bab 5. rencana mama

"Pokoknya, kamu buat dia sadar! bagaimanapun caranya!" Adam menatap Dokter itu dengan tatapan seram.

"Baiklah, baiklah! akan saya lakukan. Namun bisakah anda tinggalkan kami berdua?"

"kau suruh aku keluar? gak lah! aku gak mau! gimana kalo kau melakukan sesuatu pada calon istriku?" Adam menatapnya dengan tatapan suram.

memang apa sih yang gak buat Adam? jika Adam mengatakan untuk lakukan, maka harus di lakukan. tak ada yang berani membantah dengannya.

"Baiklah, tuan Adam!"

Sebenarnya seseorang yang mengetahui jika Adam bisa berjalan hanyalah dokter pribadinya ini dan seorang wanita misterius yang belum ada di episode sebelumnya. Dan sekarang orang ketiga yang mengetahui jika Adam bisa berjalan adalah Aku, Putri Dianee Annadia!

Tidak ada salah satu keluarga disini yang mengetahui ini. Entah apa alasan Adam menyembunyikannya,

Pengobatan dokter pribadi itu sungguh ajaib. baru sebentar saja, Aku sudah sadar.

Aku perlahan membuka mataku dan melihat kedua pria, yang satu memakai sebuah set pakaian dokter dan yang satunya, dia masih memakai handuk.

"Kamu sudah sadar?" Tanya Adam khawatir.

"Anda, Anda kenapa masih pakai handuk? jangan coba macam macam,ya!"

"sepertinya nona Dianee sudah sadar, ya? kalau begitu, izinkan saya memperkenalkan diri saya, Nama saya Ray. anda bisa memanggil saya dokter Ray. saya dokter pribadi tuan Adam! hanya Tuan Adam!" ucap Ray dengan membungkuk.

Hanya ? Apa dia hanya melayani Adam? atau satu orang dari keluarga ini punya satu dokter pribadi? kaya sekali!

Aku tidak lupa bahwa ini bukan mimpi, Adam benar benar bisa berjalan. namun jika Mama tahu, Mama pasti akan membatalkan pernikahanku dan Adam. aku tak akan membiarkan Mama mengetahuinya.

"Ya!"

"Sudah cukup! Pulang sana!" ucap Adam dengan kasar dan tatapan wajah muram.

"Apaan, sih? aku kan masih mau disini!"

"keluar, gak? sebelum aku seret kamu keluar!"

Adam dan Ray saling beradu tatapan tajamnya.

"Silakan! coba saja! mereka akan tahu kalo kamu bisa jalan!"

bisa gawat kalo sampe Adam keluar dan memperlihatkan kalo dia bisa jalan. Gak boleh!

"Tuan Adam, apa anda akan keluar dengan handuk seperti ini? di luar ada banyak orang!"

Tiba tiba saja terdengar suara langkah kaki mendekat.

kreak!

"Dianee!"

Semua terlihat tidak terjadi apapun. Adam duduk di kursi roda dengan memakai kemeja yang dia pakai di pesta tadi. dan Aku pura pura mengobrol santai dengan Adam.

"Dianee, ternyata kamu disini? kenapa masuk ke kamar tuan Adam? aku cari kamu kemana mana!" ucap Rani panik.

"Tuan Adam, saya bawa Dianeeku keluar, ya!" Rani menarik ku keluar kamar Adam dengan tergesa gesa.

"Mama, katanya mama mau bawa baju ganti? mana?" tanyaku

"Ups, maaf, mama lupa! gimana kalo kamu masuk ke kamar ini dulu ? mama akan bawakan ke sini baju ganti untuk mu!" ucapnya memaksa.

Rani terus mendesak ku untuk masuk ke kamar itu. sebenarnya ada apa? kenapa Rani sangat ingin aku masuk ke kamar itu? kamar siapa itu? siapa yang ada di dalam kamar itu?

Gak! mama pasti ada niat jahat sama aku!

"Mama, saya tak mau! saya hanya akan menumpang ke kamar calon suami saya saja! " ucapku dengan tatapan tajam.

kemarin pasti ulah mama. mama yang memberikanku minuman dan tiba tiba saja ada yang menumpahkan makanan di bajuku. semua sepeeti di sengaja! kemarin aku beruntung karena Adam yang di kamar itu. jika bukan Adam...

"Dianee, kamu gak percaya sama mama? ayo masuk ke kamar itu! mama akan bawakan baju ganti kamu!" paksa Rani.

"Ayolah! masuk, Dianee!" perintah Rani dengan kasar.

Rani terus memaksaku agar memasuki kamar itu. hatiku semakin curiga.

"Ada apa ini, nyonya Rani? kenapa anda memaksa nona Dianee agar memasuki kamar itu! " sahut Adam yang tengah duduk di kursi roda dengan di dorong oleh ray di belakangnya.

"Tuan Adam?" ucap Rani tertegun kaget.

Adam? dia membantuku!

"Saya tidak keberatan calon istri saya memakai kamar saya untuk berganti baju. namun saya keberatan jika nona Dianee harus memasuki kamar pria lain. jika orang tau, nona Dianee akan di cap jelek karena telah memasuki kamar kakak saya!"

Apa? jadi itu kamar Adit? hampir saja saya masuk ke kamar itu!

"Tuan Adam. saya..."

"Nyonya, tolong anda jangan menimbulkan keributan sebelum pernikahan tuan Adam dan nona Dianee benar benar sudah di laksanan!" ucap Ray.

"Apa apaan si pengasuh ini? bisa bisanya orang rendahan ikut campur!" batin Rani.

"Tuan Adam, sa saya... saya merasa tadi sepertinya anda di dalam. jadi lebih baik kami pindah ke kamar lain agar kami tidak mengganggu anda! apalagi, Anda harus keluar dengan repot repot begini!"

"Jadi karena kaki saya? "

"saya tidak bermangsud untuk menghina Anda, Tuan Adam. namun memang benar anda tak bisa berjalan dan akan merepotkan orang jika menyuruh anda keluar segera dari kamar anda!"

"Bawa Dianee ku ke kamar saya!" Perintah Adam.

Ray segera menarik ku berdiri di samping Adam yang duduk di kursi roda.

"Tuan Adam, anda tidak busa begini! Pengantin mempelai wanita dan mempelai pria tak boleh bertemu sebelum upacara pernikahan selesai!"

Aku tahu tujuan mama pasti ingin merusak reputasiku sebelum masuk ke keluarga ini. agar semua orang di keluarga ini tak ada yang menyukaiku.

"Saya, kalau begitu saya pulang saja. saya tak perlu berganti baju."

Aku harus segera bawa mama pulang sebelum ada yang mengetahui masalah ini!

"Nanti anda akan masuk angin! " ucap Adam terlihat khawatir.

"Tidak, saya tidak apa apa! saya dan mama saya permisi pulang dulu. "

Aku segera merangkul Rani pergi dari depan kamar adit.

"mama, mama tadi mau bikin masalah untuk ku kan? kenapa mama lakuin itu? bukannya mama yang memaksa aku menikah dengan Adan yang cacat itu? "

Aku sengaja berbicara layaknya aku tak mau menikah dengan Adam.

"memang betul! mama ingin kamu menikah dengan Adam. tapi mama gak ingin kehilangan kamu!"

apa benar mama tak ingin kehilangan aku? ini cuma bohongan kan? mama berbohong agar aku terhanyut dengan kata kata mama dan menolak pernikahan ini karena tak mau berpisah dengan mama?

"ma, saya tahu! saya juga tak ingin menikah dengannya. namun mau bagaimana lagi? bukankah jika aku tak menikah dengan Adam maka perusahaan bisa bangkrut? saya rela mengorbankan saya demi keluarga. saya akan menikah dengan pria itu! anda tenang saja, saya tak akan kabur!"

Sekarang aku akan menemanimu bersandiwara!

"Anak ini apa benar berkorban demi keluarga? dia tidak bermaksud berhianat setelah perlakuan kami dengannya selama ini? " batin Rani heran dan ragu dengan sikap Dianee

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!