"Status Global" Ucap Andi
[Ding]
********
Nama : Andi Rusdi
Level Sistem : 2 (1.100/5000)
***
Skill Bawaan :
-Bisa menjual Sampah apapun dengan harga Asli ketika dibeli.
-Level Tubuh : Awal tingkat Atas
Skill terapan :
-Pelindung Tubuh Lv 1
-Pukulan Harimau Penghancur Lv 1
Misi :
-Merubah 10 Sampah sekolah : (0/10)
Jumlah kekayaan
Saldo : Rp. Rp. 2.264.600.000.000
Penggunaan Uang terbaru :
Rp. 659.400.000.000
*****
Andi hanya memperhatikan Jumlah saldo miliknya.
Bagi Andi saat ini, dari pada mendapatkan nya , malah lebih sulit menghabiskannya.
"Aku harus mencari cara untuk menggunakan uang ini" Batin Andi.
Di sela lamunannya,, Teleponnya berdering,, ada nama Aldo di layar smartphone miliknya.
"Iya do,, ada apa?" Tanya Andi langsung.
"Kak,, cepat ke sini,, ibu sudah bangun,, cepat kak,," Ucap Aldo panik karena senang.
Andi pun spontan langsung beranjak tanpa menjawab ucapan adiknya ini. Bahkan smartphone miliknya pun dia lemparkan, Andi langsung mengambil kunci mobil dan langsung berangkat ke rumah dimana ibunya tinggal.
"Kak,, halo,, kak,," suar Aldo terdengar memanggil kakaknya yang telah meninggalkan rumah ini.
***
"Bu,, ini aku Andi Bu,," Ucap Andi pada ibunya sambil memegang tangan halus ibunya.
"Di, kamu kenapa kurus sekali? " Tanya Ibunya dengan derai air mata.
Andi pun tak sanggup untuk menjawab ibunya,, dia malah memeluk tubuh ibunya lembut.
"Andi kangen ibu,,, Andi kangen Bu.." Ucapnya sambil menangis.
Ibunya hanya mengusap punggung anak pertamanya ini dengan lembut.
"Maafkan ibu ya,, ibu sudah menelantarkan kalian sementara ini,," Ucap ibunya meminta maaf.
Ucapan ibunya ini, semakin membuat tangisan Andi semakin kencang.
Seperti itulah seorang ibu,, masih merasakan rasa bersalah,, karena tak bisa mengurus anak-anaknya,, padahal alasannya tak bisa mengurus adalah karena sedang sakit.
"Ibu ngomong apa sich,, Andi dan Aldo yang seharusnya mengurusi ibu" Jawab Andi sambil melepaskan dekapannya,, dan menatap wajah cantik ibunya.
"Mulai sekarang,, ibu harus sehat,, ibu harus mempersiapkan diri untuk di bahagiakan oleh anak-anak mu" ujar Andi pada ibunya.
"Iya sayang,, ibu sangat bahagia dan selalu bahagia bisa melihat kalian lagi" Ucap ibunya dengan wajah berseri.
"Kita sekarang di rumah sakit,,?, Tapi ini,, seperti di rumah Di?" Tanya ibunya mulai sadar,, dimana sekarang dia berada.
"Ceritanya panjang Bu.. ibu istirahat saja dulu." Jawab Andi singkat.
Walaupun sebenarnya, saat ini Andi belum punya alasan kuat yang bisa di berikan pada ibunya.
"Ibu pasti belum makan kan,, Ibu mau makan sekarang?" Tanya Andi mengalihkan pembicaraan.
"Ibu belum bisa makan sembarangan sayang,, ibu hanya bisa makan bubur yang disediakan oleh suster cantik dan baik yang selama ini merawat ibu" ucap Ibunya memuji perawat yang berdiri di belakang Andi saat ini.
"Iya tuan,, ibu tuan belum boleh makan kecuali bubur lembut yang di sediakan oleh rumah Sakit " Ucap perawat cantik ini.
"Ibu sabar dulu ya,, setelah tubuh ibu stabil,, semua makanan yang ibu inginkan,, akan Andi berikan untuk ibu" Ucap Andi berjanji pada ibunya.
"Iya sayang,,, nanti kita makan apapun sepuasnya " Jawab ibunya bahagia,, melihat anak-anak nya tumbuh dengan baik.
"Suster,, terimakasih banyak. Sudah mau mengurus ibu saya selama ini" Ucap Andi berbalik melihat perawat dibelakang nya. berterimakasih kepada Suster yang ternyata memang sangat Cantik.
Andi selama ini, memang tak pernah memperhatikan siapa perawat yang mengurus ibunya.
Karena si perawat pun di instruksikan oleh pihak rumah sakit,, untuk bersikap sopan dan jangan ikut campur,, apa lagi sok akrab dengan pemilik rumah.
Karena Andi membayar biaya perawatan ibunya dengan harga selangit. Sebab itu, dewan rumah sakit memperlakukan Ibunya Andi sebagai pasien VVIP.
"Tidak usah sungkan tuan,, ini memang tugas saya" Jawab si perawat cantik ini sopan.
"Nama Suster siapa? "Tanya Andi sambil menatap wajahnya.
"Nama saya Maya tuan,," Jawabnya singkat.
"Kak Maya sudah lama kerja sebagai perawat?" Tanya Andi memulai obrolannya.
"Saya masih magang " Jawabnya singkat.
"Tapi, kenapa kamu bisa ditugaskan di sini ?" Tanya Andi merasa aneh,, dengan biaya VVIP yang sudah Andi keluarkan,, tapi kenapa ada perawat magang yang bertugas merawat ibunya.
"Maaf tuan,, walaupun saya masih magang tapi semua tahapan treatment yang di berikan oleh rumah sakit,, Itu berasal dari penelitian yang pernah saya praktekan sebelumnya.
Ketika saya merawat pasien yang memiliki penyakit yang sama persis dengan penyakit yang sedang ibu tuan alami" jawab suster Maya panjang lebar. Karena khawatir Andi salah paham.
"Oh seperti itu alasan kenapa rumah sakit mengirimkan mu untuk merawat ibu ku" jawab Andi sedikit malu, karena berburuk sangka pada Maya.
"Tapi,, kenapa kamu masih magang?" Tanya Andi penasaran.
"Karena penelitian treatment ini saya temukan ketika saya merawat ibu saya sendiri tuan. Yang kebetulan memiliki penyakit yang gejalanya sama Persis dengan ibu tuan,," Ujar Maya menjelaskan.
"Saat itu lah,, saya mengundurkan diri sebagai perawat. Karena saya harus fokus mengurus ibu saya tuan" lanjutnya menjelaskan.
"Jadi ketika, rumah sakit meminta saya merawat ibu tuan. Secara prosedural, sekarang saya menjabat sebagai pemagang kembali. Karena dulu saya keluar tanpa Proses yang benar secara administratif" Ucap Maya menjelaskan Riwayatnya keluar dari rumah sakit.
"Ibu suster sekarang sudah kembali sehat,, seperti sedia kala?" Tanya Andi ingin tahu.
"Tentu tuan,, ibu saya sekarang sangat sehat. Bahkan sekarang, ibu saya terlihat lebih sehat dibandingkan ketika sebelum dia sakit " Jawab Maya percaya diri dengan metode treatment perawatannya.
"Ya sudah suster,, kalau begitu,, aku percayakan perawatan ibuku pada mu." Ujar Andi pada Suster Maya.
"Saya akan berusaha sebaik mungkin tuan,," Jawabnya sungguh-sungguh.
"Rumahmu di mana ?" Tanya Andi
"Tempat tinggal saya ada di jalan matahari tuan,, dekat mall terbesar pantai Utara " Jawab Maya.
"Bukannya tak boleh ada perumahan umum di sana?,, Di sana di khususkan untuk rumah susun yang disewakan oleh para gangster?" Tanya Andi pada Maya.
"Iya tuan,, saya tinggal di salah satu rumah susun yang ada di sana" Jawab Maya sedikit malu.
Karena daerah tersebut banyak di huni oleh orang-orang yang hidup di dunia malam. Dari mulai wanita penghibur, bandar narkoba, waria dan orang yang berkecimpung di dunia hitam lainnya.
"Kenapa kamu sampai bisa tinggal di sana?" Tanya Andi polos, karena sekarang dia sudah lupa dengan alasan orang tuanya dulu, kenapa memilih rela untuk tinggal di lingkungan sekitar bantaran sungai.
Lingkungan yang sudah pasti tak sehat dan jauh dari kenyamanan. Tapi demi kata "murah" mereka rela tinggal di mana pun, selam itu murah.
Dan alasan kenapa Maya dan ibunya tinggal di sana sekarang pun,, pasti untuk kaya "murah".
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Syaeful Husna70
😄😄😄😄 jd pengen ktawa asyiiikkķ
2025-02-19
0
Mr. GR
Ko aneh ya?? Bukan nya waktu di tengok bareng sama Salsa ibunya udah sadar dan bisa ngbrol ya cuma bagian kaki yg masi butuh perawatan .
Tapi ko di Bab ini malah ibunya terkesan baru sadar . Pieee toh Thoooor ????????
2022-11-17
2
✨Mohammad Yusuf✨🐾🌀🎏
okay lanjut
2022-09-22
0