Dan benar saja saat Tina sampai di depan gerbang pak satpam hendak menutup pintu gerbang. Buru-buru Tina mempercepat laju kendaraannya.
"Pak, pak bentar pak jangan di tutup dulu." Mohon tina menahan satpat.
"Makanya neng, bangun pagi-pagi biar nggak kesiangan, jangan sibuk pacaran." Omel satpam penjaga gerbang yang seusia dengan si ganteng Tina.
Tina mencoba membanta tuduhan yang di ajukan kepadanya ." Nggak kok pak, saya nggak sibuk pacaran, orang lagi PDKT." Ucap Tina dengan pede nya. "Do'ain ya pak supaya saya di tembak."
"Ohhh,,tenyata adek jomblo ya, bagus itu suatu kemajun."
"Apa'an si Bapak kok di bilang kemajuan, itu tu kemalangan. Dan lagi ya pak, sebentar lagi pasti saya punya pacar, saya kan cantik."
Satpam hanya geleng-geleng dengan anak jaman sekarang, bukan nya serius belajar malah sibuk mikirin pacaran. Akhirnya Pak satpam mengizinkannya masuk karena hanya telat satu menit.
Lagi pula Pak satpam tidak mau berlama -lama bicara dengan anak muda yang sedang berada di depannya, ia takut ketularan gelar jomblo akut. Padahal dirinya lah yang sudah jomblo berkarat saking lama nya.
"Sudah, cepat masuk sono. Belajar yang bener, nggak usah mikirin pacaran, masih kecil pula. Mendingan jomblo aman terkendali nggak bakal sakit hati."
"Idiii,,, Bapak menghasut saya ya, supaya jomblo kayak Bapak. Bapak jomblo kan makannya Bapak bilang kayak gitu, dan lagi ya pak saya udah gede nggak kecil lagi, emang Bapak nggak liat. Jangan-jangan Bapak memendam rasa ya sama saya. " Oceh nya memutar tubuhnya dan sambil mendorong kendaraannya melewati pak satpam yang bernama Muklis.
"Jangan geer, saya cuma memberi nasihat, supaya situ nggak bagun kesiangan lagi gara-gara diselingkuhin. Pacaran itu nggak enak, cuma bikin sakit hati saja." Itu lah isi pemikiran pak Muklis mengenai pacaran makanya ia betah menjomblo.
*
*
*
Setibanya di parkiran, Tina menunjang sepeda motor dan mengunci stang nya. Ia terus saja mengomel, ia sangat kesal lantaran ia merasa dirinya selalu sial. Sudah tidak dapat akun si ganteng, bangun kesiangan dan sekarang hampir terancam tidak masuk sekolah karena telat.
Tina berjalan sendiri melewati teras sekolah karena yang lain sudah lebih dulu masuk ke kelas masing-masing menunggu guru masuk ke kelas. Saat tiba di depan pintu wajah Tina masih saja dongkol, sampai -sampai ia tidak menjawab sapaan dari teman -temannya.
Teman -teman Tina pun di buat penasaran tentang apa yang membuat Tina teman mereka terlihat begitu sangat kesal.
Dia,Nisa dan Ayu teman sebangku Nisa hanya bisa saling mengkode melalui lirikan.
Akhirnya Nisa bertanya langsung kepada Tina mengenai masalah apa yang membuat nya terlihat sangat kusut pagi ini.
"Tina kamu kenapa, kok wajah kamu kayak baju belum di setrika. Kusut maksimal."
Tina melirik ke belakang lalu kembali melihat kedepan. "Apa'ai si pagi -pagi udah nyamain Aku dengan baju kusut. Aku nggak apa -apa, cuma lagi bete saja, apes bener hidup ku." Jawabnya dengan wajah cemberut.
"Kamu habis di marah sama mama kamu ya." Ayu yang berada di samping Nisa ikut menimpali.
Nisa dan Dia manggut-manggut sependapat dengan pemikiran Ayu.
Tina kembali melihat teman-temannya" nggak kok Aku cuma lagi kesel saja." Akhirnya Tina menceritakan apa yang menyebabkan ia kesal pagi ini. Dari yang ia alami semalam sampai pagi ini.
Nisa terbahak-bahak mendengar penuturan Tina" Haaahaaa,, lucu, ngapai juga kamu sampai begadang hanya untuk mencari akun pak Andika, kamu belum tau ya, kalau nama akun pak Andika itu di awali dengan nama perempuan, bakalan susah nyari nya. Biasaya kamu paling updet di antara kita-kita, kok sekarang bisa ketinggalan berita penting.
Penuturan Nisa lantas membuat Tina membalikkan badan nya kebelakang." Kamu tau dari siapa, perempuan itu siapanya pak Andika, pacar atau ibu nya." Belum juga usaha pendekatan, Tina sudah merasakan patah hati.
"Tidak bisa di biarkan, aku harus menyingkirkan parasit itu dari si ganteng ku." Tekat Tina.
Melihat raut wajah Tina yang berbah seperti kebakaran jenggot, Dia sengaja menambahi ucapan Nisa untuk memanas-manasi Tina.
"Pacar nya dong, pasti itu. Aku sudah cek semalam pacar pak Andika cantik, serasi kalau di sandingkan dengan pak Andika. Yang satu ganteng yang satunya lagi cantik. Satu lagi mereka sama -sama sudah dewasa, cocok banget." Bohong Dia, padahal dirinya pun belum pernah melihat provil dan nama di akun wali kelas nya secara langsung, hanya baru mendengar berita yang beredar di kalangan siswa lainnya dan ia pun juga bertanya -tanya siapakah wanita yang dimaksud.
Semakin patah hati dan kesal saja Tina di buat nya.
"Setelah janur melengkung, masih bisa di tikung." Tekat Tina dengan yakin.
"Yang benar, sebelum janur melengkung masih bisa di tikung." Ralat Ayu." Kamu mau jadi perusak rumah tangga orang, dan di cap jadi pelakor, kalau belum menikah ya sah sah saja, kalau sudah menikah jangan pernah bermimpi jadi pelakor. Kalau belum siap meninggal tragis kena karma."
"Ya elah kamu yu, gue salah sebut. ya kali gue jadi pelakor, bisa-bisa di gebuk duluan sama mama Aku sampai babak belur." Jawab Nisa merinding, membayangkan dirinya di hakimi oleh ibu nya dengan sadis nya.
*
*
*
Jam istirahat pun tiba, mereka berempat sedang makan di kantin sekolah bersama siswa lainnya.
Saat tiba di kantin mereka duduk di kursi paling pojokan yang menghadap langsung lapangan bola basket. Setelah mengabil posisi duduk masing-masing, Nisa pergi ke depan mendekati ibu-ibu yang sedang menyiapkan pesanan siswa lainnya, ibuprofen itu kira-kira seumuran dengan ibu nya di rumah. Mereka berempat memesan seblak ceker, dan es teh manis sebagai pelengkap. Setelah memesan Nisa kembali kembali bergabung dengan teman-temannya. Sambil menunggu pesanan mereka yang sedang di buat, mereka berbincang mengenai mata pelajaran yang baru saja mereka pelajari di kelas barusan.
"Eee, kalian paham nggak si tentang pelajaran tadi." Tanya si Ayu karena bagi nya sangat sulit untuk di mengerti.
"Paham." Jawab teman-teman nya serempak. "Emang kenapa?." Tanya mereka lagi.
"Nggak, Aku tadi kurang nyambung. Nanti di kelas ajarin ya kalau guru selanjut nya belum masuk, biar Aku juga ngerti, Otak ku ini kayak nya belum di isi." Kata Ayu, sambil meniup kuah seblak yang masih panas.
Nisa memasukkan seblak yang sudah agak dingin ke dalam mulut nya"Oke deh,, tapi perasaan tadi ibu etik sudah jelasin dengan detail."
Dia dan Tina membenarkan ucapan Nisa.
"Iya, tapi otak ku ini lelet, makanya ketinggalan."
Nisa, Dia dan tina hanya terkekeh dan geleng -geleng kepala dengan penuturan Ayu.
"Jangan ketawa, Aku serius."
"Iya, iya nanti di jelasin kalau udah sampai di kelas." Kata Nisa akhirnya.
"Nah,, gitu dong."
Setelah makan dan membayar mereka kembali ke kelas yang melewati ruang guru, dan secara tidak sengaja mereka berpapasan dengan pak Andika di depan kantor. Pak Andika baru saja keluar dari ruang guru.
Nisa, Dia, dan Ayu terlihat tersenyum rama menyapa pak Andika, lain hal nya dengan Tina, ia kesulitan mengatur nafas nya yang memburu.
*Dugg,,,
Dugg,,
Dugg*,,
Suara detak jantung Tina berdegup kencang. Ingin keluar saja rasa nya.
Aduuuh, ganteng banget si, bisa -bisa keluar ini jantung. Manis nya nggak ketulungan. Tina jadi gugup sendiri.
Setelah sudah dekat dengan kelas mereka, dan punggung pak Andika pun menghilang dari pandangan, baru lah Tina melepas pandangannya dari pak Andika.
Kinggg,,,
Tangan Nisa baru saja menjitak kening Tina yang terus saja memandang ke belakang, padahal yang di lihat pun sudah tidak terlihat.
"Aw, Apa'an si Nisa, Main jitak saja. Ini nama nya KDRT, bisa dapat pelanggaran kamu." Nisa mengusap kepala nya yang baru saja mendapat hadia dari Nisa.
"Perasaan sering amat aku dapat perlakuan kekerasan dari kalian. Emang aku samsak, yang semaunya di sakiti." Lanjut Tina dengan raut wajah kesal.
"Nggak la, baperan amat kamu Tina. Udah ayo masuk kelas, Ayu tadi kan minta di ajarin sama kita." Ajak Nisa berlalu lebih dulu ke dalam kelas di susul Ayu dan Dia, demi menghindari amukan macan betina yang sedang jatuh cinta.
Tina mengentakkan kaki nya karena kesal pada teman-temannya yang menurut nya selalu saja melakukan kekerasan terhadap dirinya.
"Apes banget hidup ku." Ucap Tina kemudian berlalu menyusul ke dalam kelas.
*******////
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments