9. Emosi

Brak!!

Yanto menggebrak mejanya, sesaat setelah ditelfon Lukman, adik bungsunya yang memberitahu jika di rumah Yanto banyak warga berkerumun sedang mengguyuri air doa.

Beberapa bunga melati juga di tabur di teras rumah Yanto, mereka berharap Mirna tak sampai mengganggu warga yang tinggal di sekitar rumahnya nantinya.

"Ada apa Yan?"

Tanya Mbak Ukha yang baru dari dapur, dan membawa satu piring mie instan goreng untuk Yanto.

"Ini mie nya matang, tadi katanya ingin makan mie instan goreng."

Kata Mbak Ukha pula.

Yanto menghela nafas,

"Memang keterlaluan mereka."

Geram Yanto.

"Apa? Siapa yang keterlaluan?"

Mbak Ukha jadi bingung, ditatapnya Yanto yang kini tampak berdiri dari duduknya.

"Aku akan ke rumahku Mbak."

Ujar Yanto kemudian.

"Lho, Yan, ini mie gorengnya."

Mbak Ukha meletakkan piring mie instan goreng di atas meja, lalu mengikuti Yanto keluar rumah.

Mendengar suara ribut-ribut, Ibu yang tengah menidurkan dede bayi akhirnya keluar dari kamar dan ikut keluar rumah mengikuti kedua anaknya.

Yanto masuk mobilnya yang baru ia kredit satu tahun dua bulan karena Mirna memang selalu ingin beli mobil agar bisa pergi ke mana-mana mengajak Ibunya Yanto dan mereka tak perlu repot sewa.

"Yaan... Mau ke mana?"

Tanya Ibu menghampiri mobil Yanto.

"Ke rumah Bu."

"Belum makan apapun itu Bu."

Ujar Mbak Ukha.

Ibu menatap Yanto prihatin,

"Makan dulu, baru kalau mau tengok rumah kamu ke sana."

Kata Ibu pula pada Yanto.

"Tidak Bu, para tetangga di sana buat masalah, aku baru diberitahu Lukman, aku harus segera ke sana."

Yanto lantas menyalakan mesin mobilnya, dan kemudian membawa mobilnya keluar dari pelataran rumah untuk kemudian langsung melesat begitu ada di jalanan kampung depan rumah orangtuanya.

Ibu menoleh ke arah Mbak Ukha.

"Lukman ngomong opo Kha?"

Tanya Ibu pada anak perempuannya.

Mbak Ukha menggeleng.

"Tidak tahu Bu, wong Yanto ditanya tidak jelas jawabnya."

Ibu menghela nafas,

"Coba telfon Lukman, barangkali belum masuk kelas."

Kata Ibu akhirnya.

"Kalau jam segini yo pastinya sampun Bu, nanti saja Ukha kirim pesan, supaya jam istirahat dia buka dan bisa langsung telfon."

Mendengar keputusan Mbak Ukha, Ibu punya mengangguk setuju.

**--------------**

Flashback,

Dini hari tadi, pukul 01.45 WIB.

"Yakin kamu mau pulang sekarang? lagi gerimis tuh."

Kata Usup pada Jenal, salah satu temannya yang malam ini seperti biasa begadang main gaple sambil ngopi-ngopi dan ngobrol kurang berfaedah.

"Pulang sajalah, entar dimarahi Ibu kalau aku sampai dipecat lagi dari kerjaan gara-gara berangkat kesiangan."

Kata Jenal.

Usup mendengarnya tertawa.

"Lagian, kamu kerja di Koperasi, ya pasti berangkat pagi lah."

"Ya, namanya usaha supaya ada jenjang karir, sekalian cari jodoh yang punya karir bagus juga sesuai request Ibu."

Sahut Jenal sambil memakai hoody nya, lalu mengambil satu batang rokok milik Usup.

"Buat temen di jalan."

Kata Jenal yang kemudian menyulut rokoknya dan setelah itu pamit.

Tiga teman lainnya di karpet yang digelar di teras rumah Usup sudah tidur goleran macam ikan pindang.

Jenal melangkah menyusuri jalanan yang semakin jauh dari rumah Usup semakin sepi.

Selain memang jam sudah dini hari, cuaca juga gerimis tipis-tipis hingga akhirnya terasa lebih dingin.

Jenal tampak berjalan sambil merokok, sesekali ia bersiul untuk mengusir rasa takut yang tiba-tiba muncul begitu ia ingat jika tetangganya ada yang baru saja meninggal.

Meskipun jenazahnya dibawa dan di makamkan dari rumah orangtua suaminya, tapi tetap saja, yang meninggal dulunya tinggal di rumah yang letaknya di depan rumah Jenal.

Maka...

**-----------**

Terpopuler

Comments

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Jenal di ganggu kayanya

2023-12-27

0

Bintang kejora

Bintang kejora

Siap²lah Jenal, dirimu pasti liat penampakan 🙈🙈..
Knp jg Lukman hrs tlp kakaknya, Yanto tp dia tdk ksh tau keluarganya yg lain prihal rmh Yanto yg di dtgi byk warga setempat?!

2022-07-07

0

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

Ealah.... digantung kek jemuran 😂😂😂

2022-06-16

5

lihat semua
Episodes
1 1. Mirna...
2 2. Satu Sosok Di Pemakaman
3 3. Bisikan Lirih
4 4. Kasih Mama
5 5. Mama Di Sini
6 6. Sebuah Senyuman
7 7. Tita Ingin Ikut
8 8. Keluhan Warga
9 9. Emosi
10 10. Suara Tak Asing
11 11. Dia Bukan Kunti
12 12. Sebuah Tatapan
13 13. Desas Desus
14 14. Halusinasi?
15 15. Pulanglah Mirna
16 16. Mama
17 17. Ada Hantu
18 18. Tunggu Mama
19 19. Kuntilanak
20 20. Baru Meninggal
21 21. Hanya Menyapa
22 22. Sosok Dari Masa Lalu
23 23. Nyi Parijem
24 24. Harus Bagaimana?
25 25. Siapa Di Sana?
26 26. Aku Pulang Mas
27 27. Tamu Tiba-tiba
28 28. Sedihnya
29 29. Gempar
30 30. Syarat Isyarat
31 31. Undangan Pak RT
32 32. Ancaman
33 33. Ke Mana Dia?
34 34. Usir Saja
35 35. Mama Juga Rindu
36 36. Tita Sayang
37 37. Protektif
38 38. Simpan Dulu
39 39. Sedih
40 40. Tumbal Palsu
41 41. Bukan Aku
42 42. Benang Kusut
43 43. Sang Penjaga
44 44. Peringatan
45 45. Hantu Lain
46 46. Penampakan Lagi
47 47. Celaka
48 48. Kisah Kasih
49 49. Bincang Malam
50 50. Senyuman Mama
51 51. Misteri Cincin
52 52. Pertemuan
53 53. Mirna Yang Asing
54 54. Mirna & Marni
55 55. Dua Perempuan
56 56. Cerita Bu RT
57 57. Kembalinya Masa Lalu
58 58. Dia Milikku
59 59. Mencari Jawaban
60 60. Sedikit Lagi
61 61. Sulit Dipercaya
62 62. Mirna
63 63. Sang Perantara
64 64. Terungkap
65 65. Akhirnya Mengerti
66 66. Kotak Kayu
67 67. Tabirpun Tersingkap
68 68. Masa Lalu Yang Pahit
69 69. Ungkapkan Rasa
70 70. Ketulusan Mbak Ukha
71 71. Selamat Tinggal
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Mirna...
2
2. Satu Sosok Di Pemakaman
3
3. Bisikan Lirih
4
4. Kasih Mama
5
5. Mama Di Sini
6
6. Sebuah Senyuman
7
7. Tita Ingin Ikut
8
8. Keluhan Warga
9
9. Emosi
10
10. Suara Tak Asing
11
11. Dia Bukan Kunti
12
12. Sebuah Tatapan
13
13. Desas Desus
14
14. Halusinasi?
15
15. Pulanglah Mirna
16
16. Mama
17
17. Ada Hantu
18
18. Tunggu Mama
19
19. Kuntilanak
20
20. Baru Meninggal
21
21. Hanya Menyapa
22
22. Sosok Dari Masa Lalu
23
23. Nyi Parijem
24
24. Harus Bagaimana?
25
25. Siapa Di Sana?
26
26. Aku Pulang Mas
27
27. Tamu Tiba-tiba
28
28. Sedihnya
29
29. Gempar
30
30. Syarat Isyarat
31
31. Undangan Pak RT
32
32. Ancaman
33
33. Ke Mana Dia?
34
34. Usir Saja
35
35. Mama Juga Rindu
36
36. Tita Sayang
37
37. Protektif
38
38. Simpan Dulu
39
39. Sedih
40
40. Tumbal Palsu
41
41. Bukan Aku
42
42. Benang Kusut
43
43. Sang Penjaga
44
44. Peringatan
45
45. Hantu Lain
46
46. Penampakan Lagi
47
47. Celaka
48
48. Kisah Kasih
49
49. Bincang Malam
50
50. Senyuman Mama
51
51. Misteri Cincin
52
52. Pertemuan
53
53. Mirna Yang Asing
54
54. Mirna & Marni
55
55. Dua Perempuan
56
56. Cerita Bu RT
57
57. Kembalinya Masa Lalu
58
58. Dia Milikku
59
59. Mencari Jawaban
60
60. Sedikit Lagi
61
61. Sulit Dipercaya
62
62. Mirna
63
63. Sang Perantara
64
64. Terungkap
65
65. Akhirnya Mengerti
66
66. Kotak Kayu
67
67. Tabirpun Tersingkap
68
68. Masa Lalu Yang Pahit
69
69. Ungkapkan Rasa
70
70. Ketulusan Mbak Ukha
71
71. Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!