Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan

[ Kediaman Akahasa, Keesokan harinya ]

[ POV Riyu ]

Aku sudah berlatih selama lima tahun dengan tekun. Hasilnya, baik stamina, kecepatan, dan kekuatan ku telah meningkat banyak. Selain Itu, aku juga menguasai semua jenis seni bela diri, seperti karate, jujitsu, dan silat. Aku juga belajar menggunakan senjata, seperti pedang, katana, tombak, panah, dan pistol.

Bisakah aku mempelajari semua itu?

Percaya atau tidak, tapi aku cukup cepat dalam menguasainya.

Aku tidak tahu mengapa, tetapi tubuh dan jiwaku seolah-olah telah melakukannya. Jadi, aku hanya perlu mengingat perasaan itu lagi.

Dan berkat itu juga, aku bisa keluar hidup-hidup dari bangunan gila yang aku kunjungi kemarin meskipun terluka dalam prosesnya.

Pada akhirnya, semuanya selesai dan ditangani dengan baik oleh keluargaku.

Ya, tampaknya aku membuat sedikit masalah, karena aku dikurung di rumahku sampai aku pergi ke Kota Yozora.

Ngomong–ngomong, semua orang yang menjadi objek penelitian di bangunan itu tampaknya masih tidak sadarkan diri. Dan keluarga Akahasa menempatkan mereka di sebuah tempat penampungan khusus.

Sedangkan wanita cantik itu, aku meminta mereka untuk menempatkannya di tempat yang aku sarankan dan tampaknya aku membuat sedikit kesalahpahaman. Tapi biarlah.

Kasus itu pada akhirnya tidak dipublikasikan karena beberapa pertimbangan dan aku tidak ingin memikirkannya karena… Aku tidak ingat apa yang telah aku lakukan di tempat itu, setelah aku tampaknya marah pada sesuatu.

Tapi kurasa aku ingat tentang kutukan dari orang–orang berjas putih, seperti pembalasan atau sesuatu semacamnya. Yah, mereka menjadi mirip seperti sekte sesat.

Terkait siapa mereka, atau apa yang mereka lakukan. Aku tidak ingin membahasnya saat ini.

Aku hanya ingin kekasihku.

Sigh.

.

.

.

[ 1 Minggu Kemudian ]

Saat ini aku sedang berbaring di sofa dengan malas, seolah-olah aku tidak punya alasan untuk hidup lagi.

Seperti seorang NEET, aku jarang keluar rumah dan hanya berdiam diri di kamar atau pergi ke tempat pelatihan. Berlatih atau membaca buku untuk mengalihkan perhatianku pada krisis kehidupan ini.

Selama enam hari ini, aku hanya akan bersemangat ketika aku mendengarkan suara kekasihku. Tapi setelah itu, aku akan kembali ke kondisiku saat ini.

"Tuan muda, kita akan berangkat sebentar lagi, jadi bersiaplah."

Itu adalah suara pelayan pribadiku, Maya.

Jika aku harus menggambarkannya, maka dia adalah kecantikan dewasa. Aku tidak tahu usianya (karena itu tabu), tetapi dari penampilannya dia berusia 20 tahun.

Maya memiliki rambut ungu muda panjang, tubuh langsing, dan kaki menggoda. Terkadang aku akan salah tingkah di depannya.

"Oke, apakah semuanya sudah siap?"

Aku berbicara tanpa semangat, sambil terus berbaring dengan malas di sofaku.

Oh ya, sebelumnya, aku segera menghubungi seseorang yang bisa mengurus kepindahanku. Aku menuntut agar mereka melakukannya dengan cepat. Bahkan sedikit mengancam mereka.

Apa? Diktator? Aku tidak peduli selama itu berhubungan dengan kekasih-ku.

"Kami telah menyiapkan semuanya. Sebentar lagi kami akan berangkat."

"Berapa lama lagi?" (Masih dengan nada malas)

"Sekitar satu jam."

"Terlalu lama, suruh mereka bergerak lebih cepat."

Aku sedikit merajuk.

Nah, siapa pun akan merasa sangat kesal melihat seorang pemalas yang hanya tahu cara menuntut.

"Hah..."

Dan benar saja. Maya tidak bisa menahan kekecewaannya. Dia mungkin sedikit lelah dengan tingkahku selama seminggu terakhir.

Untuk beberapa saat, dia hanya diam, tetapi setelah itu, auranya berubah menjadi gelap dan juga dingin. Itu juga sama dengan ekspresinya yang berubah menjadi menakutkan.

"Riyu kecil bisakah kamu cepat bangun, atau kamu ingin aku-"

Seolah-olah petir menyambar, aku segera bangkit dari sofaku.

"Ka-kakak Maya, tenanglah oke. A-aku sudah bangun. Aku akan bersiap-siap. Jadi tidak perlu ada kekerasan di sini. A-aku akan bersiap-siap di kamar. Tunggu sebentar."

Apakah aku takut? Ya, aku takut, dan tidak ada yang memalukan tentang itu.

Aku akrab dengan suara ini. Terakhir kali aku mendengarnya dan aku babak belur saat berlatih dengannya. Itu membuatku sulit untuk tidur. Dan begitu aku tidur, aku bermimpi buruk.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa aku setakut ini, padahal dia pelayanku? Mengapa aku memanggilnya kakak perempuan? Mengapa dia bisa bertindak seperti ini pada tuan mudanya? Aku akan menjawabnya nanti.

Sekarang ada hal yang lebih penting, aku harus pergi dari sini.

.

.

[ Maya POV ]

*Menghela Napas*

Minggu ini tuan muda tidak begitu antusias, padahal sebelumnya dia cukup bersemangat, baik dalam latihan maupun belajar. Dia bahkan tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Eternite.

Alasannya mungkin karena Mei.

Yah, sejujurnya aku cukup berterima kasih padanya. Tapi setelah aku mengetahui tentang hubungan mereka, aku sedikit cemburu.

Hmmm…. bagaimana? Apakah aku harus meminta izin untuk menjadi istri keduanya? Atau... haruskah aku mencurinya saja? Pilihan yang sulit.

Ah… Riyu kecil sangat imut, aku mungkin tidak akan bisa menahan diri di masa depan.

Ding dong (bel pintu)

Ups, aku pergi sedikit terlalu jauh.

.

.

[ Pintu Kamar Riyu ]

"Tok tok*

“Tuan muda, bolehkah saya masuk."

Saat ini aku berada di depan pintu kamar Riyu untuk melaporkan sesuatu.

"Masuklah."

Riyu menjawab saat dia tampaknya masih sedang bersiap-siap. Tapi karena dia sudah memberi ijin aku langsung membuka pintu kemudian aku melihat pemandangan yang luar biasa.

Riyu memang tampan, itu tidak diragukan lagi.

Dia memiliki rambut putih kehitaman, tubuh yang seimbang, dan wajah yang tampan. Tapi, matanya adalah yang paling menawan dari semuanya, itu bisa memikat siapa saja yang melihatnya.

Melihat matanya, entah mengapa aku merasa bahwa dia bisa melihat jiwa, kepribadian, dan rahasiaku.

Yah, aku sudah terbiasa dengan penampilannya.

Apa yang membuatku terkejut saat ini adalah bagian atas tubuhnya.

Saat ini, dia masih bersiap-siap memakai bajunya sehingga aku bisa melihat tubuh bagian atasnya yang gagah.

Itu lebih mempesona daripada yang aku tahu sebelumnya, mungkin hasil dari pelatihannya?

Oke, jangan pikirkan itu sekarang.

'Apakah dia sengaja menggodaku?'

Aku berpikir.

'Awalnya aku tidak ingin menghukumnya, tetapi kali ini aku berubah pikiran. Aku pasti akan menghukumnya.'

Meskipun aku mengatakan itu pada diriku sendiri, aku bertindak seolah-olah aku tidak peduli apa yang dia lakukan.

"Tuan muda, Tuan Akahasa menunggumu di ruang tamu."

.

[ POV Riyu ]

Aku tiba-tiba merinding.

Ada apa dengan perasaan ini? Apakah seseorang mengutukku? Apakah itu Mei?

... Aku kira bukan.

Nah, jangan pikirkan perasaan itu sekarang. Aku harus segera memakai bajuku. (tidak menyadari kesalahannya)

Ketika aku mendengar apa yang dikatakan Maya, aku cukup terkejut.

"Kakek? Mengapa dia datang ke sini. Apakah dia ingin bertanya tentang kepindahanku? Tapi, kupikir aku sudah menjelaskannya."

"Tuan Akahasa tidak menjelaskan apa-apa, tetapi dia bilang, dia ingin memberikanmu sesuatu sebelum kamu pergi."

Oh... apakah dia akhirnya akan memberikanku hadiah. Aku tak sabar untuk itu. Hmm…. tetapi ini agak salah jadi aku tidak akan berharap apa pun.

Yah, tetapi aku harap dia akan memberikanku superkomputer, game VR terbaru, atau apa pun asalkan itu canggih.

Apakah aku baru saja mengatakan "jangan terlalu berharap"? Betulkah?

"Begitukah? Yah, aku akan mendapatkan jawabanku begitu aku bertemu dengannya."

“......”

"Oke selesai, ayo kita pergi ke sana."

Aku selesai memakai bajuku lalu dengan cepat berjalan menuju pintu untuk bertemu kakekku.

.

.

.

[ Ruang Tamu ]

“Jadi bocah kecil, tampaknya kamu membuat beberapa masalah selama aku tidak ada.”

"Uh, ya begitulah. Jadi kakek yang terhormat, mengapa Anda datang?"

Aku tersenyum masam dan mengalihkan topik pembicaraan. Lagi pula aku tidak ingin membahasnya.

Aku berjalan ke arah kakekku yang sedang duduk nyaman di ruang tamu dengan secangkir kopi di tangannya.

Kakek ku, meskipun dia sudah cukup tua, tetapi tubuhnya masih kuat dan bugar, dan dia masih bisa bertarung dengan baik bahkan masih menerima misi yang sulit sebagai pemimpin para prajurit dari ETER Union.

Oh, perlu aku tekankan di sini bahwa dia adalah pria yang cukup tampan. Rambutnya berwarna putih sama sepertiku. Yah, rambutku sedikit bercampur dengan warna hitam dari ibuku.

Intinya, mungkin pada masanya dia adalah pria yang paling tampan, seperti yang diharapkan dari keluarga Akahasa.

Nah, anehnya mereka selalu memiliki satu istri.

.....???

Oke, itu normal, aku tahu. Namun ayolah, ketampanan itu malah terbuang sia sia. Dengan sumber daya Akahasa, itu malah menjadi lebih sia sia. Lagi pula, dengan jumlah pria yang menjadi lebih sedikit membuat harem, bukan tidak mungkin.

Ah jangan salah paham oke. Tentu saja aku tidak menyukai orang yang membuat harem di keluargaku karena aku akan iri.

Oke berhenti bercanda.

???

“Kau ingin mengalihkan topik ya. Yah, hal baik ketika kamu menyelamatkan gadis kecil itu.”

“Um?”

“Yah, tidak perlu membahasnya. Duduklah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.”

Kakek berkata dengan tenang dan serius.

Aku duduk di kursi kosong yang berada di depannya dan tidak mengejar pernyataannya lebih jauh karena seperti yang aku katakan aku tidak ingin memikirkannya.

Maya ada di belakangku, berdiri.

“Apa ini pembicaraan yang serius?”

Aku melihat ekspresinya.

Dari yang aku lihat, dia tidak memiliki ekspresi hangat dan main-main yang biasanya. Jadi agak aneh untuk melihat ekspresinya saat ini.

“Ya, ini akan menjadi pembicaraan yang serius.”

Kakek menyesap kopinya lalu meletakkannya di meja.

“......”

Aku diam dan tidak mengganggunya.

Karena ini akan menjadi pembicaraan serius, maka aku memasang ekspresi serius juga.

Aku menunggu perkataannya sambil menyeruput teh yang ada di depanku. Ini mungkin disiapkan oleh Maya sebelum aku datang.

Saat aku meminum tehku, Kekek mulai berbicara,

“Kamu mempunyai tunangan.”

“Puuttt, uhuk uhuk uhuk.”

Aku memuntahkan kembali tehku karena terkejut.

‘Apa yang barusan orang tua itu katakan?’

Terpopuler

Comments

Kouki Tsukasa

Kouki Tsukasa

puuuttt, uhuk uhuk uhuk.

2022-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2 Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3 Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4 Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5 Bab 5 - Ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan
7 Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8 Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9 Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Nemesis
11 Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12 Bab 12 - Ruang Rahasia
13 Bab 13 - Warframe
14 Bab 14 - Sebelum Berangkat
15 Bab 15 - Scarllet senpai?
16 Bab 16 - Reuni
17 Bab 17 - Sensei?
18 Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19 Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20 Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21 Chapter 21 - Memberikan Cincin
22 Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23 Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24 Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25 Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26 Chapter 26 - Sho
27 Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28 Chapter 28 - Shiori
29 Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30 Chapter 30 - Energi Unik
31 Chapter 31 - Jiwa Riyu
32 Chapter 32 - Keanehan Maya
33 Chapter 33 - Perasaan Maya
34 Chapter 34 - Keputusan Mei
35 Chapter 35 - Kondisi Riyu
36 Chapter 36 - Masa Lalu
37 Chapter 37 - Ruler of Ice
38 Chapter 38 - Identitas Maya
39 Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40 Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41 Chapter 41 - Petugas Khusus
42 Chapter 42 - Sistem?
43 Chapter 43 - Seresa
44 Chapter 44 - Misi Pertama
45 Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46 Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47 Chapter 47 - Misi Darurat
48 Chapter 48 - Sampai
49 Chapter 49 - Pertempuran 1
50 Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51 Chapter 51 - Final Boss
52 Chapter 52 - Akhir
53 Bab 53 - Pelukan Hangat
54 CH 54 - Mimpi Buruk?
55 CH 55 - Siapa Anda?
56 CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57 CH 57 - Masalah Lainnya
58 CH 58 - Hadiah
59 CH 59 - Toko Senjata
60 CH 60 - Trisula Bali
61 CH 61 - Perasaan Shio
62 CH 62 - Amaterasu
63 CH 63 - Masalah Scarlet
64 CH 64 - Ini semua salahmu
65 CH 65 - Jawaban Scarlet
66 CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67 CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68 CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69 CH 69 - Pulang Bersama
70 CH 70 - Mengakui Semuanya
71 CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72 CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73 CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74 CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75 CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76 CH 76 - Assassin
77 Bab 77 – Terkejut
78 Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79 Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80 Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81 Bab 81 - Riyu vs Yami
82 Bab 82 - Penghianat
83 Bab 83 - Hallucination Technique
84 Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85 Bab 85 - Alasan
86 Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87 Bab 87 - Peringatan !!
88 Bab 88 - Penyergapan
89 Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90 Bab 90 - Telecube
91 Bab 91 - Elf
92 Bab 92 - Menolong Daisy
93 Bab 93 - Perubahan Kaji
94 Bab 94 - Bantuan
95 Bab 95 - Maaf terlambat
96 Bab 96 - Sistem Level 2
97 Bab 97 - Maya Memperhatikan
98 Bab 98 - Golden Thunderlight God
99 Bab 99 - Berakhir?
100 Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101 Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102 Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103 Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104 Bab 104 - Buku Kosong
105 Bab 105 - Kekhawatiran
106 Bab 106 - Fitur Ruangan
107 Bab 107 - Menemukan
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2
Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3
Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4
Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5
Bab 5 - Ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan
7
Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8
Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9
Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Nemesis
11
Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12
Bab 12 - Ruang Rahasia
13
Bab 13 - Warframe
14
Bab 14 - Sebelum Berangkat
15
Bab 15 - Scarllet senpai?
16
Bab 16 - Reuni
17
Bab 17 - Sensei?
18
Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19
Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20
Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21
Chapter 21 - Memberikan Cincin
22
Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23
Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24
Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25
Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26
Chapter 26 - Sho
27
Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28
Chapter 28 - Shiori
29
Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30
Chapter 30 - Energi Unik
31
Chapter 31 - Jiwa Riyu
32
Chapter 32 - Keanehan Maya
33
Chapter 33 - Perasaan Maya
34
Chapter 34 - Keputusan Mei
35
Chapter 35 - Kondisi Riyu
36
Chapter 36 - Masa Lalu
37
Chapter 37 - Ruler of Ice
38
Chapter 38 - Identitas Maya
39
Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40
Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41
Chapter 41 - Petugas Khusus
42
Chapter 42 - Sistem?
43
Chapter 43 - Seresa
44
Chapter 44 - Misi Pertama
45
Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46
Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47
Chapter 47 - Misi Darurat
48
Chapter 48 - Sampai
49
Chapter 49 - Pertempuran 1
50
Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51
Chapter 51 - Final Boss
52
Chapter 52 - Akhir
53
Bab 53 - Pelukan Hangat
54
CH 54 - Mimpi Buruk?
55
CH 55 - Siapa Anda?
56
CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57
CH 57 - Masalah Lainnya
58
CH 58 - Hadiah
59
CH 59 - Toko Senjata
60
CH 60 - Trisula Bali
61
CH 61 - Perasaan Shio
62
CH 62 - Amaterasu
63
CH 63 - Masalah Scarlet
64
CH 64 - Ini semua salahmu
65
CH 65 - Jawaban Scarlet
66
CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67
CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68
CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69
CH 69 - Pulang Bersama
70
CH 70 - Mengakui Semuanya
71
CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72
CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73
CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74
CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75
CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76
CH 76 - Assassin
77
Bab 77 – Terkejut
78
Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79
Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80
Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81
Bab 81 - Riyu vs Yami
82
Bab 82 - Penghianat
83
Bab 83 - Hallucination Technique
84
Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85
Bab 85 - Alasan
86
Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87
Bab 87 - Peringatan !!
88
Bab 88 - Penyergapan
89
Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90
Bab 90 - Telecube
91
Bab 91 - Elf
92
Bab 92 - Menolong Daisy
93
Bab 93 - Perubahan Kaji
94
Bab 94 - Bantuan
95
Bab 95 - Maaf terlambat
96
Bab 96 - Sistem Level 2
97
Bab 97 - Maya Memperhatikan
98
Bab 98 - Golden Thunderlight God
99
Bab 99 - Berakhir?
100
Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101
Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102
Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103
Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104
Bab 104 - Buku Kosong
105
Bab 105 - Kekhawatiran
106
Bab 106 - Fitur Ruangan
107
Bab 107 - Menemukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!