"Ada apa Pak? Ada apa?"
Tanya bapak-bapak yang berkumpul di poskamling begitu dua hansip kampung yang semula sedang bertugas keliling kembali ke pos sambil lari-lari ketakutan.
"A... A... Ada Kuntilanak di rumah Ibunya Pamong Yanto."
Kata salah satu hansip yang masih tampak begitu pucat wajahnya.
Bapak-bapak yang ada di poskamling itu terlihat saling berpandangan.
"Kunti?"
Lirih salah satu Bapak seolah memastikan.
Dua hansip yang masih terlihat ngos-ngosan dan wajahnya pucat itu mengangguk sambil naik ke pondok poskamling, saking gugupnya salah satu dari mereka bahkan sampai kakinya jadi menendang gelas kopi dan buah catur tanpa sengaja hingga berantakan.
Tapi tentu saja, semua tak memperdulikan hal itu, mereka lebih berfokus pada apa yang kini sedang terjadi.
"Minun dulu Pak, minum dulu."
Kata salah satu Bapak lainnya memberikan air minum teh tawar dari teko yang juga memang selalu disediakan di pos.
Dua hansip itu meneguk air dari gelas hingga habis tanpa sisa.
Setelah sedikit tenang, kini mereka mulai membahas lagi.
"Apa mungkin itu kuntilanak penampakan mendiang isteri Pamong Yanto?"
Tanya salah satu dari bapak-bapak yang tampak takut tapi juga penasaran, khas orang-orang warga +62 yang meskipun takut tapi tetap saja nekat nyari tahu.
Tahu isi, tahu bulat, tahu pong, tahu aci, dan tahu-tahu yang lain.
"Huuss...!!"
Bapak yang lain tampak celingak-celinguk ketakutan, seperti waspada bilamana kuntilanak yang tengah mereka jadikan bahan ghibah tiba-tiba ikut mendengarkan.
Tapi...
"Iya Bapak-bapak sekalian, tadi itu jelas sekali yang kami lihat adalah mendiang isteri Pamong Yanto."
Kata si hansip satu sambil kemudian bergidik takut karena mengingat penampakan perempuan di depan rumah Ibunya Pamong Yanto itu jelas-jelas adalah sosok yang baru saja meninggal tiga hari lalu.
Mereka pun kemudian jadi kasak-kusuk tentang kabar penampakan yang juga dilihat oleh anak tetangga rumah Pamong Yanto, pun juga oleh salah seorang warga juga yang hendak adzan shubuh di mushola dekat rumah Ibunya Pamong Yanto.
Ya, hari itu, di mana warga itu melihat tanpa sengaja seorang perempuan lewat di jalan depan mushola yang mengarah ke arah makam.
Perempuan dengan gaun putih dan juga berambut panjang.
Meskipun wajahnya tak terlalu tampak jelas, tapi warga tersebut sekilas lalu mengenali sosok itu mirip dengan mendiang isterinya Pamong Yanto.
Mereka terlihat begitu serius dan juga sedikit tegang membicarakan penampakan-penampakan kuntilanak mirip mendiang isteri Pamong Yanto.
"Apa yang harus kita lakukan jika nanti bertambah banyak yang melihat penampakannya? Apa mungkin ada kesalahan saat prosesi pemakaman? Atau jangan-jangan ada sesuatu hal yang membuatnya tidak tenang ya?"
Kasak-kusuk bapak-bapak itupun terus berlangsung hingga hari makin mendekati subuh.
Meski mereka sebetulnya takut, tapi karena posisinya ramai dan juga agak jauh dari rumah Ibunya Pamong Yanto maupun rumah Yanto juga, membuat mereka merasa sedikit aman bertahan hingga menjelang pagi.
Tapi...
Tanpa mereka tahu, saat di mana mereka sedang asik bicara sejak tadi, membicarakan kenapa sosok mendiang isteri Pamong Yanto terus penampakan dan juga apa yang akan mereka lakukan jika hal itu nantinya akan terus menerus berlangsung,
Diam-diam, di atas atap poskamling tempat para bapak-bapak berkumpul, terlihat duduk sesosok perempuan dengan gaun putih ikut mendengarkan perbincangan bapak-bapak itu.
Ia terlihat diam mematung duduk di atas atap, dengan tatapan kosong ke depan dan juga bibir tertutup rapat.
**---------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
novita setya
yg digibahin nguping..blaiisss😄
2024-04-20
0
novita setya
tahu aja siiii
2024-04-20
0
Bambang Setyo
Kenapa ya kira2
2023-12-27
0