Bab 16.rencana pindah rumah 2

" sudah, sudah! walau Adam pergi dari rumah ini, dia masih tetaplah anggota keluarga ini. dan Dia tetap menjadi ahli warisku. tak ada yang berubah" ucap Zin menenangkan.

" apa? Tidakkah kamu berpikir bahwa anak kamu juga ada Adit? Kenapa kamu cuma menjadikan Adam sebagai pewaris satu-satunya? aku sampai kapanpun tak akan terima!" usul Sukma dengan marah.

sekarang masalahnya bertambah besar. aku tak membayangkan jika masalahnya sampai membahas tentang itu.

aku menatap ke arah Adam. Aku penasaran dengan ekspresinya dan apa yang akan dia jawab. namun Adam tetap diam dan tenang. tak ada raut wajah marah atau sebagainya. yang ada hanya tatapan dinginnya.

"Adam, kau tak apa apa? " Bisik ku ke telinganya.

" makan malam telah selesai, Ayo kita kembali ke kamar! " perintah Adam.

Kenapa sih? ditanya malah jawabnya begitu! namun mau bagaimana lagi, aku harus menuruti ucapannya.

"Baiklah ! " ucapku sambil tersenyum ramah.

Aku mendorong Adam yang terduduk di kursi roda berjalan pelan menuju kamar kami.

"Dianee, kamu gak merasa kalau aku menyerah atas ahli waris itu, akan menyia nyiakan? jangan bilang kamu akan minta cerai setelah itu?" tanya Adam.

Kenapa dia nanya itu? Kalo aku sih lebih baik terima saja. Dan kita tak akan di remehkan mereka. dan mungkin aku punya kekuasaan dengan itu. lalu tujuanku akan tercapai. aku akan mengambil Ranti kembali.

Namun...

" Terserah kamu, itu keputusan mu sendiri. Dan tentang perceraian, aku tak akan berfikir sampai sana. karena aku bukan orang yang memandang kekayaan seseorang. "

Ya, jika aku bilang sesuai isi hatiku, pasti dia akan berfikir aku wanita matree yang hanya mengincar hartanya. namun aku bukan orang begitu juga sih!

"Aku tahu kamu akan bicara seperti itu. Sudah ku duga! kalau begitu, aku sudah yakin untuk menolak Papa!"

Hah? Apa dia bodoh ?kesempatan ada di depan mata, namun dia malah memilih untuk menolaknya ?

Aku menjawabnya dengan tersenyum ramah,"terserah"

"Maafkan aku,ya. kamu menikah denganku namun tak mendapatkan apapun! Aku malu karena aku pernah bilang akan membahagiakanmu"

Apa? kamu malu? memang ekspresi dingin itu ekspresi orang malu? Aku tak percaya kamu malu!

"Bahagia bukan berarti memiliki harta yang melimpah, namun kita bisa membina keluarga yang bahagia dan harmonis." Jawabku dengan senyum ramah.

"Begitukah? kalau begitu, kamu mau membangun keluarga dengan ku tanpa harta benda dan kekayaan ? Hidup sampai tua dengan anak dan cucu kita nanti?"

Sudah gila, pasti sudah gila! kenapa dia menanyakan ini? jelas jelas tadi bukan tentang ini!

Bodoh, memangnya siapa yang mau hidup sampai tua tanpa hari dan kekayaan ? mau di kasih makan apa nantinya? Jika mamaku pasti akan berkata begitu!

Namun aku juga tak bisa hidup seperti itu. seperti yang Adam katakan.

"Dianee?" tanya Adam sambil mendongak menatap ku.

Namun kenapa Adam bisa tampan banget begini?

Deg...

Deg...

Deg...

tatapan kami saling bertemu, dan sepertinya aku sedikit terlena karena bertatapan dengannya. apalagi wajahnya yang tampan. lagian siapa yang gak kepincut coba jika pria itu setampan dia?

Bodoh, bodoh! cepatlah sadar! dia itu licik! dia menjebak ku dengan ketampanannya !

"Aku..., aku tidak tahu! kan aku pernah bilang sebelumnya, tergantung bagaimana kamu dapat menarik hati ku!" Ucapku pura pura acuh tak acuh

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut

2022-07-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!