[ Tempat : Tidak Diketahui ]
Di suatu tempat yang tidak diketahui, terlihat kumpulan monster tercipta dari sebuah energi yang tidak terbatas. Jika orang-orang melihatnya, mereka akan memasang ekspresi pucat pasi karena itu benar-benar melebihi apa yang mereka pikirkan.
Monster-monster itu sepertinya sedang bersiap untuk melancarkan serangan, dan itu dibuktikan dengan banyaknya portal seperti lubang hitam yang menghubungkan mereka ke tempat-tempat tertentu.
Pertanyaannya, kapan mereka datang? Dan mampukah manusia bertahan?
.
.
.
[ 3 Bulan Kemudian ]
Di sebuah ruangan, mirip dengan pusat komando, seorang pria paruh baya dan seorang wanita cantik sedang fokus mengamati layar besar di depan mereka.
Di sekitar, terlihat berbagai layar dan hologram menunjukkan berbagai data serta grafik yang cukup rumit. Informasi yang ditampilkan sulit dipahami oleh orang biasa, tetapi satu hal yang pasti bahwa itu adalah informasi tentang Eternite.
"Profesor Hasegawa, Tuan Akahasa, kami menerima informasi bahwa ada perubahan gravitasi di sekitar area Jepang. Kami menemukan bahwa anomali itu sangat kecil sehingga kami tidak bisa mendeteksinya sebelumnya. Sekarang, tampaknya perubahan itu mulai menunjukkan sedikit retakan ruang sehingga kami bisa mendeteksinya."
Seorang petugas berseragam hitam putih melaporkan informasi yang mereka temukan. Dia melaporkan terutama kepada pemimpinnya, yaitu Hasegawa.
Hasegawa sendiri adalah seorang wanita cantik dengan rambut hitam panjang. Dia memakai kacamata dan memakai jas lab seperti seorang profesor. Dia adalah pemimpin ETER Union saat ini.
Bukan berarti petugas berseragam itu tidak menghormati pria di sampingnya. Lagi pula, pria paruh baya itu memiliki kekuatan dan status, bahkan dia disegani oleh banyak orang.
Hanya saja, di sini Hasegawa-lah yang bisa mengambil keputusan.
"Space Crack?"
Hasegawa bertanya kepada petugas itu.
Space Crack adalah peristiwa retakan ruang yang menjadi tempat munculnya Eternite, atau jalan bagi Eternite untuk datang ke bumi. Itu adalah kejadian biasa dimana Eternite akan keluar dan mencoba untuk membunuh manusia yang mereka temui.
Berkat pengalaman dan informasi yang telah diperoleh, kejadian itu pada dasarnya bisa ditangani dengan baik oleh ETER Union.
Hanya saja beberapa diantaranya masih sulit dikendalikan.
"Itu kemungkinan besar. Dan dari perubahan yang terjadi, skalanya cukup besar."
Mendengar apa yang dikatakan bawahannya. Hasegawa mengerti apa yang ingin dia sampaikan.
"Jadi Invasi ke-4 huh. Kapan dan di mana tepatnya mereka akan muncul?"
Space Crack dengan skala besar memiliki potensi untuk membawa Ruler dan memulai invasi yang sama seperti Invasi pertama dan kedua. Kecuali Invasi Ketiga yang masih misterius, Invasi pertama dan kedua sudah membuktikan bagaimana mengerikannya Invasi yang dipimpin oleh para ruler.
"Kami tidak bisa memastikannya. Kami hanya tahu bahwa itu akan terjadi di sekitar Jepang, tetapi waktunya sendiri sulit untuk ditentukan. Bisa jadi 1 tahun dari sekarang, atau paling lama 4 sampai 5 tahun."
Setelah mendengar itu, Hasegawa menoleh ke pria paruh baya di sampingnya kemudian berkata.
"Bagaimana menurut Anda, Tuan Akahasa?"
Pria paruh baya itu adalah kepala keluarga Akahasa saat ini. Dia sangat dihormati bahkan oleh Hasegawa sendiri.
Meskipun Hasegawa adalah atasannya, tetapi itu tidak mengubah rasa hormat dia kepada pria itu. Bagaimanaoun dia adalah seniornya. Itu menunjukkan bagaimana status lain dari pria paruh baya itu.
Tuan Akahasa sendiri terlihat tenang, seolah dia mengharapkan hal ini, atau setidaknya dia tidak merasa takut. Itu mungkin berasal dari banyaknya pengalaman pertempuran yang telah dia lalui.
Dalam benaknya, tidak ada gunanya untuk panik atau terkejut.
"Invasi lainnya ya. Dulu salah satu kota kita hancur, tetapi sekarang kita mungkin bisa melakukan pembalasan."
Aura aneh terpancar dari tubuhnya, seolah-olah dia ingin segera melenyapkan semua monster itu.
Yah, meskipun pria itu mengatakannya dengan penuh percaya diri, tetapi dalam hatinya dia tahu bahwa itu pasti tidak akan berakhir tanpa ada korban. Namun, dalam situasi itu, dia harus menunjukkan kepercayaan dirinya untuk membuat bawahannya tetap tenang.
“Lakukan saja apa yang harus kamu lakukan, Hasegawa kecil. Persiapkan semuanya dengan maksimal terutama evakuasi dan penyelamatan. Kamu saat ini adalah pemimpin ETER Union.”
Kemudian dia berbalik dan melambaikan tangannya.
"Minggu ini aku akan mengambil cuti. Ketika persiapan selesai, kamu dapat memanggilku kapan saja untuk mengambil alih komando pertempuran. Aku akan bertemu cucuku yang nakal terlebih dahulu."
Kemudian pria paruh baya itu meninggalkan ruangan.
"Baiklah semuanya, mulailah membuat rencana penyelamatan dan pertempuran."
Setelah Tuan Akahasa pergi, berbagai persiapan mulai dilakukan di ETER Union. Persiapannya akan memakan waktu lama karena mereka ingin melakukan persiapan secara maksimal untuk meminimalisir korban jiwa.
Untungnya itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, kalaupun itu terjadi dalam waktu dekat mereka tetap punya rencana meski kerugiannya akan sangat besar.
.
.
.
[ POV Riyu ]
[ Perpustakaan ]
"Ini memang sekolah yang bagus."
Saat ini, Riyu sedang berada di perpustakaan sekolahnya, mencari beberapa informasi tentang Akademi terbaik di Jepang, yaitu Akademi Yozora.
Keluarganya menyuruhnya pindah ke Akademi itu karena beberapa alasan. Riyu belum mengambil keputusan karena dia tidak peduli dengan sekolah mana pun selama dia bisa bersama kekasihnya.
Namun, setelah membaca buku tentang Akademi itu, Riyu menyadari bahwa dia terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Dari buku yang dia baca, dia merasa bahwa akademi itu sangat cocok dengan Mei. Alasannya karena sumber daya, teknologi, dan kualitasnya sangat bagus. Jika hasilnya memuaskan, dia akan mengajak Mei untuk belajar di sana, tentu saja dia akan meminta izin kepada orang tuanya juga.
Intinya, itulah mengapa Riyu terus mencari informasi tentang Akademi Yozora.
.
.
[ POV Riyu ]
Saat ini aku sedang berada di perpustakaan sekolah. Aku cukup sibuk, terutama karena aku mungkin akan pindah sekolah, tentu saja, jika Mei tetap di sini, aku juga akan tetap di sini. Aku memiliki kebebasanku sendiri.
Yah, meskipun sebenarnya, akan sangat bagus jika dia bisa bersekolah di sana.
"Apa yang kamu baca?"
Mei datang dari suatu tempat yang aku tidak tahu di mana itu. Dia mengenakan seragam sekolahnya. Itu menambah pesonanya sehingga aku tidak bisa tidak terpesona hanya dengan kedatangannya.
Itu juga alasan mengapa aku hanya diam dan linglung saat ini.
"Mengapa kamu hanya diam? Dan apa-apaan dengan tatapan itu?"
Mei sedikit kesal karena aku tidak menjawabnya. Namun, aku tidak bisa disalahkan. Dialah yang bersalah karena begitu cantik.
Penampilannya membuatku terpesona. Aku bahkan siap untuk menatapnya selama ratusan tahun.
Apa aku gila? Mungkin.
"Kecantikanmu membuatku gila, Mei."
Aku ngelantur, aku tahu.
"Aduh."
Dan berakhir dengan dia memukul kepalaku. Itu tidak menyakitkan. Terlebih lagi karena aku berlatih secara teratur. Yah, yang jelas aku rela dipukul beberapa kali hanya untuk melihat senyumnya. Hah… (menghela napas) aku benar-benar gila.
"Kamu belum menjawab pertanyaanku."
Mei berkata dengan nada kesal karena aku masih belum menjawab pertanyaannya.
Oke, jangan bercanda lagi.
"Aku sedang membaca tentang Akademi Yozora."
Aku menunjukkan sampul buku di tanganku.
"Buku itu?"
Dia bertanya dengan sedikit ragu.
"Apakah ada yang salah Mei?"
Setelah hening sejenak, dia menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan diri untuk berbicara.
“Aku akan pergi ke kota lain.”
“....”
Oke, aku paham sekarang. Jadi itu sebabnya dia merasa sedikit frustrasi. Dia mungkin berpikir bahwa kita akan berpisah karena hal itu.
“Aku datang ke sini untuk mengatakan bahwa aku akan pindah ke Akademi Yozora. Orang tuaku memiliki pekerjaan di daerah itu.”
Dia berkata sambil menundukkan kepalanya. Dia mungkin takut dengan tanggapanku.
"Aku mengerti, itu hal yang bagus."
Itu memang bagus, maksudku aku memang sangat ingin mengajak dia pergi ke Akademi itu. Tapi, Uh, aku menyadari perkataanku agak sedikit salah.
Dan benar saja, dia terlihat terkejut dengan perkataanku sehingga dia menatap mataku dengan air mata yang hampir keluar.
"Bagus? Mengapa ka- Em"
Aku mencium bibirnya sebelum dia selesai berbicara. Bagaimanapun, aku tidak ingin membuatnya menangis karena kesalahpahaman.
Yah, itu hanya alasanku sebenarnya.
Beberapa detik kemudian, kami melepaskan ciuman kami. Pipi Mei merona, dia mungkin sedikit malu.
"Tenang Mei, dengarkan penjelasanku."
Dia menganggukkan kepalanya. Pipinya masih merona setelah aku menciumnya.
"Itu hal yang bagus karena aku juga disuruh keluargaku untuk pindah ke sana. Jadi kita akan tetap bersama.”
“Benarkah?”
Mendengar perkataanku, dia mulai menunjukkan sedikit cahaya.
“Benar. Selain itu, setelah aku membaca buku ini, aku merasa bahwa akademi ini memang sangat cocok untukmu. Akan sangat bagus jika kamu bisa belajar di sana.”
Aku mulai menjelaskan secara singkat tentang situasiku kepadanya.
“Jadi begitu.”
“Yah, lagi pula, bahkan jika aku tidak disuruh pindah, kamu pikir aku siapa?”
"Bajingan?"
“Ya begitulah. Tidak, maksudku bukan. Kapan aku bertingkah seperti itu?”
“....”
Apa? Apakah aku benar-benar seperti itu?
Aku tidak ingat bertingkah seperti itu.
Tunggu sebentar, aku memang sedikit menggoda pelayan pribadiku yang lebih tua dariku, Maya. Kemudian, Mei melihat hal itu.
Yah, tetapi saja Maya adalah kasus yang berbeda. Dia seperti kakak perempuan bagiku. Jadi wajar bahwa aku sering memujinya.
???
Jadi, aku memang memujinya huh. Baiklah aku mengakuinya, aku mungkin saja menggodanya.
Jika dipikirkan lagi itu memang sedikit salah. Yah, mari kita bicarakan itu nanti.
“Ehem, kesampingkan dulu hal itu. Kapan kamu akan pindah?”
“Besok.”
Tunggu sebentar.
"Apa? Besok? Mengapa begitu cepat. Aku hanya bisa mempersiapkan diri paling cepat seminggu. Bagaimana aku bisa hidup sehari tanpa melihatmu. Aku berubah pikiran, jangan pergi ke sana, tetap di sini. Kita akan pergi bersama-sama."
"Hah ...."
Aku melihat dia mencubit dahinya, menggelengkan kepalanya, tampak kecewa dengan keluhanku.
Itu mungkin karena aku bertingkah seperti anak kecil.
Pada akhirnya, aku hanya bisa menyerah dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum dia pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments