12. Jantung dan diabetes

...Happy Reading....

"Lho Om, kita mau kemana?" tanya May ketika mobil memasuki sebuah restoran mewah.

"Kita ngapain di sini? Aku harus kembali ke kantor secepatnya. Aku hanya izin sebentar pada atasan ku." kata May. kata May teringat janjinya pada Haris untuk pulang cepat.

Rangga tak menjawab pertanyaannya. Dia memarkir mobilnya tepat di depan pintu masuk.

Petugas keamanan membuka kan pintu untuknya dari luar.

May segera menahan lengannya ketika dia hendak turun.

"Om, ngapain kita ke sini?" tanyanya, meski dia tahu tempat ini untuk mengisi perut. Dan jujur saat ini dia sangat lapar. Tapi dia tidak punya uang untuk membayar makanan di restoran mewah berbintang lima ini. Beli makanan di warung makan saja dia masih mikir dua kali karena kekurangan uang.

"Ayo keluar!" kata Rangga tak menggubris perkataannya, lalu segera keluar.

May masih terdiam di dalam belum keluar mengikuti ajakan Rangga. Dia gelisah dan tidak tenang. Yang dia inginkan hanya ingin segera kembali ke kantor sekarang juga.

Pintu di buka membuatnya kaget.

"Keluarlah.....!" kata Rangga.

"Tapi Om, aku harus kembali ke kantor. Aku baru masuk tadi pagi. Aku tidak mau di pecat. Aku sangat butuh pekerjaan ini!" kata May ngeles. Dia segera keluar.

"Aku akan ke kantor naik taksi saja. Om gak perlu ngantar aku. Kalau Om ingin makan.....makan saja. Aku permisi dulu. Terimakasih atas bantuannya tadi." katanya kembali, lalu berbalik dan melangkah. Tapi lengannya di tahan Rangga.

"Perut mu tadi berbunyi. Kebetulan aku juga tidak sempat sarapan pagi!" kata Rangga.

May kaget mendengar ucapannya"Kok dia tahu aku lapar? Apa dia mendengar suara keroncongan perut ku?" batinnya merasa malu. May memang lapar, tapi dia lebih pusing jika tidak segera ke kantor. Urusan perut nanti akan di isi oleh makanan dari kantor saat makan siang. Dan yang lebih penting dari itu, dia tidak punya uang untuk membayar makanan mewah di tempat ini

Pelan pelan May mendekatkan wajahnya lebih dekat ke wajah Rangga. Rangga kaget, menarik mundur kepalanya.

"Mau ngapain dia?" batinnya. Gadis ini suka dekat dekat seenaknya.

"Om, Aku tidak punya uang untuk membayar makanannya." bisik May tersenyum malu-malu. Dia berbisik karena khawatir di dengar oleh petugas keamanan yang masih berdiri di dekat mobil Rangga.

Alis Rangga terpaut mendengar pengakuan jujur dari mulutnya. Rangga segera menarik tangan kanannya. May mengikutinya melangkah masuk ke dalam. Petugas keamanan segera memarkir kendaraan Rangga ke parkiran khusus pemilik restoran mewah ini. Begitu mereka masuk, para pelayan menyambut mereka ramah dan sopan dengan badan setengah membungkuk. Lalu manager restoran segera membawa mereka ke ruang khusus yang di pesan Rangga tadi sewaktu di jalan.

Mata May sedikit membulat melihat nama Restoran, yang bernama R². Nama yang mirip dengan nama apartemen dia tinggal, toko bunga yang di datanginya tadi dan juga perusahaan tempat dia bekerja.

Hah?? Mata Maya terbuka lebar tiba tiba karena teringat sesuatu. Nama Restoran ini sama dengan nama perusahaan tempat dia bekerja.

May segera menahan lengan Rangga. Sontak langkah Rangga terhenti.

"Om, aku mau balik ke kantor. Nama Restoran ini sama dengan nama perusahaan tempat aku bekerja. Bagaimana jika ada karyawan kantor yang melihat aku di sini terus melaporkanku? Aku tidak mau di pecat!" bisik May tidak tenang.

"Kamu tidak usah khawatir. Aku punya teman di perusahaan itu. Aku sudah memintakan izin kepadamu tidak masuk hari ini!" kata Rangga.

"Benarkah?" Mata May membulat. Menatapi punggung Rangga yang kembali melangkah meninggalkannya. May ingat keberadaan Rangga di tempat parkiran kantor tadi. Mungkin Rangga datang untuk menemui temannya itu. May lega.

Tapi kemudian wajahnya berubah tegang dan panik "Ya tuhan, kenapa dia meminta izin seharian? Rugi dong jika aku tidak masuk. Dia gak tahu kalau aku sangat butuh uang? Seharusnya dia minta izin beberapa jam saja." kata May kesal. Dia segera mengejar Rangga yang sedang berdiri di depan pintu lift menunggu benda itu terbuka.

"Om....!" May hendak menyerukan penolakan atas apa yang Rangga lakukan tanpa konfirmasi dulu padanya. Tapi mulutnya di bungkam oleh empat yang pria keluar dari lift di belakang mereka. May segera berdiri berlindung di depan Rangga dan memasukkan wajahnya di dalam jaket kulit Rangga untuk menyembunyikan wajahnya.

Rangga kaget, begitu juga dengan manager hotel.

"Kamu kenapa?" tanya Rangga. Dia hendak menggeser tubuh May, tapi dengan cepat May memeluknya. Rangga kembali terkejut. Gadis ini lagi lagi suka sembarangan dekat dekat padanya. Dan kali ini memeluknya di tempat terbuka.

"Sssst diam, jangan bertanya dulu. Biarkan begini dulu sebentar." bisik May.

Wajah Rangga mengernyit, mendengar bisikan itu. Dia menurunkan pandangannya melihat tubuh mungil menempel tanpa celah pada tubuhnya.

"Kenapa dia? Dia menyembunyikan diri dari siapa?" batin Rangga. Rangga hendak melihat ke belakang tapi dagunya cepat di pegang dan di tahan May dengan satu tangannya.

"Jangan menoleh kebelakang.Tetap lah melihat ke depan!" bisik May.

Rangga kembali kaget mendengar ucapannya. Dia kembali menunduk ke bawah melihat wajah May mendongak ke atas menatapnya dengan ekspresi meminta. Rangga melihat kepanikan dan kecemasan di wajah manis ini. Rangga batal melepas pelukan May. Dia segera memeluk tubuh May menyembunyikan dan memberi perlindungan.

"Cepat Om, kita masuk!" kata May mendengar pintu lift terbuka. Dia menarik ke dua sisi jaket Rangga untuk berjalan dan segera masuk ke dalam lift. Mau tidak mau Rangga masuk ke dalam lift masih terus memeluk May. Di ikuti manager yang merasa aneh dengan sikap mereka.

Setelah mereka bertiga di dalam, manager menekan angka 5.

May segera melepas pelukannya dan mundur merasakan lift mulai berjalan. Dia melihat Rangga.

"Maaf Om..." katanya melihat tatapan penuh tanya mata Rangga. Tapi dia tidak mau menjelaskan tentang sikapnya itu. Saat ini hatinya tidak karuan, takut dan cemas bagaimana jika orang orang berdasi itu melihat wajahnya. Semoga saja. Dan dia berharap tidak akan bertemu dengan mereka lagi.

"Dia menyembunyikan diri dari siapa?" batin Rangga yang merasa aneh dengan sikap May.

"Apa orang orang itu yang mengejar dirinya kemarin?" batinnya kembali. Rangga semakin bingung dengan May. Sebenarnya siapa gadis ini? Dan kesalahan apa yang telah di buatnya hingga orang orang itu terus mengejarnya? Membuat hidupnya tidak tenang dan ketakutan karena di buru terus seperti buronan.

Lift terbuka. Manager segera keluar lebih dulu untuk menuntun bosnya." Silahkan tuan."

Rangga keluar.

May mengikuti dari belakang dengan mengendap ngendap, bersembunyi di balik tubuh Rangga. Tangannya memegang ujung jaket Rangga. Mata jelalatan melihat ke arah kiri kanan dan depannya. Khawatir orang orang tadi melihat dan mengikuti. Atau malah berada di setiap tempat. May sangat tahu siapa para pria itu dari warna dasi yang di kenakan.

Sementara Rangga yang tahu pergerakan di belakangnya tiba tiba berhenti. Membuat May menabraknya, karena tidak sempat menghindar.

Rangga segera berbalik kebelakang. Melihat wajah May yang panik dan gugup.

"Maaf Om.....!" ucap May merasa bersalah.

Rangga hanya menatapnya, lalu melepas ikatan rambut May, mengurai rambutnya ke depan dan menutupi sebagian pipi May sambil menatapi wajah putih mulus dengan bibir mungilnya yang merah alami. Wajah yang tampak kaget dengan apa yang dia lakukan. Setelah itu Rangga melepas topinya dan di pakaikan di kepala May. Mengambil kaca mata hitamnya di saku jaket, terus di pakaikan pada May.

Selanjutnya Rangga menarik tangan kanan May membawa tubuh gadis itu berjalan sampingnya. Dia memegang tangan May tak melepas. Entah siapa yang di hindari May, dia tidak ingin orang orang itu melihat dan menangkap May.

Dalam langkahnya, May melihat pegangan tangan itu. Dia ikut memegang tangan Rangga dengan tangannya yang satu. Sambil melangkah tersenyum melihat wajah Rangga. Dia merasa nyaman, aman dan terlindungi di dekat pria bule ini.

Sementara Rangga mengabaikan tatapan dan senyuman itu, fokus melihat ke depan.

Saat memasuki ruang privat yang di pesan Rangga, mata May menangkap sosok pria tua yang sangat di kenalnya. Juga di rindukan. Yaitu Rafa. Pantas saja orang orang berseragam jas dengan dasi merah itu berada ada di restoran ini, ternyata kakeknya berada di tempat ini.

May menatap Rafa dengan haru, rasa rindu seketika membuncah. May tersenyum senang dengan mata berkaca melihat tubuh kakeknya yang tampak bugar, melangkah dengan gagahnya dalam keadaan sehat, di dampingi Azhar. Sepertinya kakeknya datang ke Amerika untuk mengunjungi perusahaan dan tempat usaha yang berada di sini. Atau jangan-jangan malah mencari keberadaan dirinya? Apa mereka sudah tahu keberadaanku di sini? batin May. Semoga saja tidak. Semoga saja kakek hanya mengunjungi Perusahaannya seperti biasa dia lakukan.

Tarikan di tangannya membuat May masuk ke dalam, sosok kakeknya hilang dari pandangannya. Pintu di tutup. Rangga melepas pegangannya. May tercengang melihat pemandangan di depannya. Ruang makan yang mewah dan indah. Beberapa menu makanan sudah tertata rapi di meja makan. Berdiri dua pelayan yang tampak menyambut mereka dengan sapaan sopan, senyum di wajah. Setelah itu mereka pamit keluar bersama manager.

"Duduklah......!" kata Rangga pada May yang masih bengong di tempatnya.

May perlahan melangkah sambil menyapu ruang makan ini dengan matanya. Ini bukan kali pertama May masuk restoran mewah dan menikmati makanannya yang mewah dan mahal. Dia berpikir, Jika Rangga bisa memesan private room dengan makanan mewah seperti ini berarti Rangga bukan orang sembarangan. May segera duduk di depan Rangga. Dari tempat duduk dia bisa melihat keindahan pemandangan luar.

May segera duduk, melepas topi dan kacamata. Dia tersenyum melihat Rangga. Lagi lagi Rangga melihat seraut wajah yang semakin manis dan cantik dengan hiasan senyuman itu. Dia segera mengalihkan matanya pada makanan. Takut senyuman manis itu akan membuat gula darahnya naik.

"Gak sembarangan orang bisa masuk ke restoran bintang lima seperti ini, pakai ruang privat dan makanannya yang mewah. Om pasti punya uang banyak kan?" kata May masih dengan senyuman manisnya. Dia meletakkan serbet di atas pahanya, terus membuka piring.

"Lunch yang sangat romantis, ruang privat dan makanan mewah, suasana yang romantis! Kita seperti pasangan yang lagi kencan, Hahaha......" kelekar May.

Rangga tersenyum di dalam hati mendengar candaan itu, melihat wajah yang terlihat ceria dengan tawa lepasnya.

"Om tahu aja kalau aku belum makan dan sangat butuh makanan ini." lanjut May mulai memasukkan sendok ke mulutnya.

Rangga juga mulai makan.

"Aku sudah menolak masuk ke sini tapi Om tetap maksa. Jangan menuntut aku untuk membayar atau mengganti rugi makanan ini. Ingat ya Om?" Kata May dengan mata mendelik.

Rangga tersenyum tipis mendengarnya. Terus makan sambil melirik sekilas pada May yang tampak lahap makan. Siapa dia? batin Rangga. Dia pasti bukan orang biasa yang sudah terbiasa makan di restoran mewah seperti ini. Karena di lihatnya May tidak terkejut dengan ruangan dan makanannya yang mewah. Selama makan, gadis ini bahkan menyebut nama makanan dan minuman satu persatu. Tata cara makan yang sopan dan penggunaan alat-alat makannya yang sesuai. Menunjukkan May sudah terbiasa makan di restoran mewah. Siapa sebenarnya gadis ini?

"Alhamdulillah Kenyang! Makannya enak sekali! Terimakasih ya Om." kata May 20 menit berlalu. Dia mengusap perutnya yang mengembang karena sudah terisi beberapa menu makanan dan minuman dari pembuka sampai penutup.

Rangga hanya melihatnya sekilas mendengar ucapan terimakasih itu.

May tersenyum menatap Rangga. Pria asing ini bukan hanya tampan, tapi juga baik. Berkat pria ini, perutnya bisa terisi penuh oleh makanan enak, lezat mewah pula. Sudah seminggu dia tidak menikmati makanan mewah dan lezat seperti ini, sejak dirinya kabur dari rumah Widi.

May bangkit berdiri melihat sesuatu di bibir Rangga. Dia mendekatkan tubuh bagian atasnya kepada Rangga."Terimakasih atas traktirannya. Om bukan hanya baik. Tapi juga sangat tampan." kata May kembali memuji kebaikan hati Rangga dan juga wajah tampannya. Setelah mengatakan itu dia mendekatkan wajahnya ke wajah Rangga, mengulurkan tangan kanan ke bibir Rangga. Terus mengusap bibirnya yang merah.

Rangga mematung, tubuhnya menegang, lidahnya terasa kelu. Jantungnya berdebar merasakan usapan lembut pada bibirnya. Dia tambah nafas May menerpa wajahnya.

"Maaf, ada saus Nakal mengotori bibir Om!" kata May tersenyum. Lalu segera menarik tubuhnya setelah bibir Rangga bersih.

Rangga salah tingkah, dia menekan jantungnya yang semakin berdegup kencang.

"Gadis ini, selain membuat hidup ku cemas dan tidak tenang, tapi sentuhannya juga bisa membuatku terkena penyakit jantung. Senyum manisnya juga membuat kadar gula ku naik dan bisa membuat ku terkena diabetes." rutuknya di dalam hati tanpa berpaling dari wajah May yang masih dengan senyum manisnya yang polos.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

semangat thor, mampir lagi 😊

2022-09-06

0

Chaca

Chaca

hati hati Om tampan, nanti kena penyakit jantung 😅

2022-07-31

0

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Widiih Rangga terpesona melihat senyum dan kecantikanny May, membuat dirinya komplikasi asmara.

2022-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Hanya Satu Nama
2 2. Seraut Wajah Cantik
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Melamar Pekerjaan
5 5. Wajah tampan maskulin
6 6. Di terima bekerja
7 7. Berbagai Kebahagiaan
8 8. Rangga Dionel Alkas
9 9. Sekretaris menakutkan
10 10. Netra merah mengembun
11 11. Om seperti malaikat
12 12. Jantung dan diabetes
13 13. Terusik
14 14. Aku butuh Om
15 15. Om.....
16 16. Bukan Istriku
17 17. Bertemu Kakek
18 18. Keindahan sempurna
19 19. Titipan dari Siapa
20 20. Gagah dan berwibawa
21 21. Kesalmu, senyum ku
22 22. Jadi Om CEO Perusahaan ini?
23 23. Kecewa
24 24. Belum menikah
25 25. Cemburukah?
26 26. Cemburu 2
27 27. Antara putus asa dan harapan
28 28. I hate you Om
29 29. Kebohongan
30 30. Ketakutan
31 31. Kecupan
32 32. Tidur Bersama
33 33. Ciuman pertama
34 34. Hal pribadi Rangga
35 35. Ciuman pertama part.2
36 36. Tidak akan meninggalkanmu
37 37. Kedatangan Cindy
38 38. Ciuman part.3
39 39. Balas Dendam
40 40. Insiden buruk
41 41. Apa yang ku rasakan? Cinta...
42 42. Dalang kejadian
43 43. Tentang Rasa
44 44. Tentang Rasa. 2
45 45. Rencana Pernikahan
46 46. Rencana pernikahan 2
47 47. Kehilangan
48 48. Merelakan
49 49. Wanita bercadar
50 50. Kediaman Sean Gefarin
51 51. Pencarian Rad
52 52. Pencarian Rad. 2
53 53. Antara melanjutkan atau menolak
54 54. Di tuduh mencuri
55 55. Di tuduh mencuri 2
56 56. Melepas kerinduan
57 57. Cinta Yang Rumit
58 58. Setelah 17 tahun berlalu.....
59 59. Setiap kata adalah doa
60 60. Sakit dan terluka untuk ke dua kali
61 61. Melawan kesombongan
62 62. Datang hanya menambah luka di hati
63 63. Kehilangan
64 64. Cinta pertama Rangga
65 65. Cinta pertama Rangga part.2
66 66. Cantik dan anggun
67 67. Sungguh sakit
68 68. Panik
69 69. Pembangkang yang menggemaskan
70 70. Pembangkang yang menggemaskan 2
71 71. Antara cinta dan nafsu
72 72. Jangan sampai kehilangan lagi
73 73. Ikhlas melepaskan
74 74. Wedding Anniversary
75 75. Wanita masa lalu dan masa depan
76 76. Wanita masa lalu dan masa depan part.2
77 77 Kedatangan Rangga ke hotel
78 78. Akhirnya menemukanmu
79 79. Kenapa aku harus sakit hati lagi?
80 80. Rara Junior.
81 81. Pertemuan dua CEO tampan
82 82. Memuaskan mu.
83 83. Mengubah suara
84 84. Lebihnya Adalah Rindu
85 85. Mama merindukanmu
86 86. Hati Tak Akan Bisa Berbohong
87 87. Di Serang
88 88. Ketakutan
89 89. Sedekah dan Infak
90 90. DM dari Rad.
91 91. Kehancuran Rachel
92 92. Rad Mengajak Bertemu
93 93. Maladewa
94 94. Keseruan di lautan lepas
95 Bab. Keseruan di Maladewa part 2.
96 Bab. 96 Rara yang salah menempatkan hati
Episodes

Updated 96 Episodes

1
1. Hanya Satu Nama
2
2. Seraut Wajah Cantik
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Melamar Pekerjaan
5
5. Wajah tampan maskulin
6
6. Di terima bekerja
7
7. Berbagai Kebahagiaan
8
8. Rangga Dionel Alkas
9
9. Sekretaris menakutkan
10
10. Netra merah mengembun
11
11. Om seperti malaikat
12
12. Jantung dan diabetes
13
13. Terusik
14
14. Aku butuh Om
15
15. Om.....
16
16. Bukan Istriku
17
17. Bertemu Kakek
18
18. Keindahan sempurna
19
19. Titipan dari Siapa
20
20. Gagah dan berwibawa
21
21. Kesalmu, senyum ku
22
22. Jadi Om CEO Perusahaan ini?
23
23. Kecewa
24
24. Belum menikah
25
25. Cemburukah?
26
26. Cemburu 2
27
27. Antara putus asa dan harapan
28
28. I hate you Om
29
29. Kebohongan
30
30. Ketakutan
31
31. Kecupan
32
32. Tidur Bersama
33
33. Ciuman pertama
34
34. Hal pribadi Rangga
35
35. Ciuman pertama part.2
36
36. Tidak akan meninggalkanmu
37
37. Kedatangan Cindy
38
38. Ciuman part.3
39
39. Balas Dendam
40
40. Insiden buruk
41
41. Apa yang ku rasakan? Cinta...
42
42. Dalang kejadian
43
43. Tentang Rasa
44
44. Tentang Rasa. 2
45
45. Rencana Pernikahan
46
46. Rencana pernikahan 2
47
47. Kehilangan
48
48. Merelakan
49
49. Wanita bercadar
50
50. Kediaman Sean Gefarin
51
51. Pencarian Rad
52
52. Pencarian Rad. 2
53
53. Antara melanjutkan atau menolak
54
54. Di tuduh mencuri
55
55. Di tuduh mencuri 2
56
56. Melepas kerinduan
57
57. Cinta Yang Rumit
58
58. Setelah 17 tahun berlalu.....
59
59. Setiap kata adalah doa
60
60. Sakit dan terluka untuk ke dua kali
61
61. Melawan kesombongan
62
62. Datang hanya menambah luka di hati
63
63. Kehilangan
64
64. Cinta pertama Rangga
65
65. Cinta pertama Rangga part.2
66
66. Cantik dan anggun
67
67. Sungguh sakit
68
68. Panik
69
69. Pembangkang yang menggemaskan
70
70. Pembangkang yang menggemaskan 2
71
71. Antara cinta dan nafsu
72
72. Jangan sampai kehilangan lagi
73
73. Ikhlas melepaskan
74
74. Wedding Anniversary
75
75. Wanita masa lalu dan masa depan
76
76. Wanita masa lalu dan masa depan part.2
77
77 Kedatangan Rangga ke hotel
78
78. Akhirnya menemukanmu
79
79. Kenapa aku harus sakit hati lagi?
80
80. Rara Junior.
81
81. Pertemuan dua CEO tampan
82
82. Memuaskan mu.
83
83. Mengubah suara
84
84. Lebihnya Adalah Rindu
85
85. Mama merindukanmu
86
86. Hati Tak Akan Bisa Berbohong
87
87. Di Serang
88
88. Ketakutan
89
89. Sedekah dan Infak
90
90. DM dari Rad.
91
91. Kehancuran Rachel
92
92. Rad Mengajak Bertemu
93
93. Maladewa
94
94. Keseruan di lautan lepas
95
Bab. Keseruan di Maladewa part 2.
96
Bab. 96 Rara yang salah menempatkan hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!