5. Wajah tampan maskulin

...Happy Reading....

Setelah gerombolan orang orang itu pergi, Rangga segera melepas pegangan pada Rara.

"Om, terimakasih sudah menolong aku lagi." kata Rara masih dengan nafas yang tak beraturan.

Rangga hanya menatap. Memperhatikan dirinya dari atas sampai bawah. Lalu berbalik dan melangkah tanpa berkata apapun.

Rara sebenarnya ingin bertanya soal keberadaan Rangga di tempat ini dan menolongnya, tapi pria itu terlalu dingin dan malah pergi. Rara melihat ke arah orang orang papanya yang sudah menghilang. Dia segera melangkah berbeda arah dengan Rangga. Tapi baru dua langkah berjalan, dia menjerit merasakan sakit pada kakinya. Langkah Rangga terhenti mendengar jeritan itu. Dia berbalik, melihat ke arah Rara yang duduk di tanah sambil memegang kaki. Rangga mendengus kesal, kenapa gadis ini menarik perhatiannya, padahal tidak saling mengenal.

Dia segera mendekati Rara. Menurunkan tubuh dan memeriksa kaki Rara yang tampak memerah dan lecet di sana sini. Rara jadi risih ketika pria itu memegang kakinya yang basah dan mungkin saja bau.

"Ini hanya lecet, gak apa-apa kok." kata Rara menarik kakinya. Tapi Rangga memegang kembali kakinya dan meriksa luka di jari dan tumit.

"Walau hanya luka kecil, tetap saja sakit. Dan ini harus di obati." kata Rangga pelan. Dia mengangkat tubuh Rara tiba tiba. Rara kaget bukan main, reflek mengalunkan tangan di bahu kokoh itu."Apa yang Om lakukan?"

Rangga tak menjawab, terus berjalan menuju mobil. Panggilan Om membuat dahinya mengerut. Sudah setua itukah aku? Batinnya. Tapi wajar gadis ini memanggilnya dengan sebutan itu, karena umurnya memang tak muda lagi. Dan kalau dia sudah menikah dan memiliki anak pasti sudah seusai gadis ini. Jadi sudah sepantasnya Gadis ini memanggilnya Om.

"Om.... turunin aku. Aku bisa jalan." kata Rara.

Tak ada jawaban. Rangga terus berjalan.

"Om mau bawah aku kemana? Om gak akan berbuat jahat kan?" Rara agak khawatir.

Rangga tersenyum tipis mendengar cercaan pertanyaan itu. Begitu tiba di mobilnya, Rangga mendudukkannya. Lalu mengambil salep dan mengoles ke permukaan luka Rara, kemudian di tiup tiup. Telinganya mendengar suara berisik dari perut gadis ini. Dia tahu bunyi apa itu

Rara jadi tersentuh dengan apa yang di lakukan. Dia tersenyum.

"Terimakasih Om." menatap wajah Rangga. Janggut dan kumis tebal. Brewok tebal yang menutupi sebagian pipinya. Wajah ini sangat tampan maskulin jika di perhatikan dengan lekat. Rara teringat wajah tampan ayah dan kakeknya meski sudah tua. Wajah Rara mengernyit setelah lama menatap wajah Rangga, seolah tak asing dengan wajah ini. Tapi lamunannya buyar seketika dengan pertanyaan Rangga.

"Kenapa orang orang itu terus mengejar mu?" suara Rangga membuat Rara kaget dan kelabakan.

"I-itu__aku__aku yang salah, makanya mereka mengejar ku!" Rara gugup mau menjawab apa. Makanya di jawab saja begitu.Tiba tiba dia teringat tujuannya melamar pekerjaan. Dia harus ke perusahaan itu sekarang juga sebelum di dahului oleh pelamar lain. Rara segera turun dari mobil. Memakai sepatu dan meraih map.

"Aku harus pergi sekarang juga untuk urusan penting. Sekali lagi terimakasih atas kebaikannya! Aku berharap suatu saat bisa membalas kebaikan Om....Permisi." katanya buru buru. Lalu segera berlari mencari taksi. Tak perduli rasa perih di kakinya. Rangga menatap kepergiannya dengan alis terpaut. Lalu masuk ke mobil dan pergi. Dia juga punya urusan penting.

Dalam perjalanan ponselnya berdering.

"Halo Ma, assalamualaikum." katanya setelah mengangkat telepon. Cindy yang menelpon.

"Waalaikumsalam, Halo nak. Apa kamu sedang berada di Amerika?" suara lembut Cindy terdengar.

"Iya, aku sudah dua minggu di sini."

"Apa ada urusan penting?"

"Aku sedang mengunjungi perusahaan ku. Juga beberapa usaha bisnis ku. Aku menginap di toko bunga. Ada apa Ma?"

"Tidak ada apa apa. Mama hanya sekedar ingin menghubungi mu karena rindu. Kalau kau punya waktu datang lah ke Eropa."

"Nanti ku usahakan."

"Oh ya nak, bagaimana hubungan mu dengan Rachel?"

Rangga tak menjawab.

"Rangga, umur mu sudah tidak muda lagi nak....!"

"Aku suka dengan kesendirian ku ma. Tolong jangan bertanya itu lagi."

Helaan nafas berat terdengar dari mulut Cindy. Rangga pasti akan terus menjawab seperti itu.

"Usiamu mau kepala empat Rangga. Adikmu Rasya sudah memiliki empat anak dan sudah besar. Apa kamu gak malu.....!" ucapannya terpotong.

"Cukup Ma, Tolong jangan bahas itu lagi." kata Rangga segera.

"Mama tahu kamu belum bisa melupakan Khanza nak...!" kata Cindy lagi. Karena dia tahu, Rangga belum bisa melupakan Khanza. Meski tak ada rasa cinta lagi, tapi dia yakin Rangga tidak akan bisa melupakan Khanza dan masih menyimpan di hati. Itulah kenapa putranya ini tidak bisa membuka hati pada wanita lain.

"Ini bukan karena Khanza ma. Khanza sudah bahagia dengan keluarganya. Jangan mengaitkan dia. Aku sudah lama melupakannya. Aku memang masih ingin sendiri. Aku nyaman dengan kehidupan ku." kata Rangga.

"Terus bagaimana dengan Rachel. Kamu jangan egois Rangga. Dia sudah lama menunggu mu."

"Aku tidak pernah memintanya untuk menunggu ku. Mama sendiri tahu perasaan ku padanya. Aku tidak mencintainya. Dia pun sudah tahu hal itu."

"Tapi dia mencintai mu nak. Dia juga punya jasa besar dengan kesuksesan mu saat ini!"

"Dia hanya kasihan padaku, bukan mencintai ku. Mengenai kesuksesan ku,, semuanya adalah hasil dari kerja keras ku, bukan karena dirinya. Dia melakukan pekerjaannya dan aku mengganjinya tinggi! Sudah lah jangan membahas ini lagi."

"Tapi mama ingin kamu segera menikah dan punya pendamping hidup yang akan mengurus mu. Mama tidak akan tenang jika kamu masih sendiri belum mempunyai istri. Mama dan papa sudah tua nak, sebelum hidup ini berakhir, kami ingin melihat mu menikah. Tolong penuhi keinginan kami selagi kami masih ada! Kau juga tahu papa mu mulai sakit-sakitan bolak balik masuk rumah sakit. Dia stress memikirkan dirimu."

Rangga terdiam, membuang nafas berat.

Sudah lima tahun ini Dion, papanya memang sudah bolak-balik masuk rumah sakit. Dan keinginan papanya hanya memintanya untuk menikah sebelum mati. Karena umur manusia tidak akan ada yang tahu. Sementara mamanya juga tertekan dengan dirinya yang belum menikah.

"Rangga....kau masih di sana nak?"

"Insyaallah aku akan segera memberikan papa dan mama menantu." katanya kemudian begitu saja, untuk menenangkan dan menyenangkan hati wanita yang telah melahirkan dirinya itu.

Cindy tersenyum senang. Akhirnya untuk pertama kali Rangga berkata seperti itu.

"Baik nak, mama senang dengarnya. Papa juga pasti akan sangat senang mendengarnya. Mama tidak masalah siapa pun yang akan kau pilih untuk menjadi pendamping hidupmu. Yang terpenting, orangnya adalah wanita yang kamu cintai dan bisa membuat mu bahagia. Itu saja!"

"Iya Ma, tolong jangan memikirkan apapun lagi. Jaga kesehatan kalian." kata Rangga.

"Oh ya, mama ingin mengatakan sesuatu!" kata Cindy sebelum telepon berakhir.

"Ada apa Ma?"

"Mama tahu sudah belasan tahun kamu tidak berhubungan dengan Khanza, menutup semua akses komunikasi dengannya! Tapi ini sesuatu yang sangat penting. Ini mengenai putri sulung Khanza!" kata Cindy kemudian. Dia menceritakan tentang kaburnya putri Khanza dan Cio. Dan hingga saat ini belum di temukan.

Rangga sangat terkejut mendengarnya. Pikirannya langsung tertuju pada Khanza. Dia sudah dapat menebak wanita di masa lalunya itu sedang tidak baik baik saja.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Eiih...apakah itu anaknya Rara?

2022-09-04

1

Fenti

Fenti

Apakah Rara yang di maksud? hhmmm makin penasaran aja

2022-08-21

1

Riris Hutapea

Riris Hutapea

good job Thor 👍👍 selalu semangat ya Thor 🌹

2022-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Hanya Satu Nama
2 2. Seraut Wajah Cantik
3 3. Bertemu Kembali
4 4. Melamar Pekerjaan
5 5. Wajah tampan maskulin
6 6. Di terima bekerja
7 7. Berbagai Kebahagiaan
8 8. Rangga Dionel Alkas
9 9. Sekretaris menakutkan
10 10. Netra merah mengembun
11 11. Om seperti malaikat
12 12. Jantung dan diabetes
13 13. Terusik
14 14. Aku butuh Om
15 15. Om.....
16 16. Bukan Istriku
17 17. Bertemu Kakek
18 18. Keindahan sempurna
19 19. Titipan dari Siapa
20 20. Gagah dan berwibawa
21 21. Kesalmu, senyum ku
22 22. Jadi Om CEO Perusahaan ini?
23 23. Kecewa
24 24. Belum menikah
25 25. Cemburukah?
26 26. Cemburu 2
27 27. Antara putus asa dan harapan
28 28. I hate you Om
29 29. Kebohongan
30 30. Ketakutan
31 31. Kecupan
32 32. Tidur Bersama
33 33. Ciuman pertama
34 34. Hal pribadi Rangga
35 35. Ciuman pertama part.2
36 36. Tidak akan meninggalkanmu
37 37. Kedatangan Cindy
38 38. Ciuman part.3
39 39. Balas Dendam
40 40. Insiden buruk
41 41. Apa yang ku rasakan? Cinta...
42 42. Dalang kejadian
43 43. Tentang Rasa
44 44. Tentang Rasa. 2
45 45. Rencana Pernikahan
46 46. Rencana pernikahan 2
47 47. Kehilangan
48 48. Merelakan
49 49. Wanita bercadar
50 50. Kediaman Sean Gefarin
51 51. Pencarian Rad
52 52. Pencarian Rad. 2
53 53. Antara melanjutkan atau menolak
54 54. Di tuduh mencuri
55 55. Di tuduh mencuri 2
56 56. Melepas kerinduan
57 57. Cinta Yang Rumit
58 58. Setelah 17 tahun berlalu.....
59 59. Setiap kata adalah doa
60 60. Sakit dan terluka untuk ke dua kali
61 61. Melawan kesombongan
62 62. Datang hanya menambah luka di hati
63 63. Kehilangan
64 64. Cinta pertama Rangga
65 65. Cinta pertama Rangga part.2
66 66. Cantik dan anggun
67 67. Sungguh sakit
68 68. Panik
69 69. Pembangkang yang menggemaskan
70 70. Pembangkang yang menggemaskan 2
71 71. Antara cinta dan nafsu
72 72. Jangan sampai kehilangan lagi
73 73. Ikhlas melepaskan
74 74. Wedding Anniversary
75 75. Wanita masa lalu dan masa depan
76 76. Wanita masa lalu dan masa depan part.2
77 77 Kedatangan Rangga ke hotel
78 78. Akhirnya menemukanmu
79 79. Kenapa aku harus sakit hati lagi?
80 80. Rara Junior.
81 81. Pertemuan dua CEO tampan
82 82. Memuaskan mu.
83 83. Mengubah suara
84 84. Lebihnya Adalah Rindu
85 85. Mama merindukanmu
86 86. Hati Tak Akan Bisa Berbohong
87 87. Di Serang
88 88. Ketakutan
89 89. Sedekah dan Infak
90 90. DM dari Rad.
91 91. Kehancuran Rachel
92 92. Rad Mengajak Bertemu
93 93. Maladewa
94 94. Keseruan di lautan lepas
95 Bab. Keseruan di Maladewa part 2.
96 Bab. 96 Rara yang salah menempatkan hati
Episodes

Updated 96 Episodes

1
1. Hanya Satu Nama
2
2. Seraut Wajah Cantik
3
3. Bertemu Kembali
4
4. Melamar Pekerjaan
5
5. Wajah tampan maskulin
6
6. Di terima bekerja
7
7. Berbagai Kebahagiaan
8
8. Rangga Dionel Alkas
9
9. Sekretaris menakutkan
10
10. Netra merah mengembun
11
11. Om seperti malaikat
12
12. Jantung dan diabetes
13
13. Terusik
14
14. Aku butuh Om
15
15. Om.....
16
16. Bukan Istriku
17
17. Bertemu Kakek
18
18. Keindahan sempurna
19
19. Titipan dari Siapa
20
20. Gagah dan berwibawa
21
21. Kesalmu, senyum ku
22
22. Jadi Om CEO Perusahaan ini?
23
23. Kecewa
24
24. Belum menikah
25
25. Cemburukah?
26
26. Cemburu 2
27
27. Antara putus asa dan harapan
28
28. I hate you Om
29
29. Kebohongan
30
30. Ketakutan
31
31. Kecupan
32
32. Tidur Bersama
33
33. Ciuman pertama
34
34. Hal pribadi Rangga
35
35. Ciuman pertama part.2
36
36. Tidak akan meninggalkanmu
37
37. Kedatangan Cindy
38
38. Ciuman part.3
39
39. Balas Dendam
40
40. Insiden buruk
41
41. Apa yang ku rasakan? Cinta...
42
42. Dalang kejadian
43
43. Tentang Rasa
44
44. Tentang Rasa. 2
45
45. Rencana Pernikahan
46
46. Rencana pernikahan 2
47
47. Kehilangan
48
48. Merelakan
49
49. Wanita bercadar
50
50. Kediaman Sean Gefarin
51
51. Pencarian Rad
52
52. Pencarian Rad. 2
53
53. Antara melanjutkan atau menolak
54
54. Di tuduh mencuri
55
55. Di tuduh mencuri 2
56
56. Melepas kerinduan
57
57. Cinta Yang Rumit
58
58. Setelah 17 tahun berlalu.....
59
59. Setiap kata adalah doa
60
60. Sakit dan terluka untuk ke dua kali
61
61. Melawan kesombongan
62
62. Datang hanya menambah luka di hati
63
63. Kehilangan
64
64. Cinta pertama Rangga
65
65. Cinta pertama Rangga part.2
66
66. Cantik dan anggun
67
67. Sungguh sakit
68
68. Panik
69
69. Pembangkang yang menggemaskan
70
70. Pembangkang yang menggemaskan 2
71
71. Antara cinta dan nafsu
72
72. Jangan sampai kehilangan lagi
73
73. Ikhlas melepaskan
74
74. Wedding Anniversary
75
75. Wanita masa lalu dan masa depan
76
76. Wanita masa lalu dan masa depan part.2
77
77 Kedatangan Rangga ke hotel
78
78. Akhirnya menemukanmu
79
79. Kenapa aku harus sakit hati lagi?
80
80. Rara Junior.
81
81. Pertemuan dua CEO tampan
82
82. Memuaskan mu.
83
83. Mengubah suara
84
84. Lebihnya Adalah Rindu
85
85. Mama merindukanmu
86
86. Hati Tak Akan Bisa Berbohong
87
87. Di Serang
88
88. Ketakutan
89
89. Sedekah dan Infak
90
90. DM dari Rad.
91
91. Kehancuran Rachel
92
92. Rad Mengajak Bertemu
93
93. Maladewa
94
94. Keseruan di lautan lepas
95
Bab. Keseruan di Maladewa part 2.
96
Bab. 96 Rara yang salah menempatkan hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!