Bima bergegas pergi menuju rumah sakit dengan ditemani Anarghya Giandra dan Adrian Ramadhan sedangkan para pria lainnya memilih tetap tinggal di ruang VIP RR's Meal.
"Kita jangan geruduk rumah sakit, bisa kena omel Tante Gendhis sama Tante Rani nanti" ucap Ega.
"Elu nggak ke rumah sakit? Secara elu kan dokter anak" ledek Hoshi.
"Malu sama senior. Kan Tante Sheira Hayami ada disana juga. Aku mah apa atuh" sahut Ega sambil tersenyum.
Seira Hayami, ibu Faranisa, adalah seorang dokter anak yang berpraktik di sebuah rumah sakit di Tokyo. Arimbi benar-benar beruntung dikelilingi keluarga dokter yang datang dalam acara pernikahan.
"Ohya aku lupa Tante Seira masih disini. Mana masih ada Oom Fuji, Oom Nathan dan Tante Haura" gumam Joey Bianchi.
"Oke mumpung kita pada kumpul meskipun minus keluarga Giandra, mau ngobrolin apa nih?" tanya Hoshi.
"Ayrton. Are you okay?" Luca menatap ke arah sepupunya yang mendapatkan gelar Emir sama dengan Direndra, Enzo dan Alaric. Meskipun mereka bergelar bangsawan, di dalam kumpul keluarga mereka tetaplah sama sebagai cicit klan Pratomo.
"Hah? Kok bang Luca ngomong gitu?" Ayrton tergagap seperti ketahuan melamun.
"Kamu disini tapi pikiranmu melayang entah kemana" sahut Joey.
"Are you okay?" tanya Pandu perhatian.
"I'm fine kok." Ayrton memberikan senyum menenangkan ke semua sepupu-sepupunya.
"Benar kata Bima tadi, dibawa dalam doa. Biar kamu tahu apa yang terbaik buat kamu" timpal Travis.
"Ohya, selamat ya buat Al Jordan dan Al Azzam menang tender pembangkit listrik di Dubai" puji Bagas.
"Kamu tahu Gas?" tanya Hoshi.
"Tahu karena ramai di grup bisnis."
"Hebat!" ucap Aji tulus.
"Makanya mas Rendra pulang ke Dubai lebih dulu karena masih banyak hal yang harus diselesaikan disana." Alaric menatap para kakak sepupunya. "Masih alot negosiasi untuk pembebasan lahan milik Al Azzam."
"Mungkin karena mereka sudah nyaman tinggal disana jadi menolak pindah." Benji menatap Alaric.
"Bisa jadi Ben" sahut Alaric.
"Semoga Direndra bisa melakukan pendekatan persuasif bukan dengan kekerasan. Kita tahu kan kita tidak suka main kasar kalau tidak keterlaluan" ucap Joey.
"Haris, kamu kenapa?" tanya Ega melihat suami Freya itu manyun saat membaca pesan di ponselnya.
"Duh istriku satu itu. Bisa-bisanya minta dibawain roti canai. Jam segini apa masih ada yang jual?" Haris pun manyun.
"Hei, ada chef nganggur kenapa nggak kamu manfaat kan?" Rajendra tertawa.
"Oh iya lupa. Ada chef disini!" seru Alaric.
"Aku telpon Freya dulu. Dia minta model apa roti canai nya." Rajendra mengambil ponselnya lalu menelpon sang adik. "Assalamualaikum Frey."
***
Direndra memulai misi menyamarnya dengan memilih-milih baju biasa yang tidak bermerk untuk dibawanya ke dusun Al Shiba yang merupakan bagian dari tanah milik Al Azzam.
"Pangeran? Apa pangeran yakin?" Iqbal memastikan lagi apalagi Direndra menolak mendapatkan pengawalan padahal sudah menjadi aturan di istana, semua keturunan Al Azzam mendapatkan pengawalan.
"Tenang saja Paman Iqbal. Aku akan baik-baik saja." Direndra tersenyum.
Iqbal tentu saja tidak tenang meninggalkan Direndra yang notabene pewaris gelar Emir Al Azzam harus sendirian disana.
"Paman akan menemani kamu." Putus Iqbal.
"Tapi paman, eyang sama siapa disini? Kan biasanya bersama paman kemanapun." Direndra mencoba menegosiasi ke pengawal eyangnya. "Lagipula paman kan ikut ke dusun Al Shiba kan?"
"Anda salah pangeran. Saya waktu itu tidak ikut karena saya harus mengurus pertemuan dengan para investor di kantor AJ Corp."
Direndra mencoba mengingat-ingat. Oh iya, paman Iqbal tidak ada disana.
"Biar Yang Mulia nanti bersama Fahd yang akan mendampingi selama saya dan pangeran berada di dusun Al Shiba."
Direndra menghela nafas panjang tidak bisa berdebat dengan sahabat daddynya yang sangat over protective.
"Oke paman biar Eyang bersama paman Fahd sedangkan kita tinggal di dusun Al Shiba. Kita akan berperan sebagai paman dan keponakan yang di PHK sebagai seorang guru dan mencoba mengadu nasib disana."
"Kalau begini, aku tenang pangeran" senyum Iqbal.
***
Keesokan harinya semua keluarga besar klan Pratomo mendapatkan kabar bahagia bahwa Arimbi dan Bima dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Arkananta Mahija Giandra Baskara. Semenjak hubungan Bima dan ayahnya Prayogha membaik, pria itu kembali memakai nama belakang keluarga ayahnya.
Bayi laki-laki yang lahir dengan proses normal dengan panjang 52cm dan berat 3,6kg itu tampak perpaduan kedua orangtuanya namun semua keluarga besar meyakini bahwa Arka akan mewarisi sikap slengean papanya.
Bara, Ghani dan Raka Pradipta mendapatkan ucapan selamat dari para keluarga begitu juga dengan Arum, Alexandra dan Luna yang mendapatkan cucu pertama laki-laki pula. Prayogha Baskara sendiri mengatakan akan ke Jakarta untuk melihat cucunya. Pada saat acara pernikahan, pria paruh baya itu memang tidak hadir karena kondisi kesehatannya tapi demi melihat cucunya, Baskara pun ingin ke Jakarta.
Arimbi merasa bahagia karena saat melahirkan Arka, ibunya Arum dan tante Rani bertindak sebagai dokter obgyn nya sedangkan Tante Seira hadir sebagai dokter anak yang langsung memeriksa cucu keponakannya.
Direndra yang melihat foto keponakannya, tersenyum bangga. Betapa lucunya putra Arimbi dan Bima.
Direndra sendiri sedang bersiap-siap untuk pergi ke dusun Al Shiba bersama Iqbal yang masih melakukan briefing bersama Fadh tentang tugas apa saja yang harus diurus oleh pria yang lebih muda dari Iqbal itu selama mereka berdua tidak ada di istana.
Eyang Hasyim dan eyang Aisyah meminta agar Iqbal dan Direndra untuk berhati - hati karena mereka mendatangi warga yang masih galau untuk pindah atau tidak.
Setelah dua hari melakukan persiapan, Direndra dan Iqbal pun berangkat menuju dusun Al Shiba menggunakan sebuah Jeep butut.
***
Bagas Hadiyanto yang tahu bahwa sepupunya Mariana sudah bertemu dengan Ayrton dan kedua orangtuanya di Singapura, meminta pria tampan itu untuk bertemu dengannya. Bagas ingin tahu sejauh mana sepupu Safira itu memiliki perasaan kepada Mariana.
Dan kini keduanya bertemu di Starbucks yang bersebalahan dengan gedung Bank Arta Jaya milik Bagas.
Ayrton menatap Bagas yang siang ini memakai jas hitam dan kemeja putih dengan dasi hitam sedangkan dirinya jauh lebih santai dibandingkan iparnya itu.
"Wah, pak direktur utama santai banget jalan ke Starbucks" goda Ayrton melihat Bagas jalan kaki dari gedungnya ke sebelah.
"Hanya segini saja harus naik mobil? Males banget" kekeh Bagas.
Keduanya kini duduk di sudut cafe setelah memesan minuman masing-masing.
"Ayrton, serius kamu kemarin ke Singapura?" tanya Bagas sambil menyesap minumannya.
"Iya sekalian mamaku membeli beberapa baju di butik Carolina Herrera tempat Mariana bekerja."
Bagas menatap serius ke arah Ayrton. "Kamu suka dengan sepupuku?"
"Aku tertarik dengan sepupumu. Kenapa?"
"Apakah kamu tahu kalau dia janda anak satu?"
"Tahu, Mariana bercerita sendiri padaku bahkan aku juga tahu selisih usia kami. Kenapa Gas? Sebenarnya bagaimana ceritanya Mariana menjadi janda?" Ayrton memandang Bagas serius dan kepo.
"Aku akan menceritakan padamu..."
***
Yuhuuuu Up Sore Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
97 ⁷⟬⟭💜❄ʰᶦᵃᵗ☑︎
mikirin janda anak 1 bang😁😁😁
2022-06-29
1
ellyana imutz
hah! tambh penasaran dgn kisah masalalu mariana..... d tambh rendra yg bakaln cinlok
2022-06-28
2
Yuli Budi
gantung thor
2022-06-28
1