Bab 14. Peristiwa Tragis

Aku tidak bisa memejamkan mata, Entahlah perasaanku tidak enak. Apalagi setelah kejadian makan malam tadi. Makhluk apakah sebenarnya itu? Aku hamya dapat melihat wujud tangannya saja.

Kenapa sekarang aku bisa melihat hal-hal yang gaib? Kenapa mereka menggangguku? Aku bangun dan duduk besandar.

Aku melihat kalung yang ku pakai. Hanya seperti kalung biasa. Rantai emas, entah berapa karat dan berapa gram? Lalu liontinnya batu permata berwarna biru sangat cantik di kelilingi seperti berlian-berlian kecil.

Aku tidak paham perhiasan. Apakah ini berlian atau bukan? Ku usap batu biru itu. Apa namanya batu ini? Ah, sudahlah aku tidak perduli apa namanya. Aku hanya tahu kalung ini cantik jadi aku mengambilnya.

Benarkah, kalung cantik ini penyebab semua kejadian yang menimpaku? Apakah ini milik pocong itu? Rahasia apa yang tersembunyi di kalung ini?

"Mamah, jangan keluar. Riri takut."

Aku tiba-tiba mendengar suara orang bercakap-cakap. Riri? Siapa dia, kenapa dia ada di rumahku. Aku penasaran dan beranjak bangun melihat apa yang terjadi.

Ku lihat jam dinding, walau redup tetapi Aku masih dapat melihatnya dengan jelas. Jam menunujukkan pukul setengah satu malam.

"Sst ... jangan takut sayang. Ada Mamah, kamu sembunyi di sini, ya. Jangan keluar dan bersuara apa pun yang terjadi."

Aku kembali mendengar suara.

Siapakah itu, dan apa yang mereka lakukan di rumahku?

Dengan rasa penasaran aku keluar dari kamar.

Apa ini? Kenapa aku jadi berada di sini? Ini jelas bukan di rumahku. Semuanya berbeda, baik itu furniture, wallpaper atau bentuk rumahnya, semua tidak sama dengan rumhku.

Aku ingin kembali ke kamar, tetapi pintu kamarku menghilang. Aku mengedarkan pandangan mencari pintu kamarku tetapi tidak ada.

Aku hanya bisa berdiam terpaku, kejadian aneh apa ini? Apakah ini mimpi? Ku cubit tanganku sendiri, "Aw." Sakit rasanya, berarti aku bukan mimpi 'kan?

"Ayo cepat masuk sini!" Suara itu lagi. Aku mengedarkan pandangan, dapat ku lihat di pintu kamar seorang anak kecil dan wanita paruh baya. Mungkin itu ibunya.

Aku mendekati mereka. Rupanya in adalah pintu penghubung dua kamar. Tadi adalah kamar anaknya dan ini adalah kamar ibunya.

Ibunya memasukkan dia ke dalam lemari, dan menutup pintunya. Kenapa dia melakukan itu?

Brak

Seseorang mendobrak pintu kamar. "Lihatlah Pri ada "Nyonya besar di sini!" Seorang pria masuk ke dalam, di susul dua temannya. Tunggu dulu apakah mereka penjahat, malingkah? Aku harus menolong mereka.

"Tolong! Maling-maling!" Aku berlari keluar dan berteriak minta tolong tetapi sepi, tidak ada siapa pun.

"Woy maling!" Aku berteriak di dekat salah satu penjahat yang membawa cerurit. Dia tidak bergeming.

Aku memukul kepalanya, tapi ... tapi apa yang terjadi denganku? Tanganku menembus badannya. Aku tidak bisa menyentuhnya.

"Aku, kenapa?" Aku lalu mencoba memegang benda disekitarku, dan hasilnya sama aku tidak dapat memegangnya. Tanganku menembus benda itu.

"Keluarkan barang berhargamu, cepat!" Maling itu menodong wanita tadi. Aku harus bagaimana? Tidak ada yang bisa Aku lakukan, Aku hanya diam dan melihat apa yang terjadi.

Aku lihat wanita tadi membuka lemari pakaian, karena maling itu menempelkan cerurit di lehernya. Aduh, bukankah anak tadi besembunyi di sana? Semoga saja tidak terlihat.

Lalu dengan cepat ibu itu mengeluarkan barang-barang berharganya, aku lihat ada kalung, gelang, cincin dan masih banyak lagi. Tunggu dulu! Bukankah kalung itu sama seperti yang Ku pakai sekarang?

Aku lihat ibu itu menutup lemari. "Itu saja yang ada di sini." Ibu itu mencoba melindungi anaknya. Aku salut, dia berusaha tenang agar mereka tidak melihat anaknya.

"Bungkus, Pri!" Kelihatanya pria botak dan hitam ini adalah ketuanya. Dia lalu membelai tangan wanita itu, eh mau apa, dia pegang-pegang? Jangan sampai ada pecehan juga. Andai Aku bisa menolong si ibu.

Kemudian terlihat temannya sudah selesai membungkus semua harta wanita tadi. "Kamu cantik juga, putih dan mulus. Diam jangan berteriak, atau aku sabet dengan cerurit ini! Sekarang buka bajumu!" Apa? Gila nih maling! Dia mencoba melecehkan ibu ini. Aduh, kenapa nggak pergi aja, sih?

Ibu itu membuka pakainnya dia hanya memakai pakain dalam sekarang. Aku menangis melihatnya, ya Allah tolong dia.

Si maling mulai menyentuh tubuh wanita itu dengan tangannya. "Tidak! Jangan, aku mohon ... hentikan!" Aku berteriak tetapi percuma tidak ada yang mendengar. Ibu itu nampak berusaha menahan tangisnya.

Dia pasti tidak ingin anaknya mendengar tangisannya. Aku tidak sanggup, ya Allah. Apa yang ingin Kau perlihatkan padaku? Maling itu lalu membawa wanita tadi ke tempat tidur.

Dia mendorongnya hingga wanita itu terjatuh terlentang di atas kasur. Maling itu membuka celananya. Aku tidak sanggup melihatnya dan berbalik badan Aku pergi dari kamar itu. Namun, anehnya Aku justru kembali ke kamar ini lagi.

Si botak masih saja menggerayangi ibu itu. Ya Allah hatiku terasa tersayat melihatnya. Aku membalikkan badan dan jatuh terduduk, Kakiku lemas.

Terdengar suara rintihan ibu itu, Aku semakin tidak kuat menahan isakan. Aku pukul dadaku yang terasa sesak. Cukup ya Allah Aku ingin kembali. Aku tidak sanggup lagi.

Aku merasa tidak berguna, tidak bisa menolong orang yang sedang di siksa di depan mataku. Lama aku terduduk dan terisak menghadap dinding, dasar pria-pria tidak bejat dan tidak beradab.

Mereka bergantian melecehkannya. "Argh!" Aku teriak sekeras mungkin mengeluarkan rasa sesak di dada. Aku saja merasa tercabik, apalagi dia yang mengalaminya. Aku sudah lelah menangis, kapan ini semua akan berakhir?

Mereka akhirnya keluar dengan membawa barang rampasannya. Aku melihat ke belakang. Mataku terbelalak tidak percaya. Ibu itu bersimbah darah.

Apa yang terjadi? Mereka membunuhnya setelah melakukan pelecehan, sungguh biadab! Hukum mereka seberat mungkin ya Allah.

Aku teringat anak itu, bagaimana keadaannya? Aku berlari menuju lemari, tanganku tidak bisa membuka pintu.

Ku lihat lemari ini tertutup rapat tidak ada celah ventilasi. Kalau begini, anak itu bisa mati. Oh Tuhan bagaimana caranya Aku menolong dia?

Lagi-lagi Aku hanya bisa pasrah dan meratap. Aku duduk di depan lemari, memandang sang ibu yang terbaring tak bernyawa di atas tempat tidur.

"Assalamualaikum, Mah. Aku pulang." Aku mendengar suara seorang pria. Apakah itu suaminya?

Nampak seorang pria yang shock hingga tas dan bonekanya terjatuh. Dia langsung berlari menghampiri istrinya. Mataku kembali meneteskan air mata melihatnya.

"Mah! Bangun! Mah kenapa begini?" Pria itu menangis meraung memeluk jasad istrinya, ya Allah hatiku sakit ikut merasakan kesedihannya.

"Mah, Bangun! Jangan tinggalkan aku. Siapa yang melakukan ini?" Dia mengusap wajah istrinya. Air mata terjatuh membasahi dahi sang istri.

"Argh!" Pria itu berteriak dan menangis. Pakaian dan tangannya terkena darah sang istri yang dicintainya.

Dia lalu berlari ke kamar anaknya. Pasti dia mencari anaknya. "Di sini Pak! Anakmu di sini!" Aku teriak memanggilnya tetapi bapak itu tidak mendengar.

Aku ikuti bapak itu, dia berlari keluar dan berteriak minta tolong. Tetangga mulai berdatangan dan bertanya ada apa?

Pria itu tidak menjawab dia menangis dan berlari ke dalam rumah. Para tetangga masuk mengikutinya, mereka berjalan melewati tubuhku begitu saja.

Aku berdiam di luar dan menatap rembulan yang bulat sempurna dan begitu terang. Aku mendengar tangisan warga dari dalam.

Aku melihat rumah itu dari luar, lalu aku mendengar bapak itu berteriak memanggil nama Riri. Berarti dia sudah menemukan anaknya. Bapak itu berlari keluar menggendong anaknya menuju ke mobil.

Dia lalu pergi bersama dua orang warga, bersamaan dengan datangnya polisi. Baguslah, biar polisi mengusutnya dan menangkap para penjahat itu.

Aku berbalik badan dan menatap bintang-bintang. Pengalaman yang menyakitkan. Semoga saja anak itu selamat.

Lalu aku melihat kembali ke rumah tadi, tetapi rumah itu sudah tidak ada. Aku di mana sekarang?

Terpopuler

Comments

Swadeekhab

Swadeekhab

poci oh poci

2022-06-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!