Brakkk
"BWAHAHAHAHAHHAHAHA SUMPAH GAK KUAT NGAKAK BANGET HAHAHAHAHA." tawa Keisha sangat pecah dan kencang. Dia menertawakan lelaki di depannya ini, Rizki Fadhli.
Dia menyenggol Rizki dengan kekuatan penuh membuat Rizki langsung terhuyung dan jatuh tersungkur ke belakang. Dan satu hal lagi yang penting, Rizki jatuh dan pantatnya masuk ke dalam tong sampah dibelakangnya.
Keisha benar-benar merasa puas dan senang. Apalagi sekarang banyak para murid yang juga mengerumuni dan ikut menertawakan Rizki.
"Maksud lo apaan?!" teriak Rizki sambil berusaha melepaskan tong sampah itu dari pantatnya.
"Bales dendam lah!" jawab Keisha di sela-sela tawanya yang masih juga tak berhenti.
"Sini lo!"
"Ogah. Lo bau!" ledek Keisha dengan tawa yang semakin kencang.
"Berisik lo semua! Awas aja ya, habis gw bebas dari tong sampah ini gw tonjok kalian semua satu-satu!" ujar Rizki kencang di depan para murid yang masih setia menonton dan menertawakan dirinya.
"Matthew! Rangga! Lo berdua bukan bantuin gw malah ikut ngetawain," lanjutnya kepada kedua temannya yang malah ikut menertawakan dirinya. Namanya Matthew Athan dan Rangga Adi Pangestu, yang diceritakan Jera.
"Abisnya konyol banget." Matthew berusaha untuk menghentikan tawanya.
"Awas ya kalian semua, terutama lo!" tunjuk Rizki kepada Keisha.
Keisha malah menjulurkan lidahnya.
"Kaburrrrr guys!" ajaknya kepada seluruh murid disitu.
Dan benar saja, setelah Rizki lepas dari tong sampah itu semua murid langsung berhambur menjauh. Bahkan Matthew dan Rangga pun mendadak menghentikan tawanya.
"Kenapa lo berdua diem?" tanya Rizki kesal kepada Matthew dan Rangga.
Tak mendapat jawaban dari lawan bicaranya, Rizki langsung mengapit kepala Matthew dan Rangga di ketiaknya.
"Lepasin pak ampunnn!" rengek Matthew.
"Ketek lo bau sampah, lepasin Ki!" timpal Rangga.
"Bacot lo berdua," balas Rizki sambil melepaskan kepala Matthew dan Rangga kembali bebas.
"Awas aja tuh cewek, gw bakal bales lagi," gumam Rizki.
"Yaelah gak bakal beres kalo gini caranya," sindir Rangga.
"Hati-hati bang siapa tau tertanam benih-benih cinta," bisik Matthew yang langsung ngacir ke dalam kelas bersama Rangga.
"Najis."
***
"Parah lo," ucap Jera saat Keisha menghampiri mereka.
"Lo mah kebiasaan banget ya, ketawa aja terus!" ujar Keisha yang jengah melihat Jera terus tertawa padahal yang lain sudah tidak.
"Ngakak aja hahaha," jawab Jera yang sedikit meredakan tawanya.
"Udah ah kuy. Jadi ke kelas kan, Kak? Kalo ngga gw mau ke kantin lagi nih," ucap Keisha dengan santai.
"Yaudah sana," jawab Elisa dengan nada santai juga.
"Bener kak? Yeayyyy. Yaudah bye!" Keisha memutar tubuhnya hendak melangkah ke arah kantin, namun suara Cindy dan Elisa membuat dia mengurungkan niatnya itu.
"Siap-siap masuk BK," ucap Elisa dan Cindy serempak.
Mereka pun melanjutkan langkahnya ke arah kelas. Di saat perjalanan itu, mereka berpapasan dengan Ricky Sang ketua OSIS.
"Loh kenapa masih pada disini?" tanya Ricky namun tatapannya mengarah kepada Cindy dan Elisa.
"Ngerjain orang dulu," jawab Cindy santai. Sontak Elisa dan Keisha kawan-kawan pun melotot ke arahnya.
"Lo kan wakil ketua OSIS dan lo juga Lisa, lo kan Bendahara OSIS. Ngajarin yang gak bener lo berdua?" tuduh Ricky namun nada bicaranya biasa saja.
"Bercanda doang kali Ri, ya udah kita ke kelas dulu," jawab Cindy sambil menepuk bahu Ricky.
"Eh, elo yang jidatnya luas itu ya?" ledek Ricky saat matanya melihat Keisha.
"Iya kak!" jawab yang lain serempak.
"Apaan sih," cibir Keisha tak suka.
"Dih so kalem banget, padahal waktu itu heboh," cibir Ricky balik.
"Bener tuh kak!" seru yang lain serempak dengan suara yang lebih keras.
"Kalian apaan sih, bukannya belain gw malah belain orang sableng ini!"
"Abisnya ganteng sih," gumam Jera yang terdengar oleh semuanya.
"Kutil badak kayak gini lo bilang ganteng?!" tanya Keisha dengan suaranya yang mulai tinggi.
Tapi emang ganteng sih, Batin Keisha.
"Jahat lo Kei," seru Silmi, Jera, Nurul, dan Safitri kompak. Jika sudah urusan membully dan meledek Keisha, sepertinya mereka memang sangat kompak.
Keisha sedikit meringis lalu memutar tubuhnya, dan tentu saja Ricky sudah menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Tadi lo bilang apa?"
"E-engga kak, gw bilang kalo kita udah telat masuk kelas, ayo ke kelassssss!" teriaknya sambil menarik Cindy dan Elisa meninggalkan Ricky dan teman-temannya disitu.
"Temen siapa sih?" ucap Silmi pelan sambil menatap Keisha yang mulai menjauh.
"Temen lo, kan?" tanya Jera.
"Temen kalian semua juga pinter!" sarkas Safitri.
"Lah nih bocah malah pada ribut," sindir Ricky.
"Eh iya kak, lupa. Abisnya demen banget gosip nih," ujar Nurul santai.
"Lo juga," timpal Safitri datar.
"Eh udah udah, gak pegel apa itu rahang dipake bacot mulu?"
"Enggak," jawab mereka kompak.
"Dih kompakan mulu," cibir Ricky pelan namun tetap saja terdengar Silmi, Jera, Nurul, dan Safitri.
"Gak tau," jawab mereka lagi, kompak.
"Udah udah bye!"
"Eh kak," panggil Jera. Membuat Ricky kembali memutar tubuhnya dengan malas.
"Apaan?"
"Mau IdLine si Keisha gak?"
"Keisha?"
"Itu tuh yang tadi lo ledekin," sahut Silmi.
"Oh namanya Keisha."
"Iya, mau gak?" tanya Jera menggoda.
"Gak. Buat apa juga gw nyimpen kontak dia?"
"Siapa tau mau nyewa," celetuk Nurul.
"Nyewa?"
"Iya, nyewa jidatnya buat main bola!" lanjut Nurul yang langsung membuat teman-temannya tertawa kencang.
"Gak waras lo semua," cibir Safitri lalu pergi meninggalkan teman-temannya disitu.
Ricky kembali memutarkan badannya hendak melanjutkan langkahnya, namun dia kembali berbalik.
"Boleh deh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Bukankah kalo jidatnya lebar itu tandanya otaknya cerdas seperti profesor
2022-08-27
0
Nita Setia Wati
aku juga mau nyewa jidat nya Keisha thor,,,haaaaaaa
2020-11-11
1
Ay'Fa JHutex
ѕєlєвαr αpα ѕíh thσσσσσr jídαt ѕí kєíѕhααααα....ngαkαk αnjír hhhhhhhh
2020-10-15
5