14. Halusinasi?

Hari menjelang maghrib, saat Yanto akhirnya pulang ke rumah Ibunya lagi. Setelah mengobrol ngalor ngidul dengan Winda di rumah, Yanto akhirnya ketiduran.

Di rumah Ibunya, Bibik nya sedang sibuk mengusung beberapa makanan yang nanti akan disajikan untuk menjamu tamu yang hadir pengajian tiga harinya mendiang isteri Yanto.

Lukman yang membantu Bibiknya mengusung makanan dari rumah Bibik yang bersebelahan dengan mereka tampak melewati Yanto yang pulang-pulang langsung duduk saja di kursi yang masih ada di teras rumah.

"Man, Kang Mas mau bicara."

Kata Yanto saat Lukman melewatinya,

"Ya Mas, nanti, ini masih repot."

Sahut Lukman.

Di dalam rumah Mbak Ukha sibuk mengelapi piring-piring kecil untuk nanti tempat makanan yang disajikan.

"Air mineral gelasannya tinggal satu dus, kurang tidak ya?"

Tanya Mbak Ukha pada Ibunya yang sedang mengendong dede bayi yang baru dimandikan.

"Beli lagi saja, daripada nanti kurang malah repot."

Kata Ibu.

"Tinggal kacang rebusnya ini, sepuluh menit lagi juga matang."

Ujar Bibik.

"Lha sana kamu tungguin kacangnya Man."

Kata Ibu.

"Ada Paman kok."

Sahut Lukman yang baru selesai meletakkan nampan ukuran sedang berisi goreng pisang.

"Bik, minta satu ya."

Ujar Lukman pula,

"Huuu, malah."

Mbak Ukha menabok lengan adik bungsunya yang nyengir sambil lewat.

"Mas Yanto mau bicara katanya,"

Kata Lukman sambil berlalu, Mbak Ukha dan Ibu serta Bibik memandang Lukman yang menuju ruang depan, lalu berikutnya mereka saling memandang,

"Sudah dengar?"

Tanya Bibik tiba-tiba,

Ibu cepat menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Wis, ojo dibahas."

Kata Ibu.

Mbak Ukha menghela nafas, ia sebetulnya ingin tahu Bibik akan cerita apa, tapi Ibu malah langsung potong bebek angsa.

"Uwak... Uwak..."

Tiba-tiba terdengar suara Tita dari ruang belakang, ia sedang mandi sore tadi, dan kini ia masuk hanya dengan handuk membelit tubuh kecilnya yang basah.

"Sudah selesai mandinya?"

Tanya Mbak Ukha pada keponakannya, tampak Tita mengangguk.

"Ayuk ganti baju sama Uwak dulu."

Mbak Ukha merangkul Tita untuk menuju kamar depan yang memang ditempati Tita sementara waktu ini.

"Wak, kata Mama, Tita disuruh pulang."

Tita tiba-tiba bicara saat mengikuti Mbak Ukha menuju kamar depan, kata-kata Tita itu jelas saja langsung membuat jantung Mbak Ukha rasanya mau copot.

Langkah Mbak Ukha pun seketika berhenti, macam ditekan tombol pause nya.

Mbak Ukha menoleh ke arah Tita, ditatapnya keponakannya yang kini tersenyum ke arah Mbak Ukha.

Senyum yang...

"Ah Tita..."

Mbak Ukha melonjak ketakutan melihat senyuman Tita yang baginya sangat aneh, senyum yang mirip sekali dengan senyuman Mirna.

Tidak!

Tita tak pernah tersenyum seperti itu.

Mbak Ukha yang terlonjak kaget itu menatap Tita yang juga kaget dan jadi celingak-celinguk,

"Ada apa Uwak? Ada apa Uwak?"

Tanya Tita bingung seraya berusaha menggapai Uwaknya, tapi Mbak Ukha menampik tangan Tita.

Bersamaan dengan itu Yanto yang melihat Mbak Ukha menampik tangan Tita dengan kasar langsung emosi.

Ibu dan Bibik juga melihat, dan terheran-heran dengan Mbak Ukha yang malah makin histeris,

"Pergi Mir, kamu sudah mati, Mbak mohon, jangan ganggu kami... Jangan ganggu kami."

Kata Mbak Ukha yang tampak benar-benar ketakutan sampai memilih berada di pojokan.

"Tita,"

Yanto menghampiri Tita, tampak Tita menatap Bapaknya.

"Pa, kata Mama, kita disuruh pulang."

Kata Tita sambil menghampiri Yanto.

Lukman melewati Yanto untuk membantu Mbak Ukha berdiri.

Yanto berjongkok, untuk bicara dengan Tita.

"Kapan Mama bilang kita disuruh pulang?"

Tanya Yanto pada anaknya.

"Yanto! Sadarlah!! Kalian ini apa-apaan sih?! Mirna sudah tidak ada."

Ibu jadi memarahi Yanto, sudah jelas-jelas Mirna meninggal, Yanto malah menanggapi Tita anaknya yang sedang berhalusinasi karena terlalu merindukan Ibunya.

Tapi...

Tita menggapai Bapaknya,

"Ada. Mama ada. Mama tadi yang keramasin Tita, Pa."

Kata Tita.

"Ah tidak mungkin Tita, kamu mandi sendirian."

Ibu Yanto jadi panik karena mendengar semua cerita aneh Tita.

Bibik yang tahu Kakaknya itu jadi stres dengan semua yang terjadi akhirnya mengambil alih dede bayi dari gendongan karena dede bayi jadi menangis kencang.

"Aku bawa ke rumahku saja."

Kata Bibik yang buru-buru pergi dari rumah kakaknya yang menurutnya sedang tidak beres.

"Tita yakin itu Mama?"

Tanya Yanto, Tita mengangguk.

Tangan Mama dingin, katanya Mama kedinginan, sepi, kasihan Pa."

Lirih Tita.

"Sudah, aku tidak mau dengar!"

Mbak Ukha buru-buru menutup kedua telinganya, ia benar-benar ketakutan, Ibu bahkan sampai tak bisa bicara apa-apa lagi karena shock, Ibu terduduk lemas di atas karpet yang digelar untuk acara pengajian nanti malam.

Lukman cepat mengambilkan air minum untuk Ibunya.

"Baiklah, kita pulang saja Ta,"

Kata Yanto sambil berdiri.

"Yanto!"

Ibu membentak sambil tetap duduk.

Tatapannya tajam ke arah Yanto, ia sungguh-sungguh tak mengerti dengan pikiran anaknya.

"Ini belum tujuh hari, nanti saja pindahnya setelah tujuh hari."

Kata Ibu.

Yanto menggeleng.

"Tidak Bu, aku juga merasa memang benar kami harusnya tak membiarkan rumah itu kosong."

"Tapi anakmu yang bayi di sini!!"

Bentak Ibu.

"Winda mau bantu merawat kalau Ibu keberatan."

"Apa? Winda?"

Ibu heran sekali.

"Kiosnya di pasar akan dijual karena sangkutan harta gono gini, ia akan segera menganggur, kalau Ibu keberatan, Mbak Ukha juga sudah jelas tidak sayang pada Tita, lebih baik aku minta tolong pada Winda."

Mbak Ukha yang mendengar perkataan Yanto di depan langsung bicara dari ruang dalam.

"Aku bukan tidak sayang pada Tita! Tadi dia senyumnya seperti Mirna! Aku takut!!"

Kesal Mbak Ukha.

"Alasan apa begitu, sudah jelas Tita anak Mirna, senyumannya mirip tentu karena mereka Ibu dan anak."

Yanto tak kalah kesal.

Lukman yang sudah kembali ke ruang depan dan sedang memberikan air minum untuk Ibunya akhirnya ikut bicara pada kakaknya.

"Mas, bicaralah jangan terlalu keras, Mbak Ukha itu kakak perempuan."

Kata Lukman.

"Dia kasar pada anakku."

"Aku hanya takut!!!"

Mbak Ukha kembali bersuara.

"Ya Yan, tidak ada yang salah dengan Ukha, siapapun juga pasti akan merasakan hal yang sama seperti Ukha, takut mendengar Tita bicara seperti itu. Jelas tadi dia mandi sendirian di belakang,"

Kata Ibu, yang lalu meminum air dari gelas lagi.

"Tita mandi sendiri, tapi Mama datang dan bilang Tita harus keramas. Mama yang keramasin Tita."

"Aduh, sudah... sudah... itu hanya halusinasi Tita, Mama sudah meninggal, Tita, itu bukan Mama."

Kata Ibu,

"Bu."

Yanto tampak keberatan Ibunya terus terang begitu,

"Yanto, ini kenyataannya, supaya tidak jadi kebiasaan, isyu di luar sudah sangat jahat, kalah Tita bicara begini, makin percaya orang-orang soal Mirna jadi kuntilanak!!"

Ibu rasanya jadi sesak nafas karena kesal.

**--------------**

Terpopuler

Comments

Lina Suwanti

Lina Suwanti

kok jd curiga sm Winda yaa?

2024-04-26

0

novita setya

novita setya

koq gampang men winda arep ngopeni bayimu yan..ada apa ini.

2024-04-17

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Yanto jangan percaya mantan dehh

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mirna...
2 2. Satu Sosok Di Pemakaman
3 3. Bisikan Lirih
4 4. Kasih Mama
5 5. Mama Di Sini
6 6. Sebuah Senyuman
7 7. Tita Ingin Ikut
8 8. Keluhan Warga
9 9. Emosi
10 10. Suara Tak Asing
11 11. Dia Bukan Kunti
12 12. Sebuah Tatapan
13 13. Desas Desus
14 14. Halusinasi?
15 15. Pulanglah Mirna
16 16. Mama
17 17. Ada Hantu
18 18. Tunggu Mama
19 19. Kuntilanak
20 20. Baru Meninggal
21 21. Hanya Menyapa
22 22. Sosok Dari Masa Lalu
23 23. Nyi Parijem
24 24. Harus Bagaimana?
25 25. Siapa Di Sana?
26 26. Aku Pulang Mas
27 27. Tamu Tiba-tiba
28 28. Sedihnya
29 29. Gempar
30 30. Syarat Isyarat
31 31. Undangan Pak RT
32 32. Ancaman
33 33. Ke Mana Dia?
34 34. Usir Saja
35 35. Mama Juga Rindu
36 36. Tita Sayang
37 37. Protektif
38 38. Simpan Dulu
39 39. Sedih
40 40. Tumbal Palsu
41 41. Bukan Aku
42 42. Benang Kusut
43 43. Sang Penjaga
44 44. Peringatan
45 45. Hantu Lain
46 46. Penampakan Lagi
47 47. Celaka
48 48. Kisah Kasih
49 49. Bincang Malam
50 50. Senyuman Mama
51 51. Misteri Cincin
52 52. Pertemuan
53 53. Mirna Yang Asing
54 54. Mirna & Marni
55 55. Dua Perempuan
56 56. Cerita Bu RT
57 57. Kembalinya Masa Lalu
58 58. Dia Milikku
59 59. Mencari Jawaban
60 60. Sedikit Lagi
61 61. Sulit Dipercaya
62 62. Mirna
63 63. Sang Perantara
64 64. Terungkap
65 65. Akhirnya Mengerti
66 66. Kotak Kayu
67 67. Tabirpun Tersingkap
68 68. Masa Lalu Yang Pahit
69 69. Ungkapkan Rasa
70 70. Ketulusan Mbak Ukha
71 71. Selamat Tinggal
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Mirna...
2
2. Satu Sosok Di Pemakaman
3
3. Bisikan Lirih
4
4. Kasih Mama
5
5. Mama Di Sini
6
6. Sebuah Senyuman
7
7. Tita Ingin Ikut
8
8. Keluhan Warga
9
9. Emosi
10
10. Suara Tak Asing
11
11. Dia Bukan Kunti
12
12. Sebuah Tatapan
13
13. Desas Desus
14
14. Halusinasi?
15
15. Pulanglah Mirna
16
16. Mama
17
17. Ada Hantu
18
18. Tunggu Mama
19
19. Kuntilanak
20
20. Baru Meninggal
21
21. Hanya Menyapa
22
22. Sosok Dari Masa Lalu
23
23. Nyi Parijem
24
24. Harus Bagaimana?
25
25. Siapa Di Sana?
26
26. Aku Pulang Mas
27
27. Tamu Tiba-tiba
28
28. Sedihnya
29
29. Gempar
30
30. Syarat Isyarat
31
31. Undangan Pak RT
32
32. Ancaman
33
33. Ke Mana Dia?
34
34. Usir Saja
35
35. Mama Juga Rindu
36
36. Tita Sayang
37
37. Protektif
38
38. Simpan Dulu
39
39. Sedih
40
40. Tumbal Palsu
41
41. Bukan Aku
42
42. Benang Kusut
43
43. Sang Penjaga
44
44. Peringatan
45
45. Hantu Lain
46
46. Penampakan Lagi
47
47. Celaka
48
48. Kisah Kasih
49
49. Bincang Malam
50
50. Senyuman Mama
51
51. Misteri Cincin
52
52. Pertemuan
53
53. Mirna Yang Asing
54
54. Mirna & Marni
55
55. Dua Perempuan
56
56. Cerita Bu RT
57
57. Kembalinya Masa Lalu
58
58. Dia Milikku
59
59. Mencari Jawaban
60
60. Sedikit Lagi
61
61. Sulit Dipercaya
62
62. Mirna
63
63. Sang Perantara
64
64. Terungkap
65
65. Akhirnya Mengerti
66
66. Kotak Kayu
67
67. Tabirpun Tersingkap
68
68. Masa Lalu Yang Pahit
69
69. Ungkapkan Rasa
70
70. Ketulusan Mbak Ukha
71
71. Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!