Ayrton langsung sumringah ketika sang mommy Sabine, mengajak nya ke Singapura bersama dengan sang Daddy, Karl. Misi untuk mengenal lebih lanjut gadis cantik yang lima tahun lebih tua segera dilaksanakan.
Pria tinggi itu tidak memperdulikan perbedaan usia toh Rajendra dan Aruna juga tua Aruna sebulan, keluarga nya tidak ada masalah. Eh? Tapi ini lima tahun ya? Wuaduh!
Ayrton mengacak-acak rambut coklatnya dengan kasar membuat Karl yang melihat putranya seperti kebingungan hanya menepuk bahunya pelan. Ketiga anggota keluarga Schumacher sekarang dalam perjalanan ke Singapura menggunakan pesawat Singapore Airlines di kelas bisnis.
"Kamu kenapa boy?" tanya Karl sambil mencondongkan tubuhnya ke kursi Ayrton.
"Tidak apa-apa Dad. Hanya kebayang harus pertandingan polo bulan depan."
"Kudamu yang bernama Simba kan dalam kondisi prima, Ay. Jadi tidak ada masalah kan?" Karl tersenyum kea arah putra semata wayangnya.
Daddy Karl kagak kelihatan tattoonya
Bocah galau
"Simba sih sehat-sehat Dad." Akunya yang nggak sehat.
"Kalau begitu, nggak ada masalah kan, Ay?" ucap Karl yang sebenarnya tidak terlalu setuju Ayrton menjadi Emir disana bersama dengan Enzo tapi karena Senna hanya punya Sabine, mau tidak mau cucu laki-lakinya yang mewarisi gelar Emir sama halnya dengan keluarga Al Azzam.
"Iya sih. Hanya saja bulan depan kan aku harus menghadapi Rendra."
"Rendra kan tidak terlalu antusias dengan polo, dia lebih suka dengan ajang berkuda. Alaric malah lebih suka balapan motor daripada polo."
"Enzo memang nyebelin! Aku yang kena" gerutu Ayrton.
"Kalau kamu nggak mau ikut Polo, ya sudah, mundur saja" ucap Karl.
"No Dad. Nanti nama Opa kecoreng dan aku tidak mau nama Al Jordan jadi jelek juga."
"Resiko punya nama belakang nama besar boy." Karl tertawa kecil.
"Dad sih, pakai acara jatuh cinta sama mommy!" cebik Ayrton.
"Kalau Dad nggak nikah sama mommymu, kamu nggak bakalan brojol!"
"Astaghfirullah! Brojol ih!" ucap Ayrton sambil manyun.
Sabine hanya menyimak interaksi suami dan putranya sambil tersenyum. Setelah memiliki Ayrton, Sabine susah hamil lagi dan Karl sendiri tidak mempermasalahkan mereka hanya memiliki seorang putra.
Perjalanan hampir dua jam Jakarta - Singapura dihabiskan oleh Karl dan Ayrton saling mengobrol bukan sebagai ayah dan anak lagi tapi seperti dua orang sahabat pria. Ayrton memang dekat dengan kedua orangtuanya tapi dia paling dekat dengan Karl.
***
Setibanya di Changi, keluarga Schumacher sudah dijemput mobil dari PRC group cabang Singapura dan segera menuju ke Marina Bay karena Sabine sudah memesan hotel di sana. Menurut rencana, ketiganya akan menginap barang semalam di Singapura karena Karl juga ingin jalan-jalan bersama dengan keluarganya. Masa-masa yang jarang bisa dilakukan bertiga karena kesibukan masing-masing ditambah perbedaan jarak, negara dan benua.
Ayrton sudah mengetahui Mariana bekerja di Carolina Herrera yang terdapat di Marina bay jadi baginya suatu keberuntungan karena sang mommy memesan hotel di lokasi yang sama dengan butik tempat gadis itu bekerja.
Sesampainya di kamar hotel, Ayrton langsung meletakkan duffle bag Balenciaga nya dan bergegas keluar mengajak kedua orangtuanya untuk jalan-jalan. Ayrton merasa dirinya seperti saat usia lima tahun minta ke Disneyland Paris.
Sabine dan Karl yang memang sudah lama tidak ke Singapura pun mengikuti kemauan sang anak. Kapan lagi bisa bertiga seperti ini diluar lebaran kan?
Ayrton hanya menggelengkan kepalanya ketika kedua orangtuanya menyempatkan diri untuk berwefie mesra satu sama lain.
Ini foto masih muda sih 😅😅😅
"Kalian ingat umur nggak sih?" gerutu Ayrton.
"Nggak!" balas Karl dan Sabine bersamaan.
"Issshh!" Ayrton pun berjalan mendahului kedua orang tuanya dan langsung menuju butik milik Carolina Herrera yang terletak di Marina Bay.
Ayrton melihat Mariana sedang melayani seorang pelanggan hanya menatapnya dari balik kaca. Sabine dan Karl yang melihat putranya seperti orang jatuh cinta hanya bisa mencari tahu siapa sih obyek yang membuat Ayrton bengong.
"Mariana Hadiyanto?" tanya Sabine ke sisi telinga putranya dengan sedikit berjinjit karena Ayrton lebih tinggi hampir 17 Senti darinya. "Kamu suka gadis itu?"
"Kenapa mom?"
"Yakin?" tanya Sabine.
"Belum sih tapi aku suka saja lihat dia" ucap Ayrton apa adanya.
"Kita ngobrol saja dulu, Bine. Toh ini anak baru suka belum tentu cintrong" goda Karl yang membuat Ayrton manyun.
Sabine hanya tersenyum melihat ulah putranya yang punya udang di balik gimbal.
***
"Oke. Terimakasih" ucap Mariana ramah kepada konsumennya.
"Halo May" sapa Ayrton dengan wajah tersenyum.
Sabine dan Karl hanya saling berpandangan. May?
"Wah, pada ke Singapura?" Mariana menyalami Karl dan Sabine dengan mencium punggung tangan keduanya dengan takzim. "Maaf Oom dan Tante, saya belum hapal."
"Panggil saja Tante Sabine dan Oom Karl" sengum Sabine. "Kata Ayrton ada koleksi baru Carolina Herrera yang belum masuk ke Indonesia?"
"Oh iya tante. Summer collection baru datang ini. Yang dua ini hasil rancangan saya yang disetujui oleh pihak sana juga." Mariana menunjukkan dua buah gaun yang baru masuk untuk koleksi musim panas.
"Aku boleh lihat koleksi lainnya?" tanya Sabine sambil memberi kode kepada Karl dan Ayrton untuk duduk di sofa tunggu.
"Oh Monggo Tante. Borong juga boleh" ucap Mariana manis.
Sabine pun didampingi oleh Mariana melihat - lihat koleksi terbaru dari rumah butik itu.
***
"Dia cantik boy" ucap Karl.
"Indonesia banget ya Dad."
"Selera kamu berubah Ay?" Karl melirik ke arah putranya yang sebelum - sebelumnya berpacaran dengan gadis bule atau berdarah Arab.
"Nggak tahu, suka aja lihat mukanya."
Karl menatap Sabine dan Mariana yang sedang asyik mengobrol tentang berbagai macam model koleksi terbaru.
"Dia memang menarik, boy." Karl menoleh ke arah putranya. "Daddy dan mommy sudah mendapatkan data tentang Mariana."
Ayrton terkejut. "Astaghfirullah! Daddy sudah main screening?"
"Hei, sikap kamu yang berbeda saat pernikahan kemarin membuat kami semua langsung main screening, boy. Tahu sendiri kan Opa Javier dan Opa Senna langsung kepo maksimal."
"Jangan bilang kalian minta Oom Bryan main cari aib orang" sungut Ayrton kesal dengan sikap keluarga nya yang terlalu niat screening.
"Tentu saja! Kamu seperti tidak hapal bagaiamana Opa - Opamu."
Ayrton menatap ayahnya. "Apa yang Daddy ketahui?"
Karl menghela nafas panjang. "Bukan hal yang bagus, boy."
"Apa maksud Daddy?"
"Apa kamu tahu kalau Mariana seorang janda dengan anak satu?"
Ayrton melongo. "Serius? Lalu? Kenapa?"
"Astaga boy! Dia janda anak satu! "
"Yang penting bukan istri orang!"
Karl hanya menggelengkan kepalanya. Kumat kepala batunya!
"Daddy harap kamu bisa mikir. Sebelum perasaan kamu semakin dalam!" Karl menatap tajam ke arah putranya.
Ayrton hanya bisa mengacak-acak rambutnya kasar.
***
Yuuuhhuuu Up Siang Yaaaa
Maaf telat tadi ada urusan dulu di Dunia nyata
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
wahhh si berondong galau ini
gpp ay, kan janda semakin didepan
tapi janda bener lho yaaa bukan uget uget
2024-09-26
1
agoes Rezha
mariati
2024-09-09
0
ꍏꋪꀤ_💜❄
galau dad anakmu ini🙈🙈🙈
2023-11-08
1