IPA--13

RUSUH SQUAD (5)

SilmiSeyenk

Ca, hidup lo sial banget kayaknya.

Musibah mulu di hidup lo.

JeraCantikUlala

Iya ca, kasian banget gw sama lo.

NurulMwah

Sabar ya ca.

Turut prihatin

KeishaLucu

Jahat banget emang ya lo semua.

Lucknut emang!

Gak bespren sama gw.

SilmiSeyenk

Dih, emang kita mau gitu bespren sama lo?

NurulMwah

G.

JeraCantikUlala

G. (2)

KeishaLucu

Jahadddddddd.

******* banget lo semua.

Cuma mpit yang terbaik emang!

SilmiSeyenk

Mpit? Bagaimana pendapatmu sayang?

JeraCantikUlala

@SafitriOct

NurulMwah

@SafitriOct

KeishaLucu

Pasti mpit belain gw.

SafitriOct

G. (3)

KeishaLucu

Ihhh mpit jahat! Bodoamat ***** bodoamat.

SilmiSeyenk

****** ***** ****** LO CA

NurulMwah

AAA JENONG AAA JENONG KASIAN.

MANA JOMBLO, SIAL MULU, KAGAK ADA YANG BELAIN LAGI.

JeraCantikUlala

KASIAN BANGET IH ECA.

MASA INCES HIDUPNYA SIAL MULU

CUP CUP CUP, JANGAN NANGIS BOMBAY YA CA.

SafitriOct

Berisik lu pada!

Ngetik pake huruf gede semua, kek gua minus aja.

Mana username lo semua alay banget!

KeishaLucu

Kecuali eca ya mpit, eca gak alay kaya mereka.

Eh nur, btw lo gak ngaca apa? Lo juga jomblo.

NurulMwah

Mamak mpit mulai berkoar.

Apa lo jenong?!

JeraCantikUlala

Aku cantik, aku diam.

Keisha menghela nafas malas, dia membaringkan tubuhnya telentang. Menatap langit-langit kamarnya sambil sesekali menghela nafasnya lelah.

"Sial mulu emang hidup gw," gumam Keisha.

"Eh btw, tadi si Rizki kenapa ya? Sampai banting pintu gitu, tapi kalo kesel ya kesel kenapa coba?" heran Keisha.

"Ke rumah Bang Roy ah gabut gw," gumamnya lagi.

Mungkin jika ada orang disini, Keisha akan dikatakan gila karena terus saja berbicara sendiri tidak jelas. Tapi memang maklum, dirinya kan memang... ya begitulah, kalian juga tahu.

Keisha langsung bergegas kerumah Roy dengan kaki yang masih pincang. Tanpa mengetuk dulu pintu, Keisha langsung menyelonong masuk kedalam rumah tetangganya itu.

"Assalamualaikum," ucap Keisha sambil menghampiri keluarga Rizki yang sedang makan malam.

"Eh ada cantiknya papa. Sini Ca, Eca udah makan belum? Sini gabung," jawab Papa Rizki, Ridwan.

"Ngga ah pa, Eca lagi diet. Eca kan harus mempertahankan bodygoals ini." sombong Keisha sambil ikut mendudukan bokongnya dikursi.

"Bodygoals apaan, badan bengkak kayak gitu," cibir Rizki pelan namun terdengar oleh semua yang ada disitu.

"Apaan sih, main nimbrung obrolan orang aja," sindir Keisha.

"Mulut-mulut gw kok," jawab Rizki tak mau kalah.

"Tapi gak sopan."

"Emang lu sopan?"

"Sopan kok."

"Terus tadi lo masuk tanpa permisi, lu sebut sopan?"

"Ya kan beda lagi," kesal Keisha yang semakin tersulut emosi.

"Tetep aja namanya gak sopan. Ngatain orang tapi sendirinya kayak gitu."

"Apaan sih lo, lo juga nyadar diri ajalah!"

"Dasar egois."

"Eh udah udah jangan berantem mulu! Papa pusing nih liatnya. Kalian tuh berantem mulu, nanti kalo saling suka tau rasa," lerai Ridwan. Erika sudah tertawa terbahak-bahak, Sedangkan Roy tetap diam sambil menikmati makanannya.

Roy dan Rizki bangkit bersamaan, lalu melangkah ke ruang tengah. Keisha langsung membuntuti mereka dan ikut bergabung di ruang tengah.

Roy bermain ps, Rizki sibuk dengan ponselnya, sedangkan Keisha hanya memperhatikan Roy.

"Bang, maen game mulu. Pake handphone lah, pake ps lah. Gak bosen apa bang? Emang gitu ya efek jomblo," jengah Keisha yang sedari tadi memperhatikan Roy yang sibuk dengan dunianya sendiri.

"Jangan di dengerin bang gak guna," celetuk Rizki.

"Apaan sih lo. Lo kenapa sih, sewot banget sama gw," jawab Keisha kesal.

"Lagian elo, mulut lo tuh gak jelas banget."

"Sorry ya, tadi tuh gw ngomong ke Bang Roy kenapa lo yang nyaut?"

"Gw sebagai adek, belain abang gw!"

"Lah, so banget lu."

"Lo kurang kaca apa gimana sih?" Rizki semakin menatap Keisha tajam.

"Helloooow, sorry ya, kamar gw aja penuh sama kaca. Harusnya tuh elo yang sering-sering ngaca!"

"Dih, gw bukan bencong."

"Gw kagak bilang lu bencong tuh, ngerasa ya lu?"

"Woy! Udah dong. Bacot lo berdua gak bermutu tau gak sih!" teriak Roy mulai bersuara.

"Dia bang," tuduh Keisha polos sambil menunjuk Rizki.

Rizki langsung melotot kearah Keisha. "Lo!"

"UDAHHHHH. PUSING GW MONYET," lerai Roy.

"Bang lawan gw kuy," ajak Rizki sambil mengambil stik ps yang satunya lagi, lalu duduk disebelah Roy dengan polosnya.

"Eh tapi bentar bang gw keatas dulu." Rizki langsung berlari kecil ke lantai atas. Sedangkan Roy kembali mengambil alih stik psnya.

"Bang," panggil Keisha.

"Apaan sih!" jawab Roy masih dengan nada tinggi.

"Yaudah iya maap bang jangan marah dong," melas Keisha.

"Yaudah apaan." Roy tetap memakai nada yang masih tersulut emosi.

"Bawain foto aib eca yang udah dicetak sama Rizki dong."

"Males banget."

"Ih abang bantuin eca yaaaaaaaaaaaa," rengek Keisha.

"Yaudah iya. Tapi..."

"Tapi apaan bang?"

"Bagi nomor temen lo dong," ucap Roy yang kali ini nadanya malu-malu *** kucing.

"Hah? Yang mana bang?" Keisha langsung mendekatkan dirinya ke Roy.

"Yang waktu itu nginep dirumah lo."

"Siapa? Safitri?!" kaget Keisha di depan wajah Roy.

"Biasa aja kali Ca!" jawab Roy sambil memundurkan wajahnya.

"BENERAN BANG? YA AMPUN, ECA KIRA ABANG TUH GAK PUNYA HATI, DI OTAK ABANG TUH GAME LAGI GAME LAGI. TERNYATA ABANG LAGI JATUH CINTA AAAAAAAAA," girang Keisha sambil menari-nari gak jelas.

"Berisik bocah!" bentak Rizki dari tangga.

"Apa lo?! Ganggu gw sama Bang Roy aja!" Keisha menatap Rizki sinis.

"Bang, kenapa sih?" tanya Rizki mendekati Roy.

"Ah? Eng-engga a-apa apa kok, tau tuh gak jelas dia mah," jawab Roy gugup sambil memelototi Keisha.

"Bang besok Eca nebeng ke sekolah ya," rengek Keisha kepada Roy.

"Hm."

"Jangan tinggalin eca ya bang tungguin Eca. Eca gak bisa bawa motor, tadi jatuh."

"Hm."

"Ih abang!" rengek Keisha semakin manja.

"Iya Eca," jawab Roy dilembut-lembutkan.

"Yeayyyy makasih bang," girang Keisha sambil menggelayut manja dilengan Roy.

Jadi Roy itu hanya beda 2 tahun sama Rizki. Sekarang Roy kelas 12, satu sekolah sama Rizki dan Keisha.

"Mau nebeng sama bang Roy, tadi Eca jatoh jadi gak bisa bawa motor. Terus tadi loncat-loncat girang gak jelas itu apa?" Rizki terus komat-kamit pelan namun tetap saja, Keisha mendengar itu.

"Apa lo hah?" sewot Keisha sambil menatap Rizki sinis.

"Dih, apaan sih, gak jelas banget lo. Kurang belaian ya?"

"Apaan sih, dasar kutil badak!"

"Bilangin emak gw nih," ancam Rizki kepada Keisha.

"Bodoamat." Keisha malah tak perduli sambil menyenderkan bahunya ke bahu Roy.

"MAMAAAAA," teriak Rizki.

"APAAAA?" teriak Erika juga dari arah dapur.

"ECAAAAA CANTIKKKKKK!" sambung Keisha yang juga dengan teriakan.

Terdengar suara tawaan dari dapur, sudah pasti itu suara Erika dan Ridwan. Rizki sudah menggeram marah, sementara Roy hanya menutup telinga dan matanya.

"Ini rumah atau hutan sih?!" gerutu Roy kesal.

"RUMAH!" jawab Keisha dan Rizki kompak.

Keisha dan Rizki langsung saling menatap.

"NGIKUTIN LO!" ucap mereka kompak lagi.

"GAK JELAS!" ujar mereka bersamaan, lagi.

"Pacaran aja sono!" kesal Roy sambil membanting stik psnya lalu meninggalkan Keisha dan Rizki.

"Ih stiknya sayang banget. Kasian tuh bang di banting-banting. Jangan marah-marah mulu bang, inget Safitri ya bang!" teriak Keisha yang spontan membuat Roy membelalakan matanya sambil menatap Keisha.

"Safitri siapa bang?" tanya Rizki.

"Calon Bang Roy!" seru Keisha.

"Calon apaan?" tanya Rizki yang semakin bingung.

"Calon istri," celetuk Roy sambil kembali melanjutkan langkahnya.

Keisha dan Rizki langsung saling pandang dan berteriak bersama.

"BANG ROY JATUH CINTAAAA!"

Keisha dan Rizki langsung tertawa bersama. Namun belum sampai 1 menit, mereka kembali tersadar.

"Ngapain lo ikut ketawa?" tanya Rizki sewot.

"Enak aja, gw yang duluan ketawa!" jawab Keisha.

"So asik banget lo!"

"Elonya yang sok akrab!"

"Apaan sih lo! Sono pulang. Teriak-teriak dirumah orang ganggu banget," cibir Rizki sinis.

"Dasar kutil badak!" sarkas Keisha sambil menghentakkan kakinya ke lantai.

"Suka banget sih lo manggil gw gitu. Ganteng gini kok disebut kutil badak. Katarak lo!"

"Mulut-mulut gw kok," jawab Keisha mengikuti nada bicara Rizki ditempat makan tadi.

"Udah sono pulang," suruh Rizki.

"Dasar kutil badak!" ledek Keisha lagi.

"Seneng banget sih!"

"Biarin, itu panggilan gw buat lo." Keisha memutar tubuhnya membelakangi Rizki. "panggilan sayang!" lanjutnya lagi.

Keisha langsung mematung. Sama seperti Rizki, mereka mematung. Sama-sama kaget mendengar ucapan yang keluar dari mulut Keisha. Keisha juga merutuki mulutnya yang asal bunyi. Sementara Rizki masih berusaha mencerna kalimat Keisha tadi.

"Sayangnya muka lo jelek!" ledek Keisha lagi sambil tertawa, berusaha mencairkan suasana, tapi malah garing. Rizki tetap menatap Keisha aneh, membuat Keisha langsung salah tingkah.

"Gw pulang dulu, assalamualaikum!" pamit Keisha cepat.

Terpopuler

Comments

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🤣🤣🤣🤣🤣Kompak bener tuhhh mulut, bener kata bang Roy jadian aja mereka pasti akan jadi pasangan barbar🤣🤣🤣🤣

2021-02-11

1

Rika Niamaya

Rika Niamaya

sumpeh...lucu banget...

2020-04-19

4

dwii_chabhy

dwii_chabhy

hhh kutil badak

2020-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!