Bab 15 - Scarllet senpai?

[ Tempat : Akademi Yozora // Waktu : Pagi ]

"Ini memang akademi yang luar biasa."

Saat ini, aku sedang berjalan di sekitar Akademi Yozora, tempat aku akan belajar di masa depan.

Seperti yang aku katakan, akademi ini memang luar biasa, mengingat berbagai fasilitas yang sangat mendukung, atau mungkin, lebih tepat untuk dikatakan terlalu mendukung.

Alasannya?

Aku akan menjelaskan secara singkat jadi dengarkan baik-baik oke.

Akademi Yozora berada di wilayah Prefektur Tokyo, di Distrik Bunkyo, Wilayah Khusus Kota Yozora. Prefektur Tokyo sendiri terkenal sebagai pusat pemerintahan, bisnis, pendidikan dan budaya.

Kota Yozora yang berada di wilayah Tokyo menjadi pusat pendidikan, teknologi dan inovasi. Kota itu merupakan rumah bagi banyaknya Universitas dan Lembaga Penelitian terkenal di dunia.

Dan yang membuat Kota itu terkenal salah satunya adalah Akademi Yozora.

Akademi itu mencakup semua tingkatan pendidikan, mulai dari pra-akademi, institusi teknologi tinggi, hingga lembaga penelitian khusus.

Pra-akademi dibagi menjadi 3 sekolah, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

Terkait akademi, ada sekitar 10 universitas terkenal dan 5 lembaga penelitian.

Terlihat seperti kota? Yah, ini memang seperti itu.

Akademi ini adalah alasan mengapa Kota Yozora bisa disebut sebagai Kota khusus pendidikan.

Sebagai kota khusus, Akademi Yozora merupakan pusat pendidikan di Jepang.

Itu wajar mengingat wilayah akademi ini sangat luas dan sumber daya mereka sangat melimpah.

Tentu, tidak hanya itu. Sebagai pusat pengetahuan, Akademi memiliki peralatan terbaik dan terbaru di dunia.

Aku dan Mei akan bersekolah di SMA Yozora, salah satu sekolah di Akademi ini.

Omong-omong, ada lembaga penelitian Keluarga Akahasa di Akademi ini yang disebut Massive Void (MV).

Aku tidak bermaksud sombong, tetapi aku akan tinggal di sana dan sesekali akan mengurus berbagai hal. Itu akan menjadi pelatihan ku sebagai kepala keluarga yang baru.

( Anda masih tetap sombong )

Sudah aku bilang diam.

Nah, itu sebenarnya instruksi kakekku.

Hah… (menghela napas) waktu untuk menggoda para gadis semakin berkurang.

Uh, mari kita fokus pada hal yang lebih penting terlebih dulu.

Kau tahu, aku masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab. Pertanyaannya adalah, di mana ini?  Dan kemana aku harus pergi?

Apa? Jenius tersesat di sekolahnya sendiri? Omong kosong sialan!

Aku sangat senang hingga aku melupakan banyak hal, termasuk alat komunikasiku. Aku juga lupa untuk menghafal petanya karena aku ingin cepat pergi ke sini.

Bahkan aku meninggalkan Maya di mobil dan menyuruhnya untuk pergi ke lab MV sendiri. Dia mungkin sedang kesal sekarang.

Uh. Memikirkan saja sudah membuatku sakit kepala.

*sigh*

Oke oke, berhenti memikirkan hal-hal buruk.

Mari kita fokus pada hal penting terlebih dahulu.

Nah, apa yang harus aku lakukan?

Saat aku sedang berpikir, sambil terus berjalan, aku melihat wanita cantik yang cukup jauh dariku.

"Siapa dia?"

Wanita yang aku lihat memiliki rambut panjang berwarna merah tua. Dia mempunyai tubuh tinggi dan langsing, juga mata yang tajam dan mempesona.

Dia mengenakan setelan putih yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Jujur saja, itu menggoda pria manapun yang melihatnya. Yah, untung saja, setelan putihnya ditutupi oleh jas ungu kehitaman. Warna hitamnya sama dengan rok yang dikenakannya.

Oh jangan lupa kacamatanya.

Itu membuatnya terlihat seperti ... seorang asisten, kepala sekolah, atau guru?

Hmmm (berpikir)..... Saya akan menepis semuanya.

Mengapa?

Karena dia mungkin, mungkin saja, ini mungkin oke, dia mungkin saja seorang mahasiswa di Akademi ini, siapa tahu kan?

Aku melihat pakaiannya, dan itu berbeda dari murid sekolah menengah. Karena itu, aku menjadi lebih yakin. Benar, aku yakin dia seorang mahasiswa. Itu pasti seorang mahasiswa dari universitas yang ada sini.

*percaya diri*

Kurasa aku harus berkenalan- ehem maksudku bertanya jalan kepadanya..

"Oke, mari kita menanyakan jalan padanya."

.

.

Sejujurnya, ini masih terlalu pagi. Itu sebabnya aku tidak melihat banyak orang. Terutama pria.

Memang, pria adalah makhluk yang malas! (Tidak menyadari bahwa dia adalah salah satu nya)

Selama aku membual tentang hal itu, tanpa aku sadari, aku telah menutup jarak sehingga aku cukup dekat dengannya.

Dia mungkin merasakan kedatanganku sehingga dia berhenti, berbalik, lalu menatapku atau… mungkin mataku?

"Maaf mengganggu senpai, bisakah aku menanyakan sesuatu?"

(Penulis : ‘senpai’ adalah nama panggilan untuk seorang senior di Jepang)

“......”

Apa dia tidak mendengarku?

Sebelum aku bisa memanggilnya lagi, senpai cantik itu tersadar dari lamunannya dan mulai memperhatikanku.

"Ah, maaf. Kau memanggilku apa?"

"Senpai?"

Aku memiringkan kepalaku, bertanya-tanya, apa ada yang salah?

"Bukankah kamu seorang mahasiswa di sini? Maaf, apakah itu salah? Haruskah aku memanggilmu nona? Tetapi kamu terlihat muda dan cantik jadi aneh rasanya memanggilmu nona. Selain itu, aku juga tidak tahu siapa namamu."

Apa? Aku menggodanya? Omong kosong. Aku hanya bertanya. Jujur, niatku murni, jangan dirusak. Lagi pula, aku masih pria yang polos.

-__-

Memang, memang, pada akhirnya aku menanyakan namanya, seolah-olah aku ingin mengenalnya lebih jauh, tetapi itu agar aku bisa lebih mudah memanggilnya.

Lagi pula, bisa saja aku salah dengan menyebutnya senpai. Itu hanya kemungkinan oke. Aku masih percaya bahwa dia adalah seorang mahasiswa.

Jika dia seorang mahasiswa di sini, bukankah aku punya banyak kesempatan untuk terus menggoda- ehem maksudku mengenalnya lebih dekat?

(Anda mengakui bahwa Anda ingin mengenalnya lebih dekat?)

Eh? Ma-maksudku. eh. em. Yah, kita akan membicarakannya nanti. Sebentar lagi dia akan menjawab.

"Ah, tidak. Panggil saja aku Scarllet. Benar, ada yang bisa saya bantu?"

"Jadi seperti ini Scarllet-senpai." (Terus memanggilnya senpai) "Saya Riyu, siswa pindahan dari luar kota. Saya ingin pergi ke SMA Yozora, tetapi saya tidak tahu di mana saya saat ini. Selain itu, saya tidak sengaja meninggalkan perangkat komunikasi saya. Jadi bolehkah saya bertanya, apakah Anda tahu dimana ini?"

Mendengar kata-kataku, Scarllet-senpai hanya tersenyum kecil.

Oh... aku benar kan? Dia mahasiswa kan? Hmm, sepertinya begitu. Awal yang bagus Riyu.

Apa katamu? Dia tersenyum karena sadar kalau aku menggodanya? Ti-tidak mungkin, itu pasti bohong, kalian menipuku.

“Ah, jika kamu ingin pergi ke SMA Yozora, jalan lurus saja ke sana, nanti kamu akan menemukan tulisan SMA Yozora.”

"Jadi seperti itu."

Aku mengangguk, mengerti dengan penjelasannya.

Mudah saja bukan? Tinggal jalan lurus dan selesai.

Lalu kenapa aku masih disini? Tentu saja untuk mengobrol dengannya. Saya harus membiasakan diri dengan mahasiswi yang ada di sini, kan? Itu adalah kewajiban dan kesopanan.

( Anda hanya mencari alasan untuk mengenalnya )

Melihat bahwa aku masih berdiri di sini, senpai mulai menawarkan untuk mengantarku.

"Apakah kamu ingin aku mengantarmu? Bagaimanapun, kita berada di jalan yang sama."

"Eh, bolehkah? Bukankah itu merepotkan?"

Aku berkata dengan sedikit ragu.

Aku merasa tidak enak jika dia ingin mengantarku. Tentu saja, dalam hati, aku senang jika dia bisa mengantarku.

"Jalan kita sama, jadi tidak apa-apa."

"Begitu... kalau begitu tolong bantu, senpai."

"Lewat sini.”

Dan kemudian dia membawaku ke tujuan.

Aneh, dia sedikit berbeda dari yang kurasakan. Perasaanku mengatakan dia menakutkan, tetapi karena itu juga, entah mengapa aku malah ingin menggodanya. Salahkan perasaanku di sini.

.

.

[ Beberapa Menit Kemudian ]

"Itu di sini."

Scarllet-senpai berkata dengan lembut.

Aku tiba di tempat tujuanku. Itu hanya beberapa menit berjalan kaki. Selama waktu itu kami mengobrol dengan cukup baik. Dia memberikan beberapa informasi, dan aku sangat berterima kasih padanya atas perhatiannya.

"Kalau begitu aku akan pergi. Tempatku di sana."

Scarllet-senpai berkata, dan menunjuk ke tempat tujuannya.

"Baiklah, terima kasih atas bantuanmu, senpai."

"Sama-sama."

Aku melihatnya pergi.

Tunggu sebentar,

Apakah dia menuju ke gedung staf? Apa dia bukan mahasiswa? A-aku mungkin salah melihatnya. Ha ha.

Atau... mungkin dia ada urusan dengan staf yang ada di sana? Itu pasti begitu. Em pasti.

Yah, jangan terlalu banyak berpikir, masuklah, mungkin Mei ada di sana. Aku harap begitu.

Episodes
1 Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2 Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3 Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4 Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5 Bab 5 - Ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan
7 Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8 Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9 Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Nemesis
11 Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12 Bab 12 - Ruang Rahasia
13 Bab 13 - Warframe
14 Bab 14 - Sebelum Berangkat
15 Bab 15 - Scarllet senpai?
16 Bab 16 - Reuni
17 Bab 17 - Sensei?
18 Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19 Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20 Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21 Chapter 21 - Memberikan Cincin
22 Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23 Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24 Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25 Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26 Chapter 26 - Sho
27 Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28 Chapter 28 - Shiori
29 Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30 Chapter 30 - Energi Unik
31 Chapter 31 - Jiwa Riyu
32 Chapter 32 - Keanehan Maya
33 Chapter 33 - Perasaan Maya
34 Chapter 34 - Keputusan Mei
35 Chapter 35 - Kondisi Riyu
36 Chapter 36 - Masa Lalu
37 Chapter 37 - Ruler of Ice
38 Chapter 38 - Identitas Maya
39 Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40 Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41 Chapter 41 - Petugas Khusus
42 Chapter 42 - Sistem?
43 Chapter 43 - Seresa
44 Chapter 44 - Misi Pertama
45 Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46 Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47 Chapter 47 - Misi Darurat
48 Chapter 48 - Sampai
49 Chapter 49 - Pertempuran 1
50 Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51 Chapter 51 - Final Boss
52 Chapter 52 - Akhir
53 Bab 53 - Pelukan Hangat
54 CH 54 - Mimpi Buruk?
55 CH 55 - Siapa Anda?
56 CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57 CH 57 - Masalah Lainnya
58 CH 58 - Hadiah
59 CH 59 - Toko Senjata
60 CH 60 - Trisula Bali
61 CH 61 - Perasaan Shio
62 CH 62 - Amaterasu
63 CH 63 - Masalah Scarlet
64 CH 64 - Ini semua salahmu
65 CH 65 - Jawaban Scarlet
66 CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67 CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68 CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69 CH 69 - Pulang Bersama
70 CH 70 - Mengakui Semuanya
71 CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72 CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73 CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74 CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75 CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76 CH 76 - Assassin
77 Bab 77 – Terkejut
78 Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79 Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80 Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81 Bab 81 - Riyu vs Yami
82 Bab 82 - Penghianat
83 Bab 83 - Hallucination Technique
84 Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85 Bab 85 - Alasan
86 Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87 Bab 87 - Peringatan !!
88 Bab 88 - Penyergapan
89 Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90 Bab 90 - Telecube
91 Bab 91 - Elf
92 Bab 92 - Menolong Daisy
93 Bab 93 - Perubahan Kaji
94 Bab 94 - Bantuan
95 Bab 95 - Maaf terlambat
96 Bab 96 - Sistem Level 2
97 Bab 97 - Maya Memperhatikan
98 Bab 98 - Golden Thunderlight God
99 Bab 99 - Berakhir?
100 Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101 Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102 Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103 Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104 Bab 104 - Buku Kosong
105 Bab 105 - Kekhawatiran
106 Bab 106 - Fitur Ruangan
107 Bab 107 - Menemukan
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2
Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3
Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4
Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5
Bab 5 - Ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan
7
Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8
Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9
Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Nemesis
11
Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12
Bab 12 - Ruang Rahasia
13
Bab 13 - Warframe
14
Bab 14 - Sebelum Berangkat
15
Bab 15 - Scarllet senpai?
16
Bab 16 - Reuni
17
Bab 17 - Sensei?
18
Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19
Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20
Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21
Chapter 21 - Memberikan Cincin
22
Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23
Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24
Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25
Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26
Chapter 26 - Sho
27
Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28
Chapter 28 - Shiori
29
Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30
Chapter 30 - Energi Unik
31
Chapter 31 - Jiwa Riyu
32
Chapter 32 - Keanehan Maya
33
Chapter 33 - Perasaan Maya
34
Chapter 34 - Keputusan Mei
35
Chapter 35 - Kondisi Riyu
36
Chapter 36 - Masa Lalu
37
Chapter 37 - Ruler of Ice
38
Chapter 38 - Identitas Maya
39
Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40
Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41
Chapter 41 - Petugas Khusus
42
Chapter 42 - Sistem?
43
Chapter 43 - Seresa
44
Chapter 44 - Misi Pertama
45
Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46
Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47
Chapter 47 - Misi Darurat
48
Chapter 48 - Sampai
49
Chapter 49 - Pertempuran 1
50
Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51
Chapter 51 - Final Boss
52
Chapter 52 - Akhir
53
Bab 53 - Pelukan Hangat
54
CH 54 - Mimpi Buruk?
55
CH 55 - Siapa Anda?
56
CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57
CH 57 - Masalah Lainnya
58
CH 58 - Hadiah
59
CH 59 - Toko Senjata
60
CH 60 - Trisula Bali
61
CH 61 - Perasaan Shio
62
CH 62 - Amaterasu
63
CH 63 - Masalah Scarlet
64
CH 64 - Ini semua salahmu
65
CH 65 - Jawaban Scarlet
66
CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67
CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68
CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69
CH 69 - Pulang Bersama
70
CH 70 - Mengakui Semuanya
71
CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72
CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73
CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74
CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75
CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76
CH 76 - Assassin
77
Bab 77 – Terkejut
78
Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79
Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80
Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81
Bab 81 - Riyu vs Yami
82
Bab 82 - Penghianat
83
Bab 83 - Hallucination Technique
84
Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85
Bab 85 - Alasan
86
Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87
Bab 87 - Peringatan !!
88
Bab 88 - Penyergapan
89
Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90
Bab 90 - Telecube
91
Bab 91 - Elf
92
Bab 92 - Menolong Daisy
93
Bab 93 - Perubahan Kaji
94
Bab 94 - Bantuan
95
Bab 95 - Maaf terlambat
96
Bab 96 - Sistem Level 2
97
Bab 97 - Maya Memperhatikan
98
Bab 98 - Golden Thunderlight God
99
Bab 99 - Berakhir?
100
Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101
Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102
Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103
Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104
Bab 104 - Buku Kosong
105
Bab 105 - Kekhawatiran
106
Bab 106 - Fitur Ruangan
107
Bab 107 - Menemukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!