...Happy Reading....
May berjalan dengan lesu menuju ruang tempat istirahatnya. Dia langsung menghempaskan tubuh di atas sofa. Berbaring meluruskan pinggang dan punggungnya yang kaku dan sakit.
"Ini baru dua jam aku kerja. Rasanya tubuhku remuk redam. Bagaimana sampai sore dan juga besok besoknya?" keluhnya meringis.
Sekelebat bayangan wajah Rad melintas di matanya. May tidak mau menyerah. Dengan segera dia bangun. Dia butuh uang untuk bertemu dengan pria pujaannya itu. Siapa tahu bertemu di negara ini. Hatinya berkata seperti itu.
May mengambil ponsel dan membuka Instagram. Untuk melihat unggahan Rad. Kali saja pria itu mengunggah sesuatu hari ini. Sejak setahun lalu tak ada unggahan apa pun. Karena pria bule itu merupakan pribadi yang tertutup dan sangat menjaga privasi.
Seulas senyum menghiasi wajah May saat melihat unggahan Rad pagi ini yang langsung di banjiri komentar oleh netizen. Dalam IG pribadinya Rad menggunggah foto bermacam-macam bunga. Terus Rad menulis "These flower are so pretty, but you are more dazzling."
Sontak saja tulisan itu mendapat banyak komentar dari pengikutnya. Apalagi ini adalah unggahannya setelah setahun berlalu. Dan tidak biasanya dia membuat story romantic seperti itu sejak dari 17 tahun lalu. Mereka mempertanyakan siapa wanita yang di maksud Rad lebih indah cantik mempesona dari bunga?
Satu komentar netizen menarik perhatian May dan membuat wajahnya sumringah. Yaitu tempat di mana Rangga mengunggah foto bunga itu. Karena May tahu tempat itu. Sepertinya sekarang Rangga berada di tempat itu sedang membeli bunga. Entah pria itu masih ada di sana atau sudah pergi, May tetap akan pergi ke sana. Dengan segera May bangun seraya membuka seragam OB. Menyimpan di loker baju, terus keluar setelah menyambar tasnya. May berlari menuju ruang HRD di mana Haris berada. Tujuannya untuk meminta uang gajinya selama dua jam bekerja. Karena dalam buku panduan di cantumkan juga mengenai gaji karyawan. Di mana karyawan boleh meminta gaji selama perjam bekerja, perhari, minggu dan juga bulan.
Dia melewati Clara di meja kerjanya. Wanita bule itu mengernyit melihatnya yang berlari terburu-buru.
"Heh, Heh__mau kemana kamu lari lari begitu?" hardik Clara sedikit keras.
Langkah May terhenti. Dia segera mendekati Clara."Saya mau keluar sebentar buk. Saya izin sebentar ya?"
"Apa? Mau keluar? Ini masih jam kerja. Enak saja kamu." kata Clara ketus.
"Hanya sebentar kok Bu, setelah itu saya akan segera kembali."
"Heh....lo pikir perusahaan ini punya bapakmu? Masuk keluar sembarangan. Kamu gak baca peraturan perusahaan?" hardik Clara kembali.
"Saya tahu buk, tapi pekerjaan saya sudah selesai." kata May bersikeras ngotot.
"Kalau begitu bersihkan ruangan yang lain. Jam kerja berakhir pukul 5 sore!"
"Tapi buk, sebentar saja....!" pinta May sangat.
"Tidak boleh, kecuali kalau kamu ingin keluar dari selamanya!" kata Clara sinis."Baru masuk kerja sudah berulah. Balik ke ruangan mu sekarang juga. Ambil peralatan kebersihan. Sebentar lagi pimpinan akan tiba." sentak Clara keras memandang sinis dan rendah May dari atas ke bawah. Suaranya mengundang perhatian karyawan lain.
"Kenapa kau masih bengong? Cepat kau ke pantry, buatkan kopi untuk kami!" teriak Clara lagi.
Bukannya nurut, May malah berlari meninggalkan Clara setelah mengatakan kata MAAF. Dia turun ke lantai 54.
"Hey....hey....!" teriak Clara."Anak kurang ajar! Lihat saja nanti setelah kau kembali." dengusnya geram. Baru kali ini ada karyawan yang berani membangkang perintahnya, OB lagi. Dia tidak menyangka May berani melawannya.
May tiba di depan pintu ruang Haris. Dia mengetuk pintu tiga kali dan segera masuk tanpa menunggu perintah masuk.
"Maaf pak permisi. Maaf masuk dengan lancang." katanya terburu buru.
Haris kaget dengan kedatangannya.
"Ada apa?" memperhatikan May.
"Pak, Saya minta izin keluar sebentar. Ini sesuatu yang mendadak dan sangat penting dalam hidup saya. Tapi saya tidak bisa mengatakannya. Saya janji akan kembali secepatnya. Tolong izinkan saya, permisi!" katanya buru buru, lalu segera keluar tanpa menunggu persetujuan Haris mengizinkan atau tidak. Dia juga lupa meminta uang gajinya.
Haris batal bicara melihat gadis itu keluar.
"Kenapa dia? Hal penting apa itu?" Haris bukannya ingin melarang dia keluar. Tapi dia Khawatir, ini akan menguntungkan bagi Clara. May akan di pecat karena melanggar peraturan perusahaan, apalagi ini baru hari pertama kerja. Haris dan Clara memang memiliki hubungan yang buruk di dalam kantor ini.
May berlari cepat ke arah lift. Dia kesal karena harus menunggu beberapa saat. Setelah lift terbuka dia langsung masuk, hampir menabrak karyawan yang keluar. May menekan angka 1. Tiba di bawah, May berlari keluar dari gedung tinggi itu. Saat melewati parkiran, tak sengaja matanya melihat sosok yang di kenalnya."Om baik....!" senyum kecil seketika menghias wajahnya. May berlari cepat ke arah Rangga yang tampak baru keluar dari mobil dan sedang merapikan pakaiannya. Pria itu mengenakan pakaian Kasual.
Rangga kaget saat tangannya di pegang seseorang.
"Om....Om baik." panggil May kembali.
Rangga semakin kaget melihat May. Keadaannya yang tampak terburu buru. Dada turun naik, nafas ngos-ngosan.
"Kamu?" wajah Rangga mengernyit. Tak di sangka bertemu gadis ini lagi.
"Aku mau ke suatu tempat. Tolong anterin aku. Ini sangat penting bagiku. Kelamaan jika harus mencari taksi, nunggunya lama. Tolong bantu aku sekali lagi." pinta May memelas. Tanpa menunggu jawaban Rangga, dia menarik tangan pria itu, terus membuka pintu mobil yang belum terkunci hendak memasukkan tubuh Rangga ke dalam.
Rangga terkejut dengan apa yang di lakukan May, selalu melakukan apa yang dia mau dengan memaksa. Rangga merasa dongkol. Selalu bertemu tak terduga seperti ini dengan keadaan May yang tidak baik.
Dia menahan tubuhnya dengan kuat ketika di paksa May masuk ke dalam mobil, lalu menutup pintu dengan kuat.
"Kamu kenapa selalu seperti ini?" katanya kesal. Lalu menekan tubuh May di pintu mobil. Selanjutnya dia memegang kedua tangan gadis itu kuat di samping kiri-kanan. Dia menatap May yang tampak kacau, nafas turun naik tak beraturan. Tak menyadari gestur tubuh mereka yang dekat.
May kaget dengan apa yang di lakukan Rangga. Keduanya saling menatap satu sama lain dalam jarak wajah sangat dekat.
"Kenapa kau selalu terburu-buru seperti ini?" tanya RANGGA menatap tajam.
May gugup, juga kaget dengan perlakuan Rangga."A-aku....!" merasa takut dengan tatapan tajam Rangga.
Rangga segera mengalihkan pandangannya ke arah lain, lalu melepas pegangannya seraya mundur setelah sadar akan kedekatan mereka. Juga melihat ketakutan di wajah May yang berkeringat.
Nafas May semakin memburu cepat. Jantung berdetak lebih cepat. Dia sadar dengan apa yang di lakukan pada Rangga. Selalu lancang dan memaksa.
"Maaf, selalu merepotkan Om. Permisi!" katanya lirih, lalu segera melangkah dengan cepat. Dia melepas sepatunya karena merasa sakit pada tumit dan jari kelingking yang terluka. May berlari cepat menuju jalan raya untuk mencari taksi. Dia merasa jengkel karena taksi belum juga datang.
May berlari menyusuri trotoar. Dia bermaksud mencari taksi ke jalan sebelah. Saat menyebrang, sebuah mobil menghalangi dirinya. May terkejut, dan berhenti tiba-tiba. Selanjutnya terdengar suara dari dalam mobil."Masuklah....!"
May melihat ke arah kaca mobil yang terbuka. Dia melihat wajah Rangga. Sesaat dia terdiam di tempat.
"Bukankah kau ingin ke suatu tempat dengan segera? Ayo masuk." kata Rangga sedikit keras melihat May yang bengong, memegang sepatu di tangan kiri dan kanan.
May tersadar, ingat kembali tujuannya. Dia segera masuk, duduk di depan dekat Rangga.
Rangga segera melarikan kendaraannya.
"Kita kemana?" tanyanya melihat sesaat pada May yang tampak tegang.
May menelan ludah pahitnya, kemudian mengulum bibirnya."Toko bunga R² di jalan X." katanya kemudian pelan.
Rangga kaget mendengar arah tujuan May.
"Untuk apa dia ke toko bunga ku?" batinnya, menoleh sekilas pada May.
Tapi lebih terkejut lagi dia melihat kedua tangan May yang gemetar di atas paha. Rangga memperhatikan ke dua tangan itu sesaat. Lalu berlanjut melihat wajah May. Wajahnya mengernyit melihat ketakutan di wajah manis itu, bercampur dengan kesedihan. Netranya yang memerah dan menggembung. Tatapan kosong lurus ke depan. Rangga membuang nafas berat, merasa bersalah karena berkata keras kepada wanita ini tadi. Padahal gadis ini hanya meminta tolong untuk di antar ke suatu tempat.
"Apa kata kataku tadi membuatnya takut?" batinnya.
Rangga bingung dengan gadis ini, selalu bertemu dalam keadaan yang tidak baik. Sebenarnya apa yang terjadi dengan May? Dia merasa hidup gadis ini sedang bermasalah. Apa semua itu karena ada hubungannya dengan pria yang di cintainya? Sebegitu besarkah cinta May pada pria itu? May bahkan selalu berdoa dan bersujud di sepanjang malam, betapa dia merindu dan meminta pada tuhan untuk membuat mereka bertemu dan bersama seperti dalam lagu yang di nyanyikan kemarin dengan segenap jiwa dan perasaannya.
Siapa Pria itu? batin Rangga.
Perlahan Rangga mendekatkan satu tangannya ke paha May dan menyentuh kedua tangan yang gemetar.
May kaget, reflek melihat pada Rangga seraya menarik tangannya.
"May, Om minta maaf dengan sikap kasar Om tadi. Maaf jika perlakuan Om membuatmu takut." kata Rangga.
May menelan ludah. Dia melihat pada Rangga."Om gak salah. Aku yang seharusnya minta maaf karena selalu menyulitkan Om, merepotkan Om, meminta tolong Om! Padahal kita tidak saling mengenal!" kata May serak menahan tangis. Hal itu membuat Rangga semakin bersalah.
"Bolehkah kita lebih cepat lagi?" sambung May meminta. Dia berharap masih bisa menjumpai Rad di toko bunga.
Rangga tak bertanya atau berkata lagi. Dia segera menambah kecepatan laju mobilnya, melihat May yang gelisah tidak tenang. Sepertinya tujuan Gadis ini memang sangat penting.
...Bersambung....
Selamat pagi reader tersayang. Semoga kita semua selalu di berkahi nikmat kesehatan, nikmat Rezeki yang halal dan juga keberkahan dalam hidup. Semoga suka ya dengan karya author 😘 Jangan lupa dukungannya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Fenti
aku mampir Thor 😁😁
2022-08-29
0
Chaca
rara seperti neneknya, tangan gemetar saat takut dan sedih
2022-07-31
0
Lenkzher Thea
Kenapa sih di mana-mna May pasti aja selalu ketemu sama Rangga.
2022-07-10
0