Kecurigaan

Belum ada dua puluh menit berada di rumahnya Jenar, gurunya Jenar yang mengampu pelajaran agama Hindu menerima telepon dari petugas kepolisian yang mengabarkan bahwa bus yang mengalami kecelakaan benar-benar ditemukan di sekitar halte bus di mana Jenar dan ibu gurunya tadi naik bus tersebut.

Ibu gurunya Jenar memberitahukan kabar itu ke Jenar dan eyang Kakungnya Jenar. Lalu ketiganya termenung memikirkan hal di luar nalar tersebut dengan bergidik ngeri sekaligus bersyukur karena akhirnya busk yang sudah lama hilang, bisa ditemukan dan semua korbannya bisa dikuburkan dengan layak. Mereka bertiga kemudian mendoakan para korban kecelakaan bus tersebut agar arwahnya tenang di alam sana.

Sementara itu, mamanya Antares, istri sahnya Rigel Altair mulai merenungkan celetukannya Antares dan dia mulai menghubungkannya dengan hal-hal aneh yang dilakukan oleh suaminya sejak tujuh tahun belakangan.

Istrinya Rigel, beberapa Minggu yang lalu, pernah memergoki Rigel pulang dengan mengenakan Hoodie di tengah makam dan di saat istrinya Rigel mencoba membantu Rigel membuka Hoodie dan melepaskan Hoodie tersebut, Rigel mendelik dan meronta dengan kata, "Jangan sentuh aku!" dan saat itu juga, sebuah topeng putih terjatuh dari balik Hoodie. Rigel langsung memungut topeng putih itu dan bergegas berlalu dari istrinya menuju ke ruang basement yang selalu terkunci, tanpa penjelasan apapun.

"Topeng putih? Apakah topeng putih itu sama dengan topeng putih yang dicari oleh pihak kepolisian selama ini? Apa itu topeng putih yang biasa saja? Kenapa Mas Rigel nggak pernah menjelaskannya ke aku soal topeng putih itu? Dan kenapa Mas Rigel pulang larut malam dengan mengenakan Hoodie? Dan kenapa ruang basement selalu terkunci dan dipasangi password dan hanya Mas Rigel yang tahu password itu? Ada apa sebenarnya di ruang basement? Dan kenapa, Antares merasa ketakutan setiap kali ia berada di dekat Papanya? Bahkan Antares seringkali menangis tanpa sebab kalau Papanya menatapnya lebih lama?" Istri sahnya Rigel Altair itu terus bergumam lirih di kamarnya Antares di saat Antares sudah lelap tertidur

Istri sahnya Rigel bergidik ngeri membayangkan kemungkinan besar bahwa suaminya adalah Si Topeng Putih yang dicari oleh pihak kepolisian selama ini. Dia kemudian menutup mulutnya yang ternganga saat ia teringat sesuatu. Dia pernah melihat suaminya memasukkan kantong hitam ke dalam mobil pickup di saat subuh hampir tiba . ",Apa isi kantong hitam itu?" Istri sahnya Rigel Altair mulai menitikkan air mata dan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil bergumam lirih, "Nggak. Semoga saja semua pikiranku ini salah. Mas Rigel pria yang sangat lembut dan penyayang. Mas Rigel nggak mungkin membunuh orang dan dia bukanlah Si Topeng Putih"

Ceklek! Pintu kamar Antares terbuka dan Rigel menautkan alisnya saat ia melihat istrnya terkejut dengan sangat hebat dan tubuh istrinya bergetar tanpa sebab saat ia.melangkah mendekati istrinya itu.

Istrinya Rigel membeku saat Rigel menyentuh kedua bahunya. Wanita berwajah tirus dan lembut itu, bergetar ketakutan saat ia melihat kedua bola matanya Rigel dari jarak yang sangat dekat dan Rigel bisa merasakannya. Dia yang terbaik menangkap rasa takut dari pengalamannya menjadi pembunuh tak berperasaan, angsung melontarkan tanya, "Ada apa? Kenapa kau takut sama aku? Sama suami kamu sendiri?"

Istrinya Rigel langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya dengan kata, "Aku cuma kaget, Mas. Aku sama Antares baru aja melihat film horor yang sangat menakutkan dan aku masih terbawa suasananya. Makanya Antares minta aku temani sebentar tidurnya"

Rigel mengangkat bahu istrinya agar istrinya bangkit dan berdiri, lalu ia membopong istrinya sambil berkata, "Aku membutuhkanmu malam ini"

Rigel membawa istrinya yang bertubuh mungil dan berwajah lembut itu, masuk ke dalam kamarnya. Dia merebahkan tubuh istrinya dengan perlahan di atas ranjang di saat ia masih berhasil memainkan peran menjadi seorang suami idaman.

Wanita yang tidak begitu cantik dan tidak begitu menawan, namun tidak bosan dipandang oleh mata itu, selalu merasakan detak jantungnya Rigel setiap kali Rigel menyatukan raga dengan dirinya. Tapi, Rigel tidak pernah mengatakan kata, aku mencintaimu.

Setiap kali istrinya bertanya di saat penyatuan raga mereka telah usai, "Apa kamu mencintaiku, Mas?"

Rigel hanya menjawab m, "Hmm" Lalu memunggungi istrinya dan lelap tertidur.

Meskipun Rigel tidak memiliki istri yang menawan seperti seorang model, dia tidak pernah menduakan istrinya. Dia setia karena, dia tidak mau bersandiwara di depan banyak wanita. Cukuplah ia hanya bersandiwara menjadi pria lembut pada satu wanita saja, yakni istrinya. Rigel juga tidak mau menambah anak karena, alasan yang sama. Dia hanya ingin bersandiwara menjadi ayah yang baik, lembut dan pengertian di depan Antares saja.

Rigel mencumbui istrinya karena dorongan aneh yang menggelegak di dalam dirinya yang tidak pernah dia pahami, namun dia mengerti secara medis bahwa dorongan itu adalah gairah. Gairah hanya bisa dipadamkan dengan penyatuan raga dan dia bersyukur telah menikah karena dengan begitu, dia tidak perlu pergi keluar untuk mencari wanita.

Rigel mencium bibir istrinya dengan gairah bukan dengan cinta dan kasih sayang. Karena bagi seorang Rigel, cinta dan kasih sayang itu hanyalah sebuah kata yang tidak pernah bisa ia rasakan.

Seperti biasanya, dia langsung menarik diri dari tubuh istrinya setelah penyatuan raganya, lalu ia langsung merebahkan diri di atas ranjang dan memunggungi istrinya tanpa kata selamat malam ataupun kata, aku mencintaimu.

Istri Rigel menunggu sampai Rigel benar-benar tertidur pulas dan dia bangkit untuk memakai kembali baju tidurnya. Istrinya Rigel bergegas keluar dari dalam kamarnya dan berlari kecil tanpa alas kaki menuju ke pintu basement yang terbuat dari besi baja seperti yang ada di brankas Bank. Di atas pintu besi itu tertanam alat canggih dengan nomer satu sampai sepuluh. Istrinya Rigel mencoba memencet nomer 120612, nomer cantik tanggal pernikahannya dengan Rigel, namun gagal. Lalu dia mencoba lagi nomer 283037, tanggal ulang tahun dia dan Rigel, namun pintu besi itu belum berhasil ia buka. Dia mencoba kembali dengan memasukkan. tanggal lahirnya Antares Altair dan pintu besi itu belum bisa ia buka

Akhirnya, wanita berwajah lembut itu kembali ke kamarnya dan dia bertekad akan mencoba membuka kembali pintu basement itu esok hari pas Rigel pergi bekerja dan setelah ia mengantarkan Antares ke sekolah. Dia akan memakai bedak untuk mencoba melihat bekas sidik jarinya Rigel di nomer yang ada di alat canggih yang tertanam di pintu besi itu.

Rigel membeli rumah yang cukup jauh dari perkotaan. Rumah yang Rigel beli berada di daerah perbukitan. Agak jauh dari perkotaan dan agak jauh dari para tetangga mereka. Oleh karena itu, Rigel selalu berangkat jam enam pagi untuk bekerja dan Antares pun sama. Namun, Rigel tidak pernah mau mengantarkan Antares ke sekolah padahal mereka sejalan. Karena, Rigel tidak pernah mau bersosialisasi dengan komunitas baru dan tidak ia sukai.

Sepulang dari mengantar Antares ke sekolah, istrinya Rigel Altair bergegas mengambil bedak dan memulaskan bedak tabur di tombol nomer yang ada di alat canggih yang tertanam di pintu besi yang menutup basement rumahnya Rigel Altair.

istrinya Rigel Altair tersenyum saat ia berhasil menemukan nomer 060606. Saat ia berhasil membuka pintu besi itu, ia melangkah turun dengan pelan sambil merayakan tangannya di tembok untuk mencari saklar dan klik! Dia berhasil menemukan saklar dan menyalakan lampu. Istrinya Rigel tertegun melihat ruangan yang cukup bersih dan ada begitu banyak perkataan canggih di sana mulai dari layar laptop, layar televisi, dan alat elektronik canggih lainnya yang tidak ia mengerti kegunaannya.

Istrinya Rigel mengedarkan pandangannya dan ia melihat ada satu lemari es cukup besar tertanam di tembok dan satu freezer berbentuk kotak besar. Istrinya Rigel mengerutkan dahinya dan sambil bergumam, "Kenapa ada lemari es sangat besar dan kotak freezer di dalam sini?" ia melangkah pelan mendekati lemari es itu.

Sementara itu, Rigel berputar balik saat ia merasakan perasaannya tidak tenang. Dia ingin memastikan bahwa istrinya tetaplah istrinya yang manis yang tengah memasak. Rigel melajukan mobilnya dengan cepat menuju ke rumahnya sambil menelepon ke pihak administrasi rumah sakit kalau ia terlambat dua jam karena, ban mobilnya kempes. Perasaan Rigel dan semua indra perasanya memang lebih peka daripada manusia normal lainnya, untuk itu ia selalu memastikan segala sesuatunya berjalan dengan benar setiap kali ia merasakan ada yang aneh di hati dan benaknya. Rigel melaju kencang menuju ke rumahnya.

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Penasaran dan deg-degan

2022-10-18

0

Spyro

Spyro

Ak deg2an.....

2022-08-04

0

Dewi

Dewi

next

2022-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!