bab 3

Rani langsung tak bisa berkata kata. Dia diam membisu. padahal sebenarnya dia ingin mengobrol santai, namun sepertinya tak bisa karena sikap Sukma yang begitu dingin dan terlihat tak peduli itu. mungkin sekarang Rani memendam rasa malu.

"Baiklah! kami akan mempersiapkannya walau dalam waktu sesingkat ini."

"Saya ingin berbicara dengan tuan Adam sebentar!" Ucapku tiba tiba.

Jika Adam pura pura tak mendengarku mengajaknya berbicara, mungkin jika di hadapan semua orang dia akan bersedia berbicara denganku.

"Saya tidak tahu bahwa nona Dianee begitu merindukan saya. padahal kita kemarin telah bertemu dan saling bicara lumayan lama." Adam tersenyum padaku layaknya dia sedang menggodaku.

Adam benar benar bermuka dua. di depan keluarganya, dia bahkan bersifat layaknya pasangan yang baik. namun di belakang dia bahkan pernah menghinaku dan menuduhku menikahinya karena menginginkan hartanya. apa itu karena aku seorang anak angkat sekaligus pengganti Rasya? aku juga gak tau apa alasan keluarganya datang melamar tiba tiba, apa jangan jangan Adam jatuh cinta sama Rasya atau bagaimana? aku penasaran namun aku tak ingin mencati tahu.

Aku tersenyum kaku menanggapi ucapan Adam yang menggodaku.

"Iya, saya rindu! bisakah saya bicara sebentar dengan tuan Adam?" Aku membalas sambil tersenyum kaku.

"Padahal saya hanya bercanda, namun ternyata anda benar benar merindukan saya. saya sangat senang mendengarnya!"

Aku dan Adam akhirnya dapat berbicara berdua setelah melontarkan banyak pembicaraan. Tepat di teras jendela lantai VIP Aku dan Adam berbicara. awalnya kami datang bertiga dengan pengasuhnya yang mendorong kursi roda Adam. namun karena aku tak ingin ada orang lain yang mendengar pembicaraanku dan Adam, jadi aku mengajukan untuk mendorong kursi rodanya.

"Saya tidak menyangka, anda mau mendorongkan kursi roda saya. padahal, kemarin anda bahkan menolak keras!"

" sebentar lagi kita akan menjadi suami istri, kan? tidak ada salahnya saya belajar untuk merawat anda!" balasku.

"Nona Dianee kemarin bukannya bilang ingin mengakhiri hubungan kita dan tak mau bertemu saya lagi kan?"

"saya akan berterus terang, saya tak suka dengan sikap anda yang seperti itu kemarin. walaupun itu terlihat seperti menanyakan tentang alasan saya menikah dengan Anda, Namun itu terasa seperti Anda menghina saya, dan menganggap bahwa saya menikah karena saya menginginkan harta Anda!"

"Saya merasa Anda terlalu terbawa perasaan dan tidak dapat membedakan mana penghinaan dan sebuah pertanyaan."

"Bagaimana bisa begitu? jelas jelas Anda menghina saya. saya hanya bsrharap Anda tak mengatakan perkataan seperti itu lagi pada saya ataupun pada orang lain sekalipun. karena itu akan menyakiti hati orang itu. Dan untuk pernikahan, "

"Saya yakin bisa membuat anda bahagia!" Sahut Adam

"Dan anda akan berjanji pada saya tak akan menghina siapapun, termasuk saya, kan?" Tanyaku memastikan.

"saya hanya akan melakukan janji pada orang yang sangat berharga untuk saya!" Tegas Adam.

Berarti Adam tak mau berjanji untuk ku? memang benar, aku ini apa baginya? aku hanya pengganti Rasya. statusku juga lebih rendah dari Rasya. selamanya aku hanya bisa jadi pengganti di mata siapapun.

"Saya mengerti. "

begitulah percakapan kami berakhir. Aku mengantarnya kembali ke ruang makan dengan mendorong kursi rodanya dan pulang bersama Rani dan Tirya.

Di dalam mobil suahsananya sangat mencengkam antara Aku dan orang tua angkatku.

"Kamu sepertinya semakin akrab dengan Adam, ya? pasti kamu sangat bahagia dan menantikan terbebas dari keluarga ini dan membalas dendam kan? padahal kamu punya banyak hutang balas budi pada kami. "

"saya tidak bermaksud membalas dendam pada anda ataupun keluarga ini. saya sudah menganggap anda sebagai orang tua saya sendiri, meskipun saya adalah seorang anak angkat anda yang tak pernah mendapat kasih sayang dari kalian. " singgungku.

"Bisa bisanya kamu bilang,

"Tuan, kita sudah sampai rumah!" ucap supir yang di depan.

Untung ada pak supir yang memotong pembicaraan, jika tidak, akan sampai kapan mama mengoceh terus tak ada habis habisnya.

Setelah itu kami masuk ke dalam rumah. sedangkan mobil yang kami tumpangi telah di parkirkan di tempat parkir oleh pak supir.

seorang wanita memakai baju pelayan sedang mengamati halaman seperti sedang menunggu seseorang.

"Nona, akhirnya kamu pulang! bagaimana makan malamnya? berjalan dengan lancar, kan?" tanya Ranti penasaran.

"Semua berjalan dengan lancar. Dan Pernikahanku akan di laksanakan 3 hari lagi!"

"berarti nona akan segera meninggalkan rumah ini kan? kalo nona pergi, Saya akan sendirian." Ranti mengungkapkan kesedihannya.

"Jangan sedih gitu, dong. Aku juga ikut sedih. apa aku gak menikah saja, ya? lagian aku gak suka sama,

"Nona, saya tidak papa. Nona kejarlah hidup yang selama ini anda impikan!"

...****************...

sedangkan di ruang tamu sekarang terdapat sepasang suami istri sedang mondar mandir menghawatirkan akan sesuatu.

"Pa, gimana ini? semakin hari sepertinya Dianee semakin berani sama kita! sepertinya tekanan kita sudah tidak mempan padanya! "ucap Rani dengan khawatir.

"Jika begitu kita gak bileh biarin Dianee menikah dengan Adam. kebetulan besok adalah pesta untuk mengumumkan pernikahan Adam dan Dianee. kita manfaatkan itu untuk,..."

"ide bagus!"

Aku masih duduk santai dan tak tau apa yang akan Rani dan Tirya rencanakan. Yang jelas aku akan berusaha memulai hidup baru dan memenangkan hati Adam. setelah itu membangun keluarga bersama.

"Alangkah baiknya jika mimpi itu dapat terjadi! walau aku tak ingin bersama dia, tapi bagaimana lagi, hanya dia seorang yang bisa membawaku pergi dari rumah ini! pokoknya keputusan ku sudah bulat, aku harus membangun keluarga baru!"

Sekaligus malam itu aku membuat strategi yang aku lakukan untuk mendapatkan hati Adam dan keluarganya.

"Tapi yang terpenting dan tak boleh terlewatkan adalah keluarganya. aku harus akrab dengan keluarganya jika aku ingin tetap tinggal lama dan bahagia!"

rencanaku akan ku mulai dari besok, karena besok adalah pesta keluarga Adam dan sekaligus mereka akan memperkenalkan Aku sebagai menantu keluarganya.

Pagi ini aku sangat sibuk untuk mempersiapkan acara untuk ku malan ini. Aku tak mau meminjam gaun milik Rasya lagi. aku tak mau bergantung kepada keluarga ini lagi. akhirnya aku putuskan untuk membeli gaun untuk aku kenakan malam nanti. aku pergi ke butik pagi pagi sekali setelah aku selesai mandi.

Tak seperti biasanya, ketika aku datang sebagai calon istri Adam aku di sambut baik. namun saat aku sendirian, pelayan toko bahkan tak memandangku baik. Mereka juga tak berbaris untuk menyambutku. namun aku melihat manager toko itu menyambut baik seorang wanita muda itu dengan sopan. di belakangnya juga para pelayan membawakan belanjaannya. aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Terpopuler

Comments

Etyy S

Etyy S

knp di novel ini gk bsa kasih like ya?
egk ada gmbr jempol nya

2022-06-14

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!