Bab 15. Bertemu dengan Siswi Imut

Obrolan Arif dengan Asti,, terasa sangat canggung.

"Kita tidak apa-apa,, hanya sedang merokok saja di sini." Jawab Arif asal.

"Kalian sedang merokok? Tapi yang kulihat,, kenapa hanya anak baru ini saja yang merokok?" Tanya Asti,, menyadarkan mereka,, karena tak ada satupun dari mereka yang menyalakan rokok kecuali Andi.

"Iya... Kenapa kalian tak merokok?" Tanya Andi yang juga baru menyadari nya.

Arif dan yang lainnya pun mulai menyalakan rokoknya masing-masing,, seolah pertanyaan Andi adalah perintah.

"Iya,, kita nyalakan" Ucap semuanya. Kelakuan mereka Malah semakin terlihat lebih aneh untuk Asti dan kawan-kawannya.

Asti dan Gangs nya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah teman-teman prianya ini,, dan mulai mengambil rokok dari tas jinjing kecil yang mereka bawa.

"Kak.. siapa lagi di sini,, yang berpengaruh selain Aris?" Tanya Andi mendadak,, membuat beberapa murid terbatuk-batuk karena kaget.

"Yang paling berkuasa dan berpengaruh di sekolah ini,, hanya Aris dan Galuh." Ucap Arif singkat.

"Siapa Galuh?" Tanya Andi singkat.

"Galuh,, orang kepercayaannya Kakak nya Aris. Bahkan sepertinya,, Galuh lebih dipercaya oleh kakak nya dibandingkan Aris sendiri." Ucap Salah satu siswi paling cantik yang ada di tongkrongan saat ini,, yang bernama Selly.

"Karena ku pernah melihat,, Aris ditampar oleh Galuh ketika dia memukuli Siswa sekolah lain yang ternyata adalah anak dari seorang pengusaha berpengaruh di Zona Selatan ini" Ucap Asti menjelaskan.

"Kenapa kamu banyak tahu tentang Aris dan lingkaran Gangster di kota ini?" Tanya Andi penasaran.

"Kenapa kamu ingin tahu?" Tanya Asti kesal.

"Jangan,, karena kamu dekat dengan Salsa,,, terus kamu merasa akrab dengan kita.." Lanjutnya menjelaskan kekesalan nya.

"Dia punya kerjaan sampingan menjadi wanita penghibur di Bar milik Gangs Harimau.." Ujar Arif menjelaskan,, karena takut Andi marah atau tersinggung oleh sikap Asti barusan.

"Kenapa kamu memberi tahu apa pekerjaan ku pada anak ingusan ini?,, Apa hak mu?" Teriak Asti kesal.

"Semua orang juga sudah tahu .. siapa kamu,,, kenapa sok sok-an misterius..." Ujar Arif santai.

Andi hanya manggut-manggut Santai,, melihat orang-orang ini beradu mulut tanpa merasa terganggu.

"Eh,,, Kamu sudah dengar belum,, kabar terbaru " Ucap Sally pada semuanya.

"Kabar apa Sall?" Tanya Asti penasaran. Maklum wanita selalu gampang penasaran terhadap gosip.

"Menurut kabar yang ku terima,,, Aris dan Gangs-nya dikalahkan oleh hanya satu orang" Ucap Sally menjelaskan kabar yang baru saja dia dengar Sesaat sebelum pergi ke tempat ini.

"Kamu tahu dari siapa?" Tanya Asti tak percaya.

"Aku dapat kabar,, dari sumber terpercaya" Jawab Sally pada semua sahabatnya.

"Tapi masa iya?.. Aris dan anak buahnya bisa kalah oleh satu orang saja. Sepertinya kabar itu terdengar berlebihan" Ujar Asti masih tak percaya dengan kabar yang dibawa oleh Sally.

"Terserah kalian,, mau percaya atau tidak. Yang pasti,, seperti itu lah kenyataannya." Jawab Sally kesal karena sahabatnya tak percaya pada ucapannya.

Walaupun sebenarnya dalam hatinya Sally,, Sally pun merasa sedikit tak percaya.

Hanya saja,, sumber kabar tersebut adalah bersumber dari orang yang paling terkenal kredibel dan bisa dijamin keabsahannya dalam soal gosip di sekolah,, bahkan semua kabar yang ada di Zona Selatan ini.

"Iya.. berita itu benar" Jawab Andi singkat,, dan membuat semua kakak kelasnya semakin berkeringat,, karena dari sebelumnya mereka sudah sangat percaya dengan kabar tersebut,, walaupun mereka tak menyaksikannya secara langsung.

"Kamu jangan sembarangan anak baru,, kamu belum tahu sekejam apa Gangs nya Aris.. bila dia mendengar kau bicara gosip ini.. kau bisa habis anak baru.." Ujar Asti mengingatkan Andi supaya tak bicara sembarangan.

"Aku bicara seperti ini,, karena aku si "satu orang" yang kamu maksud tadi kak.." Jawab Andi polos pada Asti.

"Anak seperti mu,, bisa mengalahkan Aris dan semua Gangs nya.. jangan berkhayal!" Ucap Asti mengejek Andi.

"Ya sudah,, bila kakak tak percaya" jawab Andi Asal.

"Ngomong kok gak pake otak" celetuk Asti menanggapi ucapan Andi barusan.

Andi hanya diam setelah mendengar celetukan Asti,, karena percuma saja berdebat dengan perempuan,, tak akan menang,, Pikir Andi sedikit kesal.

"Aku masuk duluan kak.. sepertinya acara ospek sudah selesai" ujar Andi pamit pada semuanya.

Kakak kelasnya mengangguk berbarengan,, seperti anak-anak ayam yang sedang mematuk makanan.

Setelah kepergian Andi,, Arif pun menceritakan kabar yang dia terima Kepada Asti,, Asti kaget dan sedikit takut karena sudah bersikap sembarangan pada Andi. Dia berpikir akan meminta maaf pada Andi secepatnya,, karena sekarang pun hatinya merasa tak tenang,, membayangkan apa yang akan Andi lakukan pada dirinya,, jika Andi benar-benar tersinggung dengan kata-katanya tadi.

****

"Selamat pagi pak.." Ucap Anwar ketika masuk ke pintu kelasnya.

"Kamu baru datang??" Tanya seorang guru dan Kakak kelasnya yang sedang berdiri,, sepertinya sedang menjelaskan sesuatu pada anak-anak baru di kelas ini.

"Tidak pak,,, aku datang pertama di kelas,, tas ku pun ada di mejaku pak. Maafkan aku pak,, tak minta izin sebelumnya,, Aku tadi sakit perut pak.." Ucap Andi berbohong.

"Yasudah,, kamu cepat duduk,, ada yang akan di jelaskan oleh panitia ospek kepada kalian" Perintah guru yang bernama pak Ilham.

Andi hanya mengangguk menurut,, Andi pun duduk di kursinya.

"Besok adalah ospek out door,, kita akan pergi ke hutan langit,, walaupun di sana sudah jadi cagar budaya dengan jalan yang sudah tertata rapih,, petugas pelayanan pun akan kalian temui sepanjang jalan" Ucap ketua Panitia yang bernama Ari.

"Tapi tetap saja,, kalian harus hati-hati,, karena betapa luasnya hutan langit itu,, jangan pernah berpisah dengan kelompok masing-masing " Pinta Seorang kakak kelas perempuan yang ikut menegaskan.

Andi diam tak berkedip,, karena baru pertama kali ini Andi melihat Siswa secantik dengan wajah imutnya disekolah ini,, menurut Andi cara dia bicara tak sesuai dengan wajahnya yang terlihat baby face tapi berbicara bak orang dewasa.

Andi tak sadar tersenyum melihat kelakuan kakak kelasnya ini.

"Kenapa kamu tertawa?,, Kamu menganggap ucapanku sebagai lelucon?" Teriak Kakak kelas cantiknya itu sambil menunjuk pada posisi dimana Andi sedang duduk sekarang dengan nada galak, tapi,, wajah marahnya malah menambah kecantikannya semakin terlihat.

"Tidak kak,," Jawab Andi gelagapan. Karena dia pun tak sadar,, kenapa dirinya tersenyum.

"Aku tak peduli,, kamu anak nakal atau bukan,, semua kenakalan dan keberanian milikmu,, tidak akan berguna ketika kamu sampai di lokasi hutan langit" ucapnya menyindir Andi,, karena sikap Andi yang tak sopan.

Andi hanya diam saja,, sambil mengutuk sikap bodohnya,, kenapa dia tak bisa menyembunyikan senyuman di hatinya yang terhubung dengan wajahnya.

"Siapa namamu?" Tanya Siswi imut yang ternyata bernama Risma.

"Saya Andi kak.." Jawab Andi singkat.

"Oh.. kamu si anak baru Viral itu?,, Pantas saja kamu se-sombong itu?" Ucap Risma terkesan jijik pada Andi.

Andi tak mengerti,, kenapa sikap kakak kelasnya ini seolah terlihat makin membencinya,, setelah dia menyebutkan namanya.

Terpopuler

Comments

PANU AN

PANU AN

jadi ke inget mantan tor🥲😭

2023-03-15

2

Ayi Hadi

Ayi Hadi

anwar ad andi

2023-02-22

1

Natal Kristiono

Natal Kristiono

andi atau anwar

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulung Level 1
2 Bab 2. Saldo Pertamaku
3 Bab 3. Sampah Termahal
4 Bab 4. Siap-siap untuk Kaya
5 Bab 5. Menikmati Hidup Orang Kaya
6 Bab 6. Mengabulkan Keinginan Adikku
7 Bab 7. Mobil Baru untuk Pajangan
8 Bab 8. Membangun Kerajaan Sampah
9 Bab 9. Tak seperti yang terlihat
10 Bab 10. Klan Srigala Bulan
11 Bab 11. Belajar ilmu Beladiri
12 Bab 12. Mendapatkan Skill Beladiri
13 Bab 13. Sengaja ingin di-bully
14 Bab 14. Manusia Sampah
15 Bab 15. Bertemu dengan Siswi Imut
16 Bab 16. Cadillac XTS Limousine
17 Bab 17. Bidadari di Warung Seafood
18 Bab 18. Harta yang Hampa
19 Bab 19. Belajar Menggunakan Uang
20 Bab 20. Mulai Suka Ikut Campur
21 Bab 21. Bahagia Ketika Membahagiakan
22 Bab 22. Maya dari Klan Aslan
23 Bab 23. Pengaruh Sebuah Nama
24 Bab 24. Karakter Harimau
25 Bab 25. Penjahat yang di Jahati
26 Bab 26. Tubuhnya dipaksa Berubah
27 Bab 27. Hidup Layaknya Binatang
28 Bab 28. Tidak Semua Orang itu Jahat #1
29 Bab 29. Tak Semua Orang itu Jahat #2
30 Bab 30. Membebaskan Intan
31 Bab 31. Orang Baik, Kemanakah Kalian?
32 Bab 32. Membantu tanpa Motif
33 Bab 33. Manusia adalah Budak Kebaikan
34 Bab 34. Hasrat Sialan
35 Bab 35. Ruang Tamu yang Harum
36 Bab 36. Berjudi untuk Kebebasan
37 Bab 37. Marsa Menggugat Sang Tuhan
38 Bab 38. Psikopat Vs Penjahat
39 Bab 39. Fetis Aneh Ruben
40 Bab 40. Fantasi-ku adalah Bu Syifa
41 Bab 41. Merebut Istri Orang
42 Bab 42. Bu Syifa dilamar Andi
43 Bab 43. Rayuan Murid Pada Gurunya
44 Bab 44. Cinta Lama Masih Bersemi
45 Bab 45. Penggiat 'HAM' Sialan
46 Bab 46. Perang Melawan Hawa Nafsu
47 Bab 47. "Akan Lebih Senang"
48 Bab 48. Tak Cukup dengan Uang
49 Bab 49. Moral yang Kotor
50 Bab 50. Ucapan Pak Raihan Ternyata Benar
51 Bab 51. Bruno Vs Lonceng Emas
52 Bab 52. Cerai Langsung Nikah
53 Bab 53. Musuh dalam Selimut
54 Bab 54. Akhirnya, Kamu Kumiliki
55 Bab 55. Petani Pembajak Ladang
56 Bab 56. Kedewasaan Andi
57 Bab 57. Intimidasi Andi
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Pemulung Level 1
2
Bab 2. Saldo Pertamaku
3
Bab 3. Sampah Termahal
4
Bab 4. Siap-siap untuk Kaya
5
Bab 5. Menikmati Hidup Orang Kaya
6
Bab 6. Mengabulkan Keinginan Adikku
7
Bab 7. Mobil Baru untuk Pajangan
8
Bab 8. Membangun Kerajaan Sampah
9
Bab 9. Tak seperti yang terlihat
10
Bab 10. Klan Srigala Bulan
11
Bab 11. Belajar ilmu Beladiri
12
Bab 12. Mendapatkan Skill Beladiri
13
Bab 13. Sengaja ingin di-bully
14
Bab 14. Manusia Sampah
15
Bab 15. Bertemu dengan Siswi Imut
16
Bab 16. Cadillac XTS Limousine
17
Bab 17. Bidadari di Warung Seafood
18
Bab 18. Harta yang Hampa
19
Bab 19. Belajar Menggunakan Uang
20
Bab 20. Mulai Suka Ikut Campur
21
Bab 21. Bahagia Ketika Membahagiakan
22
Bab 22. Maya dari Klan Aslan
23
Bab 23. Pengaruh Sebuah Nama
24
Bab 24. Karakter Harimau
25
Bab 25. Penjahat yang di Jahati
26
Bab 26. Tubuhnya dipaksa Berubah
27
Bab 27. Hidup Layaknya Binatang
28
Bab 28. Tidak Semua Orang itu Jahat #1
29
Bab 29. Tak Semua Orang itu Jahat #2
30
Bab 30. Membebaskan Intan
31
Bab 31. Orang Baik, Kemanakah Kalian?
32
Bab 32. Membantu tanpa Motif
33
Bab 33. Manusia adalah Budak Kebaikan
34
Bab 34. Hasrat Sialan
35
Bab 35. Ruang Tamu yang Harum
36
Bab 36. Berjudi untuk Kebebasan
37
Bab 37. Marsa Menggugat Sang Tuhan
38
Bab 38. Psikopat Vs Penjahat
39
Bab 39. Fetis Aneh Ruben
40
Bab 40. Fantasi-ku adalah Bu Syifa
41
Bab 41. Merebut Istri Orang
42
Bab 42. Bu Syifa dilamar Andi
43
Bab 43. Rayuan Murid Pada Gurunya
44
Bab 44. Cinta Lama Masih Bersemi
45
Bab 45. Penggiat 'HAM' Sialan
46
Bab 46. Perang Melawan Hawa Nafsu
47
Bab 47. "Akan Lebih Senang"
48
Bab 48. Tak Cukup dengan Uang
49
Bab 49. Moral yang Kotor
50
Bab 50. Ucapan Pak Raihan Ternyata Benar
51
Bab 51. Bruno Vs Lonceng Emas
52
Bab 52. Cerai Langsung Nikah
53
Bab 53. Musuh dalam Selimut
54
Bab 54. Akhirnya, Kamu Kumiliki
55
Bab 55. Petani Pembajak Ladang
56
Bab 56. Kedewasaan Andi
57
Bab 57. Intimidasi Andi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!