Love Shot
Hari ini Freya sangat bersemangat karena hari ini hari yang sangat spesial bagi kekasihnya Liam. Hari dimana Liam lahir ke dunia. Liam berulang tahun hari ini.
Sudah sewajarnya memang sebagai kekasih Freya sangat berantusias untuk menyiapkan pesta untuk Liam. Bersebrangan dengan sikap Freya, kekasihnya sendiri tidak begitu menyukai pesta. Seringkali Liam lebih memilih lembur di kantor daripada menghadiri acara-acara yang bukan menjadi bagian dari pekerjaannya. Liam seorang pekerja keras para karyawan sampai memberi julukan sigila kerja.
Berpacaran dengan sigila kerja membuat Freya harus lebih peka dan lebih perhatian pada Liam. Memang setiap hari dirinya selalu memperhatikan Liam. Bagi Freya tidak ada hari tanpa Liam.
Namun, hari ini berbeda. Freya sendiri yang mempersiapkan semuanya. Freya sudah mendekorasi ruang aula kantor dengan balon dan lampu-lampu, Freya juga sudah memesan kue dan makanan untuk tamu yang hadir. Freya menyiapkan pesta dengan sepenuh hati khusus untuk Liam. Freya berdadan cantik, memakai dress, tidak lupa sepatu hak tinggi. Freya ingin terlihat cantik di mata Liam meski hanya untuk hari ini.
Para tamu sudah datang Freya sudah menyapa mereka. Freya sudah mendengar gosip dari Flora sahabat karibnya bahwa hari ini Liam akan melamar Freya di depan umum. Entah darimana Flora mendengar berita itu, yang jelas jantungnya berdegup kencang, Freya sangat senang dan sudah sangat gugup menantikan detik-detik bersejarah dalam hidupnya. Menantikan saat Liam melamar dirinya.
Akhirnya Ini saat yang ditunggu-tunggu Freya saatnya potong kue. Freya sangat menanti potongan kue pertama.
Ting ...
Suara dentingan gelas yang di pukul Liam memecah kebisingan. Semua yang hadir langsung memperhatikan dan fokus pada Liam.
"Mohon perhatiannya teman-teman ...
hari ini tepat di hari ulang tahunku aku akan memberikan potongan pertama kue ulang tahunku untuk wanita yang aku cintai ... sekaligus sebagai tanda aku akan segera melamarnya secara resmi setelah ini ... kemarilah—"
Baru saja Freya maju satu langkah, sudah ada seorang wanita berdiri di samping Liam, mendahului Freya menghampiri Liam. langkah Freya terhenti serasa dirinya membeku kemudian terjatuh hingga tenggelam ke palung lautan paling dalam, rasanya dada Freya sesak dan akan meledak karena kekurangan oksigen.
"Kyra Khansa .... " ujar Liam melanjutkan ucapannya, memberi pengumumam didepan umum.
Aku sudah mencintaimu selama 6 tahun, tapi itu tidak cukup untuk membuatmu menjadi milikku.
Freya masih membatu pikirannya kosong.
Freya tidak bisa menghadapi kesedihan bercampur rasa malu, Freya berlari meninggalkan pesta. Dia tidak tahan mendengar ucapan Liam, Freya terus berlari sampai tidak menghiraukan air mata bercucuran hingga menyisakan jejak di sepanjang jalan.
Bahkan suara lantang teriakkan Flora memanggil Freya sambil ikut berlari mengejar Freya tidak dihiraukan Freya. Freya masih berlari hingga menghilang ke dalam kendaraan umum yang berhenti di persimpangan jalan.
Freya sudah tidak peduli Pak supir memperhatikan dirinya, Freya hanya ingin menangis dan cepat sampai ke kamar tidurnya. melemparkan tubuhnya ke kasur, meluapkan rasa kecewa dirinya pada Liam. Ketika sampai di depan pintu rumah Freya menyeka air matanya terlebih dahulu. Freya menguatkan dirinya sejenak. Freya takut ibunya khawatir bila melihat Freya pulang dalam keadaan bercucuran air mata.
Freya menarik napas kemudian bembuka pintu. Setelah pintu terbuka ternyata di dalam rumah tidak ada siapapun. Suatu hal yang tak terduga, Freya langsung berlari ke kamar, memutar kunci pintu kamar agar tidak ada yang mengganggu, akhirnya Freya bisa melemparkan tubuh ke ranjang dan melanjutkan isak tangisnya.
Tanpa sadar malam berlalu, Freya menangis sampai tertidur hingga pagi. Freya terbangun karena telinganya mendengar suara kegaduhan seperti ada keributan. Matanya masih berat untuk dibuka, sangat bengkak sisa semalam terus menangis meratapi nasib percintaannya yang tragis.
"Kenapa ribut-ribut ini masih jam 7 pagi ...
ini hari minggu aku ingin tidur sampai besok.
jangan berisik !" Cleo mengomeli ibu dan Adiknya sambil duduk di kursi memperhatikan ibunya memarahi Amor.
Tidak ada yang merespon omelan Freya. Ibu dan Amor masih sibuk dengan urusan mereka tanpa menghiraukan kehadiran Freya.
Ibunya masih sibuk memukuli kaki adiknya, Amor dengan rotan. Meskipun Amor sudah memohon ampun tapi ibunya seperti belum puas memukuli Amor.
Ibunya menjadi sangat tegas semenjak ayah Freya meninggal karena kecelakaan kerja, tapi sebenarnya ibunya sangat baik hati.
Ibunya akan menuangkan segala emosinya dan memberi hukuman bila anak-anaknya melakukan kesalahan yang sudah tidak bisa ditolerir. Syukurnya esok harinya ibu mereka akan melupakan kesalahan yang dilakukan anak-anaknya.
"Ibu menyuruhmu belajar agar menjadi dokter kandungan ... tapi kamu malah mendahulukan prakteknya." Anisa mengoceh memukul betis anaknya dengan rotan.
"Ampun bu ... Amor salah ... tapi Daniel akan bertanggung jawab," ujar Amor memohon ampun kepada Ibunya.
"Kamu tahu berapa banyak biaya yang kakakmu keluarkan untuk sekolahmu ... bahkan Freya menjadi perawan tua sampai sekarang karena dia banyak berkorban untuk mu ... tapi Kamu—" Anisa menghentikan ocehannya, Anisa sudah kelelahan dan berhenti mukul kaki Amor.
Freya tercekat mendengar kata-kata ibunya
Perawan Tua . Nasib Freya memang miris, dirinya sudah 26 tahun dan belum juga menikah, tapi ini bukan sepenuhnya kesalahan adiknya. Meski Amor memang salah satu alasan Freya menunda untuk menikah karena harus membiayai dan menjadi tulang punggung keluarganya. Namun, sebab utamanya Freya belum menikah karena Liam. laki-laki yang sangat dicintainya, Liam selalu menghindar bila Freya mulai membahas topik pernikahan. Liam selalu beralasan bahwa perusahaan yang mereka bangun belum cukup besar. Freya sudah berpacaran dengan Liam sejak masa kuliah. Setelah lulus kuliah Freya setuju membuka perusahaan game bersama Liam sebagai pemiliknya dan Freya sebagai game maker. Sekarang perusahaan game yang mereka rintis sudah terkenal dan sudah banyak meluncurkan game yang banyak diminati di pasaran tapi tetap saja Liam enggan menikahi Freya.
"Bu aku baru 26 tahun," ujar Freya membela dirinya agar tidak terlalu terlihat menyedihkan..
" Baru 26 tahun ... 26 tahu kamu bilang baru.
Lihat teman-temanmu diusia 26 tahun, bahkan mereka sudah mengantar anak-anak nya ke sekolah, sedangkan kamu masih melanjang," ujar Anisa menangkis pembelaan Freya.
Freya tidak bisa berkata-kata lagi memang ucapan ibunya sangat benar.
"Suruh Liam datang kesini. Ibu harus segera minta dia menikahimu secepatnya," pinta Anisa.
"Amor yang hamil kenapa malah aku yang harus menikah. Suruh Amor menikah saja, bereskan masalahnya," jelas Freya.
Freya harus mencari alasan, bagaimana pun Liam tidak akan mungkin menikahinya bahkan kemarin dia sudah mengumumkan akan menikahi wanita yang bernama Kyra.
"Ibu tidak mau kamu dilangkahi. Pokoknya bagaimanapun caranya kamu harus menikah terlebih dahulu. Jodohmu bisa lama datang kalau dilangkahi. Ibu tidak mau itu terjadi," ujar Anisa memberi penegasan kepada Freya.
"Itu hanya mitos bu, bukankah semua sudah ditakdirkan berpasangan-pasangan jadi tidak perlu mengkhawatirkan hal yang tak perlu." Freya mencoba meyakinkan Ibunya
"Freya jangan coba-coba mengurui Ibu. Tahu apa kamu tentang mitos, Ibu tidak ingin dibantah," Anisa sedang kesal dengan Amor ditambah Freya terus membantah ucapannya.
Tidak ingin memperpanjang perdebatan yang tidak mungkin dirinya menangkan Freya berlalu kekamar bergegas membersihkan diri. Hari ini Freya akan meminta bantuan sahabatnya Flora untuk memberi pencerahan mengenai masalah asmaranya.
TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments