengendarai mobil Mercedez SLK warna hitam yang disimpan di garasi rumah keluarga Al Jordan. Kedua saudara sepupu itu pun menikmati jalan kota Jakarta menuju daerah Kuningan.
"Gimana Singapura kemarin?" tanya Alaric yang menyetir mobil milik Reyhan Al Jordan.
"Seru aja lihat bonyok gue pacaran" ucap Ayrton manyun.
Alaric terbahak. "Elu yang minta elu yang manyun."
"Bonyok ( bokap nyokap ) gue tuh beneran kagak ingat umur. Selfie selfie berdua, anaknya ngontrak." Alaric semakin terbahak mendengar ucapan sepupunya yang lebih tua tiga tahun darinya.
"Bukankah semua orang tua di keluarga kita seperti itu? Bahkan opa dan Oma pun sama?" ucap Alaric sambil tersenyum. Pria yang lebih mirip sang mama itu hanya terkekeh melihat Ayrton cemberut. "Mariana gimana?"
Putra Karl Schumacher itu langsung menoleh. "Kok tanya soal Mariana?"
"Yaelah bro, it's very obvious you know?" cengir Alaric. "Elu ada rasa kan sama dia?"
"Looks like."
"Apa Oom Bryan sudah men screening dia?"
"Tentu saja sudah atas permintaan Opa dan Opa Javier. "
Alaric menunggu penjelasan Ayrton tapi tampaknya pria itu enggan membicarakan.
"Mantapkan hatimu dulu bro, karena kita tidak tahu apa yang tampak belum tentu itu yang sebenarnya" ucap Alaric.
"You're right. Lho Rendra kemana?" Ayrton baru sadar sepupunya yang sebaya dan beda beberapa bulan saja tidak ada.
"Mas Rendra pulang ke Dubai soalnya eyang Hasyim kumat darah tingginya jadi dia harus membereskan pekerjaan eyang."
"Kamu nggak pulang? Bantu Rendra?" tanya Ayrton.
"Mas Rendra bilang masih bisa dia handle. Lagian juga ada paman Iqbal disana. Toh Minggu depan aku juga ke Dubai jadi santai saja bro."
Mobil yang dikendarai Alaric tiba di RR's Meal dan melihat beberapa mobil sepupu-sepupunya sudah terparkir rapi. Keduanya pun turun dari mobil hitam itu dan segera menuju ruang VIP, ruang yang selalu menjadi tempat berkumpulnya para keturunan klan Pratomo sejak generasi kedua.
Keduanya terkejut melihat semua sepupu prianya sudah berkumpul semua disana bahkan Luca dan Joey Bianchi pun ikut bergabung. Makanan dan minuman pun sudah tersedia disana.
"Wah, boys night out nih ceritanya?" gelak Alaric sambil mengambil tempat duduk di sebelah Haris Lexington. "Gimana mbak Freya? Hamilnya repotin nggak mas?"
Haris menatap Alaric dengan wajah memelas. "Kalian tahu, masa malam-malam minta ke rumah pak Budi, pegawainya Oom Kareem hanya untuk cari penampakan."
Sontak semua pria disana terbahak.
"Ya ampun cewek Ghostbuster itu ngidamnya makin durjana" gelak Hoshi.
"Yang dari Singapore... Dapat apa yang kamu cari, Ay?" tanya Joey Bianchi yang paling tua dari mereka semua. Ayah satu putri itu memang tipe ngemong ke adik-adiknya.
"Dapat nggak dapat sih bang" jawab Ayrton.
"Disholatin Ay. Insyaallah diparingi jalan" jawab Bima yang membuat Hoshi dan Abi menoleh.
"Tumben lu bener Werkudara." Abi tertawa.
"Idiiihh, sekalinya lurus malah diledek" sungut Bima manyun.
"Lho Direndra, Enzo dan Rama pada kemana?" tanya Luca Bianchi.
"Mas Rendra balik ke Dubai, ada pekerjaan disana kalau Enzo kan balapan" jawab Alaric.
"Rama sibuk urusan sama Astuti" sahut Abi ke Luca.
"Ini beneran istri-istri kalian gadha yang protes?" tanya Adrian ke semua sepupunya yang sudah menikah.
"Selama kita bilang kumpul bocah di RR's Meal sama kalian, aman lah!" kekeh Ega.
"Mas Bima, mbak Arimbi dah mau lahiran malah kumpul disini tho?" protes Anarghya.
"Lha kapan lagi bisa kumpul-kumpul begini? Ohya Patrick bukan temannya Spongebob. Kapan kamu sama Fafa resmi menikah?" Bima menatap Patrick Rogers yang hanya tersenyum mendengar keriuhan calon iparnya.
"Masih nunggu Fara berusia 20 tahun. Oom Fuji sudah ultimatum begitu" jawab Patrick.
"Bagus deh biar fase dewasanya sudah pas" sahut Anarghya.
"Yan, Dhita katanya didekati polisi ya?" tanya Hoshi ke Adrian.
"Siapa tuh?" tanya Travis kepo.
"Baru pedekate ke papa. Pintar si David, deketin ke papa dan mama dulu" kekeh Adrian. "Namanya David Hakim Satrio, kakak kelasnya Dhita waktu SMA. Sekarang sedang menyelesaikan pendidikannya di akademi kepolisian di Semarang."
"Semoga anaknya baik dan lolos screening ya" ucap Rajendra.
"Kalau David memang baik kok anaknya, tipe lurus model-model Opa Ghani gitu" jawab Adrian.
"Eh iya, gue salut lho sama Bagas. Dua kali gagal sama dua adik kita, akhirnya dapat Safira" gelak Joey.
"Apesnya Oom-oom meshum bin modus plus pedofil saja dapat Safira yang bau kencur" sarkasme Hoshi.
"Eh Quinn. Gue udah tobat chuy!" balas Bagas. "Lagian juga aku harus ngadepin clumsynya adikmu itu."
"Memang waktu unboxing ada kejadian apa?" goda Ega.
"Safira jatuh dari tempat tidur."
"HAAAAHH? Elu apain?" seru Hoshi, Bima dan Ega heboh.
"Nggak aku apa-apain kok" bela Bagas. "Safira cuma kaget lihat aku di sebelahnya. Lupa kayaknya kalau kita sudah nikah."
"Oh astaga!" Ayrton memegang pelipisnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Aji, bisa ngikutin kan obrolan kita?" tanya Joey ke pria oriental yang tampan itu.
"Bisa kok" jawab Aji sambil tersenyum.
"Ohya, Arimbi sebentar lagi lahiran, Freya sudah hamil, Rahajeng juga. Falisha gimana Ji?" Luca bertanya ke Aji yang memerah wajahnya.
"Falisha baru tahu tadi pagi kalau hamil juga."
Para pria paripurna disana langsung heboh. "Wah rombongan keponakan on the way!"
"Bang Luca, si kembar gimana?" tanya Alaric yang tahu abangnya baru dikaruniai kembar cowok cewek.
"Luke dan Leia? Tambah pintar dan tambah bar-bar. Emi sampai gemas dengan mereka berdua" jawab Luca dengan wajah berbinar-binar.
"Lagian lu ya bang, kasih nama anak kok disamain sama tokoh Star Wars. Pakai lengkap pula. Luke Skywalker Akandra Bianchi. Yang benar saja bang!" sungut Hoshi.
"Nanti besarnya aku ajarin jadi Jedi pakai lightsaber" balas Luca cuek.
Ke 18 pria yang bersaudara sepupu dan ipar itu pun mengobrol sambil menikmati hidangan yang sudah disiapkan.
"Mas Bima, mbak Arimbi di rumah sendirian?" tanya Anarghya.
"Nggak, tadi mas drop ke rumah papa Bara dan mama Gendhis."
Suara ponsel Bima pun berbunyi dan pria itu mengerenyitkan dahinya melihat siapa yang menelpon.
"Assalamualaikum papa. Wonten nopo?" sapa Bima.
"Bima, pulang kamu! Segera ke rumah sakit PRC, Arimbi mau lahiran!" teriak Bara dari seberang.
"Hah? Kok sekarang? Katanya Minggu depan? Gak sabaran banget sih bocahnya?" sungut Bima masih ngelag.
"Bimasena!!!" pekik Bara kesal dengan menantunya yang selalu bikin darting.
"Oh njih Pa .... HAAAAHH? Arimbi mau lahiran! Iya pa! Bima ke rumah sakit sekarang!" Bima pun mematikan ponselnya. "Boys, aku kudu piyeee?"
Semua pria disana melongo melihat wajah Bima yang masih mode loading.
"Ke rumah sakit begookkk!"
***
Para 5th Generation minus Rama, Enzo dan Direndra
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Bima kacau ngelag nya.. hahahahhhha
2022-10-13
1
wonder mom
dasar Bima. koplak g mari2. meh dadi bapak lho y...
2022-06-28
1
ꍏꋪꀤ_💜❄
moodboster karna kluarga gesrek....
bima junior otewe😁😁😁😁
2022-06-28
2