6. Di terima bekerja

...Happy reading....

Rara tiba di depan perusahaan sesuai alamat yang tertera. Rara melihat gedung tinggi pencakar langit, berdiri kokoh di hadapannya. Dia tidak begitu terkejut melihatnya karena gedung seperti ini sudah biasa di lihatnya. Rara jadi ciut nyali apa bisa bekerja di tempat ini sebagai office girl? Secara dia tidak bisa bekerja. Semua keperluannya di rumah di lakukan oleh tangan tangan pelayan. Rara tidak putus asa, tak ada salahnya mencoba.

Rara mendekati satpam. Tapi dia di usir di kira meminta sumbangan. Rara menjelaskan kedatangannya. Dan mengatakan pria yang menyuruhnya datang kemari. Satpam menyuruhnya pergi ke bagian resepsionis. Rara menemui dua orang wanita cantik yang bertugas sebagai resepsionis. Pandangan mencemooh di dapatkan dari kedua wanita itu. Tapi Rara tidak perduli. Dia di arahkan menemui bagian HRD berada di lantai 54.

Rara segera menuju lift. Dia melihat ada dua lift yang saling berhadapan. Satu untuk karyawan dan satu lagi untuk lift privat. Rara tahu lift privat hanya untuk digunakan oleh kelas eksekutif. Sedangkan dia hanya calon karyawan yang belum tentu di terima bekerja.

Rara segera masuk ke lift karyawan. Setelah tiba di lantai tujuan, dia segera menghadap bagian HRD.

"Jadi anda mau melamar pekerjaan?" tanya pegawai HRD.

"Iya, kata seorang pegawai yang bekerja di perusahaan ini, kantor ini sedang membuka lowongan pekerjaan untuk OB." jawab Rara. Dia melihat name tag pria itu bernama Haris, kepala HRD.

"Kamu melamar sebagai OB?" tanya Haris mengamati CV Rara yang memakai identitas May Wulandari.

"Iya pak."

"Baiklah, kamu di terima." kata Haris beberapa saat.

Rara terkejut. Langsung di terima tanpa memandang nilainya yang jelek, bahkan belum memiliki pengalaman kerja.

"Benar pak? Tapi saya hanya lulusan SMA, Dan baru saja lulus. Apa perusahaan ini menerima lulusan SMA? Saya juga belum punya pengalaman kerja." kata Rara ragu ragu.

"Kamu memang masih sangat muda. Dan pengalaman bukan masalah. Asal kamu mau bekerja keras dan berusaha belajar." kata Haris

Rara tersenyum. Gerakan refleks dia meraih tangan kanan Haris dan menjabatnya.

"Tentu pak, saya bersedia. Tapi bagaimana dengan pengalaman kerja saya?"

"Saya sudah katakan, saya tidak mempermasalahkan pengalaman kerja. Saya menginginkan pegawai yang siap bekerja, mau belajar dan berusaha bekerja dengan baik. Bertanggung jawab atas pekerjaannya." kata Haris lagi.

Senyuman kembali menghiasi wajah Rara. Akhirnya ada juga tempat yang mau menerima dia bekerja, perusahaan besar ternama lagi. Dan dia akan bekerja.

"Pasti pak, saya akan bekerja dengan baik." kata Rara antusias.

"Kalau begitu kamu sudah bisa bekerja mulai besok. Kamu akan bekerja di lantai 55 sebagi OB untuk membersihkan ruang kerja CEO."

"Hah? CEO?" Rara tercengang.

"Iya, direktur utama sekaligus pimpinan perusahaan ini. Jadi kamu harus lakukan yang terbaik. Jangan sampai mengecewakan pimpinan."

"Baik pak." Rara segera pamit. Sebelum pergi Haris memberikan buku panduan tugas tugas OB serta peraturan perusahaan ini. Hati Rara sangat senang sekali. Dia segera masuk lift.

Perutnya berbunyi lagi." Berhentilah menuntut hak mu, nggak sabaran amat sih." gerutunya memukul pelan perutnya."Baiklah aku akan mengisi dirimu!" kata Rara menyentuh perutnya kembali. Dia tidak ragu mengeluarkan uang untuk makan siang hari ini, dan tidak perlu pusing untuk mengisi perut besok, Karena dalam buku panduan tersebut, di uraikan juga makan siang yang akan di sediakan oleh kantor. May segera keluar dari perusahaan gede ini, yang bernama R² Corp.

Setelah Rara keluar. Haris menghubungi pimpinannya.

"Pak, namanya May Wulandari, Berasal dari Indonesia, kota Bandung dan lulusan SMA Bandung." katanya. Lalu telepon di matikan setelah mendapat suara balasan dari seberang.