2. Satu Sosok Di Pemakaman

Lukman dan Ibunya keluar dari area pemakaman dan langsung menuju motor di parkiran.

Parkiran yang tentu saja sudah sepi itu, kini hanya menyisakan tiga motor saja.

Satu motor milik Lukman, dan dua motor lainnya adalah milik dua teman Yanto yang memilih tetap menemani Yanto meskipun mereka duduknya di area parkir.

"Mau pulang sekarang Bu?"

Tanya Munir pada Ibunya Yanto.

Munir adalah teman Yanto yang merupakan sesama pegawai kelurahan.

"Nggih Nak Munir, sudah mau maghrib, Ibu titip Yanto ya."

Kata Ibu pada Munir.

"Nggih Bu, jangan khawatir."

Munir tampak mantuk-mantuk.

Lukman menuju motornya untuk kemudian dibawanya mendekati Ibu, di saat bersamaan, Rahmat yang juga teman Baik Yanto muncul.

Ia sepertinya baru sibuk menelfon, mungkin telfon dari isterinya yang khawatir karena Rahmat belum pulang.

"Monggo Nak Rahmat, Ibu pulang dulu nggih."

Kata Ibunya Yanto.

"Oh pulang sekarang Bu? Nggih Bu, hati-hati."

Rahmat menghampiri Ibunya Yanto yang kini tampak naik ke boncengan motor anaknya.

Matahari telah semakin condong ke barat, lembayung senja mulai pudar diganti warna abu-abu dan segera ditelan warna hitam.

Lukman menyalakan mesin motornya, dan melajukan motor yang ia tumpangi untuk segera meninggalkan pemakaman umum.

Namun...

Belum lagi motor jauh melaju, tiba-tiba saja Lukman menghentikan motornya lagi. Gerakannya yang begitu mendadak, membuat Ibu nyaris terjatuh.

"Kamu ini lho, ada apa to?"

Omel Ibu.

Lukman celingak-celinguk, ia melihat ke arah belakang, terutama di bagian pagar dinding yang mengelilingi area pemakaman umum.

Dinding setinggi dua meter itu tampak sepi saja, padahal Lukman tadi merasa melihat seseorang di sana.

Ya...

Seseorang yang duduk di atas dinding, seorang perempuan namun wajahnya tak begitu jelas, hingga membuat Lukman terpaksa harus menghentikan laju kendaraannya.

"Ada perempuan duduk di atas dinding Bu."

Lirih Lukman pada Ibunya yang langsung jadi ikut celingak-celinguk.

"Kamu jangan nakuti Ibu lho Man."

Kata Ibu.

Lukman menghela nafas,

"Sopo yang nakutin Ibu lho, wong aku bener tadi lihat ada perempuan duduk di atas pagar dinding itu Bu."

Ujar Lukman,

"Aduh, wis Man... Uwis... Uwis... Ayok Ndang mulih."

Kata Ibu seraya menabok bahu Lukman,

Tampak Lukman bergidik saat teringat sosok yang duduk di atas pagar dinding tempat pemakaman umum barusan.

Meski hanya sekilas, tapi jelas sosok itu adalah sosok perempuan.

Lukman melajukan kendaraannya lagi, masih sambil memikirkan kemungkinan apakah sosok itu Kuntilanak yang banyak orang sering cerita penampakannya.

Ah Lukman jadi terbayang Mas Yanto yang kini sendirian di pemakaman karena masih berat meninggalkan makam isterinya.

Bagaimana nanti jika tiba-tiba kuntilanak itu penampakan di makam kakak iparnya dan dilihat Mas Yanto?

Apa tidak pingsan Mas Yanto nanti? Batin Lukman.

Motor terus melaju menyusuri jalanan perkampungan di mana mereka tinggal.

Tak begitu jauh, hingga mereka sampai di depan rumah model lama yang halamannya masih cukup luas.

Di halaman, terlihat kursi-kursi plastik sudah ditumpuk, sementara kursi ruang tamu yang dikeluarkan dan sebelumnya benar-benar ada di halaman terbuka, kini telah diletakkan di atas teras takut nanti hujan turun.

Kakak Yanto yang perempuan, Mbak Ukha, keluar dari rumah menyambut kedatangan Ibunya.

"Bu, tahlilan nanti malam tadi sudah dibelikan kue lapis Surabaya dan buah Dukuh serta Kacang kulit. Rokok juga sudah beli. Minuman gelasan juga sudah. Mau ditambah nopo Bu?"

Tanya Mbak Ukha.

Ibunya Yanto sambil turun dari boncengan tampak berpikir, lalu...

"Pesan gorengan saja Kha, suruh kirim pas mau acara itu supaya anget."

Putus Ibu akhirnya.

"Oh nggih Bu."

Mbak Ukha mengangguk.

"Tita di mana?"

Tanya Ibu menanyakan cucunya yang merupakan anak sulungnya Yanto.

"Diajak ke minimarket sama Hanun, baru selesai nangis tadi."

Ujar Mbak Ukha.

Ibu mantuk-mantuk.

"Kalau dede bayi tidur, tadi dibuatkan susu sudah habis satu botol."

Kata Mbak Ukha pula.

"Yo wis, nanti dede bayi tidur di kamar depan saja."

"Lho kamar depan kan jendelanya besar Bu, nanti kedinginan."

Kata Mbak Ukha kurang setuju.

Ibu menghela nafas,

"Ini bukan soal dingin atau bagaimana Kha, ini manut wong tuo, mbok Ibune dede bayi mau nengok jadi dia tidak bingung nyari."

"Lah Bu, kok ngomongnya begitu, Mirna maksudnya?"

"Iyo, memangnya sopo maneh Ibunya dede?"

"Ah Bu, terlalu serem Bu,"

Kata Mbak Ukha bergidik ngeri membayangkan Mirna pulang.

"Mbak Mirna pulang kok ngeri, yang ngeri itu tadi di pagar dinding pemakaman ada perempuan duduk."

Lukman yang sudah turun dari motornya nimbrung sambil mendekat ke Mbak Ukha sambil berlagak seperti hantu, membuat Mbak Ukha langsung menaboknya.

**-------------------**

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

pasti Krn kamu ngomong soal Kunti di bawah pohon Kamboja tadi lukman,
jadi dia menampakan diri ,
pengen kenalan sama kamu bukan mas Yanto ,😂

2025-03-26

0

novita setya

novita setya

malah tabok2an..wes ndang pesen gorengan. q titip gedang goreng karo tahu susur ya mbak ukha

2024-04-16

3

Kustri

Kustri

menarik qu u/ lanjut baca

2024-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mirna...
2 2. Satu Sosok Di Pemakaman
3 3. Bisikan Lirih
4 4. Kasih Mama
5 5. Mama Di Sini
6 6. Sebuah Senyuman
7 7. Tita Ingin Ikut
8 8. Keluhan Warga
9 9. Emosi
10 10. Suara Tak Asing
11 11. Dia Bukan Kunti
12 12. Sebuah Tatapan
13 13. Desas Desus
14 14. Halusinasi?
15 15. Pulanglah Mirna
16 16. Mama
17 17. Ada Hantu
18 18. Tunggu Mama
19 19. Kuntilanak
20 20. Baru Meninggal
21 21. Hanya Menyapa
22 22. Sosok Dari Masa Lalu
23 23. Nyi Parijem
24 24. Harus Bagaimana?
25 25. Siapa Di Sana?
26 26. Aku Pulang Mas
27 27. Tamu Tiba-tiba
28 28. Sedihnya
29 29. Gempar
30 30. Syarat Isyarat
31 31. Undangan Pak RT
32 32. Ancaman
33 33. Ke Mana Dia?
34 34. Usir Saja
35 35. Mama Juga Rindu
36 36. Tita Sayang
37 37. Protektif
38 38. Simpan Dulu
39 39. Sedih
40 40. Tumbal Palsu
41 41. Bukan Aku
42 42. Benang Kusut
43 43. Sang Penjaga
44 44. Peringatan
45 45. Hantu Lain
46 46. Penampakan Lagi
47 47. Celaka
48 48. Kisah Kasih
49 49. Bincang Malam
50 50. Senyuman Mama
51 51. Misteri Cincin
52 52. Pertemuan
53 53. Mirna Yang Asing
54 54. Mirna & Marni
55 55. Dua Perempuan
56 56. Cerita Bu RT
57 57. Kembalinya Masa Lalu
58 58. Dia Milikku
59 59. Mencari Jawaban
60 60. Sedikit Lagi
61 61. Sulit Dipercaya
62 62. Mirna
63 63. Sang Perantara
64 64. Terungkap
65 65. Akhirnya Mengerti
66 66. Kotak Kayu
67 67. Tabirpun Tersingkap
68 68. Masa Lalu Yang Pahit
69 69. Ungkapkan Rasa
70 70. Ketulusan Mbak Ukha
71 71. Selamat Tinggal
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Mirna...
2
2. Satu Sosok Di Pemakaman
3
3. Bisikan Lirih
4
4. Kasih Mama
5
5. Mama Di Sini
6
6. Sebuah Senyuman
7
7. Tita Ingin Ikut
8
8. Keluhan Warga
9
9. Emosi
10
10. Suara Tak Asing
11
11. Dia Bukan Kunti
12
12. Sebuah Tatapan
13
13. Desas Desus
14
14. Halusinasi?
15
15. Pulanglah Mirna
16
16. Mama
17
17. Ada Hantu
18
18. Tunggu Mama
19
19. Kuntilanak
20
20. Baru Meninggal
21
21. Hanya Menyapa
22
22. Sosok Dari Masa Lalu
23
23. Nyi Parijem
24
24. Harus Bagaimana?
25
25. Siapa Di Sana?
26
26. Aku Pulang Mas
27
27. Tamu Tiba-tiba
28
28. Sedihnya
29
29. Gempar
30
30. Syarat Isyarat
31
31. Undangan Pak RT
32
32. Ancaman
33
33. Ke Mana Dia?
34
34. Usir Saja
35
35. Mama Juga Rindu
36
36. Tita Sayang
37
37. Protektif
38
38. Simpan Dulu
39
39. Sedih
40
40. Tumbal Palsu
41
41. Bukan Aku
42
42. Benang Kusut
43
43. Sang Penjaga
44
44. Peringatan
45
45. Hantu Lain
46
46. Penampakan Lagi
47
47. Celaka
48
48. Kisah Kasih
49
49. Bincang Malam
50
50. Senyuman Mama
51
51. Misteri Cincin
52
52. Pertemuan
53
53. Mirna Yang Asing
54
54. Mirna & Marni
55
55. Dua Perempuan
56
56. Cerita Bu RT
57
57. Kembalinya Masa Lalu
58
58. Dia Milikku
59
59. Mencari Jawaban
60
60. Sedikit Lagi
61
61. Sulit Dipercaya
62
62. Mirna
63
63. Sang Perantara
64
64. Terungkap
65
65. Akhirnya Mengerti
66
66. Kotak Kayu
67
67. Tabirpun Tersingkap
68
68. Masa Lalu Yang Pahit
69
69. Ungkapkan Rasa
70
70. Ketulusan Mbak Ukha
71
71. Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!