Episode 11

“Ayo!”

Mereka kembali melakukan perjalanan ketakutan guna menghindari atau setidaknya menemukan jalan pulang agar terbebas dari segala rasa ngeri.

”Itu… eh, siapa itu?” ujar Aqi keheranan melihat sosok aneh diantara keremangan kabut yang menyeramkan. Di depan sana itu diantara pepohonan liar, Nampak sebentuk tanah yang lumayan datar. Dan daripadanya terlihat bentuk aneh yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Bentuk yang kebanyakan hanya pohon-pohon hutan lebat dan besar-besar, kali ini Nampak berbeda dan tampak bagai suatu kendaraan yang sudah dia hafal.

Nampaknya satu sosok yang tak asing lagi.

”Dewi,” ujarnya terus berusaha menajamkan pandangannya yang demikian jelas. Rupanya mereka sudah sampai di jalan dan kebetulan temannya itu yang akhirnya menemukannya. Benar, tak disangka. Dia jauh-jauh dari kota hanya untuk menjumpainya di kala masa sulit begini. Dan itu suatu anugerah terindah yang dating tak disangka-sangka. Serta menjadikan sebuah keberuntungan diantara berbagai bentuk pertemanan yang terkadang tak menjanjikan. Dan kali ini suatu yang sangat indah tentunya. Serta layak dibanggakan untuk bisa diceritakan pada semua orang. Bahwa bersahabat itu yang demikian. Diantara suka duka. Dan tak hanya mengharapkan satu rasa sukanya saja. Tetapi jika dating sebuah gulana, maka dia akan menghindari, serta menjauh agar tak ikut tertimpa masalah.

”Nah kan apa ku bilang ketahuan kan sekarang kau masih berhubungan dengannya. Kalian janjian disini rupanya. Akan aku adukan ke Kakak Lilin ya. Awas!” kata si Lalan dengan geram. Rupanya dia paham sekarang. Sejauh ini mereka terjebak dalam suasana tak mengenakkan, karena Aqi ada sesuatu yang disembunyikan. Dan apa yang dia khawatir kan itu kali in tepat di depannya. Pada sebuah kenyataan yang tak semestinya. Pada tempat yang tak wajar. Serta berada di suatu persimpangan kegalauan. Dan ini jelas. Dia lihat sendiri. Kakaknya pasti berduka kalau mendengar apa yang akan dia ceritakan nanti. Dan bisa-bisa si ogah itu akan langsung kena damprat. Atau sedikit banyaknya akan ada banyak piring terbang yang nantinya mendarat di kepala gundul si orang itu. ”Benar dugaan dan sangat tepat untuk jadi spionase si mata-mata.”

”Kenapa?” ujar Si Aqi. Dia malah keheranan dengan ini bocah. Bukannya gembira karena ada pertolongan yang sebentar lagi bakal menyelamatkan mereka dari jurang kesesatan dalam kabut misteri itu, malahan dengan seenaknya berkata yang aneh-aneh demikian. Dan itu menambah sebah di dada yang semakin membuncah saja.

”Kau berhubungan dengan cewek itu.”

”Apa sih?”

Pelan-pelan Aqi menuju untuk didekati bentuk teman si Aqi dengan mobil mewahnya .

Dan ….

Waa….

”Nenek-nenek.”

Aqi terkejut .

Dan yang nampak seperti mobil itu ternyata keranda.

”Lari….”

Spontan Aqi langsung balik badan dan berusaha menjauh sejauh- jauhnya dari bentukan nenek-nenek aneh itu.

Si Lalan mengikutinya dia bahkan lebih kencang dan tanpa disadarinya berada pada punggungan bukit yang menurun landai.

Lalu tersuruk lah ia.

Aduh….

Jatuh dah.

”A… sakit!” erang Lalan yang menggelundung lumayan jauh sampai terhenti dengan sendirinya di tanah yang lebih landai. Sejenak dia mengusap tubuh kotornya, dan membuang segala noda yang ada supaya tak terlampau jorok serta membuat gatal-gatal di badan.

”Gimana ki bawa gayung tak?”

”Tahu….”

”Bawa tikar tak?”

”Mana Liat Aku Langsung Lari Tadi Tak Memperhatikan apapun,” ujar Aqi diantara nafasnya yang tersengal-sengal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!