[ POV Orang Ketiga ]
Tuan Akahasa sudah menghabiskan kopinya sehingga Maya pergi lagi ke dapur untuk menyeduh kopi lagi. Dan setelah Tuan Akahasa mengkonfirmasi kepergian Maya, dia seolah terbebas dari sesuatu dan mulai membicarakan tentang topik yang tertunda.
“Ngomong-ngomong pembicaraan sebelumnya ada hubungannya dengan pertunanganmu."
Tuan Akahasa menjelaskan sesuatu yang membuat Riyu hampir tersedak lagi.
Namun, sebelum dia sempat bertanya apa maksud kakeknya, Tuan Akahasa sudah terlebih dahulu menjelaskan maksud perkataannya.
Dalam penjelasannya, sepertinya Tuan Akahasa telah bertemu dengan kepala keluarga Destin dan sepertinya kepala keluarga Destin lah yang mengusulkan pertunangan antara Riyu dan putrinya.
Awalnya Riyu berpikir itu hanya untuk mempererat kerja sama antar keluarga, tetapi dia langsung mencoret hal itu karena dia berpikir bahwa kakeknya akan langsung menolak usulan itu jika alasannya adalah bisnis.
Jadi karena dia tidak tahu alasannya, dia tidak punya pilihan lain selain bertanya pada kakeknya.
“Mengapa?”
"Justru aku yang ingin bertanya padamu. Apa yang kamu lakukan pada wanita dari keluarga Destin itu sehingga dia bahkan jatuh cinta padamu.”
“.....”
Riyu terdiam akan perkataan kakeknya karena dia tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar.
‘Apa itu lelucon? Aku bahkan tidak tahu siapa gadis itu.’
Riyu mengutuk perkataan kakeknya. Karena dia bahkan tidak melakukan apapun. Omong kosong tentang melakukan sesuatu bahkan dia tidak mengenal putri dari keluarga Destin itu sama sekali.
“Itu tidak mungkin. Aku bahkan belum bertemu dengannya, bagaimana aku bisa membuatnya jatuh cinta?”
“Hmp, siapa yang tahu apa yang kamu lakukan di belakang.”
Maya entah darimana muncul sambil membawa secangkir kopi kemudian menaruhnya di meja. Berbeda dengan waktu itu, dia tampaknya lebih tenang meskipun aku melihat jejak kekesalannya dan sedikit jejak lainnya yang aku tidak tahu apa itu.
Namun yang pasti Riyu merasa dirugikan atas tuduhan mereka.
Dia melihat kakeknya yang tampaknya mencoba untuk bertindak tidak tahu apa-apa.
‘Sial orang tua ini.”
Setelah sedikit menyeruput kopinya. Tuan Akahasa mulai menggosok dagunya tampak sedang memikirkan sesuatu.
“Tapi jika perkataanmu benar, itu sedikit aneh karena dia tidak berbohong ketika dia mengatakan bahwa gadis itu mencintaimu. Kakek bahkan bertanya langsung padanya.”
“Benarkah?”
“Ya, dan saat kakek bertanya alasannya, dia tidak memberikan jawaban. Yah, kakek tidak berpikir dia berbohong, hanya saja, dari auranya… Yah kamu akan mengerti sendiri saat kamu bertemu dengannya.”
‘Dan satu lagi gadis menakutkan. Setelah kekasihku dan Maya, putri dari keluarga Destin itu cukup menakutkan untuk bisa meyakinkan kakekku.’
Riyu berkata di dalam hatinya memikirkan banyaknya gadis menakutkan yang ada di sekitarnya.
“Apa tuan sudah mengatakan tentang Tuan Muda yang sudah punya kekasih?”
Maya berkata di belakang Riyu.
Mungkin bagi pelayan normal itu tidak sopan, tetapi Maya sejak awal memang bukan pelayan normal. Dia sudah seperti keluarga mereka dan seharusnya tidak menjadi pelayan. Hanya karena alasan tertentu dia saat ini bertugas menjadi pelayan pribadi Riyu.
Jadi tidak ada masalah ketika Maya berbicara dan mengemukakan pendapatnya.
“Ya, namun bahkan gadis itu setuju untuk menjadi istri keduamu. Sungguh, kamu benar-benar beruntung bocah kecil. Hahaha.”
Riyu merasakan aura gelap di belakangnya, tetapi baik dia dan kakeknya berpura-pura tidak merasakannya.
“Itu tidak masuk akal. Gadis itu adalah pewaris berbakat dari keluarga Destin, sama sepertiku. Menjadi istri keduaku? Itu benar - benar mustahil.”
“Yah, aku juga berpikir seperti itu, sebaiknya kamu yang bertemu dengannya langsung dan menanyakannya.”
Setelah tuan Akahasa mengatakan itu, Maya mulai merenungkan sesuatu kemudian tampaknya dia mengingat sesuatu tentang keluarga Destin.
“Apa mungkin… rumor kekuatan keluarga Destin memang benar?”
Mendengar perkataan Maya, Riyu membuka mata dan mulai memikirkan sesuatu sedangkan tuan Akahasa hanya mengangkat alisnya.
“Itu mungkin saja.”
Kakek menanggapi apa yang dikatakan Maya.
“Apa mereka memang memiliki kekuatan seperti itu?”
Riyu masih belum mengetahui secara pasti tentang kekuatan Keluarga Destin. Bagaimanapun, informasi yang dia dapatkan hanya beberapa informasi dasar. Ditambah lagi, sejak 5 tahun yang lalu dia hanya fokus pada pelatihannya tanpa mencari informasi yang berguna tentang hal lain.
Namun meski begitu, dia masih ingat beberapa hal yang dikatakan ibunya kepadanya. Salah satunya tentang kekuatan keluarga Destin.
Keluarga Destin pada dasarnya mempunyai kemampuan dalam meramal.
Ini bukan hanya terkait dengan prediksi masa depan, tetapi juga menyangkut informasi. Mereka dapat menemukan segala bentuk informasi sehingga seolah-olah mereka dapat mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi.
Tentu saja, kemampuan itu memiliki harganya, apalagi jika ingin mengetahui informasi masa depan. Lagi pula, mengetahui masa depan, artinya melihat berbagai kemungkinan yang ada.
Ada batasan masa depan yang bisa dilihat, ada juga potensi kesalahan, dan sebagainya. Pada dasarnya masa depan benar-benar terlalu kompleks dan tidak menentu.
Selain itu, hanya ada satu orang di setiap generasi yang mempunyai kekuatan itu. Jadi, tampaknya hanya kepala Keluarga Destin saat ini dan putrinya yang mempunyai kekuatan keluarganya.
Setidaknya itulah yang dikatakan oleh ibu Riyu.
Ini membuat Riyu berpikir, jika proposal pertunangan ini memang ada hubungannya dengan kemampuan mereka, itu berarti mereka berpikir bahwa ini memang pilihan yang tepat.
‘Lagi pula, apa benar perempuan itu jatuh cinta kepadaku? Aku bahkan belum bertemu dengannya.’
‘Tunggu, belum.’
‘Artinya, di masa depan, mungkin saja aku akan bertemu dengannya dan membuatnya jatuh cinta? Atau mungkin juga tidak.’
“Yah, untuk saat ini, aku tidak ingin membicarakan tentang masalah ini.”
Riyu berpikir bahwa dia harus berbicara dengan “calon tunangannya” terlebih dahulu, lalu bertanya langsung padanya. Tapi bukan hanya itu. Riyu memiliki perasaan bahwa dia harus bertemu dengannya secara langsung untuk memastikan sesuatu.
"Jadi kamu ingin kakek memberitahu mereka bahwa kamu menolak tawaran pertunangan ini?"
“Tentu saja tidak.”
Riyu menjawab dengan cepat karena dia berpikir bahwa dia harus memastikan sesuatu terlebih dahulu. Tapi bagi dua orang yang ada di sekitarnya, penolakannya membuat mereka terdiam karena sejak awal, Riyu tampaknya ingin menolak pertunangan ini.
“....”
“....”
Mereka memandangnya seperti bajingan yang ingin mendapatkan banyak gadis cantik di luar sana.
“Ehem- jangan salah paham. Aku hanya ingin bertanya langsung pada gadis itu sebelum mengambil keputusan."
“....”
“....”
Mereka masih menatapnya dengan tidak percaya, hampir merasa jijik. Tapi Riyu menghiraukan tatapan mereka dan melanjutkan perkataannya.
"Selain itu, jika aku menolak, lebih baik aku mengatakannya sendiri karena ini masalahku. Jika sekarang kita menolak mereka, beberapa kerja sama mungkin akan terganggu kan? Pura-pura saja kakek lupa memberitahuku."
“....”
“....”
Dan sekarang mereka benar-benar merasa bahwa Riyu adalah seorang bajingan.
“Apa? apa kalian tidak percaya kepadaku?”
“Tidak.”
“Tidak.”
‘Serius? mereka tidak percaya? Saya yang murni ini tidak memiliki niat lain selain untuk mengkonfirmasi sesuatu.’
Itulah yang dikatakan oleh Riyu di dalam hatinya tanpa rasa malu.
‘Yah, memang perasaan ini berkata lain. Dia seperti menyuruhku untuk menyelamatkan banyak wanita, apakah dia ingin membuat harem atau apa? Itu tidak masuk akal, jadi mari kita bicarakan nanti.’
“Terserah kalian.”
Riyu berkata dengan nada ketidakpuasan dan kesal.
Setelah itu, Kakeknya mulai tertawa terbahak-bahak, bahkan Maya juga tidak bisa menahan tawa mempesonanya. Sedangkan Riyu satu-satunya yang menunjukkan wajah kesal dan penuh ketidakpuasan di sini.
.
.
“Ngomong-ngomong, kamu akan pergi ke Akademi Yozora hari ini?”
Tuan Akahasa menyeruput kopinya kemudian bertanya pada Riyu terkait keberangkatannya ke Akademi Yozora.
“Ya.”
Riyu menjawab dengan penuh ketidakpuasan. Dia masih kesal pada mereka karena salah mengartikan jawabannya.
“Ada beberapa orang dari Keluarga Besar yang bersekolah di sana."
Tuan Akahasa berbicara dengan tenang.
Dia berbicara tentang pewaris Keluarga Besar lainnya yang bersekolah di Akademi Yozora. Itu tidak aneh mengingat Akademi Yozora adalah sekolah terbaik di Dunia.
Akademi itu memiliki sumber daya, pengetahuan, dan teknologi terbaik. Tentu saja mereka juga tidak kekurangan tenaga kerja yang mumpuni. Oleh karena itu, tidak aneh jika orang-orang dari Keluarga Besar bersekolah di sana.
“Siapa?”
Riyu bertanya. Itu menarik minatnya sehingga dia mengesampingkan kekesalannya.
Dia berpikir bahwa dia setidaknya harus tahu tentang mereka.
“Keluarga Kuro dan Shori.”
Riyu mulai mencari informasi tentang dua keluarga besar itu di dalam pikirannya.
Keluarga Kuro adalah itu adalah perwakilan dari Wilayah Barat.
Jika keluarga Akahasa memiliki teknologi dan persenjataan yang kuat, maka keluarga Kuro memiliki militer dan pejuang yang kuat. Persenjataan mereka mungkin kurang canggih dari keluarga Akahasa, tetapi prajurit mereka tidak bisa diremehkan.
Pada saat Invasi Eternite, keluarga Kuro sangat membantu dengan militer mereka yang kuat. Mereka mungkin salah satu Keluarga yang paling dirugikan dalam Invasi Eternite karena banyak prajurit mereka mati. Tapi bahkan setelah kehilangan beberapa prajurit yang kuat, Keluarga Kuro tetap menjadi 5 keluarga besar karena kontribusi dan kekuatan mereka.
Adapun Keluarga Shori, mereka adalah perwakilan dari wilayah tengah, Asia. Mereka terkenal dengan ilmu kedokterannya.
Dalam Invasi Eternite, pengetahuan medis mereka sangat membantu, tidak hanya dalam penyembuhan, tetapi juga dalam pertempuran.
Mereka memiliki banyak obat yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan energi.
Jika ini adalah sebuah game, maka Keluarga Shori akan diklasifikasikan sebagai tipe support, seseorang yang dapat memberikan heal (penyembuhan) dan memberikan buff (peningkatan).
Karena kontribusi dan kemampuan mereka, keluarga Shori menjadi 5 Keluarga Besar yang mewakili Wilayah Tengah.
Dalam benak Riyu, wajar jika pewaris keluarga Kuro dan Shori bersekolah di sana karena teknologi dan pengetahuan Akademi Yozora memang sangat maju.
Adapun Keluarga Destin, mereka tidak perlu belajar di sana karena mereka sendiri mempunyai jaringan pengetahuan dan informasi yang cukup, bahkan mungkin yang tidak dimiliki Akademi.
Sisanya tidak perlu menghadiri Akademi karena mereka cukup kaya untuk membeli teknologi dan informasi apapun. Mereka juga bisa dengan mudah mengundang guru terkenal untuk menjadi guru pribadi mereka.
“Jika ada kesempatan, undang mereka untuk datang ke salah satu Lab milik Keluarga Akahasa. Bantu mereka dengan teknologi yang kita miliki. Bagaimana cara membantunya pikirkan sendiri.”
Tuan Akahasa memberikan beberapa Instruksi kepada Riyu.
“Apa itu termasuk keluarga Kuro?”
Riyu bertanya seperti itu karena dia mendapatkan informasi tentang adanya beberapa gesekan antara Keluarga Kuro dan Akahasa. Ini mungkin hanya beberapa gesekan kecil di antara bawahan mereka, tetapi semakin lama gesekan itu semakin meluas sehingga keluarga utama sulit menyelesaikannya.
“Ya. Meskipun ada beberapa gesekan di antara keluarga kita, beberapa orang masih memiliki hubungan baik. Jadi tidak ada salahnya untuk membantu mereka, khususnya di saat kondisi saat ini.”
Riyu hanya menatap kakeknya beberapa detik sebelum mengangguk sebagai jawaban.
“Baiklah.’
Riyu menjawab dengan nada malas. Mungkin dia pikir bahwa itu akan merepotkan baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments