Fakta Mengerikan

Wanita yang memiliki nama kecil Maria dan mendapat panggilan nyonya Altair setelah menikah dengan Rigel itu, melangkah pelan dengan tangan yang mulai berkeringat karena, dia sudah didera kecemasan tingkat tinggi.

Maria membuka pintu lemari es dengan napas yang mulai pendek karena, otaknya seketika itu berkelana ke hal-hal yang negatif. Wanita berwajah sendu itu langsung mengerutkan alisnya saat ia melihat ada banyak tumpukan kotak di dalam lemari es itu. Mulai dari ukuran terkecil sampai ukuran besar ditumpuk dan ditata dengan sangat rapi di sana. Maria mulai bergumam, ""Kenapa isinya kotak semua? Apa isi kotak-kotak ini?" Tangannya mulai terangkat ragu untuk mengambil satu kotak yang paling kecil yang ada di tumpukan kotak paling atas.

Di saat ia membuka tutup kotak itu, dia spontan berteriak, lalu kedua bola mata istrinya Rigel terbelalak, melotot tajam ke isi kotak pertama yang dia buka. Tangannya sontak gemetar dan tangannya menyebabkan dia menjatuhkan kotak itu ke lantai begitu saja, sampai isi kotak itu terlempar dari tempatnya dan menggelinding di atas lantai.

Maria langsung menutup mulutnya di saat mulutnya itu ingin menyemburkan teriakan yang lebih kencang lagi. Lututnya melemas dan perutnya mual justru membuatnya berjongkok. Dan dengan tangan gemetar wanita berwajah keibuan itu, mengambil isi kotak yang tergeletak di atas lantai untuk ia kembalikan lagi ke dalam kotaknya. Maria menitikkan air mata saat ia yakin bahwa isi kotak yang baru saja ia masukkan kembali ke dalam kotaknya adalah ibu jari seseorang dan pemilik ibu jari itu bisa dipastikan seorang wanita karena, ibu jari itu berkutek merah dan memiliki kuku runcing yang dibentuk sangat cantik.

Maria meletakkan kembali kotak yang dia ambil ke tempatnya dengan cepat karena, tangannya terus gemetar, seluruh tubuhnya bergidik ngeri dan tangannya terus berkeringat. Setelah itu, ia bergegas berlari ke wastafel dan muntah-muntah di sana. Setelah menyiram muntahannya sampai bersih, dia melangkah kembali ke lemari es yang masih terbuka lebar. Mata wanita yang bernama Maria Altair itu terus terbuka lebar di depan lemari es yang membuatnya bisa melihat lebih luas. Dia mengedarkan pandangannya ke susunan kotak yang lain yang ada di dalam lemari es berukuran besar yang tertanam di tembok ruang rahasianya Rigel Altai. Istrinya Rigel melihat ada enam digit tulisan angka dan sebuah nama di sisi depan kotak-kotak tersebut yang membuatnya semakin merinding dan gemetar ketakutan. Tangannya terus berkeringat, dia terus menitikkan air mata, menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, dan bergumam lirih, "A.....aku hidup bersama seorang pem....pem.....pem........pembunuh se....se.....selama....i.....i.......ini?" Napasnya mulai pendek, denyut jantungnya semakin kencang.

Secara emosional, respons tubuhnya Maria terhadap rasa takut yang menyergapnya, justru membuatnya meningkatkan kewaspadaan untuk melihat bahaya yang akan datang. Dia langsung menutup lemari es itu dan berputar badan untuk melihat ke layar televisi. Jantungnya hampir lepas saat ia melihat mobil suaminya tampak di depan gerbang utama kediaman mewahnya Rigel Altair. Maria sontak berlari menaiki anak tangga dan langsung menutup pintu besi ruang rahasianya Rigel dengan pelan, lalu sambil mengusap pipinya, dia berlari kencang ke dapur, memakai celemek dan mengambil sayuran dengan asal dari dalam lemari es dan segera berlari mencuci sayur tersebut di wastafel tepat di saat Rigel bediri di belakangnya dan bertanya, "Kamu masak apa hari ini?" Rigel memeluk pinggangnya Maria dari arah belakang lalu menyusupkan wajahnya di leher istrinya.

Maria hanya tersenyum karena dia tidak ingin mengeluarkan suara di tengah napasnya yang masih menderu kencang.

Rigel melepaskan pelukannya dan bertanya, "Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?"

Maria sontak berusaha menenangkan dirinya dan mencoba mengeluarkan suara, "Maaf. Aku lagi asyik mencuci sayuran. Aku mau masak sayur sop" Maria sedikit bernapas.leha karena bisa mengeluarkan suara tanpa diiringi dengan bunyi napas yang terengah-engah.

"Sayur sop?" Rigel menautkan alisnya sembari melihat ke sayur kacang panjang yang tengah dicuci oleh istri manisnya.

"Iya" Sahut Maria sambil terus mencuci sayuran yang dia pegang tanpa menunduk dan tanpa menoleh ke kanan ataupun ke kiri.

"Kenapa pakai kacang panjang?" Tanya Rigel.

Maria sontak menunduk dan langsung berkata, "Oh, emm, ini untuk bikin oseng. Aku pengen makan oseng. Sayur sopnya untuk kamu dan Antares. Kalian, kan, tidak oseng"

"Lalu kenapa tubuhmu berkeringat? Darimana kau?" Rigel kembali memeluk istrinya dari belakang.

"A....aku habis joging di sekitar rumah. Aku lama nggak berolahraga dan pengen joging hari ini" Sahut Maria dengan asal.

Rigel mencium pipinya Maria, melepaskan pelukannya dan kembali bertanya, "Joging memakai dress?"

Maria langsung mematikan keran wastafel berputar badan dan menggelungkan lengannya di leher Rigel untuk berkata, "Aku malas ganti baju. Kamu kenapa pulang? Ada yang ketinggalan? Apa kau merindukan aku setelah penyatuan raga kita yang sangat panas semalam, Mas?" Maria langsung berjinjit dan mencium bibirnya Rigel. Maria melakukan itu semua untuk melindungi Antares dan dirinya sendiri dari sisi gelapnya Rigel walaupun sebenarnya hatinya dicekam rasa takut yang luar biasa, namun entah darimana keberaniannya kembali timbul dan keberaniannya itulah yang membuatnya memiliki ide untuk merayu suaminya agar suaminya tidak terus menyiksanya dengan pertanyaan-pertanyaan.

Rigel menyeringai senang dan dia langsung memagut bibir istrinya. Dia lalu membopong tubuh mungil Maria dan dia meletakkan pantatnya Maria di atas meja makan yang terbuat dari kayu jati yang sangat kokoh.

Rigel melepaskan ciumannya lalu ia merobek paksa dressnya Maria sembari terus mengusap bibir istri manisnya dengan ibu jarinya. Bibir istrinya yang masih basah karena ulahnya kembali mengundang .Rigel untuk mengecapnya lagi. Rigel mencium lembut bibir ranum bagaikan buah Cherry dan terasa sangat manis bagaikan gulali itu dengan intens dan semakin menuntut dengan tangan yang terus bermain asyik di lembah kenikmatan. Rigel kemudian berkata, "Aku menginginkan kamu saat ini juga" Sambil menarik turun ritsleting celana kainnya dan dia langsung melesak ke dalam, terus bergerak dengan liar di saat ia menemukan sensasi yang luar biasa karena, dia belum pernah melakukan penyatuan raga dengan istrinya di atas meja makan.

Setelah teriakan kepuasan menggema dari mulut mereka berdua secara bersamaan sebanyak dua kali di udara bebas, Maria tergeletak tak berdaya di atas meja makan dengan dress yang sudah terkoyak. Rigel menaikan ritsleting celana kainnya dan tersenyum puas ke istrinya, kemudian berkata, "Kamu manis sekali hari ini. Aku suka. Aku akan berangkat kerja sekarang" Rigel pergi begitu saja meninggalkan Maria tanpa ciuman di kening dan tanpa merapikan kembali dressnya Maria yang sudah terkoyak.

Maria bangun dengan badan yang terasa pegal lalu ia merosot turun dari atas meja makan sambil memegangi dressnya dan berlari menuju ke kamarnya dengan derai air mata. Dia menangis karena, dia sangat mencintai suaminya dan dia juga sangat takut pada suaminya setelah dia menemukan fakta yang mengerikan di ruang basement.

Rigel menoleh ke pintu besi sebelum dia melangkah keluar dan pandangannya yang terlatih tajam, menemukan ada keanehan di sana. Rigel bergumam, "Aku akan memeriksanya nanti" Rigel lalu pergi ke rumah sakit untuk menjalankan rutinitasnya sebagai dokter bedah ternama dan termahal.

Terpopuler

Comments

Ina Sukiana

Ina Sukiana

iihhhh.. jorok hbis bgituan g dcuci dl

2023-03-08

0

Author yang kece dong

Author yang kece dong

Semangat kak Lizbeth 😍🤗

2022-07-05

1

Dewi

Dewi

lamjut

2022-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!