Bab 6. Mengabulkan Keinginan Adikku

"Silahkan mas" ucap pak Rasyid mempersilahkan Andi untuk masuk ke dalam rumah yang sekarang sudah menjadi miliknya, lalu pak Rasyid menjelaskan semua kelebihan rumah ini, sampai detail bahan-bahan yang digunakan untuk membangun rumah ini. Walaupun Andi tak mengerti, tapi dia hanya diam saja menghargai.

Setelah semuanya selesai, Berkas pun di serahkan Andi kepada pak Rasyid.

"Akan saya urus surat-suratnya secepatnya, Mungkin maksimal 2 hari mas. Ucap pak Rasyid berjanji pada Andi, dan Mereka pun berpisah.

Andi pun melanjutkan rencananya untuk pergi ke bengkel resmi Supercar yang kebetulan lokasinya tak jauh dari perumahan ini. Andi pun memesan taksi untuk mengantarnya ke sana.

Tak lama, Andi pun masuk ke pelataran parkir dealer Supercar akan tetapi dia dihentikan oleh sekuriti.

"Ada yang bisa dibantu dik?" Tanya sekuriti.

"Gini pak, ayah saya seorang kolektor Velg-Velg mobil mewah,,, Sekarang Saya sedang mencari Velg-Velg Supercar, mungkin Bapak bisa bantu saya? Ada lah,, nanti fee buat bapak " Tawar Andi membuat Sang sekuriti tertarik.

"Oh seperti itu. Sebentar ya dik,,, bapak bicarakan dulu dengan atasan bapak di dalam ya?" Ujar sang sekuriti pada Andi.

"Iya pak. Saya tunggu" jawab Andi setuju.

Lalu dia meminta temannya untuk menggantikannya berjaga sebentar. Lalu dia pergi masuk ke dalam kantor dealer

.

Setelah agak lama menunggu. Akhirnya pak sekuriti pun keluar dan menemui Andi.

"Ada sih dik. Hanya saja, harganya bikin kaget dik" Ucap sekuriti pesimis. Seolah harapan untuk dapat uang tambahan sepertinya akan sirna.

"Sebutkan saja pak. Tak ada ruginya kan mengatakannya pada saya" ucap Andi.

"Ada 5 velg yang bisa di jual. Walaupun barangnya sebagian second, tetap saja harganya masih lumayan mahal. 1 velg rata-rata ada di harga 250 juta-an dik" Ucap sekuriti agak tak semangat.

"saya beli semuanya pak!" Ucap Andi membuat sekuriti di hadapannya ini tak Percaya.

Setelah obrolan yang agak alot untuk meyakinkan sang sekuriti. Karena takut malah jadi imbas buruk pada dirinya jika anak di hadapannya ini berbohong.

"Ya sudah, Ayo kita masuk. Tapi jangan berbohong ya dik?" Pinta sang sekuriti pada Andi.

"Iya pak. Tenang saja, saya serius pak" Jawab Andi mencoba meyakinkannya.

"Mana orang yang mau beli velg-velg second itu pak?" Tanya seorang pria pada sang sekuriti.

"Ini pak orangnya" Jawab sekuriti sedikit ragu.

"Kamu dik, Yang mau membeli velg?" Tanya orang itu. Yang ternyata bekerja di bagian logistik dealer ini.

"Iya pak. Saya beli semuanya" Jawab Andi langsung to the points.

"Jangan bercanda dik. Ini bukan barang murah" jawab orang di hadapannya ini.

"Bapak ragu kepada saya, karena saya masih anak-anak kan?. Tapi yang bisa membeli Velg-Velg itu adalah uang kan pak?" Jawab Andi mulai menebak sebab keraguan bapak ini.

"Saya transfer langsung ke rekening bapak atau perusahaan ?, Supaya cepat terbukti, apakah saya bisa membeli nya tau tidak." Tawar Andi tak mau ribet.

Setelah lumayan lama Andi meyakinkan mereka. Akhirnya transaksi pun terselesaikan. Lalu Andi minta Velg-velg nya diantarkan ke alamat rumah barunya.

******

Andi pun berangkat ke rumah Sakit untuk menjemput adiknya untuk dibawa ke rumah barunya.

"Kamu sudah makan dik?" Tanya Andi pada Aldo.

"Belum kak. Aku sengaja menunggu kakak. Aku mau makan bareng sama kakak saja" jawab Aldo singkat.

Andi pun meminta informasi terbaru tentang kesehatan ibunya, Andi pun menemani dulu Ibunya sebentar yang masih belum sadarkan diri. tapi walaupun dalam keadaan vegetatif, ibunya sekarang terlihat lebih sehat yang terlihat di raut wajahnya.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan rumah sakit menuju rumah Barunya. Tapi sebelum itu, Andi ingin mengajak adiknya membeli semua hal yang dia inginkan selama ini.

"Mau ke mall kak?" Tanya adiknya berharap benar.

"Iya. ayo kita beli Semua hal yang kamu inginkan dik" jawab Andi asal.

"Beneran kak ?" Jawab Aldo senang.

"Keinginan ku sangat banyak kak. Aku ingin TV besar, PS 6 terbaru, kalau boleh aku ingin Mac books kak" pinta adiknya dengan nada anak kecil yang sedang menghayal.

"Boleh dik. Semua yang kamu inginkan , boleh kamu beli malam ini." Jawab Andi mengiyakan semua permintaan adiknya.

"Ayo kak buruan. Kita cari !" Ajak adiknya menarik tangan Andi bersemangat.

Setelah keinginan adiknya terpenuhi. Andi membeli kebutuhannya juga. Dia membeli barang-barang elektronik untuk mengisi Rumahnya.

Dan semua barang yang dia pesan hari ini, baru bisa dikirimkan esok hari, Karena sudah terlalu malam. Setelah membayar semua barang yang dibelinya, Andi mengajak adiknya untuk pulang.

"Kak di rumah baru kakak, nanti pasang Internet ya!" Pinta adiknya karena dia ingin seperti di rumah temannya.

"Iya. Sudah kakak pesan, besok akan dipasang... Kamu sabar saja, cuma menunggu sehari kok" jawab Andi yang disambut dengan girang oleh adik satu-satunya ini.

"Sekarang kita lanjut ke minimarket ya dik. Semua yang kamu inginkan, kakak kabulkan lagi semuanya" Tawar Andi pada Adiknya.

"Beneran Kak?.. Hore ..." Jawab Adiknya setelah melihat anggukan dari kakaknya ini.

Hampir 5 kantong penuh mereka belanja yang hampir kebanyakan adalah barang-barang dan bermacam-macam makanan yang selama ini ada di pikiran adiknya.

Mereka pun pulang ke Rumah barunya yang baru dibelinya tadi siang dengan perasaan sangat bahagia. Kebahagiaan yang belum pernah mereka rasakan selama ini.

"Terimakasih banyak kak. Tapi sering-sering ya,,, kakak ngajak belanja seperti tadi" Ucap adiknya sangat senang.

"Iya. Kapanpun kamu mau dik" Jawab Andi berjanji.

"Hore.. Aldo sayang kakak." Jawab adiknya sungguh-sungguh.

******

Setelah adiknya tertidur, mungkin sekarang adiknya sedang bermimpi indah pikir Andi. Karena Andi melihat ada senyuman di wajah adiknya ini.

"Akan aku berikan hidup yang membahagiakan untukmu dan ibu, melebihi kebahagiaan mimpimu sekarang" gumam Andi pada Adiknya yang sedang tidur dihadapannya.

***

"Kamu baru bangun dik?" Tanya Adiknya yang baru keluar kamar. Mungkin karena terlalu nyenyak.

Karena Andi sangat tahu, malam ini adalah kali pertama adiknya tidur di atas tempat tidur bagus dan nyaman. Andi tak tega membangunkannya.

"Kenapa kakak tak membangunkan Aldo?" Tanya adiknya.

"Kakak pun sama. Baru bangun dik, mungkin kita terlalu lelah semalam " Jawab Andi berbohong.

Sekarang hari Minggu, tadinya Andi mau membiarkan adiknya untuk tidur sepuasnya hari ini.

Apa yang dilakukan Andi ini terlihat seperti Hal remeh bagi orang lain, tapi tidak untuk Andi, yang belum pernah merasa benar-benar tidur seumur hidupnya.

"Kamu mau pergi ke Rumah sakit atau bantuin kakak dulu merapihkan barang-barang yang akan datang hari ini, termasuk barang pesanan mu dik." Tawar Andi pada Adiknya.

"Aku bantuin kakak saja dulu. Nanti kita bersama ke rumah Sakit" Jawab Adiknya.

"Aku ingin mencoba PS 6 ku dulu kak. Boleh kan?" Pinta Aldo.

"Tentu saja dik. Itu kan milikmu" Jawab Andi senang, Serasa sudah berhasil memberikan hal yang paling membahagiakan untuk adiknya ini.

Tak selang beberapa lama. Mobil yang mengangkut barang pun tiba satu per satu. Andi pun pergi ke mini market yang ada di perumahan ini untuk tarik tunai uang. Untuk memberikan uang lelah kepada para pegawai dan supir yang masih harus bekerja di waktu seharusnya mereka libur.

"Selesai juga dik" Ujar Andi merasa lega. Karena barang yang dipesan olehnya dan adiknya sudah datang semua, juga sudah di pasang di tempatnya masing-masing dengan begitu rapih. Andi sangat puas dengan hasil kerja para pekerja yang sangat profesional yang tadi datang.

"Saatnya membeli isi untuk garasi ku" Gumam Andi. Padahal dia sendiri belum bisa mengemudi dan bahkan belum cukup umur untuk membuat SIM A.

Andi teringat dengan Velg-Velg yang sudah dibelinya kemarin. Lalu dia pun membuka bungkusan Velg-Velg mewah itu di dalam kamarnya.

"Berapa banyak uang yang akan aku dapatkan dari sistem dengan menjual Velg-Velg mobil mewah ini?" Gumam nya tak sabar.

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***