Ketakutan

Krisna terus berlari sekencang-kencangnya dan saat ia mulai merasa lelah, ia menghentikan laju larinya untuk berputar badan. Dari jarak pandang dua ratus meter di tengah kabut yang mulai turun, dia melihat siluet sosok bertopeng yang berlari dengan menyeret gergaji mesin berlari mendekatinya.

Dengan bermodalkan ingin menyelematkan diri demi keluarga tercinta, ia melemparkan bola yang dia dekap dan mengarahkannya ke topeng putih yang tampak kotor terkena bercak merah yang Krisna yakini, itu adalah bercak darah.

Di jarak kurang dari seratus meter, bola yang Krisna lempar dengan sangat keras, tepat mengenai sasaran. Pria bertopeng itu menghentikan laju larinya di jarak kurang dari tiga ribu kaki saat topengnya terkena lemparan bola dan secara refleks dia menundukkan wajah. Topeng putih mengerikan itu meluncur jatuh ke tanah dan di saat pria itu menegakkan wajahnya, Krisna bisa melihat dengan jelas kulit putih bersih, hidung lancip sempurna, alis tebal, wajah oval, bibir tipis penuh, rahang kotak dan dagu lancip proposional. Mata Krisna dan mata pemilik topeng mengerikan itu beradu pandang untuk sepersekian detik dan tanpa Krisna sadari, Krisna bergumam, "Dia masih muda dan sangat tampan"

Pria dengan gergaji mesin itu membungkukkan badan dengan cepat untuk menyembunyikan wajahnya dan untuk memungut topengnya. Pria jangkung bertubuh atletis itu memakai kembali topengnya dengan membungkuk dan saat ia kembali menegakkan badannya, sosok pria yang dia kejar, saksi hidup kreasi seninya, telah lenyap dari hadapannya.

Pria bertopeng itu menyeret gergaji mesinnya sembari melangkah ke depan dan celingukkan. Dia mulai berteriak kesal, "Percuma kau bersembunyi! Aku bisa mencium wangi parfum mahal kamu pas angin menyapa hidungku. Kita tunggu saja!"

Krisna masih bisa mendengar suara gerakan sosok mengerikan itu dan ia terus berlari dan terus berlari tanpa berani menoleh ke belakang. Ia mulai merasakan detak jantungnya tidak teratur, terasa semakin kencang. Napasnya tersengal-sengal. Ia pun mulai cepat berkeringat dan keringat itu terasa panas di badannya.

Krisna mulai merasa lelah dan tidak sanggup untuk berlari lebih jauh lagi. Dia akhirnya memutuskan untuk melompat masuk ke semak-semak untuk meredakan lelah dan debaran jantungnya.

Krisna mengumpat kesal saat ia menyadari, dirinya sudah berada dekat sekali dengan mobil Van mewahnya. Krisna bergegas bangkit berdiri dan berlari ke ara yang berlawanan karena ia tidak menginginkan keluarganya berada di dalam bahaya.

Pria bertopeng dengan gergaji mesin itu menyeringai di balik topeng putih kesayangannya saat hidungnya menemukan wangi parfum mewah. Dia langsung berbalik badan untuk mengikuti arah angin yang akan menuntunnya ke wangi parfum mewah itu dengan berlari kencang sambil menyeret gergaji mesinnya.

Sementara itu, Shinta mulai menata ikan hasil bakarannya di atas piring, lalu ia naik ke dalam mobil untuk mengecek anak-anaknya. Shinta tersenyum senang melihat Akamu dan Jenar, memindahkan baju dari dalam koper besar ke dalam lemari baju mini yang ada di atas jok belakang mobil Van mewah mereka.

"Wah, makasih Sayang. Kalian pinter banget sih" Shinta berucap setelah ia memeluk Akamu dan Jenar dari arah belakang.

Akamu dan Jenar terkekeh geli dan Jenar berkata, "Kata Ayah, kita harus selalu rukun dan saling bantu, kan?"

"Iya, benar. Kita nggak boleh egois juga" Sahut Akamu.

Shinta bersyukur memiliki anak kembar yang rukun dan saling menyayangi seperti Akamu dan Jenar. Bahkan Jenar dan Akamu memiliki kemampuan yang tidak biasa. Saudara kembar itu bisa merasakan apa yang saudara kembarnya rasakan. Hal itu Shinta temukan saat Jenar diajak pergi sama Eyang Kakungnya (Kakeknya). Jenar dipisahkan dengan Akamu selama semalam saja kala itu dan di saat Jenar sedih, Akamu ikutan sedih dan di saat Akamu menangis, Jenar pun ikutan menangis, padahal mereka terpisah jarak yang cukup jauh kala itu.

Shinta tersenyum bangga melihat anak kembarnya tumbuh sehat dan saling mengasihi satu sama lain. Setelah ia mencium pucuk kepala Akamu dan Jenar, Shinta berucap, "Ayah kok lama banget ambil bolanya, ya?"

"Ayah sekalian cari buah-buahan kali, Ma" Sahut Akamu.

"Dan sayur" Sahut Jenar.

Shinta mengusap kepala kedua anaknya dan berkata, "Mama akan susul Papa dulu, ya? Kalian tetap di dalam mobil dan jangan keluar dari dalam mobil sebelum Ayah dan Mama datang kembali! Oke?"

"Oke!" Sahut Akamu dan Jenar secara bersamaan.

Shinta lalu turun dari dalam mobil Van mewahnya dan berjalan masuk ke dalam hutan mini buatan manusia yang terlihat cukup rimbun dan mulai terlihat gelap di saat kabut mulai merayap memenuhi area wisata yang sebenarnya masih ditutup untuk umum karena sedang menjalani tahap renovasi. Namun, segepok rupiah dari Krisna Pramananta, membuat pihak pengelola tempat wisata itu akhirnya bersedia melunak dan membuka kawasan wisata pantai itu khusus untuk Krisna Pramananta sekeluarga.

Suasana sepi karena tidak ada wisatawan lain selain keluarganya, membuat Shinta mulai merinding saat ia terus melangkahkan kakinya untuk masuk lebih dalam lagi ke hutan mini buatan manusia itu.

Shinta mengedarkan pandangannya sambil menyalakan senter yang ada di ponselnya sembari bergumam lirih, "Ini adalah kawasan hutan industri ternyata. Aku lihat hutan ini ditumbuhi pepohonan yang memiliki tujuan dan manfaat untuk industri. Hutan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku industri kehutanan, seperti bahan baku kayu maupun nonkayu, tapi, hutan ini lumayan rimbun dan mengerikan juga ternyata. Lalu, di mana Mas Krisna?" Shinta terus melangkah jauh ke dalam hutan buatan itu.

Akhirnya, Krisna Pramananta kembali berhadapan dengan sosok mengerikan itu dan kali kedua ini, mereka berada di jarak yang sangat dekat.

"Kau lihat, kan! Aku bisa menemukan wangi parfum mahal kamu itu!" Pria bertopeng itu menyeret gergaji mesinnya dan dengan pelan ia melangkah maju sambil berteriak ke Krisna.

Di saat Krisna menyadari bahwa ia berada di jarak kurang dari lima meter dari langkah pria bertopeng itu, ia melangkah mundur. Karena, jika ia berputar badan dan lari, pria bertopeng itu bisa melompat dan langsung membawa kepalanya dari arah belakang.

Pria bertopeng itu menyeringai dari balik topengnya dan berteriak, "Kau sudah tamat"

"Teruslah kau dekap keangkuhan kamu itu karena, jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati. Jadi, bertobatlah kau! Jangan membunuh lagi! Rendah hatilah dan Biarkan hikmat datang padamu!" Krisna berteriak sambil terus melangkah mundur.

Pria bertopeng itu diam membisu dan terus melangkah maju sambil menyeret gergaji mesinnya.

Krisna mulai bergidik ngeri dan karena terus melangkah mundur tanpa melihat ke belakang, tumit kaki kirinya Krisna terantuk batu dan ia terjatuh di atas rumput yang basah karena kabut.

Pria bertopeng itu tersenyum lebar di balik topengnya dan dengan sekali lompat, ia telah berdiri tegap menjulang di depannya Krisna.

Krisna mendongak dengan kedua alis terangkat ke atas, keringat menetes dari sana dan bibirnya bergetar ketakutan saat ia berucap, "Tolong, jangan membunuh lagi! Jangan, kumohon!" Dan tanpa Krisna sadari ia terisak dan membeku di depan sosok yang mengerikan yang masih menjulang tinggi berdiri di depannya.

Jleb!

Sebilah belati tiba-tiba menusuk dada kirinya Krisna dan saat belati itu dicabut dari sana, Krisna sontak menjerit kesakitan, "Aaaarrrghhhh!" Segera Krisna menutup dada kirinya dengan kedua telapak tangannya dan terus menjerit kesakitan.

Shinta tersandung sesuatu dan saat ia mengarahkan senter ponselnya dia menjerit kaget dan duduk terjatuh di depan jasad wanita tanpa kepala. Dan Shinta semakin menjerit ketakutan saat kedua bola matanya menemukan kepala wanita itu dengan mata melotot menatapnya. Shinta dengan posisi pantat menempel di tanah lembab dan sedikit basah, langsung memakai kedua telapak tangannya berjalan ke arah belakang untuk menyeret pantatnya menjauh dari jasad wanita itu dan bergegas bangkit berdiri untuk berlari ke arah yang tidak ia ketahui ujungnya.

Terpopuler

Comments

Nadia

Nadia

serem

2022-10-02

0

Asni J Kasim

Asni J Kasim

Serem bangat

2022-09-30

0

Hulapao

Hulapao

aduhhhh sakittt pasti

2022-09-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!