Secantik Apa Dia.

"Siapa maksudmu?" tanya seorang pria tampan menepuk kencang bahu sang teman.

"Narxin, bikin kaget aja kamu ini," pekik pria itu terkejut.

Pria bernama Narxin itu tertawa hambar, tapi setelah melihat wajah garang sang teman.

"Ups maaf,Peter.Aku gak bermaksud menyinggungmu. "Narxin menyisakan tawanya.

"Terus!" serang pria tampan bernama Peter itu memang tersinggung.

"Oke, serius. Emang ya pada dasarnya penyihir dingin gak bisa diajak bercanda," keluh Narxin, berdecak.

Peter pun hanya diam tak peduli.

"Oh iya, siapa tadi yang kamu maksud?" tanya Narxin, penasaran.

Bukannya jawab Peter malah senyum-senyum sendiri.

"Hei, ditanya bukannya jawab malah senyum-senyum sendiri!"

"Narxin, kamu tahu gak kalau dia begitu cantik?"

"Ya, gak tahu lah!orang aku gak lihat!"

"Oh.. iya. "

"Capek deh!sudah, langsung saja ke persoalan," tegas Narxin sekarang serius.

"Dia itu cewek, siluman kupu-kupu.Cantik banget," cerita Peter membayangkan seperti wajah orang mabuk.

"Secantik apa sih?"Narxin pun penasaran yang kedua kalinya.

"Kalau kamu tahu betapa cantiknya dia, pasti kamu bakalan naksir deh. "

Narxin mulai membayangkan.

"Aku pernah melihat beberapa penyihir dan siluman cantik, biasa aja tuh, " sahutnya mencibir.

Peter menarik napas, lalu beberapa menit kemudian.

"Kamu gak tahu aja secantik apa dia?"balas Peter tersenyum miring pada Narxin.

"Secantik apa sih dia?segitu banget kamu kagum sama dia," kejar Narxin mulai penasaran.

"Mulai penasaran ya?" ledek Peter.

"Huh!mau ngajak bertarung ya?"tantang Narxin, mencebik. "Aku kan cuma penasaran. "

Oke lah, kalau kamu memang penasaran. Hmm.. seperti apa ya kecantikannya?aku sendiri juga tidak bisa menilai seperti apa kecantikannya. Pastinya dia lebih cantik dari yang lainnya, bidadari aja kalah. "

"Ah... masa sih?apa cuma kamu aja yang ngerasa?karena jatuh cinta. "

"Hu... uuuu, kalau kamu tahu dia secantik apa?pasti kamu merasakan yang sama denganku," cibir Peter.

"Wah, beneran. Kamu sudah jatuh cinta rupanya, tapi by the way. Dia sudah ada yang punya belum?" tanya Narxin, mengingatkan.

"Heh!kalau beneran ada, pastinya akan kuhabisi dia, "jawab Peter dingin. Membuat Narxin bergidik ngeri.

"Kamu kok serem amat sih?kan bisa cari yang lain. "Usul Narxin membuat Peter menatap tajam ke arahnya.

"Ya, gak semudah itu lah!"

"Terus, apa yang kamu lakukan padanya?" tanya Narxin, geram.

"Sudah kubilang aku akan menghabisinya bukan hanya itu, tapi aku mau menjadikannya perkedel," jawab Peter dengan wajah dingin.

"Serem amat temenku ini kalau soal ambisius, "monolog Narxin.

"Apa kamu lihat dia lagi sendirian di taman bunga ini?" selidik Narxin, kemudian.

"Sewaktu lihat sih iya, tapi ada cowok yang menghampiri dia. Sayangnya, aku belum tahu status laki-laki itu apa?Ya, semoga saja laki-laki itu bukan kekasihnya," jawab Peter terus terang.

"Ya, kalau memang benar apa adanya. Relakan saja lah, Pet. Kan masih ada yang lain," ujar Narxin sekaligus memberi solusi.

"Gak semudah itu, Narxin!" balas Peter, bersikeras.

"Ya, sudah. Terserah kamu deh, " ucap Narxin, menyerah.

"Kamu tadi nganter Nina pulang dulu ya?"selidik Wezar.

Raz mengangguk lalu mengambil jus buah terawang di lemari es lalu....

Glek...

Glek...

Glek...

Beberapa detik kemudian...

"Aku dengar, ada siluman yang naksir sama Nina," cerita Raz, geram. Lalu menghabisi jus nya dengan sekali teguk.

"Siluman?siapa dia?" tanya Wezar, kepo.

"Siluman lebah," jawab Raz, datar.

"Astaga, Raz! rivalmu banyak banget!"pekik Wezar, syok.

"Kalau aku sih biasa aja dan sudah gak heran lagi, asal Nina gak tergoda. Aku gak ambil pusing,"sahut Raz, tenang.

"Sama siluman setampan Harze saja, dia gak tergoda. Apalagi sama siluman dan penyihir tampan lainnya," balas Wezar yang mengerti tentang Nina.

"Iya, Wezar. Kamu benar kalau Nina gak pernah tertarik atau tergoda dengan lelaki mana pun walau dia setampan Lee Min Ho sekalipun. "

"Tuh kan, aku jamin. Dia perempuan yang bisa dipercaya kesetiaannya. "

"Aku gak pernah ragu kok sama dia, " ucap Raz sambil tersenyum kecil ke arah Wezar. "Sayangnya.... "Raz menjeda perkataannya, sejenak.

"Apa?" kejar Wezar tak sabar. Mendongak menatap Raz.

Mereka sama-sama dalam keadaan berdiri.

"Dia, lebah kecil itu. Ingin mencari gara-gara denganku!" umpat Raz dengan suara lantang.

Sehingga lantai rumah Wezar saling berpecahan satu sama lain beberapa detik kemudian utuh kembali seperti sedia kala.

"Apa dia ingin mencari perkara denganmu?" Raz tersenyum miring.

"Bahkan dia bersikeras ingin membunuhku dan membuatku menjadi perkedel," imbuhnya, dingin.

"Waduh, dia gak tahu saja siapa kamu, "desis Wejar, berapi-api.

"Suatu saat akan kuperkenalkan siapa diriku sesungguhnya, "ucap Raz, tajam. " Kita tunggu saja nanti, " lanjutnya dengan bibir berkedut.

"Semuanya... aaaaa!lari... iii, " teriak Raja Anggara lari terbirit-birit dengan wajah pucat.

Diikuti oleh anak buah dan para penghuni istana hitam lainnya wajah mereka pun tak kalah pucatnya.

Para penghuni istana itu saling berlarian dalam ketakutan karena api berbentuk ombak lautan mengejar mereka secara cepat kilat.

"Akh.... hhhh!"

Di antara mereka ada yang kena dan tewas seketika menjadi abu.

Belum lagi ada bola-bola api yang banyak dan besar-besar ikut serta mengejar mereka, tentu saja Raja Anggara dan lainnya tambah panik.

Mereka terus berlari dan terus berlari agar selamat dari kejaran ombak dan bola-bola api itu.

"Tolo... oooong!"

Mereka melolong lirih minta pertolongan ada juga yang minta ampun.

Istana langit...

"Aku hanya ingin memberi Raja Anggara dan para penghuni istana Hitam atas kesombongan dan keserakahannya terutama Raja Anggara yang terus bersikeras ingin menyerang Raja neraka!"umpat Dewa Langit, tajam.

"Apa anda ingin menghentikannya, Yang Mulia. Karena sudah ada korban yang tewas dan menjadi abu, bukan?"

"Baiklah, akan aku hentikan. Kalau Raja Anggara masih saja mencari perkara lagi dengan Raja Xaren Algara, aku akan membuatnya dan anak buahnya lebih sengsara dari pada ini. "

Raja langit bersumpah dan merutuk dengan suaranya yang lantang diiringi dengan suara gemuruh dari istana yang seperti gempa.

"Apa dia siluman gagak?" Peter menjerit kaget.

Narxin pun mengangguk kencang.

"Terus, apa lagi?maksudku apa hubungan dia dengan wanita itu?" tanya Peter mulai tak sabar.

"Belum ada tanda-tanda, Pet. Siapa gerangan pria yang ada hubungan dengan wanita yang kau taksir itu, "jawab Narxin, serius. Menatap salah satu kartunya yang masih hitam pekat.

"Semoga dia bukan siapa-siapa wanita itu kalau soal saudaranya, aku gak masalah, "tutur Peter.

"Ya, kalau mereka adalah sepasang kekasih bagaimana, Pet?" selidik Narxin dengan nada berat.

"Akan kuhancurkan lah hubungan mereka! terutama dia, pria itu. Akan kuremuk-remuk tubuhnya hingga seperti perkedel, "jawab Peter dengan wajah gregetan.

"Raz, apa kau melihat sesuatu?"

Bersambung..

Like & coment nya ditunggu ya... 😍

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!