bab 19. Rencana pindah rumah selesai

Pagi ini semua barang barang telah siap di dalam mobil. Aku berjalan sambil mendorong sebuah kursi roda yang di duduki Adam.

Aku melihat semua tatapan dan ekspresi semua orang. Tuan Zin, dia menatap kami berdua dengan sedih, lalu Anisa, dia biasa saja seperti dulu.

selain mereka berdua, Sukma dan Adit yang terlihat senang dan bahagia.

entah kenapa, perasaan ku sangat ingin berurusan dengan Sukma dan Adit. jika aku menjadi Adam, aku tak akan keluar begitu saja. aku akan menerima sebagai satu satunya ahli waris dari Tuan Zin dan mendupak mereka keluar dari rumah ini. namun sayangnya, Adam bukanlah diriku. Namun karena aku pernah merasa takut sepertinya, aku juga tak akan berani seperti dia sih.

"Nak Dianee, tolong jaga Adam ya. perhatikan kesehatannya. Adam telahir mempunyai tubuh yang lemah sejak kecelakaan itu. " Ucap Zin dengan wajah memelas.

"Anda tenang saja. saya pasti akan menjaga suami saya dengan baik!" Balasku.

rasanya aku merasa seperti akan pisah dan tak pernah bertemu saja. Tuan Zin pasti sangat menyayangi Adam. Tidak tahu juga, seberapa besar cintanya dengan ibunya Adam.

"Tuan, mobilnya sudah siap!" Ucap Ray.

Aku baru menyadari setelah sekian lama. Aku tak pernah melihat Adam memiliki supir pribadi. Aku hanya melihat Ray saja yang mengurus dan mengantar Adam.

"Ayo kita berangkat, Dianee!" Perintah Adam.

Adam masih saja bermuka dingin di depan mereka semua. termasuk papa kandungnya yang sangat perhatian padanya. Dia pandai mengatur ekspresi, padahal dia sendiri sangat menyukai papanya.

Aku segera mendorong kursi rodanya menuju mobil. Seperti biasa, Ray memapah Adam memasuki mobil yang pintunya telah di buka oleh Ray sebelumnya.

Aku juga memasuki mobil itu lewat pintu mobil sampingnya.

Ray menancapkan gas, Mobilnya melaju dengan pelan lalu perlahan bertambah kecepatannya.

Setelah berjalan mengitari jalan 30 menit, mobil itu akhirnya berhenti melaju di sebuah Villa mewah yang sangat kinclong itu. Ada banyak bunga bunga yang ber pot di depan.

Pelayan pelayan di sana berdiri dan berbaris seperti akan menyambut seseorang. Setelah kami turun dan melewati mereka, mereka semua membungkuk hormat.

"Selamat datang !" Serentak para pelayan itu.

Ini Villa atau istana ? di bandingkan rumah orang tua angkatku, Villa ini malah jauh lebih luas dan mewah. memiliki 3 tingkatan dan tanah yang seluas lapangan. di belakang rumah terdapat sebuah taman bunga. dan di samping sisi rumah ini terdapat sebuah kolam renang.

para pelayan membawakan barang barang yang ada di dalam mobil ke luar memasuki kamar kami.

"Kamu tak terkejut ?" Tanya Adam.

"Tidak !" ucapku pura pura.

saat pertama memasuki villa ini aku memang terkejut. hanya sebuah Villa kenapa sangat mewah begini? aku fikir villa ini tak akan lebih mewah dari rumah orang tua angkatku. namun ternyata sangat mewah.

Dan setelah aku menatap para pelayan, terdapat sosok yang familiar bagiku.

"Ranti? kamu, kenapa kamu bisa disini?" Tanyaku terkejut.

Ranti berjalan melangkah mendekatiku lalu berhenti di depanku dan membungkuk.

"Nona Dianee, saya telah di pecat dari sana. Dan, Saya melihat ada sebuah lowongan pekerjaan yang membutuhkan pelayan, jadi saya mencoba masuk dan akhirnya saya menjadi pelayan disini. Saya tak tahu saya akan bekerja dengan anda lagi, saya sangat senang!" Ucap Ranti.

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut thor semanggat upnya

2022-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!