IPA--16

Bugh

Sebuah bola basket yang awalnya melayang itu menimpuk kepala Keisha yang tak sengaja melewat ke tengah lapang.

Keisha langsung terduduk lemas ditengah lapangan sambil memegangi kepalanya yang pening.

"Ca, lo gak apa-apa?" tanya Silmi panik.

"Aduh, itu bola pake mendarat ditempat yang pas segala." Jera malah pura-pura panik sambil meledek Keisha.

"Ca, semoga jidat lo gak makin luas ya. Ca, gimana rasanya? Strawberry? Mangga? Apel? Nanas?" ucap Nurul.

"Kalian malah bercanda!" bela Silmi.

"Ya maap," ujar Nurul dan Jera bersamaan.

"Minggir minggir minggir." Rizki datang sambil menyingkirkan Silmi yang berada di dekat Keisha.

"Lo gak apa-apa?" tanya Rizki kepada Keisha.

"Gapapa gapapa pala lo peyang, pusing nih!" gerutu Keisha.

"Maaf gw gak sengaja," ucap Rizki.

Keisha mendongakkan kepalanya, menatap Rizki yang sangat dekat dengan dirinya.

Loh, Rizki? Gw kira siapa. Batin Keisha.

Keisha berusaha berdiri dibantu Rizki, namun dia malah kehilangan keseimbangannya hingga hampir terjatuh lagi.

Tanpa menghiraukan tatapan para murid, Rizki langsung menggendong Keisha meninggalkan lapangan.

"Lah, kita malah ditinggal," ujar Jera sambil menatap kepergian Keisha dan Rizki.

"Yaudahlah biarin, kita mah ngintipin Mpit sama Roy pacaran aja yuk!" ajak Nurul.

***

Rizki membawa Keisha ke UKS, membaringkan Keisha dan memberikan Keisha sebotol air minum.

Duh, di UKS lagi, berdua sama Rizki lagi. Gw jadi inget waktu gw bohongin dia disini. Batin Keisha menerawang.

"Makasih," ucap Keisha sambil meneguk air minum yang diberi Rizki.

"Hm," sahut Rizki.

"Ki," panggil Keisha.

"Hm."

"Ih, jangan ham hem ham hem mulu dong!"

"Hm," jawab Rizki malas.

"Iihhhh Ikiiiii." Keisha tak sengaja mengeluarkan nada manjanya, membuat Rizki menatapnya aneh.

Rizki menaikkan salah satu alisnya. Baru kali ini dia mendengar Keisha merengek kepada dirinya, selama ini Keisha selalu memakai nada ketus saat berbicara dengan dirinya. Rizki memang sering melihat Keisha merengek kepada Roy, namun baru kali ini kepada dirinya.

"Emm, lo masih marah?" tanya Keisha ragu.

"Gak usah dibahas."

"Lo masih marah ya?" tanya Keisha lemas.

"Nggam."

"Maafin gw ya," rengek Keisha lagi.

"Lo kalo manja gini lucu," ucap Rizki tak sadar. Keisha langsung menoleh dan menatap Rizki.

"Hah?" tanya Keisha.

"Hah? Apaan? Eng-engga," gugup Rizki.

"Tadi gw denger lo bilang gw lucu," goda Keisha sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Iya lucu," jawab Rizki.

Keisha langsung diam, merasakan pipinya yang mulai memanas akibat ucapan Rizki.

"Kaya bayi kadal!" lanjut Rizki.

Keisha langsung mendelik. Gadis itu memalingkan wajahnya, berharap Rizki tidak melihat wajahnya yang sudah merah padam.

Kalo lagi blushing gitu, cantik, lucu. Batin Rizki mengakui.

"Dih marah," sindir Rizki.

"Gak," ketus Keisha.

"Marah mulu lo, cepet tua terus keriputan. Mau?"

"Iiihhhh lo mah." Keisha berusaha memukul Rizki, sedangkan Rizki menahan dengan tangan sambil terus tertawa.

Pintu UKS terbuka, menampakkan Ricky yang berjalan tergopoh-gopoh menghampiri Keisha. Ricky sedikit mendorong Rizki kebelakang, lalu mendekatkan dirinya kepada Keisha.

"Kei, lo gak apa-apa? Gimana? Pusing gak? Kok bisa kena bola basket?" tanya Ricky bertubi-tubi.

Keisha melirik Rizki, lalu menjawab pertanyaan Ricky dengan kikuk.

"Gak apa-apa kok," jawab Keisha seraya sesekali memperhatikan Rizki yang memandang dirinya dan Ricky dengan datar.

"Gw keluar dulu ya," pamit Rizki kepada Keisha.

"Kemana?"

"Keluar dulu," jawab Rizki sambil tersenyum manis.

"Udah Kei, tiduran lagi, kepala lo pasti masih pusing." Ricky menyenderkan Keisha kembali berbaring.

"Lo, tau darimana gw disini?"

"Dari temen-temen lo."

"Emang ada apa lo nyari gw?"

"Ya, gak apa-apa sih pengen aja," jawab Ricky enteng.

Keisha hanya diam, memejamkan matanya lalu berharap Ricky keluar dan meninggalkan dirinya.

"Yaudah, gw ke kelas dulu ya. Nanti pulang sekolah gw kesini lagi," ucap Ricky sambil mengusap rambut Keisha. Sementara Keisha tetap berpura-pura tidur tanpa membalas ucapan Ricky.

***

Rizki, Silmi, Jera, Nurul dan Safitri berjalan bersama memasuki ruangan UKS.

"Bangunin gih," suruh Rizki kepada Silmi.

Silmi berjalan mendekati Keisha yang masih tertidur.

"Ca, bangun Ca," ucap Silmi sembari menggoyangkan tubuh Keisha.

Keisha membuka matanya sambil sesekali menggosok-gosok matanya.

"Masih pusing?" tanya Rizki.

Keisha hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Rizki.

"Yuk," ajak Rizki.

"Kemana?" tanya Keisha.

"Pulang lah."

Keisha mengubah posisinya menjadi duduk. Dan pintu UKS terbuka lagi, memperlihatkan Ricky yang berdiri gagah diambang pintu.

"Kei, gw anterin pulang ya," ucap Ricky to the point.

Keisha melirik Rizki, menatap wajah tampan Rizki yang hanya berekspresi datar. Oke, kali ini Keisha mengakui bahwa Rizki memang tampan.

Ricky juga ikut membantu Keisha berdiri. Disebelah kanan Keisha dibantu Rizki, sedangkan disebelah kiri ada Ricky yang juga ikut membantu.

"Ri, gw cariin lo kemana-mana ternyata ada disini," ucap Elisa tiba-tiba dari ambang pintu.

"Kenapa?" tanya Ricky.

"Ayo, kita harus cari bahan buat makalah OSIS," ujar Elisa sambil sesekali menatap lengan Ricky yang menggenggam tangan Keisha.

"Gw nganterin dulu Keisha pulang," jawab Ricky.

"Harus sekarang Ri, nanti keburu malem."

"Gw nganterin Keisha dulu pulang. Kalo lo gak mau nunggu, lo cari sendiri."

Elisa mematung. Keisha yang mengerti keadaan ini langsung angkat bicara.

"Gw pulang sama Rizki aja," ucapan Keisha itu membuat Ricky menatap Keisha dan dengan cepat membawa Keisha keluar dari UKS.

"Gw yang anterin lo pulang," dinal Ricky sambil menarik Keisha keluar UKS.

"Hai Kak El," sapa Silmi, Nurul, Jera, dan Safitri bersamaan yang sedari tadi hanya diam.

Elisa menatap mereka, tersenyum kecut lalu melangkah pergi.

"Lah, ini tas si Keisha kagak dibawa," ujar Silmi sambil menatap tas Keisha yang menggantung di genggamannya.

Bukannya mereka menjawab dan membalas ucapan Silmi, tapi mereka malah memperhatikan seseorang yang sedang berjalan menghampiri mereka.

"Loh, Bang Roy ngapain kesini?" heran Rizki yang melihat kakaknya itu berada disini.

Roy menggenggam tangan Safitri, lalu menarik kekasihnya itu pergi tanpa mengucapkan apapun.

"DASAR BUCIN!" teriak Jera, Silmi, dan Nurul serempak.

"Kenapa sih?" tanya Rizki semakin bingung.

"Mereka itu pacaran," ucap Nurul.

"Oh itu yang namanya Safitri," gumam Rizki.

"Ki, lo yang bawa tas Keisha ya. Gw balik duluan daaahhh," pamit Silmi buru-buru setelah memberikan tas milik Keisha kepada Rizki.

"Kita juga duluan ya Ki," sambung Jera sambil menarik Nurul keluar. Meninggalkan Rizki yang masih terdiam di dalam ruang UKS.

Terpopuler

Comments

Frieska Amelia

Frieska Amelia

bagus ceritanya

2020-02-18

0

Penacin2~

Penacin2~

aku mau komen terus tapi fokus baca

2020-02-13

0

Ummu Istiqomah

Ummu Istiqomah

seru banget,

2019-12-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!