...Happy Reading....
May membuat kopi untuk Rachel di pantry 54 biar lebih dekat dari pada masih harus ke pantry lantai atas.
Karena Rachel seorang vegetarian, May membuat kopi almond untuknya. May segera masuk setelah mengetuk pintu. Di dapatnya Rachel sedang duduk di meja kerja bersama seseorang pria. Keduanya tampak sibuk.
"Selamat pagi buk. Saya di perintahkan ibu Clara untuk mengantar kopi buat ibu!" kata May sopan.
Keduanya melihat pada dirinya.
"Taruh di situ." kata Rachel menoleh ke meja sofa. Sikapnya yang acuh tak acuh. Lalu fokus kembali ke pembicaraan dan pekerjaan.
May segera meletakkan kopi ke meja. Saat berbalik matanya melihat sesuatu yang aneh pada tangan kanan Rachel. Sama halnya seperti Clara yang memakai perban dan gips di kaki, wanita itu juga sama, dengan perban dan gips di tangan kanan.
"Kok bisa sama? Apa yang terjadi pada mereka?" batin May.
May tidak mau mencari tahu dan berlama lama di tempat ini. Jujur dia takut pada wanita ini dan tidak mau mencari masalah. Rasa perih pada pipinya kena tamparan Rachel kemarin masih terasa."Permisi buk." pamitnya segera. Lalu berjalan menuju pintu.
"Heh kau..... tunggu sebentar!" suara Rachel terdengar seperti guntur menggelar di telinganya. May tegang. Langkahnya terhenti."Ya tuhan, kenapa dia memanggilku? Apa aku membuat kesalahan? Apa kopinya salah?" batinnya tidak tenang.
May perlahan berbalik."Ya bu?" tanyanya. Melihat Rachel yang menatap tajam.
"Kemari kau....!" kata Rachel sambil memajukan tangannya.
Perlahan May melangkah. Wanita ini tak ada bedanya dengan sekretaris menyebalkan itu, sama sama tidak ada sopan santun dalam menghargai karyawan. Semoga saja pimpinan perusahaan ini tidak seperti mereka berdua, harap May.
Rachel memperhatikan langkahnya yang tertatih. Begitu May di depannya, dia mengambil berkas dan menyerahkan pada May.
"Turunlah ke bawah, dan serahkan ini pada bagian resepsionis."
May segera menerima benda itu. Dia menarik nafas lega. Dikiranya ada apa lagi wanita ini memanggilnya."Baik buk." katanya dengan degup jantung tak karuan.
"Apa ruang meeting sudah kau bersihkan?" tanya Rachel.
"Sudah buk, semalaman sudah saya bersihkan."
"Siang ini akan ada rapat penting. Akan ada tamu tamu penting. Siapkan ruang rapat, alat alat tulis, sound sistem, over head proyektor, tape recorder, dan white board. Pasti kan ruang rapat bersih dan sehat. Tanyakan pada bagian HRD jumlah peserta rapat. Siapkan snek dan sesuaikan dengan jumlah peserta rapat." kata Rachel lagi.
"Saya buk yang harus menyiapkan semua itu?" tanya May. Karena setahunya agenda pimpinan yang berbaur tentang rapat, meeting dan juga pertemuan lainnya adalah tugas seorang sekretaris. Kenapa malah dia yang hanya seorang OB yang harus di sibukkan dengan hal hal itu? Apa perintah ini memang sengaja?
"Senang bangat sekertaris menjengkelkan itu. Di gaji tinggi tapi tidak melaksanakan tugasnya. Seenaknya menyuruh pekerjaannya pada karyawan rendah," batin May menggerutu.
"Kau menolak perintah ku?" Rachel menatap tajam mendengar pertanyaannya.
"Akh,...tidak buk, mana mungkin saya berani. Saya akan segera menyiapkannya." kata May segera, gugup dan kelabakan.
"Pergilah." kata Rachel ketus.
May segera keluar"Dasar bawel!" umpatnya setelah di luar. Dia segera turun menggunakan lift karyawan. Saat keluar dari dalam lift, dia melihat Rangga yang hendak masuk lift privat di dampingi Haris. Secepatnya May berlari dan bersembunyi di balik tembok. Tak perduli dengan kakinya. Jika Rangga sampai melihatnya, dia pasti akan kena marah, terus di suruh kembali untuk istirahat.
"Kok dia ada di sini? Apa mau menemui ibu Rachel?" batin May.
"Jangan sampai Om melihat ku!"
May mengintip dari balik tembok. Melihat tak ada Rangga dan Haris. Kedua pria itu sudah masuk lift eksekutif dan naik ke atas.
May tiba tiba tersenyum"Om semakin gagah dengan setelan jasnya!" gumamnya sambil membayangkan penampilan Rangga yang di lihat tadi dengan pakaian formal. Pria itu terlihat sangat berwibawa dan berkharisma.
Tampan mempesona.
May tak mau berlama-lama, dia segera menuju tempat resepsionis, menyerahkan berkas dari Rachel.
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Fenti
ini Rachel tukang suruh-suruh😤
2023-05-12
0
Yani Thalib
terpesona si may sama babang Om 😅
2022-09-07
0
Tau Lo Hulandalo
terus kenapa may?😁😁kmu suka ya 😁😁😁
2022-07-30
0