Episode 8

“Hah hah....“

Mereka berlari sambil megap-megap. Sampai memegangi dada yang berdegup semakin kencang akibat merasa para yang menakuti itu selalu mengejar. Seakan mereka ada dimana-mana. Pohon-pohon yang diam saja, pada pandangan mereka itu seakan menjadi mahluk pembunuh yang sangat mengerikan. Belum lagi batu-batu alam yang sangat kelam. Pada pandangan mereka seakan menjadi sesosok mengerikan dimana bentukannya berubah total. Akibat mereka terpengaruh akan rasa takut yang demikian hebat.

“Capek hah!“ kata Aqi yang merasa sangat tua kala itu. Bagaimana tak, orang dimana-mana hantunya selalu mengikuti, ini yang mengerikan. Mana pegerakan mereka sangat cepat lagi. Tahu-tahu ada disini, tahu-tahu sudah berpindah tempat. Lalu menghilang dan muncul di depan mereka. Ini sangat mengerikan. Dan rasa takut tersebut terus meneror pikiran mereka.

“Ayo, mengejar dia, nanti,“ kata si Lalan yang merasa sangat ketakutan, sehingga tenaganya berlipat ganda untuk terus meninggalkan tempat tersebut. Dan kalau terdiam, walau hanya beberapa detik, maka mereka-mereka yang sangat cepat itu bakalan mengejar untuk berikutnya langsung menakuti mereka lagi.

“Tahu ah. Ngejar-ngejar situ. Gua sudah tak kuat lagi lari .“

Aqi menggelosor di bawah batu hitam diatas tanah merah. Si Lalan ikut menggelosor, meskipun takut, namun dia juga enggan sendirian dan mendampingi Aqi yang lebih dulu capek. Makanya dia juga ikutan, serta kembali menata nafas .

“Ogah kawin kalau gini gua,“ kata Lalan sembari menggerutu dengan punggung bersandar di batu sedangkan tatapannya menatap tanah di dekat kakinya.

“Lu kan emang belum kawin,“ kata si Aqi yang keheranan dengan kata-kata Lalan diantara rasa takutnya yang sangat ngeri.

“La cewe itu, dia yang hendak gue lamar, tapi kali ini pikir-pikir dulu kalau selalu dihantui rasa ketakutan gini.“

O.

“Lupain saja dah, kali ini takut gua,“ kata Lalan yang meskipun kali ini tak ada yang menakuti, namun bayang- bayang kelam itu seakan mengikuti selalu.

“Yah istirahat dulu.“

“Nunggu siang saja disini. Kali saja kalau matahari nampak, ini kabut juga sirna dan pandangan kita lepas menjangkau sudut-sudut lembah. Juga kata orang-orang, nanti para hantu akan lenyap dengan sendirinya.“

Habis begitu dia terdiam untuk istirahat, bahkan kemudian bakalan terlelap seiring matanya yang mengatup untuk membiarkan apa yang ada disekitarnya tak ingin dia hiraukan.

Dibiarkan hantu-hantu yang akan lenyap seiring dengan munculnya matahari pagi. Sebab, kata orang, hantu akan takut dengan sinar matahari yang menyilaukan. Juga pada panasnya yang seakan membakar diri. Berikutnya sudah menjadi kebiasaan jika para hantu itu kehidupannya nokturnal. Yang hanya suka pada kehidupan tengah malam. Makanya sewaktu siang mereka lebih asik untuk menyembunyikan diri dan beristirahat total dalam damai di sisi batu nisan. Menjauh di tempat yang tak terjangkau oleh masyarakat kebanyakan. Dan berdiam diri pada tempat tempat sunyi, misterius dan mengerikan.

Namun tak selamanya demikian. Sebab tak jarang hantu muncul siang hari. Dan para penampakan-penampakan yang tak biasa tersebut terkadang mesti tampak oleh segelintir orang dan alat yang secara tak sengaja merekam kejadian mistis tersebut. Dengan kata lain, apa yang dikatakan orang dianggap menjadi kebalikannya jika sudah dihadapkan pada anomali mistis itu. Dan akibatnya orang akan merasa benar-benar tak ada tempat untuk dapat menghindari agar tak bisa bertemu dengan sosok-sosok mengerikan tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!