Boneka Bayi

Jenar Ayu memiliki aroma yang disukai oleh wong samar karena Jenar Ayu berhasil lolos dari jerat maut. Untuk itulah banyak wong samar yang mencoba mendekati Jenar, namun berkat benteng doa dari eyang kakungnya, para wong samar hanya bisa menampakan dirinya di depan Jenar atau hanya bisa menggoda lewat suara, namun mereka tidak bisa menjamah dan mencelakai Jenar. Alhasil di malam pertama Jenar tidur dengan eyang kakungnya, Jenar mulai mendengar suara-suara aneh dan saking takutnya, Jenar kecil tidur dengan mendekap erat tubuh eyang kakungnya.

Tidak jauh dari tempat tinggal Eyang kakungnya Jenar, adalah sepasang suami istri yang sudah menikah sepuluh tahun dan mereka tidak kunjung menerima berkah keturunan. Di suatu senja nan indah, sang istri bertanya ke suaminya, "Mas, kalau aku beli boneka bayi kayak yang dibeli oleh para pesohor kita baru-baru ini, boleh. Untuk pancingan, Mas. Siapa tahu dengan begitu, aku bisa hamil"

Sang suami yang tengah asyik mengetik di meja kerjanya menoleh sekilas ke istrinya sambil berkata, "Kenapa nggak adopsi bayi aja? Kita coba cari ke panti asuhan besok Sabtu pas aku libur"

"Biayanya aku lihat sama-sama mahal, tapi aku pilih beli boneka bayi aja. Karena aku pikir, kalau adopsi bayi dari panti asuhan aku takut kecewa kalau anak yang kita adopsi menjadi besar, tapi jadi anak nakal. Pergaulan sekarang, kan, ngeri" Sahut sang istri

"Terserah kamu sajalah" Sahut sang suami.

Tiga hari kemudian paket tiba di rumah pasangan suami istri itu dan sang istri tersenyum semringah, paket itu berisi boneka bayi yang dia beli dengan merogoh kocek cukup dalam. Boneka bayi yang dia pesan langsung dari Jepang itu, harganya Dua puluh lima juta rupiah.

Dan sejak hari itu, sang istri memperlakukan boneka bayi itu layaknya bayi hidup. Bahkan ia membuat kamar bayi untuk boneka bayinya yang memang mirip sekali dengan bayi hidup, cuma boneka itu tidak bisa makan dan minum layaknya bayi yang 'benar-benar hidup'

Semuanya tampak normal hingga tiga bulan berikutnya, saat sang istri mengajak boneka bayinya seminar ke Malang. Saking sayangnya pada boneka bayinya, wanita yang masih terhitung muda itu, membawa ke manapun boneka bayinya saat ia berkeliling kota Malang selepas seminarnya digelar. Dan keanehan mulai terjadi saat ia lupa membawa boneka dan salah satu ponselnya naik ke kamar hotel.

Di tengah malam, pintu hotelnya digedor dengan sangat keras. Wanita muda itu bangun dan saat ia membuka pintu kamarnya, ia tidak menemukan siapapun. Di tutup kembali pintu kamarnya. Bulu kuduknya mulai berdiri dan dia melompat kaget sambil mengumpat kencang saat tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia berlari ke kamar untuk mengangkat panggilan ponselnya dan tidak ada sahutan di sana.

Wanita muda itu kemudian duduk di tepi ranjang dan saat ia menatap layar ponselnya, ia semakin merasakan bulu kuduknya berdiri Karena, nomer yang meneleponnya adalah nomer ponselnya sendiri. Dia kemudian mengambil tas kerjanya untuk mencari ponselnya yang lain, tapi tidak ia temukan. Wanita itu semakin menautkan alisnya dan kembali mengangkat kedua bahunya saat ia mendengar pesan text masuk ke dalam ponsel yang masih di genggam dengan erat

Dia melihat pesan yang masuk dari nomer ponselnya yang lain dan ia buka pesan text itu, "Mama jahat. Mana meninggalkan aku sendirian di mobil. Aku kedinginan, Ma. Mama jahat!!!!!!!!!" Wanita muda itu menautkan alisnya setelah ia selesai membaca pesan text itu.

Karena, dia sendirian di kamar dan saat dia melirik jam di dinding sudah menunjukkan angka dua belas di jarum pendek dan angka lima di jarum panjang, dia memutuskan untuk bergegas meringkuk kembali di alam selimut dan mengabaikan semua kejadian aneh yang baru saja ia alami.

Di pagi hari jam lima tepat, pintu kamar wanita muda itu kembali digedor dengan sangat keras dan wanita muda itu bergegas bangun untuk membuka pintu, namun saat ia berlari menuju ke pintu, ponselnya tiba-tiba berbunyi dengan sangat nyaring. Dia berlari balik ke kamar untuk mengambil ponselnya dan bergegas menuju ke pintu kamarnya karena gedoran di pintu kamarnya menjadi semakin keras dan tidak berirama.

Wanita itu membuka pintu sembari menerima panggilan di ponselnya dan dia tidak menemukan siapapun di sana dan dia juga tidak menerima sahutan di ponselnya.

Di saat ia terbengong di depan pintu kamar yang sudah ia tutup kembali, Ting! bahunya terangkat ke atas, karena kaget. Dia buka pesan text yang berasal dari nomer ponselnya yang lain, "Mama kejam! Mama adalah Mama yang paling kejam di dunia ini dan Mama harus menerima hukuman karena, Mama sudah tega membiarkan aku semalaman tidur di mobil, sendirian dan kedinginan" Wanita muda itu bergegas mandi, packing, dan turun ke tempat parkir mobilnya sambil menarik koper dan menenteng tas kerjanya. Dia langsung memutari mobilnya setelah melongok lewat kaca jendela mobilnya, boneka bayi dan ponselnya ada di jok sebelah jok kemudi, untuk mengecek adakah bekas pembobolan, namun dia menemukan mobilnya masih tertutup rapat dan mulus.

Wanita itu kemudian memencet remote yang ada di tangannya untuk membuka kunci mobilnya dan segera membuka bagasi untuk memasukkan koper dan tas kerjanya. Saat ia duduk di depan kemudi, dia memasang sabuk pengamannya sambil melirik boneka bayi dan ponselnya. Benaknya terus bertanya-tanya di sepanjang perjalanan pulang menuju ke Pare-Kediri. Dia sampai di rumah dengan selamat.

Namun, di tengah malam, keanehan kembali ia alami. Boneka bayi yang dia tidurkan di box yang ada di kamar bayi dia temukan ada di dalam kamarnya, rebah di atas ranjangnya. Wanita muda itu tersentak kaget dan secara refleks dia berjalan mundur untuk masuk kembali ke dalam kamar mandi. Dia termenung di dalam kamar mandi dengan bulu kuduk berdiri.

Dia melompat kaget saat pintu kamar mandinya digedor dan ada suara bayi menangis sangat kencang. Wanita muda itu langsung menutup kedua telinganya, berjongkok dan menangis terisak sendirian di dalam kamar mandi. Dia hanya bisa berdoa suaminya cepat pulang.

Suasana tiba-tiba sepi. Wanita muda itu membuka telinga dan kedua matanya dan bangkit berdiri dengan pelan. Saat ia hendak melangkah ke pintu, tumit kakinya tiba-tiba disentuh oleh seseorang. Dia sontak menoleh ke belakang saat otaknya berkata tidak ada orang lain selain dia di kamar mandi. Kedua alisnya langsung terangkat saat ia melihat boneka bayinya yang menyentuh tumit kakinya dan boneka bayi itu mengeluarkan suara tangisan, "Mama jahat! hiks, hiks, hiks, Mama harus dihukum" Sreeettt! boneka bayi itu menarik kaki wanita muda itu dan braaakkk! kepala wanita membentur keras keramik wastafel lalu tergeletaklah wanita muda itu dengan kepala yang terus mengeluarkan darah.

Suaminya pulang dan menemukan istrinya meninggal di dalam kamar mandi dengan boneka bayi kesayangan istrinya dalam keadaan pintu kamar mandi terkunci rapat.

Tiga hari setelah pemakaman wanita muda itu, suami dari wanita muda itu memutuskan untuk pergi ke luar negeri dan ia melihat Jenar Ayu melintas di depan rumahnya. Dia memanggil Jenar Ayu, "Dik, dari mana?"

Jenar kecil berkata dengan sopan, "Dari beli garam di warung sana, Om"

"Adik mau boneka? Om punya boneka bayi yang sangat cantik. Mirip sama kamu wajahnya"

Jenar Ayu yang membutuhkan teman, tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Sebentar, ya, Om ambil dulu bonekanya" Dan beberapa menit kemudian, boneka bayi itu Jenar dekap dan tanpa sepengetahuan siapapun, boneka bayi itu menyeringai senang karena, dia memiliki tuan yang baru dan tuan barunya itu memiliki aroma yang sangat ia sukai.

Terpopuler

Comments

Septiana Ningsih

Septiana Ningsih

itulah makanya sy ndk suka boneka....

2024-01-03

0

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Itulah kenapa aku suka membalik boneka. 😒 Karena perasaanku boneka-boneka itu kadang suka tersenyum sendiri.

2022-09-25

0

@Kristin

@Kristin

hai... aku hadir lagi ✌️

2022-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!