Setelah Tuan Akahasa cukup lama berbicara.
Dengan sekali teguk, dia menghabiskan kopinya lalu berdiri, menoleh ke arah Maya.
"Maya, siapkan beberapa barang untuk kepindahannya."
Sepertinya dia ingin berbicara dengan Riyu sendirian. Dan melihat itu, Riyu berpikir mungkin inilah alasan mengapa kakeknya mengunjunginya.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Akahasa, Maya menatap Riyu yang dijawab Riyu dengan anggukan.
Riyu memberi isyarat Maya untuk melakukan apa yang dikatakan oleh Kakeknya.
"Ya, Akahasa-sama."
Setelah melihatnya berjalan beberapa langkah, Tuan Akahasa menoleh ke arah Riyu dan berkata,
"Ikuti aku."
.
.
.
[ Ruang Bawah Tanah ]
Tuan Akahasa membawa Riyu ke suatu tempat yang jarang orang lain kunjungi.
Itu adalah Ruang Bawah Tanah Kediaman Akahasa.
Hanya karena itu disebut Ruang Bawah Tanah, bukan berarti itu adalah tempat yang tidak terawat. Sebaliknya, itu adalah tempat paling canggih di kediaman Akahasa.
Alasan tempat itu jarang dikunjungi karena di sana banyak sekali barang - barang yang hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu.
Selain itu, di tempat itu juga terdapat ruang terlarang yang hanya bisa dikunjungi oleh Kepala Keluarga Akahasa.
"Ini…"
Riyu cukup bingung.
Bukan karena dia tidak pernah mengunjungi Ruang Bawah Tanah. Malah dia sesekali datang ke sana untuk berlatih. Dia bingung karena jalan yang dilaluinya adalah jalan yang tidak pernah dia lalui.
"Kita akan masuk tempat itu."
Tuan Akahasa menjawab kebingungan Riyu.
Tempat itu yang dimaksud Tuan Akahasa adalah Tempat Rahasia yang ada di ruang bawah tanah. Itu adalah tempat terlarang yang hanya bisa dimasuki oleh Kepala Keluarga Akahasa.
Jalan masuk ke ruangan itu sangat dijaga.
Di sepanjang jalan terdapat berbagai pertahanan yang sangat kuat. Riyu mengakui bahwa bahkan dengan kecerdasannya, dia masih belum bisa menerobos masuk.
Tempat Rahasia itu dijaga ketat karena tempat itu menyimpan banyak sekali rahasia yang tidak boleh diketahui orang biasa. Mulai dari data penelitian, hasil penelitian, sampai teknologi canggih yang belum dipublikasikan.
Selain itu, masih ada misteri lainnya yang menyelimuti ruangan itu.
Bagi Riyu, Keluarga Akahasa sendiri sudah sangat misterius, bahkan itu tetap misterius meskipun dia memiliki perasaan dan ingatannya di Kekosongan.
Yah, sebenarnya perasaan Riyu mengatakan bahwa keluarga Akahasa terhubung dengan dia sebelumnya, atau setidaknya memiliki hubungan. Entah apa itu, dia tidak tahu, tetapi yang jelas, dia mungkin bisa mengetahuinya di masa depan.
"Apa tidak apa-apa? Meskipun secara tidak langsung aku sudah menjadi Kepala Keluarga, tetapi tempat itu… bukankah itu terlalu dini?”
Riyu berkata. Dia sedikit ragu untuk memasuki Ruang Rahasia itu. Bukannya dia tidak mau, malahan sebaliknya, dia ingin masuk ke tempat itu untuk memuaskan rasa penasarannya.
Tapi hanya karena rasa penasarannya, dia tidak akan mengabaikan pikirannya.
Riyu berpikir bahwa tempat itu menyimpan banyak sekali rahasia. Bahkan jika hari ini dia ditunjuk sebagai Kepala Keluarga, berbagai bisnis masih dikelola oleh kakeknya. Terlebih lagi karena umurnya yang belum dewasa, itu membuatnya sedikit ragu untuk melihat berbagai rahasia yang ada di sana.
“Tidak perlu khawatir. Kita akan mengunjungi ruangan yang bisa kamu lihat.”
“Apa maksud kakek? Bukankah tempat itu hanya satu ruangan?”
Riyu bertanya, dia sedikit bingung dengan apa yang kakeknya katakan.
Dalam pikirannya tempat itu hanya memiliki satu ruangan, yaitu untuk menyimpan berbagai data dan teknologi rahasia.
“Tidak, ruangan itu lebih misterius daripada yang kamu pikirkan. Bahkan sejak keluarga Akahasa didirikan, belum ada yang mengetahui semua ruangan yang ada di sana.”
“Eh?”
Ini malah membuat Riyu makin bingung. Jika bahkan Ruangan itu masih belum diketahui saat keluarga Akahasa didirikan, bukankah ruangan itu ada sebelum keluarga Akahasa ada? Dia benar-benar bingung dengan apa yang dikatakan kakeknya.
“Kamu akan mengetahuinya di masa depan. Untuk saat ini, tidak perlu terburu-buru. Lagi pula, kamu mungkin orangnya, yang dapat mengetahui semua rahasia tempat itu.”
Setelah berpikir sejenak, Riyu mulai tenang dan tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan kakeknya. Dia hanya diam mengamati jalan di sekitarnya.
.
Di sepanjang jalan, Riyu dapat dengan jelas melihat berbagai sensor keamanan yang dipasang di sana. Jika bukan karena kakeknya, dia yakin keamanan di sini akan langsung menangkapnya.
Setelah tiba di depan pintu masuk, tuan Akahasa menuliskan satu huruf misterius pada sebuah layar hitam. Setelah itu, pintu langsung terbuka, memperlihat berbagai hal luar biasa yang ada di sana.
"Ah.
Riyu menatap dengan takjub berbagai teknologi yang terpajang di sana.
Berbagai macam senjata, seperti pedang, pistol, sabit, bahkan senjata yang dia tidak tahu namanya berjejer rapi. Berbagai teknologi yang hanya ada di dalam fantasi setiap orang juga ada.
Namun, yang benar-benar menarik perhatian Riyu adalah 12 Warframe, sebuah pakaian tempur yang tampaknya dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan para penggunanya, itu dilengkapi dengan berbagai macam senjata dan teknologi canggih yang membantu dalam pertempuran. Warframe yang dilihat Riyu tampak keren, dan itu ditutup dengan kaca sehingga Riyu dapat melihatnya dengan jelas.
Ada berbagai macam warna dan bentuk.
Ada Warframe yang memiliki sayap di belakangnya. Ada juga mahkota sebagai aksesoris atau mungkin memiliki fungsi tertentu. Itu adalah Warframe modern seperti yang digunakan oleh para pahlawan di berbagai novel.
Melengkapi Warframe yang ada di sana, senjata keren juga ditampilkan disana, mungkin cocok digunakan dengan Warframe tersebut. Dapat dikatakan bahwa itu adalah satu set lengkap persenjataan individu.
Untuk kekuatannya sendiri tidak perlu diragukan karena itu mungkin pernah dipakai oleh Akahasa Ryoma pada saat Invasi Eternite Kedua, di Hiroshima.
Dengan Warframe itu, Ryoma dan istrinya dapat bertarung dengan kumpulan Eternite dan mungkin saja bertempur dengan Ruler of Space. Bagaimana pertarungan mereka, belum ada yang tahu karena situasi di sana cukup kacau.
Dalam pikiran Riyu sendiri Warframe itu sangat keren, hanya saja…
"Kenapa kebanyakan Warframe itu sepertinya hanya untuk wanita?"
Itulah dia pikirkan, dia merasa aneh karena kebanyakan Warframe cocok untuk wanita bukan pria. Dia merasa kecewa karena tidak bisa memilih.
"Itu yang kamu tanyakan setelah datang ke sini?"
Tuan Akahasa merasa aneh dengan apa yang ditanyakan Riyu. Ada berbagai hal luar biasa di ruangan ini dan dia malah bertanya tentang hal itu.
"Yah, itu karena itu terlalu mencolok."
Riyu menjawab pertanyaan kakaknya dengan tenang, seolah dia tidak merasa ada yang aneh dengan pertanyaannya.
“Begitukah? Hmmm, memang, Yah. Warframe itu kebanyakan dibuat oleh perempuan di Keluarga Akahasa."
Riyu mengangguk beberapa kali, seolah-olah dia telah memahami kebenaran dunia.
"Jadi begitu, para pria di keluarga ini, benar-benar menyedihkan." (tidak menyadari bahwa dia adalah salah satunya)
“..... Jangan membicarakannya."
Tuan Akahasa berjalan ke salah satu senjata yang ada di sana kemudian dia melemparkan sesuatu yang mirip dengan katana ke arah Riyu.
Riyu menangkap Katana itu dengan mudah kemudian menatap kakeknya, bertanya-tanya.
"Bawa kemanapun kamu pergi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ilfra Ilivasa
kurang tanda petik di belakangnya thor
2022-07-08
0