Ayrton tertawa terbahak-bahak mendengar cerita dari Direndra tentang Raana yang mengira adalah Veer yang meminta ijin kepadanya untuk membawa Raana naik Range Rover nya.
"Kok bisa ke Veer sih? Beneran deh Ndra, Raana tuh lebih nggak peka dari mbak Rina" gelak Ayrton.
"Makanya aku kan manyun!" sungut Direndra yang menelpon melalui ponsel satelitnya di kamar miliknya.
"Sabar bro. Aku juga mengalaminya, Mariana pun sama saja. Masih meragukan perhatian ku padahal Zee hampir setiap hari mau tidur, selalu video call denganku."
"Mariana masih tidak mempercayai kamu?" tanya Direndra.
"Waspada sebenarnya. Lagipula mom pernah bilang, bagi wanita yang sudah memiliki anak, akan berbeda cara menanggapi perhatian yang diberikan oleh seorang pria. Apakah tulus ke dirinya dan anaknya atau hanya dirinya sendiri."
"Ditambah kalian juga harus LDR lagi" sahut Direndra.
"Iya. Eh, Ndra kalau suatu saat nanti Raana mengetahui siapa kamu sebenarnya, apa yang akan terjadi ya?"
"Semoga saja dia tidak pingsan." Direndra tertawa kecil.
***
"Raana" panggil Ammar Badawi usai mereka makan malam.
"Iya kakek." Raana pun duduk di meja makan bersam Ammar yang seperti biasa membaca Al Qur'an disana usai makan sebelum tidur.
"Kakek mau bicara serius. Boleh?"
Wajah cantik Raana menatap kakeknya dengan pandangan geli. "Silahkan kakek."
"Apakah kamu menyukai Veer Durmad?"
Wajah Raana memerah. "Iya Kakek."
"Maaf Raana, tapi kakek tidak suka anak itu." Ammar berucap agak keras.
Raana terkejut mendengar nada keras dan tidak suka dari kakeknya, satu-satunya anggota keluarganya yang masih hidup.
"Tapi kenapa Kek? Kan kakek belum bertemu lama dengan Veer?"
"Kakek jauh lebih bisa menilai seseorang dari atitude nya Raana dan kakek bilang Veer seperti ada yang disembunyikan."
"Kakek, bukankah setiap orang selalu menyembunyikan sifat yang jelek?" Raana tersenyum.
"Memang tapi kakek merasa kamu terlalu bagus untuk Veer. Lagipula, dia tidak berdarah Arab. Kakek tidak mau kamu pergi jauh-jauh ke India. Kita akan pindah ke lokasi baru dan kakek yakin kamu akan suka sekolah mu nanti. Akan dilema kamu meninggalkan sekolah atau ikut ke India. Apa kamu akan meninggalkan begitu saja?"
Raana terdiam. "Jadi kakek tidak setuju kalau aku bersama Veer karena dia orang India?"
"Ya. Dan kamu adalah cucu satu-satunya kakek dan satu-satunya kerabat yang masih ada. Jangan membuat kakek sedih karena kamu tidak tinggal bersama lagi."
"Kek, kalau aku menikah dengan orang Arab pun, aku juga akan pergi meninggalkan kakek dan ikut suamiku."
"Tapi setidaknya kamu masih di tanah Arab, Raana. Kita masih bisa saling bertemu. Kalau kamu ke India, itu negara berbeda dan tidak setiap saat kita bisa bertemu."
Raana hanya terdiam.
"Pikirkan baik-baik. Kalau perlu kamu berdoa disaat sepertiga malam agar kamu mendapatkan jawabannya." Ammar pun berdiri. "Kakek mau istirahat dulu." Pria paruh baya itu pun berjalan menuju kamarnya meninggalkan Raana sendirian di ruang makan.
***
Keesokan paginya, Raana berangkat ke sekolah dengan tidak semangat. Ucapan kakeknya benar-benar membuatnya berpikir banyak. Karena melamun, Raana sampai tidak sadar menabrak punggung Direndra.
"Astaghfirullah! Maaf guru Abi. Saya tidak melihat" ucap Raana yang langsung menundukkan kepala dengan wajah memerah.
"Tidak apa-apa. Anda tidak patah kan hidungnya menabrak punggung saya?" Direndra menyelidiki wajah terutama hidung mancung Raana.
"Alhamdulillah masih aman." Namun tak urung Raana mengusap hidungnya.
"Guru Raana melamunkan apa?" tanya Direndra.
"Ah tidak apa-apa. Hanya saja..." Raana menatap wajah Direndra yang sedikit membungkukkan tubuhnya karena Raana selisih sekitar dua puluh senti tingginya.
"Hanya apa? Hhmmm?" Direndra menatap intens ke gadis cantik di hadapannya.
"Hanya saja..." Suara bel berbunyi. "Saya harus bergegas masuk ke ruang guru." Raana pun sedikit berlari menuju ruangannya meninggalkan Direndra yang tersenyum tipis.
Kamu gemesiiinnn!
***
Yuuuhhuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Ray Tanaya
cll
2022-10-31
0
Ray Tanaya
ll
2022-10-31
0
ellyana imutz
gagal fokus karo judul e......haduch nape ye drmen banget membagongkn org
2022-07-07
2