4. Kasih Mama

Gerimis tipis-tipis turun dari langit malam ini, namun acara tahlilan cukup dipenuhi tetangga yang hadir mengikuti acara tahlilan untuk mendoakan arwah almarhumah.

Yanto sendiri yang masih terlihat terpukul terlihat duduk di sudut ruangan dengan sesekali masih menitikkan air mata.

Bukan apa-apa, Yanto kali ini mengingat bagaimana saat-saat terakhir Mirna akan pergi.

Saat ia mengusap kepalanya, dan Mirna sempat menatap Yanto sembari menitipkan kedua anaknya.

"Aku titip anak-anak Mas."

Yanto merasa begitu pedih, mengingat wajah Mirna yang begitu pucat karena telah kehilangan banyak darah itu masih memikirkan anak-anak.

Sungguh kasih Ibu tak terhingga nyata adanya.

Hingga pukul setengah sembilan malam, acara tahlilan selesai, dan para tetangga pulang satu persatu.

Tinggalah Rahmat yang duduk menemani Yanto kemudian di kursi ruangan tamu yang diletakkan di teras depan rumah, karena di dalam masih digelar karpet dan tikar untuk acara tahlilan sampai tujuh hari ke depan.

"Munir tidak datang?"

Tanya Yanto pada Rahmat,

Tampak Rahmat menggeleng.

"Iya tidak tahu Yan, tadi padahal pas nunggu kamu di parkiran yang wanti-wanti terus padaku agar jangan sampai tidak datang."

Ujar Rahmat.

"Hp nya juga tidak aktif."

Tambah rahmat pula, yang semakin membuat Yanto jelas merasa penasaran.

"Nanti coba aku ke rumahnya wis, jangan-jangan sakit."

Kata Rahmat.

"Tidak usah Mat, sudah malam, mungkin dia capek. Besok saja gampang aku ke sana,"

Kata Yanto.

Rahmat pun mengangguk setuju.

"Ya baiklah."

Ujar Rahmat akhirnya.

Yanto tampak menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, sementara Rahmat yang duduk tak jauh darinya tampak mengambil satu batang rokok dari dalam bungkusan rokok yang ia bawa.

"Eaaa... Eaaa.. Eaaaaa..."

Terdengar suara dede bayi, anak Yanto.

Dede bayi yang memang di tempatkan di kamar depan itu suaranya begitu memilukan hati.

"Ibumu yang ngurus kan Yan?"

Tanya Rahmat.

Yanto mengangguk.

"Ibu sama Mbak Ukha. Mereka sangat telaten kalau untuk mengurus anak."

Ujar Yanto.

"Tita juga pindah ke sini berarti?"

Tanya Rahmat.

Yanto menggeleng.

"Tidak Mat, Tita akan ikut denganku di rumah sendiri, aku tidak mungkin tinggal sendirian di rumah itu, terlalu menyedihkan rasanya langsung sepi tanpa siapapun."

Ujar Yanto.

Rahmat mengangguk setuju.

"Ya Yan, lagipula Tita juga pasti butuh sosok orangtua di sampingnya. Setelah kehilangan Ibunya, ia secara otomatis akan membutuhkanmu dua kali lipat karena peranmu saat ini adalah menggantikan Ibu juga."

Kata Rahmat.

Yanto mengangguk,

"Kamu harus kuat Yan, demi mereka."

Kata Rahmat pula.

Yanto kembali mengangguk.

Tak lama berselang Tita yang sedang dibicarakan keluar rumah, ia tampak celingak-celinguk, Yanto dan Rahmat yang melihat Tita seperti sedang mencari sesuatu akhirnya memanggil.

Tita, gadis kecil itu pun menoleh ke arah Ayahnya yang duduk bersama Paman Rahmat.

"Kenapa Ta? Ada apa?"

Tanya Yanto pada Tita.

Tampak Tita mendekat.

Kini gerimis tipis-tipis berubah menjadi hujan, meskipun tidak begitu deras.

"Di dalam saja Tita, di luar dingin, nanti masuk angin."

Ujar Rahmat pada anak sahabatnya itu, yang telah ia anggap seperti keponakannya sendiri.

Tita tampak berdiri di samping pegangan kursi yang untuk duduk sang Ayah, ia menatap Ayahnya, lalu akhirnya berkata...

"Ayah... apa Ayah tidak dengar?"

Tanya Tita.

Yanto mengerutkan kening,

"Dengar? Dengar apa Ta?"

Tanya Yanto bingung.

Tita tampak menatap halaman rumah Neneknya yang kini diguyur hujan,

"Mama... suara Mama."

Lirih Tita.

**-------------**

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

bukannya bayii ituu oeek ooekk
pantes ada yg ketawa ,
wong bayii nangisnya eaa eaaa ,

mama pulang nengok Dede
sampai 40 hari ya , bener ngga

2025-03-26

0

N___vt

N___vt

langsung ngakak bacanya 🤣🤣

2025-02-21

0

novita setya

novita setya

tita..😭😭😭mbok ojo ngono nduk..haduuh ra kuat q

2024-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mirna...
2 2. Satu Sosok Di Pemakaman
3 3. Bisikan Lirih
4 4. Kasih Mama
5 5. Mama Di Sini
6 6. Sebuah Senyuman
7 7. Tita Ingin Ikut
8 8. Keluhan Warga
9 9. Emosi
10 10. Suara Tak Asing
11 11. Dia Bukan Kunti
12 12. Sebuah Tatapan
13 13. Desas Desus
14 14. Halusinasi?
15 15. Pulanglah Mirna
16 16. Mama
17 17. Ada Hantu
18 18. Tunggu Mama
19 19. Kuntilanak
20 20. Baru Meninggal
21 21. Hanya Menyapa
22 22. Sosok Dari Masa Lalu
23 23. Nyi Parijem
24 24. Harus Bagaimana?
25 25. Siapa Di Sana?
26 26. Aku Pulang Mas
27 27. Tamu Tiba-tiba
28 28. Sedihnya
29 29. Gempar
30 30. Syarat Isyarat
31 31. Undangan Pak RT
32 32. Ancaman
33 33. Ke Mana Dia?
34 34. Usir Saja
35 35. Mama Juga Rindu
36 36. Tita Sayang
37 37. Protektif
38 38. Simpan Dulu
39 39. Sedih
40 40. Tumbal Palsu
41 41. Bukan Aku
42 42. Benang Kusut
43 43. Sang Penjaga
44 44. Peringatan
45 45. Hantu Lain
46 46. Penampakan Lagi
47 47. Celaka
48 48. Kisah Kasih
49 49. Bincang Malam
50 50. Senyuman Mama
51 51. Misteri Cincin
52 52. Pertemuan
53 53. Mirna Yang Asing
54 54. Mirna & Marni
55 55. Dua Perempuan
56 56. Cerita Bu RT
57 57. Kembalinya Masa Lalu
58 58. Dia Milikku
59 59. Mencari Jawaban
60 60. Sedikit Lagi
61 61. Sulit Dipercaya
62 62. Mirna
63 63. Sang Perantara
64 64. Terungkap
65 65. Akhirnya Mengerti
66 66. Kotak Kayu
67 67. Tabirpun Tersingkap
68 68. Masa Lalu Yang Pahit
69 69. Ungkapkan Rasa
70 70. Ketulusan Mbak Ukha
71 71. Selamat Tinggal
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Mirna...
2
2. Satu Sosok Di Pemakaman
3
3. Bisikan Lirih
4
4. Kasih Mama
5
5. Mama Di Sini
6
6. Sebuah Senyuman
7
7. Tita Ingin Ikut
8
8. Keluhan Warga
9
9. Emosi
10
10. Suara Tak Asing
11
11. Dia Bukan Kunti
12
12. Sebuah Tatapan
13
13. Desas Desus
14
14. Halusinasi?
15
15. Pulanglah Mirna
16
16. Mama
17
17. Ada Hantu
18
18. Tunggu Mama
19
19. Kuntilanak
20
20. Baru Meninggal
21
21. Hanya Menyapa
22
22. Sosok Dari Masa Lalu
23
23. Nyi Parijem
24
24. Harus Bagaimana?
25
25. Siapa Di Sana?
26
26. Aku Pulang Mas
27
27. Tamu Tiba-tiba
28
28. Sedihnya
29
29. Gempar
30
30. Syarat Isyarat
31
31. Undangan Pak RT
32
32. Ancaman
33
33. Ke Mana Dia?
34
34. Usir Saja
35
35. Mama Juga Rindu
36
36. Tita Sayang
37
37. Protektif
38
38. Simpan Dulu
39
39. Sedih
40
40. Tumbal Palsu
41
41. Bukan Aku
42
42. Benang Kusut
43
43. Sang Penjaga
44
44. Peringatan
45
45. Hantu Lain
46
46. Penampakan Lagi
47
47. Celaka
48
48. Kisah Kasih
49
49. Bincang Malam
50
50. Senyuman Mama
51
51. Misteri Cincin
52
52. Pertemuan
53
53. Mirna Yang Asing
54
54. Mirna & Marni
55
55. Dua Perempuan
56
56. Cerita Bu RT
57
57. Kembalinya Masa Lalu
58
58. Dia Milikku
59
59. Mencari Jawaban
60
60. Sedikit Lagi
61
61. Sulit Dipercaya
62
62. Mirna
63
63. Sang Perantara
64
64. Terungkap
65
65. Akhirnya Mengerti
66
66. Kotak Kayu
67
67. Tabirpun Tersingkap
68
68. Masa Lalu Yang Pahit
69
69. Ungkapkan Rasa
70
70. Ketulusan Mbak Ukha
71
71. Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!