Bab 7 - Invasi Selanjutnya

[ Tempat : Tidak Diketahui ]

Di suatu tempat yang tidak diketahui, terlihat kumpulan monster tercipta dari sebuah energi yang tidak terbatas. Jika orang-orang melihatnya, mereka akan memasang ekspresi pucat pasi karena itu benar-benar melebihi apa yang mereka pikirkan.

Monster-monster itu sepertinya sedang bersiap untuk melancarkan serangan, dan itu dibuktikan dengan banyaknya portal seperti lubang hitam yang menghubungkan mereka ke tempat-tempat tertentu.

Pertanyaannya, kapan mereka datang? Dan mampukah manusia bertahan?

.

.

.

[ 3 Bulan Kemudian ]

Di sebuah ruangan, mirip dengan pusat komando, seorang pria paruh baya dan seorang wanita cantik sedang fokus mengamati layar besar di depan mereka.

Di sekitar, terlihat berbagai layar dan hologram menunjukkan berbagai data serta grafik yang cukup rumit. Informasi yang ditampilkan sulit dipahami oleh orang biasa, tetapi satu hal yang pasti bahwa itu adalah informasi tentang Eternite.

"Profesor Hasegawa, Tuan Akahasa, kami menerima informasi bahwa ada perubahan gravitasi di sekitar area Jepang. Kami menemukan bahwa anomali itu sangat kecil sehingga kami tidak bisa mendeteksinya sebelumnya. Sekarang, tampaknya perubahan itu mulai menunjukkan sedikit retakan ruang sehingga kami bisa mendeteksinya."

Seorang petugas berseragam hitam putih melaporkan informasi yang mereka temukan. Dia melaporkan terutama kepada pemimpinnya, yaitu Hasegawa.

Hasegawa sendiri adalah seorang wanita cantik dengan rambut hitam panjang. Dia memakai kacamata dan memakai jas lab seperti seorang profesor. Dia adalah pemimpin ETER Union saat ini.

Bukan berarti petugas berseragam itu tidak menghormati pria di sampingnya. Lagi pula, pria paruh baya itu memiliki kekuatan dan status, bahkan dia disegani oleh banyak orang.

Hanya saja, di sini Hasegawa-lah yang bisa mengambil keputusan.

"Space Crack?"

Hasegawa bertanya kepada petugas itu.

Space Crack adalah peristiwa retakan ruang yang menjadi tempat munculnya Eternite, atau jalan bagi Eternite untuk datang ke bumi. Itu adalah kejadian biasa dimana Eternite akan keluar dan mencoba untuk membunuh manusia yang mereka temui.

Berkat pengalaman dan informasi yang telah diperoleh, kejadian itu pada dasarnya bisa ditangani dengan baik oleh ETER Union.

Hanya saja beberapa diantaranya masih sulit dikendalikan.

"Itu kemungkinan besar. Dan dari perubahan yang terjadi, skalanya cukup besar."

Mendengar apa yang dikatakan bawahannya. Hasegawa mengerti apa yang ingin dia sampaikan.

"Jadi Invasi ke-4 huh. Kapan dan di mana tepatnya mereka akan muncul?"

Space Crack dengan skala besar memiliki potensi untuk membawa Ruler dan memulai invasi yang sama seperti Invasi pertama dan kedua. Kecuali Invasi Ketiga yang masih misterius, Invasi pertama dan kedua sudah membuktikan bagaimana mengerikannya Invasi yang dipimpin oleh para ruler.

"Kami tidak bisa memastikannya. Kami hanya tahu bahwa itu akan terjadi di sekitar Jepang, tetapi waktunya sendiri sulit untuk ditentukan. Bisa jadi 1 tahun dari sekarang, atau paling lama 4 sampai 5 tahun."

Setelah mendengar itu, Hasegawa menoleh ke pria paruh baya di sampingnya kemudian berkata.

"Bagaimana menurut Anda, Tuan Akahasa?"

Pria paruh baya itu adalah kepala keluarga Akahasa saat ini. Dia sangat dihormati bahkan oleh Hasegawa sendiri.

Meskipun Hasegawa adalah atasannya, tetapi itu tidak mengubah rasa hormat dia kepada pria itu. Bagaimanaoun dia adalah seniornya. Itu menunjukkan bagaimana status lain dari pria paruh baya itu.

Tuan Akahasa sendiri terlihat tenang, seolah dia mengharapkan hal ini, atau setidaknya dia tidak merasa takut. Itu mungkin berasal dari banyaknya pengalaman pertempuran yang telah dia lalui.

Dalam benaknya, tidak ada gunanya untuk panik atau terkejut.

"Invasi lainnya ya. Dulu salah satu kota kita hancur, tetapi sekarang kita mungkin bisa melakukan pembalasan."

Aura aneh terpancar dari tubuhnya, seolah-olah dia ingin segera melenyapkan semua monster itu.

Yah, meskipun pria itu mengatakannya dengan penuh percaya diri, tetapi dalam hatinya dia tahu bahwa itu pasti tidak akan berakhir tanpa ada korban. Namun, dalam situasi itu, dia harus menunjukkan kepercayaan dirinya untuk membuat bawahannya tetap tenang.

“Lakukan saja apa yang harus kamu lakukan, Hasegawa kecil. Persiapkan semuanya dengan maksimal terutama evakuasi dan penyelamatan. Kamu saat ini adalah pemimpin ETER Union.”

Kemudian dia berbalik dan melambaikan tangannya.

"Minggu ini aku akan mengambil cuti. Ketika persiapan selesai, kamu dapat memanggilku kapan saja untuk mengambil alih komando pertempuran. Aku akan bertemu cucuku yang nakal terlebih dahulu."

Kemudian pria paruh baya itu meninggalkan ruangan.

"Baiklah semuanya, mulailah membuat rencana penyelamatan dan pertempuran."

Setelah Tuan Akahasa pergi, berbagai persiapan mulai dilakukan di ETER Union. Persiapannya akan memakan waktu lama karena mereka ingin melakukan persiapan secara maksimal untuk meminimalisir korban jiwa.

Untungnya itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, kalaupun itu terjadi dalam waktu dekat mereka tetap punya rencana meski kerugiannya akan sangat besar.

.

.

.

[ POV Riyu  ]

[ Perpustakaan ]

"Ini memang sekolah yang bagus."

Saat ini, Riyu sedang berada di perpustakaan sekolahnya, mencari beberapa informasi tentang Akademi terbaik di Jepang, yaitu Akademi Yozora.

Keluarganya menyuruhnya pindah ke Akademi itu karena beberapa alasan. Riyu belum mengambil keputusan karena dia tidak peduli dengan sekolah mana pun selama dia bisa bersama kekasihnya.

Namun, setelah membaca buku tentang Akademi itu, Riyu menyadari bahwa dia terlalu cepat mengambil kesimpulan.

Dari buku yang dia baca, dia merasa bahwa akademi itu sangat cocok dengan Mei. Alasannya karena sumber daya, teknologi, dan kualitasnya sangat bagus. Jika hasilnya memuaskan, dia akan mengajak Mei untuk belajar di sana, tentu saja dia akan meminta izin kepada orang tuanya juga.

Intinya, itulah mengapa Riyu terus mencari informasi tentang Akademi Yozora.

.

.

[ POV Riyu ]

Saat ini aku sedang berada di perpustakaan sekolah. Aku cukup sibuk, terutama karena aku mungkin akan pindah sekolah, tentu saja, jika Mei tetap di sini, aku juga akan tetap di sini. Aku memiliki kebebasanku sendiri.

Yah, meskipun sebenarnya, akan sangat bagus jika dia bisa bersekolah di sana.

"Apa yang kamu baca?"

Mei datang dari suatu tempat yang aku tidak tahu di mana itu. Dia mengenakan seragam sekolahnya. Itu menambah pesonanya sehingga aku tidak bisa tidak terpesona hanya dengan kedatangannya.

Itu juga alasan mengapa aku hanya diam dan linglung saat ini.

"Mengapa kamu hanya diam? Dan apa-apaan dengan tatapan itu?"

Mei sedikit kesal karena aku tidak menjawabnya. Namun, aku tidak bisa disalahkan. Dialah yang bersalah karena begitu cantik.

Penampilannya membuatku terpesona. Aku bahkan siap untuk menatapnya selama ratusan tahun.

Apa aku gila? Mungkin.

"Kecantikanmu membuatku gila, Mei."

Aku ngelantur, aku tahu.

"Aduh."

Dan berakhir dengan dia memukul kepalaku. Itu tidak menyakitkan. Terlebih lagi karena aku berlatih secara teratur. Yah, yang jelas aku rela dipukul beberapa kali hanya untuk melihat senyumnya. Hah… (menghela napas) aku benar-benar gila.

"Kamu belum menjawab pertanyaanku."

Mei berkata dengan nada kesal karena aku masih belum menjawab pertanyaannya.

Oke, jangan bercanda lagi.

"Aku sedang membaca tentang Akademi Yozora."

Aku menunjukkan sampul buku di tanganku.

"Buku itu?"

Dia bertanya dengan sedikit ragu.

"Apakah ada yang salah Mei?"

Setelah hening sejenak, dia menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan diri untuk berbicara.

“Aku akan pergi ke kota lain.”

“....”

Oke, aku paham sekarang. Jadi itu sebabnya dia merasa sedikit frustrasi. Dia mungkin berpikir bahwa kita akan berpisah karena hal itu.

“Aku datang ke sini untuk mengatakan bahwa aku akan pindah ke Akademi Yozora. Orang tuaku memiliki pekerjaan di daerah itu.”

Dia berkata sambil menundukkan kepalanya. Dia mungkin takut dengan tanggapanku.

"Aku mengerti, itu hal yang bagus."

Itu memang bagus, maksudku aku memang sangat ingin mengajak dia pergi ke Akademi itu. Tapi, Uh, aku menyadari perkataanku agak sedikit salah.

Dan benar saja, dia terlihat terkejut dengan perkataanku sehingga dia menatap mataku dengan air mata yang hampir keluar.

"Bagus? Mengapa ka- Em"

Aku mencium bibirnya sebelum dia selesai berbicara. Bagaimanapun, aku tidak ingin membuatnya menangis karena kesalahpahaman.

Yah, itu hanya alasanku sebenarnya.

Beberapa detik kemudian, kami melepaskan ciuman kami. Pipi Mei merona, dia mungkin sedikit malu.

"Tenang Mei, dengarkan penjelasanku."

Dia menganggukkan kepalanya. Pipinya masih merona setelah aku menciumnya.

"Itu hal yang bagus karena aku juga disuruh keluargaku untuk pindah ke sana. Jadi kita akan tetap bersama.”

“Benarkah?”

Mendengar perkataanku, dia mulai menunjukkan sedikit cahaya.

“Benar. Selain itu, setelah aku membaca buku ini, aku merasa bahwa akademi ini memang sangat cocok untukmu. Akan sangat bagus jika kamu bisa belajar di sana.”

Aku mulai menjelaskan secara singkat tentang situasiku kepadanya.

“Jadi begitu.”

“Yah, lagi pula, bahkan jika aku tidak disuruh pindah, kamu pikir aku siapa?”

"Bajingan?"

“Ya begitulah. Tidak, maksudku bukan. Kapan aku bertingkah seperti itu?”

“....”

Apa? Apakah aku benar-benar seperti itu?

Aku tidak ingat bertingkah seperti itu.

Tunggu sebentar, aku memang sedikit menggoda pelayan pribadiku yang lebih tua dariku, Maya. Kemudian, Mei melihat hal itu.

Yah, tetapi saja Maya adalah kasus yang berbeda. Dia seperti kakak perempuan bagiku. Jadi wajar bahwa aku sering memujinya.

???

Jadi, aku memang memujinya huh. Baiklah aku mengakuinya, aku mungkin saja menggodanya.

Jika dipikirkan lagi itu memang sedikit salah. Yah, mari kita bicarakan itu nanti.

“Ehem, kesampingkan dulu hal itu. Kapan kamu akan pindah?”

“Besok.”

Tunggu sebentar.

"Apa? Besok? Mengapa begitu cepat. Aku hanya bisa mempersiapkan diri paling cepat seminggu. Bagaimana aku bisa hidup sehari tanpa melihatmu. Aku berubah pikiran, jangan pergi ke sana, tetap di sini. Kita akan pergi bersama-sama."

"Hah ...."

Aku melihat dia mencubit dahinya, menggelengkan kepalanya, tampak kecewa dengan keluhanku.

Itu mungkin karena aku bertingkah seperti anak kecil.

Pada akhirnya, aku hanya bisa menyerah dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum dia pergi.

Episodes
1 Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2 Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3 Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4 Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5 Bab 5 - Ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan
7 Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8 Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9 Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Nemesis
11 Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12 Bab 12 - Ruang Rahasia
13 Bab 13 - Warframe
14 Bab 14 - Sebelum Berangkat
15 Bab 15 - Scarllet senpai?
16 Bab 16 - Reuni
17 Bab 17 - Sensei?
18 Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19 Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20 Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21 Chapter 21 - Memberikan Cincin
22 Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23 Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24 Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25 Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26 Chapter 26 - Sho
27 Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28 Chapter 28 - Shiori
29 Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30 Chapter 30 - Energi Unik
31 Chapter 31 - Jiwa Riyu
32 Chapter 32 - Keanehan Maya
33 Chapter 33 - Perasaan Maya
34 Chapter 34 - Keputusan Mei
35 Chapter 35 - Kondisi Riyu
36 Chapter 36 - Masa Lalu
37 Chapter 37 - Ruler of Ice
38 Chapter 38 - Identitas Maya
39 Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40 Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41 Chapter 41 - Petugas Khusus
42 Chapter 42 - Sistem?
43 Chapter 43 - Seresa
44 Chapter 44 - Misi Pertama
45 Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46 Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47 Chapter 47 - Misi Darurat
48 Chapter 48 - Sampai
49 Chapter 49 - Pertempuran 1
50 Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51 Chapter 51 - Final Boss
52 Chapter 52 - Akhir
53 Bab 53 - Pelukan Hangat
54 CH 54 - Mimpi Buruk?
55 CH 55 - Siapa Anda?
56 CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57 CH 57 - Masalah Lainnya
58 CH 58 - Hadiah
59 CH 59 - Toko Senjata
60 CH 60 - Trisula Bali
61 CH 61 - Perasaan Shio
62 CH 62 - Amaterasu
63 CH 63 - Masalah Scarlet
64 CH 64 - Ini semua salahmu
65 CH 65 - Jawaban Scarlet
66 CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67 CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68 CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69 CH 69 - Pulang Bersama
70 CH 70 - Mengakui Semuanya
71 CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72 CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73 CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74 CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75 CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76 CH 76 - Assassin
77 Bab 77 – Terkejut
78 Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79 Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80 Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81 Bab 81 - Riyu vs Yami
82 Bab 82 - Penghianat
83 Bab 83 - Hallucination Technique
84 Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85 Bab 85 - Alasan
86 Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87 Bab 87 - Peringatan !!
88 Bab 88 - Penyergapan
89 Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90 Bab 90 - Telecube
91 Bab 91 - Elf
92 Bab 92 - Menolong Daisy
93 Bab 93 - Perubahan Kaji
94 Bab 94 - Bantuan
95 Bab 95 - Maaf terlambat
96 Bab 96 - Sistem Level 2
97 Bab 97 - Maya Memperhatikan
98 Bab 98 - Golden Thunderlight God
99 Bab 99 - Berakhir?
100 Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101 Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102 Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103 Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104 Bab 104 - Buku Kosong
105 Bab 105 - Kekhawatiran
106 Bab 106 - Fitur Ruangan
107 Bab 107 - Menemukan
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2
Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3
Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4
Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5
Bab 5 - Ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan
7
Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8
Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9
Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Nemesis
11
Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12
Bab 12 - Ruang Rahasia
13
Bab 13 - Warframe
14
Bab 14 - Sebelum Berangkat
15
Bab 15 - Scarllet senpai?
16
Bab 16 - Reuni
17
Bab 17 - Sensei?
18
Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19
Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20
Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21
Chapter 21 - Memberikan Cincin
22
Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23
Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24
Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25
Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26
Chapter 26 - Sho
27
Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28
Chapter 28 - Shiori
29
Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30
Chapter 30 - Energi Unik
31
Chapter 31 - Jiwa Riyu
32
Chapter 32 - Keanehan Maya
33
Chapter 33 - Perasaan Maya
34
Chapter 34 - Keputusan Mei
35
Chapter 35 - Kondisi Riyu
36
Chapter 36 - Masa Lalu
37
Chapter 37 - Ruler of Ice
38
Chapter 38 - Identitas Maya
39
Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40
Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41
Chapter 41 - Petugas Khusus
42
Chapter 42 - Sistem?
43
Chapter 43 - Seresa
44
Chapter 44 - Misi Pertama
45
Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46
Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47
Chapter 47 - Misi Darurat
48
Chapter 48 - Sampai
49
Chapter 49 - Pertempuran 1
50
Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51
Chapter 51 - Final Boss
52
Chapter 52 - Akhir
53
Bab 53 - Pelukan Hangat
54
CH 54 - Mimpi Buruk?
55
CH 55 - Siapa Anda?
56
CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57
CH 57 - Masalah Lainnya
58
CH 58 - Hadiah
59
CH 59 - Toko Senjata
60
CH 60 - Trisula Bali
61
CH 61 - Perasaan Shio
62
CH 62 - Amaterasu
63
CH 63 - Masalah Scarlet
64
CH 64 - Ini semua salahmu
65
CH 65 - Jawaban Scarlet
66
CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67
CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68
CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69
CH 69 - Pulang Bersama
70
CH 70 - Mengakui Semuanya
71
CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72
CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73
CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74
CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75
CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76
CH 76 - Assassin
77
Bab 77 – Terkejut
78
Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79
Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80
Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81
Bab 81 - Riyu vs Yami
82
Bab 82 - Penghianat
83
Bab 83 - Hallucination Technique
84
Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85
Bab 85 - Alasan
86
Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87
Bab 87 - Peringatan !!
88
Bab 88 - Penyergapan
89
Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90
Bab 90 - Telecube
91
Bab 91 - Elf
92
Bab 92 - Menolong Daisy
93
Bab 93 - Perubahan Kaji
94
Bab 94 - Bantuan
95
Bab 95 - Maaf terlambat
96
Bab 96 - Sistem Level 2
97
Bab 97 - Maya Memperhatikan
98
Bab 98 - Golden Thunderlight God
99
Bab 99 - Berakhir?
100
Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101
Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102
Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103
Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104
Bab 104 - Buku Kosong
105
Bab 105 - Kekhawatiran
106
Bab 106 - Fitur Ruangan
107
Bab 107 - Menemukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!