"Oh.. kamu si anak baru Viral itu?,, Pantas saja kamu se-sombong itu?" Ucap Risma terkesan jijik pada Andi.
Andi tak mengerti,, dengan sikap kakak kelasnya ini,, seolah terlihat sangat membencinya,, setelah dia menyebutkan namanya,, Padahal Andi merasa dia bersikap biasa saja.
"Kenapa dia terlihat sangat membenciku?" Batin Andi merasa heran dengan sikap Risma.
Apa setiap yang bernama Risma selalu seperti ini,, pikir Andi,, karena beberapa hari lalu,, dia melihat ada bupati wanita yang bernama sama seperti kakak kelasnya ini.
Dia pun sama,, terlihat berapi-api ketika sedang marah.
Andi tak mau pusing memikirkan alasan kenapa Risma terlihat sangat membencinya,, masa dia marah hanya karena Andi tersenyum tak sengaja,, pikir nya.
***
Kegiatan ospek hari ini pun selesai dengan menyisakan noda kotor di seluruh pakaian milik Andi.
Pak Sapri telah menunggunya di depan gerbang sekolah dengan mobil Brio miliknya,, Andi pun langsung masuk ke dalam mobil.
Sebenarnya saat ini,, Andi sedang menjadi buah bibir di sekolahnya,, Andi sedang banyak yang membicarakan dirinya karena di antar jemput oleh supir dengan mobil Brio.
Menurut mereka,, itu adalah pemandangan yang norak sekali.
Di antar jemput oleh supir,, tapi mobil yang digunakan adalah mobil kecil seperti Brio.
Andi pun bingung,, Selalu ada saja pikiran orang untuk mengomentari orang lain,, bahkan yang berkomentar pun sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berangkat dan pulang sekolah menggunakan bis ataupun angkutan umum.
"Kek,, jangan dulu pulang,, antar aku ke Dealer mobil terdekat dulu" pinta Andi pada pak Sapri.
"Iya tuan,," Jawab pak Sapri.
"Ada yang mau tuan beli?" Tanya pak Sapri ingin tahu dengan maksud Andi saat ini.
"Iya kek,, kira-kira mobil apa yang lumayan bagus untuk dipake antar jemput?,, Soalnya aku ditertawakan oleh semua orang di sekolahku karena dijemput dengan mobil ini," Ucap Andi bercerita pada pak Sapri.
"Tak usah didengar tuan,, toh yang membicarakan tuan pun,, pasti orang yang tak memiliki mobil kan?,, mereka hanya tak puas dengan apa yang mereka miliki tuan. Jadi,, mereka menargetkan tuan untuk dijadikan objek cemoohan" ujar pak Sapri bijaksana.
"Aku juga tahu kek.. tapi di ejek oleh orang yang dibawah kita,, itu malah terasa lebih menyakitkan kek." Jawab Andi sambil bercanda.
"Tuan bisa saja" jawab pak Sapri sambil terkekeh.
Mereka pun tiba di Dealer mobil terbesar di kota ini.
Andi beserta pak Sapri pun masuk melalui pintu kaca Dealer ini,, yang dibukakan oleh penjaga pintu yang ditugaskan oleh Dealer untuk selalu menyambut tamu dengan senyuman.
"Selamat datang pak,," Ucap penjaga pintu setelah Andi melewati pintu kaca itu,, tugasnya hanya sebatas membuka dan mengucapkan selamat datang.
Andi yakin tugasnya ini pasti banyak disepelekan oleh orang yang melihatnya,, tapi untuk orang yang pernah tahu bahwa pekerjaan itu tak ada yang mudah ataupun sulit,, tapi titik paling beratnya adalah bisa dan tidak kah,, seseorang untuk menjalani tugas ini,, dalam durasi 8 sampai dengan 12 jam/hari?
Andi yakin,, tak akan semua sanggup melakukannya.
Setelah masuk,, Andi dan pak Sapri pun di sambut oleh salah seorang Sales yang terlihat sudah mengenal Andi sebelumnya.
"Mas Andi ya?" Tanya Sales yang Andi terlihat sudah melupakannya.
Walaupun mendapatkan respon seperti itu dari Andi, sang Sales tidak terlihat tersinggung.
"Saya Orang yang melayani mas Andi saat anda membeli dua mobil Brio " Ucap Sales yang bernama Rosa mengingatkan Andi.
"Oh iya Mbak.. maafkan saya,, saya sedikit lupa" Jawab Andi singkat,, yang memang tidak mengingat wanita ini sama sekali. Mungkin karena saat itu Andi sedikit merasa kesal,, jadi tak terlalu memperhatikan wajahnya.
Karena kebiasaan Andi dari dulu,, ketika kesal ataupun benci terhadap seseorang,, jangankan mengobrol untuk bertemu ataupun melihat wajahnya pun Andi tak Sudi.
"Tak apa-apa mas,, maafkan sikap saya saat itu" Ucap mbak Rosa menyesal.
"Ada yang bisa saya bantu mas,, mobil apa yang anda butuhkan?" Tanya Mbak Rosa terlihat profesional.
"Aku ingin membeli mobil yang cocok untuk dipakai menjemput menggunakan sopir?" Tanya Anwar polos,, Andi pikir ada jenis mobil yang kegunaannya untuk kepentingan antar jemput.
"Untuk antar jemput?" Rosa sedikit kebingungan dengan maksud Andi.
"Apakah mbak bisa merekomendasikan nya kepada saya?" Lanjut Andi bertanya pada mbak Rosa. Yang membuat Mbak Rosa semakin merasa lebih bingung dengan permintaannya Andi.
"Maksudnya mas,,??,, Mobil untuk antar jemput seperti apa yang anda inginkan?,, Untuk keluarga atau perorangan" Jawab Mbak Rosa sekenanya,, sambil berpikir,, mobil apa yang di maksud oleh Andi saat ini.
"Kalau bisa seperti mobil yang biasa dipakai menjemput oleh orang-orang kaya di kota ini. Biasanya mereka pakai mobil apa?" Tanya Andi masih dengan nada polosnya.
Mbak Rosa pun mengerti dengan mobil yang diinginkan oleh Andi.
"Maksud mas Andi,, anda ingin mobil Limosin?" Tanya Mbak Rosa memastikan sambil berjalan mengambilkan katalog untuk dilihat oleh Andi.
Setelah menemukan katalog mobil-mobil pilihan sultan ini,, Mbak Rosa memberikannya pada Andi.
Dan seperti biasanya keraguannya pun datang,, karena mobil-mobil ini harganya selangit. Tapi pengalaman sebelumnya mengingatkan dirinya untuk tetap melayani Andi sebaik dan se-sopan mungkin. Karena dia tak pernah tahu apa yang akan dilakukan pelanggannya.
Walaupun tak jadi membeli salah satu mobil sultan ini,, setidaknya pelanggan nya ini,, mungkin membeli mobil lain yang harganya mampu dia beli,, setidaknya itulah pikiran Mbak Rosa saat ini.
"Iya mbak.. mobil seperti ini yang saya inginkan" Ucap Andi sumringah.
"Berapa harga mobil ini?" Lanjut tanya Andi tanpa basa-basi,, sambil menunjuk mobil Cadillac XTS Limousine.
"Itu harganya,,, sekitar 650 miliar mas.." Jawab Mbak Rosa terlihat sedikit ragu mengucapkan harga tersebut.
Anwar pun terdiam sebentar,,, bukan karena kaget dengan harganya,, tapi Andi langsung berpikir karena harga mobil-mobil di dealer ini pasti masih banyak yang harganya lebih dari harga mobil yang dia beli saat ini.
"Tapi bisakah Mbak mencarikan ku Velg-Velg mobil mahal sejenis mobil ini,, untuk ku jadikan motivasi untuk bisa memiliki nya ke depannya" Ucap Andi beralasan.
"Akan ku bayar dengan harga yang seharusnya Mbak" lanjut Andi meyakinkan.
"Maksud mas Andi,, mas Andi hanya mau beli velg-velg nya saja?" Tanya Mbak Rosa salah paham.
"Bukan mbak,, aku tetap akan membeli mobil Cadillac XTS Limousine ini,," jawab Andi sambil menunjuk mobil itu pada katalog di hadapannya.
"Kamu urus saja dulu pembelian mobil ini" pinta Andi takut Mbak Rosa bingung.
"Anda serius mas?" Tanya Mbak Kaget bercampur senang,, karena dia membayangkan betapa besarnya bonus yang akan dia dapatkan,, bila transaksi ini berhasil.
"Seperti biasa mbak,, ambil saja alat Pembayarannya,, semua akan terbukti setelah aku membayar" sindir Andi.
"Iya mas.. maafkan saya.. akan Saya urus segalanya dengan cepat mas. Tunggu sebentar mas" jawab Mbak Rosa tak ingin mengulang kesalahannya waktu itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Nurmiahana Nana
hahahaha kena sindir lgi makanya ☺️
2023-09-04
0
Mirna Loden Mirna Mirna
mukai sdkt sombong nc andi
2023-08-19
0
Natal Kristiono
wah siapa itu?
2022-12-10
1