IPA--17

"Woy!" panggil Rizki sambil menghampiri Keisha yang sedang duduk manis di depan tv.

Keisha menoleh, dan...

Brukk

Rizki melemparkan tas milik Keisha, tepat ke hadapan wajah Keisha.

"Aduhh. Aakkhhhh sakitt awww pusingg." Keisha tiba-tiba meracau sambil memegangi kepalanya yang baru saja tertimpa tas sekolah miliknya.

Rizki yang langsung panik itu berlari kecil menghampiri Keisha.

"Ca, lo kenapa? Sakit? Aduh, maaf gw gak sengaja. Pusing gak?" tanya Rizki panik sambil berusaha menenangkan Keisha.

"Sakitt," ringis Keisha sambil memukul-mukul kepalanya.

"Ca, maafin gw, gw gak sengaja." Rizki memeluk Keisha, berusaha menenangkan Keisha yang terus memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Tapi boong," bisik Keisha disela-sela permohonan maaf Rizki.

Rizki refleks melepaskan pelukannya dan menatap tajam Keisha yang sedang cengengesan.

"Yeee, bercanda lo gak lucu!" ucap Rizki sambil menoyor kepala Keisha.

"Eh, tumben lo mau nganterin tas gw," ucap Keisha seraya menyenderkan punggungnya ke sofa lagi.

"Terpaksa," jawab Rizki sambil ikut-ikutan menyenderkan punggungnya.

"Lo gak ikhlas?" tanya Keisha kesal, namun nadanya masih santai.

"Ngga."

"Oh gitu ya, yaudah deh." Keisha bangkit dan melangkah pergi.

"Bercanda doang Ca," ucap Rizki membuat Keisha diam ditempat.

"Ohh," jawab Keisha sambil melanjutkan langkahnya lagi.

"Baperan amat lo. Dikit-dikit marah," sindir Rizki.

"Dihh, siapa yang ngambek. Gw mau makan wlekkk." Keisha berlari setelah menjulurkan lidahnya.

"Kampret lo." Rizki ikut berlari dan membuntuti Keisha ke meja makan.

"Hallo tante," sapa Rizki kepada Yanti yang sedang menyiapkan makan malam.

"Eh, ada Rizki? Tumben. Kalian udah temenan?" tanya Yanti.

Keisha spontan langsung menatap Rizki yang duduk disebelahnya.

"Eh iya, kok lo so akrab gini sih sama gw?" sewot Keisha.

"Dih lo juga sama, so asik," ucap Rizki malas.

"Sono lu balik. Malah numpang makan," sindir Keisha.

"Biarin, yang masak juga nyokap lo. Kenapa lo yang sewot?"

"Gw anaknya!"

"Terus yang bilang lo anak kadal siapa?"

"Lo!"

"Kok gw?" tanya Rizki sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Waktu di UKS."

"Fitnah. Gw gak bilang lo anak kadal."

"Lo ngatain gw lucu kaya bayi kadal, berarti induk gw kadal!"

"Wah, anak durhaka nih tan. Masa ngatain tante kadal," adu Rizki kepada Yanti sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Eh udah udah, cepet makan," lerai Yanti.

Mereka bertiga memulai makan malamnya. Dengan keadaan Keisha dan Rizki terus saja saling menatap sinis.

"Om Dendra kemana?" tanya Rizki yang sudah lebih dulu beres makan.

"Lagi meeting katanya. Oh iya, mumpung Iki lagi disini. Tante mau bilang kalo tante besok bakalan ke luar kota selama 3 hari sama papa Eca. Jadi, tante titip Eca ke Iki ya," jelas Yanti.

"Uhuk uhuk." Keisha tersedak makanannya sendiri. Rizki langsung menyodorkan minum dan menepuk-nepuk punggung Keisha.

"Tuh, apalagi sekarang kalian udah akrab gitu. Jadi tante percayain ke Iki ya," ucap Yanti sambil terkekeh menatap keduanya.

"Eca udah gede, Eca bisa sendiri Ma," bantah Keisha tak suka.

"Mama tau, tapi kan mama cuma nitipin kamu ke Iki. Jadi kamu jangan macem-macem."

"Kenapa dadakan sih Ma?"

"Karena tidak direncanakan," celetuk Rizki.

"Gw juga tau," ujar Keisha sembari memutar bola matanya malas.

***

RickyKv

Jalan yuk?

Keisha menatap chatting dari Ricky beberapa menit lalu. Hari ini hari Sabtu, Keisha sedang sendirian dirumah. Karena orangtuanya sudah pergi keluar kota sedari tadi.

Keisha memang sangat ingin jalan-jalan, tapi dia malas jika harus bersama Ricky.

Jika mengajak teman-temannya pun tidak bisa, mereka sedang sibuk. Jera sedang mengikuti kegiatan eskul, Silmi sedang ada acara keluarga, Nurul sedang berkumpul dengan teman SMPnya, dan Safitri sedang menjenguk sepupunya yang masuk rumah sakit.

"Bodo ah, jalan aja sama si Ricky. Daripada bosen terus lumayan kalo jalan sama dia dibayarin," gumam Keisha. Keisha langsung mengganti bajunya setelah dia membalas chat dari Ricky.

30 menit kemudian...

"Hai," sapa Ricky sambil menghampiri Keisha yang sedang duduk manis dihalaman rumah.

"Yaudah yuk," ajak Keisha.

Ricky kembali melangkah memasuki mobilnya. Keisha juga ikut masuk, namun belum sepenuhnya dia masuk, Rizki memanggilnya.

"Eca," panggil Rizki yang kelihatannya habis dari minimarket itu.

"Eh, kenapa?"

"Mau kemana?" tanya Rizki seraya melirik kearah Ricky dengan malas.

"Keluar sebentar."

Rizki hanya ber-oh-ria lalu melanjutkan langkahnya menuju sampai rumah.

***

"Pesanannn siaaappppp," heboh Silmi dan Jera menghampiri meja Keisha dkk sambil membawa nampan dengan beberapa pesanan mereka.

"Wiihhh mantap. Serbuuu!" sahut Nurul sambil menarik semangkuk bakso pesanannya.

Keisha dan kawan-kawannya menikmati jam istirahat itu dengan acara mengisi perut mereka yang disertai obrolan canda ria mereka dikantin.

"Keisha," panggil seseorang.

Sontak Keisha dan yang lainnya pun menoleh. Menatap seseorang yang menjadi sumber suara tadi.

"Eh, Kak El? Kenapa?" tanya Keisha.

"Gw mau ngomong sama lo," ujar Elisa.

"Ih Kak El jahat, gak nyapa kita," sela Jera.

Elisa menatap mereka. Tersenyum kecil lalu menarik tangan Keisha menjauh dari kantin.

"Lo kenapa sih?" tanya Keisha saat Elisa melepaskan cekalannya di dalam toilet perempuan.

"Lo kemarin jalan sama Ricky?" tanya Elisa to the point.

"I-iya," gugup Keisha.

"Oh gitu ya. Berarti lo emang gak bisa dipercaya," ujar Elisa meremehkan.

"Loh? Maksud lo apa?"

"Nah ini nih. Lo aja gak inget sama janji lo, pantes aja ingkar. Hahaha."

"Tunggu. Lo bahas tentang gw yang janji mau bantuin lo makin deket sama si Ricky?"

"Gw sih gak akan negur dan nagih janji lo itu ya. Cuma ya gw bakal terus mantau dan liat seberapa jauh lo," bisik Elisa lalu pergi meninggalkan Keisha.

Keisha ikut mengejar Elisa keluar toilet, namun yang dia temukan adalah teman-temannya.

"Kalian ngapain disini?" tanya Keisha.

"Ngintipin lo," ucap Silmi polos.

"Deuh, bukan ngintipin juga kali," koreksi Nurul sambil menoyor kepala Silmi.

"Kita ngikutin aja takutnya lo kenapa-napa," timpal Safitri.

"Kok mikirnya kaya gitu?"

"Yaaa gimana ya, kita nething aja sih. Soalnya si Elisa aneh banget," ucap Jera meragukan.

"Nah iya tuh, jadi kita ngikutin lo berdua. Takutnya kan dia macem-macem sama lo kita bisa langsung maju," seru Silmi.

"So perhatian banget lo semua," cibir Keisha.

"Yeeeee, malah dikatain. Yaudah kuy tinggalin aja," ujar Nurul lalu menggiring Silmi, Jera, dan Safitri menjauh dari Keisha.

Baru saja beberapa langkah yang mereka tempuh. Jera memutar balik badannya sambil berlari menghampiri Keisha yang masih diam ditempatnya.

"Lo tadi ngomongin apa sama si Elisa?" tanya Jera kepo.

Tak lama kemudian Silmi, Nurul, dan Safitri ikut menimbrung lagi.

"Dasar ya, bocah kepo semua lu," kesal Keisha sambil melangkah pergi meninggalkan teman-temannya.

Nurul menarik lengan Keisha, membuat Keisha kembali ketempat semula.

"Cepet ngomong. Kalo ngga ngomong, kita semua bakal labrak lo sekarang," ancam Nurul.

"Dih, labrak kok bilang-bilang," sahut Keisha santai.

"Ya biarin biar gak dadakan," timpal Silmi mendukung Nurul.

"Cepet ngomong. Lo mau main rahasia-rahasiaan dari kita? Kemarin yang marah-marah ke gw karena gw maen rahasia-rahasiaan siapa?" jengah Safitri.

"Kasih gw nafas dulu bentar napa sih. Main pada nyerocos aja lu semua," kesal Keisha.

"Emang selama ini lo gak nafas? Oh, lo minta upah nafas?" sinis Jera.

"Gak gitu juga, ya ampun ini cobaan apalagi untuk hamba," ucap Keisha dramatis.

"BURUAN!" seru mereka semua kompak.

Keisha menutup telinganya, mencoba melindungi gendang telinganya dari suara-suara yang kurang enak di dengar.

"Cuma bahas tentang Ricky si ketua OSIS itu!" ketus Keisha.

Terpopuler

Comments

Penacin2~

Penacin2~

semangat!

2020-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!