"Ting". Suara Notifikasi terdengar dari Smartphone jadul miliknya.
"Telah di transfer uang sebesar Rp. 10.590.000 dari akun 0821****76**8 Atas Nama Dew* Ke**ya*"
Notifikasi pemberitahuan transaksi berhasil pun terlihat di layar Smartphone jadul miliknya.
Keraguannya pada Sistem ini pun sudah mulai terkikis. Setelah notifikasi ada uang masuk ke Dompet Digital miliknya selesai Andi baca.
"Ini adalah notifikasi asli dari Dompet Digital milikku" Batin Andi.
Karena menurut Andi, Dompet Digital adalah aplikasi yang dilegalkan oleh pemerintah,, jadi tak mungkin, jika ini hanya khayalan.
Karena masih ada setitik ragu,, Andi pun akan membuktikannya dengan membeli barang secara online.
Andi pun membuka aplikasi Online Shop yang ada di Smartphone-nya, lalu membeli Rice Cooker karena supaya memudahkan Adiknya untuk menanak nasi dengan mudah,, Jika kebetulan, Andi terlambat pulang.
Setelah beberapa saat transaksi pun sukses.
Karena melihat transaksi sukses, Andi melanjutkan dengan memesan Smartphone yang selama ini di inginkan oleh nya, dan transaksi keduanya pun juga masih sukses.
Tak bisa di percaya, Andi berani menghabiskan Uang Rp. 6.500.000,, hanya untuk membeli dua barang.
"Tinggal kutunggu saja, apa barangnya benar dikirim atau tidak?" Batin Andi.
Setelah kejadian ini, Semalaman Andi sulit untuk memejamkan Matanya.
*****
Setelah Andi menyelesaikan pemeriksaan di Rumah Sakit ini, dan di pastikan bahwa tubuhnya sudah sehat dan boleh pulang.
Andi pun akhirnya bisa pulang.
Tapi sebelumnya, Andi mampir ke minimarket untuk berbelanja menggunakan saldo yang masih tersisa di Dompet Digital miliknya.
Andi mengambil beberapa minuman ringan dan beberapa jenis makanan.
Lalu Andi pun membayarnya di kasir,, sekaligus Andi meminta izin untuk mengambil sampah yang ada di tempat sampah didepan minimarket,, petugas Minimarket pun membolehkan nya mengambil sampah yang ada.
Andi pun mengambil semua sampah kering, dia memasukannya ke dalam kantong plastik, dan dibawa ke tempat yang lumayan sepi untuk melakukan proses penjualan kepada sistem seperti malam itu.
Andi berhenti di depan pintu Rolling Door sebuah Ruko yang kebetulan sudah tutup.
Lalu Andi mulai memasukan tangan dan menyentuh sampah-sampah tanpa melihat.
******
[Ting]
Anda mendapatkan 50 sampah yang bisa dijual ke sistem:
- Bungkus Roti @10 : 150.000
- Permen @15 : 30.000
- Rokok. @20 : 500.000
- Putau. @1 : 1000.000
- Minuman @14 : 140.000
Total : 1.820.000
******
Andi pun terkaget karena melihat ada putau dalam list barang yang bisa dijual.
Andi pun langsung memeriksa sampah dalam kantong plastik itu, karena takut ada putau yang terbawa.
Setelah beberapa saat di periksa, tak ada satu pun yang mirip dengan putau.
Mungkin salah satu dari sampah ini, ada yang pernah dijadikan sebagai bungkus barang haram tersebut.
Setelah memastikan tak ada masalah dengan barang yang dibawanya.
"Jual semua" Ucap Andi.
*****
[Ting]
Penjualan sukses ✓
Total : Rp. 1.820.000
*****
[Ting]
Nama : Andi Rusdi
Level
Pemulung : 1 (85/1000)
***
Skill Bawaan :
-Bisa menjual Sampah apapun dengan harga Asli ketika dibeli.
Skill terapan : -
Saldo : Rp. 5.910.000
*****
Andi hanya bisa tersenyum senang.
"Sebentar lagi, Hidup kita akan berubah Bu,," Gumam Andi dengan mata sedikit sembab.
Andi pun sampai di depan rumahnya yang terlihat reot di bantaran sungai.
Rumah yang dibangun oleh Ayahnya yang sudah lama pergi entah ke mana,, dengan bahan-bahan seadanya.
Mereka berakhir di sini,, setelah mereka terusir dari rusun karena sudah tak bisa membayar biaya listrik dan air yang kebetulan tak di subsidi.
Karena terlalu lama menunggak,, akhirnya mereka diusir oleh penanggung jawab rusun, karena akan digantikan oleh penghuni baru lainnya yang lebih siap untuk membayar iuran yang diwajibkan oleh pengelola rusun ini.
"Dik,, Bagaimana keadaan ibu?"Tanya Andi sesaat setelah masuk rumah.
"Kakak kenapa tak pulang semalam,, Ibu semalam kambuh kak,, aku bingung" Jawab adiknya sambil terisak.
Karena memang efek dari penyakit aneh yang di derita ibunya saat ini, terkadang membuat tubuhnya kejang-kejang.
Walaupun kata dokter, ini bukanlah penyakit berbahaya, hanya istirahat saja yang cukup.
Andi sebenarnya merasa tak percaya dengan yang diberitahukan oleh pihak perawat rumah sakit itu. Buktinya, hingga saat ini ibunya masih belum tersadar.
Tapi karena kami tak mampu memberi pengobatan yang baik untuk ibu, dan tempat tinggal kami pun terletak di tempat yang tak sehat.
Menjadikan penyakit ibu ini mudah untuk kambuh.
"Mulai besok, kita rawat ibu di rumah sakit saja!" Ucap Andi pada Aldo, adiknya yang masih duduk di kelas 5 SD.
"Tapi, bagaimana biayanya kak?" Tanya Aldo pada Andi.
"Kamu tenang saja. Kakak mulai besok akan berhenti sekolah saja, dan akan mencari kerja dulu sampai kondisi ibu semakin membaik" Jawab Andi pada Adiknya.
"Tapi, Ibu nanti marah kak. bila tahu kakak berhenti sekolah. Dia sangat berharap kakak bisa merubah nasib keluarga kita" Ujar Aldo mengingatkan kakaknya.
"Kamu tak usah khawatir Dik. Apa gunanya nasib berubah,, tapi keadaan ibu seperti ini. Kamu mau kita nanti menyesal, karena tak pernah merawat ibu sebaik-baiknya" Jawab Andi beralasan.
"Aldo juga akan bantu kakak. Aldo mau berhenti sekolah juga kak" Ujar Adiknya inisiatif.
"He..he.. Jangan lah dik, Kakak saja. Jika kakak tak melanjutkan sekolah SMA tahun ini,, Kakak hanya cukup mengulang dari kelas 1 SMA lagi saja, tahun depannya. Tapi kalau kamu,,?, sekarang sudah kelas 5,, sayang kan jika harus mengulang kembali dari kelas satu. Memangnya kamu mau mengulang dari kelas satu lagi?" Tanya Andi pada Adiknya.
Adiknya hanya terdiam tak bisa menjawab.
"Mumpung ibu sekarang terlihat lebih tenang,. Sekarang kamu bantu kakak mengambil sampah yang ada di sungai,, memakai pengait pembersih sampah,, yang biasa digunakan pak Rusli tetangga kita.
"Sampah apa kak?" Tanya Aldo bingung.
"Sampah apa saja yang bisa kamu kumpulkan" Jawab Andi singkat.
"Nanti kamu kumpulkan saja di pinggir sungai ya" Lanjut Andi menjelaskan pada Aldo.
Setelah mereka berdua mengumpulkan sampah sungai, baik yang ada di tengah atau di pinggir sungai. Tak terasa sampah yang terkumpul sudah terlihat menggunung.
"Dik sudah malam. Biar kakak saja yang menyortir sampahnya." Ucap Andi menyuruh adiknya untuk pulang lebih dulu supaya bisa istirahat.
"Kakak punya kenalan pengepul sampah?" Tanya Aldo penasaran dengan Usaha kakaknya.
"Iya dik,, Ada kenalan kakak yang nanti akan menjemput sampah-sampah ini" Jawab Andi berbohong pada Adiknya.
Setelah beberapa menit menunggu adiknya pergi dan memastikan tak ada orang yang melihat.
Karena saat ini sekitar jam 01.30 malam.
Andi yakin, warga yang rumahnya ada disekitar gundukan sampah yang di kumpulkannya,, pasti sudah terlelap tidur.
Lalu Andi pun menyentuhkan tangannya ke gundukan sampah-sampah yang ada di depannya lalu langsung melakukan penjualan otomatis, tanpa perlu melakukan pertanyaan jual beli per item.
******
[Ting]
Anda mendapatkan 500 sampah dan berhasil dijual ke sistem: ✓
Total : 3.231.820.000
******
Setelah melihat jumlah hasil penjualan, Andi pun duduk.
"Dapat sampai dengan puluhan Juta?" Gumam Andi senang, setelah melihat tampilan sistem.
Tapi tak selang 5 detik, Andi baru sadar nominal saldonya yang tertulis di layar sistem, adalah sekitar tiga miliar lebih.
Andi pun terjatuh karena dia merasa kakinya tak bertenaga,, Air matanya pun keluar yang dia tak paham karena alasan apa.
Pikiran dan hatinya terasa kosong karena rasa kaget melihat Jumlah saldo dari hasil penjualan sampah sebelumnya.
"Detail penjualan" pinta Andi.
******
[Ting]
"Sampah termahal atau termurah?" Tanya sistem meminta Andi untuk memilih. Mungkin karena terlalu banyak barang yang harus di tampilkan.
"Termahal" Jawab Andi.
******
[Ting]
- Lamborgini (pecahan bekas kursi yang dibuang ke sungai) : 2.500.000.000.
- Ferrari (pecahan lampu yang jatuh ke sungai karena kecelakaan 3 tahun lalu) : 800.000.000.
- dll
-Total. : Rp. 3.225.910.000
"Terimakasih Tuhan" Hanya Tuhan yang pantas mendapatkan terimakasih sebesar ini,, kalimat syukur seperti itu yang bisa dikatakan oleh hati Andi saat ini.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
doaibu serang03
sudah terlalu banyak baca sistem. lama2 kepikiran jadi melayang gak jelas.
2025-04-28
0
doaibu serang03
jumlahnya salah
2025-04-28
0
oneworld_
bukannya harus 3.3 miliar?
2022-12-14
1