Misi Ayrton dan Direndra

Direndra menatap datar ke arah Veer Durmad yang tersenyum kearahnya. Raana pun tersenyum meskipun terkejut Direndra kembali ke sekolahnya.

"Terimakasih sudah menggantikan aku kemarin, guru Abi" ucap Veer sembari mengulurkan tangannya yang disambut Direndra dengan sikap kaku.

Veer Durmad saingannya Direndra

"Sama-sama" jawabnya datar. "Guru Veer, apa anda tidak keberatan jika saya masuk ke kelas anda mengajar bahasa Inggris? Kebetulan saya juga sudah janji sama anak-anak kelas dua melanjutkan dongeng yang tertunda."

"Oh silahkan guru Abi." Veer tersenyum ramah ke Direndra.

"Ummi Afifah, guru Raana, saya permisi dulu" pamit Direndra.

"Silahkan guru Abi."

***

Direndra berjalan menuju kelasnya dengan wajah gusar. Siapa sih cowok kemayu itu? Beraninya dekat-dekat dengan Raana. Tapi kamu sendiri juga konyol, Rendra. Baru dua hari lihat Raana jalan sama pria lain dah muring-muring.

Pria itu tiba di ruang kelasnya dan kesepuluh muridnya langsung heboh dan melihat guru Abi datang.

"Guru Abi! Ayo kita lanjut golden cucumber nya!"

Direndra hanya bisa melongo. Kok ya masih ingat?

***

Ayrton hari ini mengajak Zinnia jalan-jalan ke Universal Studio setelah mendapatkan ijin dari Mariana. Zinnia sangat bahagia dimanjakan Ayrton untuk beli makanan macam-macam dan naik berbagai wahana disana.

Zinnia tertawa terbahak-bahak melihat Ayrton pucat pasi saat menaiki roller coaster Battlestar Galactica dan keduanya menjerit bersama ketika masuk wahana the mummy returns.

Keduanya pun akhirnya makan siang berupa laksa dan meatballs di discovery food court. Ayrton tersenyum melihat sudut bibir Zinnia terdapat saus meatballs.

"Anak cewek kalau makan itu yang rapih dong" goda Ayrton sambil mengambil tissue buat membersihkan sudut bibir Zinnia.

"Ah, Oom Ayrton beneran kayak pangeran deh!" gelak Zinnia.

"Kalau Oom memang pangeran, gimana?" tanya Ayrton dengan wajah jenaka.

Zinnia melongo lalu tertawa terbahak-bahak. "Oom Ayrton bercanda!"

Ayrton hanya nyengir. Namanya anak kecil, mana tahu ya?

***

Direndra tampak antusias bercerita tentang golden cucumber aka timun emas bahkan para anak perempuan heboh bertanya apa itu terasi karena disana mereka tidak tahu.

Cara Direndra mendongeng dia ambil seperti cara Oma Rhea dan Eyang Aisyah hingga membuat banyak anak menatapnya antusias. Tanpa pria itu sadari, Raana berada di luar ikut mendengarkan cerita Direndra yang bercerita dengan bahasa Inggris.

Begitu usai bercerita, para murid Direndra tampak senang mendengar bagaimana seorang anak kecil seumuran mereka mampu mengalahkan orang jahat.

"Jadi kalian itu kalau tahu kalian benar, jangan takut mengatakan yang sebenarnya. Jangan pernah takut selama apa yang kalian masih di jalan Allah."

Para murid tampak perhatian atas semua ucapan Direndra.

"Jadi besok, kita akan melakukan test kecil-kecilan tentang kosakata bahasa Inggris hari ini" cengir Direndra yang langsung membuat para muridnya langsung "Aaahhhh."

Direndra tertawa. "Oh come on. Guru Abi memang baru dua hari tapi guru Abi tahu kalian sudah belajar sebelumnya dengan guru Veer. Yakinlah kalian bisa."

"Tapi kan nggak susah guru?" tanya seorang murid.

"Nggak."

Suara bel tanda pelajaran selesai membuat para murid membereskan semua tempat duduk yang disusun sebelumnya untuk mendengarkan dongeng.

Direndra pun berpamitan dengan para murid-muridnya lalu berjalan keluar dan terkejut melihat Raana berdiri disana.

"Jadi ceritanya seperti itu?" tanya gadis cantik itu.

"Kenapa?" Direndra menunduk menatap Raana yang jauh lebih pendek dari para sepupu perempuannya.

"Aku baru dengar."

"Itu karena Grandma ku yang sering bercerita sejak aku kecil jadi masih teringat sampai sekarang" senyum Direndra. Pria itu masih menatap intens ke gadis cantik itu dan membuat Raana salah tingkah.