bab 9.anak Perusahaan ke 9

atas perintah dari Zin selaku ayah mertuaku, Aku dan Adam dengan di temani dokter Ray dalam perjalanan menuju anak perusahaan baru.

sekitar 20 menit dalam perjalanan akhirnya kami sampai ke anak perusahaan yang ke 9.

Kami semua turun dari dalam mobil. Aku mengamati semua orang yang memakai seragam formal. mereka sedang berbaris menyambut kami dengan membungkuk hormat.

Dan satu orang menghampiri kami.

"Selamat datang tuan Adam. kami telah menunggu kedatangan anda untuk pembukaan perusahaan kami, PT Foods.

Ayo, silakan masuk! "

"Kapan mulai nya? " ucap Adam dengan tatapan dingin.

"nanti jam 9, tuan!" jawabnya.

"Apa? kamu ingin kami menunggu begitu lama?" ucap Adam lesu.

"Itu, itu jadwal yang telah kami ajukan pada direktur Zin!"

"Dianee, ayo kita jalan!" Perintah Adam.

"Tuan, tunggu dulu tuan! bagaimana kalo anda mengelilingi perusahaan ini sambil menunggu?" bujuk pria itu.

Adam mengangkat satu alisnya dan melirik ke arahku," Bagaimana Dianee ?" tanyanya padaku.

"Terserah Anda saja!" jawabku

"Baiklah, kalo gitu kita jalan! Tapi aku ingin Ray tetap di sini!"

"Tapi, kesehatan anda... , " Ray berhenti sejenak dan melirik Adam.

"Baiklah !" lanjut Ray.

Aku mendorong kursi roda yang di duduki Adam mengikuti pria tadi berjalan. Kami memasuki sebuah lift.

"Apa yang bisa dilihat dari anak perusahaan ke 9?" pasti juga hanya perusahaan seperti yang lainnya kan? "

Ya, ampun. Adam mulutnya gak bisa di jaga ya? menghina orang aja kerjaannya.

Pria itu hanya tersenyum ramah.

"Kalo sampe gak ada yang menarik dari perusahaan ini, awas saja! udah buat kami kesal kesal berkeliaran. tahu gak? " Tambah Adam.

Pria itu kembali tersenyum lagi.

"Apa sih kerjaannya senyum senyum gitu? bikin enek. memang kamu lebih manis dari Dianee? "

ha? kok jadi bahas aku sih? kalo mau ngejek orang ya ejek aja. Ngapain pake nama aku segala?

"kenapa anda bilang begitu?"tanyaku sebal.

Adam menahan sedikit senyuman.

Apa sih maksudnya? aku gak salah lihat kan? dia tadi tersenyum padaku. dasar Gila.

"Apa ada hidangan di sini? Tidak ada ya mungkin? kan hanya ada di cabang cabang restoran perusahaan ini ya? " tanya Adam.

"Kami mempunyai hidangan spesial. anda mau mencobanya? " Tanya pria itu.

"Ya!"

pria itu tiba tiba memencet tombol 7.

"Tuan Adam, tombol 7 itu mangsudnya apa?" tanyaku penasaran.

"Itu lantai 7!" balas Adam menjelaskan.

"Oh, begitu!" ucapku sambil mengangguk angguk

"Ngomong ngomong, bagaimana kabar Rasya? Dia pergi ke luar negeri kan? lebih tepatnya dia kabur di luar negeri. "

Jadi kamu dari tadi minta di temani aku karena ingin menanyakan kabar tentang Rasya ? Rasya lagi, Rasya lagi. apa pada akhirnya aku tak bisa lari sebagai status pengganti Rasya? walaupun aku sudah lari.

Aku terdiam saja dan tak menjawab begitu lama.

"Dianee?"

"perut saya sakit, saya akan ketoilet dulu setelah lift nya terbuka!"

Aku gak boleh terlihat menyedihkan. aku bisa, aku pasti bisa. jangan meneteskan air mata. ingatlah harapan Ranti, air mata yang berharga tak seharusnya di keluarkan untuk orang yang tak menghargai kita.

"Silakan, nona Dianee!" ucap pria itu setelah lift terbuka.

"toiletnya ada di sebelah,

Aku segera keluar terburu buru dan tak menunggu pria itu berbicara.

"Dianee!" sahut Adam.

Adam ingin mengejarnya namun dia tak bisa berbuat apapun karena dia hanya bisa duduk di kursi roda. jika dia ketahuan bisa berjalan, pasti akan sangat berbahaya.

Sedangkan aku berjalan tanpa arah tak tau harus melakukan apa. dan pikiranku telah tercampur aduk.

"Dimana ini? sepertinya aku berjalan terlalu jauh! em, aku harus kembali."

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut thor semanggat upnya

2022-06-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!