Hampir saja, namun untungnya tatapan kami tidak bertemu. jika aku ketahuan sedang menatap ke arahnya apa dia akan merasa ge'er? Lupakan itu, aku harus fokus! Fokus sekarang !
-Beberapa menit kemudian
Aku benar benar tak bisa berpaling darinya. Astaga, kenapa aku ingin sekali melihat wajahnya? Aku pasti sudah gila kan? Harus Fokus! harus fokus!
"Tok tok tok(Suara pintu di ketuk) "
"Tuan Adam, anda di dalam ? ini saya, Ray!" ucap Ray di balik pintu kamar ini.
"Tunggu disana!" Adam beranjak berdiri dan berjalan mendekat ke arah pintu lalu membuka pintunya dengan pelan. "Kreak(suara pintu terbuka)"
Adam pergi keluar lalu menutup pintunya kembali. Entah dia pergi kemana, Aku tak tahu.
Aku sendirian sekarang di kamar. lalu tiba tiba terdengar suara " brak ( suara sesuatu ) Aku penasaran dan khawatir jika suara itu adalah Adam.
Aku segera berjalan mendekati pintu dan membuka pintunya dengan buru buru.
Aku sangat terkejut dan segera menutup pintunya dengan cepat. wajah ku seketika merah merona.
"kenapa mereka melakukannya di situ? " Gumanku.
Aku tadi melihat Anisa dan Adit sedang berciuman bibir dengan bruntalnya dan mereka terlihat sangat menikmati nya. Bayang bayang itu masih terbayang di dalam pikiranku.
"Ji, jika aku dan Adam saling mencintai dan memdirikan sebuah keluar baru, apa aku akan seperti itu nantinya? His, merinding!" Gumanku.
Aku merasa sekujur tubuhku dingin. Itu karena aku memikirkan yang tidak tidak. mataku telah ternodai dengan melihat sesuatu yang kotor tadi. aku merasa aku sudah tak seperti gadis polos dan lugu lagi.
Aku menepuk ke dua pipimu dengan telapak tanganku dengan pelan. "Sadar, sadar! jangan membayangkan yang macam macam! "
Aku berjalan mendekati Kasur dan mendudukinya. aku melanjutkan melipat pakaian dengan rapi.
"Kreak!(suara pintu terbuka)"
Itu pasti Adam!
Langkah kaki itu semakin mendekat. "Kamu masih belum selesai dari tadi?" Tanya Adam.
"Iya, kamu habis pergi kemana ?" Aku berbalik arah dan menatap ke arahnya.
"Aku dan Ray baru saja bertemu Papa di ruang baca!"
Jadi, apa jangan jangan dia sudah memutuskan untuk berbicara dengan tuan Zin bahwa dia akan menyerah tentang ahli warisnya?
"Kamu benar benar melakukannya?"
"Apa mangsudmu? apa aku pernah mengatakan aku akan membicarakan apa dengan papa?" Tanya Adam dengan ekspresi bingung.
Hah, ternyata bukan ya?
"Tidak, sih! Kamu belum memberitahuku apa yang akan kamu bicarakan dengan Tuan Zin. "ucapku.
"Yah sudah jika kamu tak penasaran !"
Siapa yang tidak penasaran ?memangnya aku bilang tak penasaran ?
Adam tiba tiba melepas kaos yang dia pakai lalu melemparnya di atas sofa.
wajah ku seketika berubah merah merona dengan hembusan angin panas tiba tiba di tubuhku.
Dia mau apa? Jangan jangan dia mau... Gak mungkin kan dia mau memaksaku melakukan itu? Tidak! aku belum siap!
Kenyataan, Adam berjalan ke kamar mandi.
"Ah, lupakan pikiran aneh mu, Dianee! jangan berfikir sembarangan! kamu harus tetap jadi gadis yang polos !gadis polos!" Gumanku menyakitkan diri sendiri.
Aku benar benar seperti wanita bodoh sekarang ! Aku tak akan memikirkan yang aneh aneh lagi. aku harus berfikir jernih sekarang ! sungguh memalukan jika dia mengetahui apa yang aku pikirkan tentangnya ini. dia pasti akan menertawakan aku habis habisan!
saat nanti dia keluar, dan saat bersama nya berduaan lagi, aku tak boleh berprasangka buruk lagi!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments