Bab 5 - Ingatan

Berbicara soal keluarga Akahasa.

Keluarga Akahasa sejak dulu, bahkan sebelum Eternite muncul, sudah dapat menggunakan energi, yaitu energi luar angkasa.

Berbeda dengan seseorang yang mempunyai energi elemen, energi luar angkasa termasuk Energi Khusus.

Orang yang memiliki Energi Khusus hanya bisa mengendalikan, tidak bisa menciptakan. Alasanya karena energi khusus termasuk hukum dunia yang sudah ada sejak awal.

Dan berkaitan dengan energi ruang angkasa. Itu jelas karena keberadaan ruang/dimensi sendiri termasuk hukum absolut. Itu sama seperti hukum waktu, sebab-akibat, jiwa, dan hukum absolut lainnya.

Hukum absolut artinya keberadaan hukum itu mutlak dan harus ada saat terciptanya alam semesta. Jika tidak ada, maka tidak akan ada alam semesta.

Itulah mengapa energi ruang angkasa tidak seperti energi elemen yang dapat muncul dan menghilang contohnya energi api yang dapat dimunculkan dan dihilangkan. Hukum absolut tetap dan mutlak.

Maka dari itu, energi luar angkasa tidak bisa diciptakan, tetapi hanya mampu dikendalikan, itu seperti anda dibelikan sebuah mobil dan Anda hanya perlu mengemudikan mobil tersebut.

Sedangkan orang yang memiliki energi elemen, itu seperti seseorang yang perlu membeli motor untuk kemudian menggunakannya dengan bebas.

Dan berkaitan dengan kemampuan apa yang bisa dilakukan oleh pengguna energi luar angkasa, tampaknya itu berkaitan dengan pengendalian ruang, gravitasi, atau dimensi.

Yah, tidak ada yang benar-benar mampu memiliki otoritas penuh untuk energi tersebut sehingga tidak ada yang mencapai sesuatu seperti menjelajah dunia lain atau sesuatu seperti itu.

Dan aku sudah berlatih sejak lama saat aku mengetahui keberadaan energi itu. Juga mempelajari beberapa skill di perpustakaan, itu tepatnya berada perpustakaan bawah tanah.

Yah, aku merahasiakannya dari Mei. Jika tidak, dia mungkin akan mempunyai cara baru memerintahku.

.

.

"Yu, apa yang ingin kamu lakukan di masa depan?"

Mei berbicara kepadaku sambil meletakkan bukunya di rak.

"Aku? Kau tahu aku tidak punya pilihan bukan?”

Begitulah. Aku tidak punya pilihan selain mewarisi keluarga Akahasa.

Lagi pula keluarga Akahasa bukanlah keluarga kecil. Bisa dibilang cukup berpengaruh. Dan setelah kemunculan Eternite, itu malah membuat status Keluarga Akahasa semakin berpengaruh.

Dan aku adalah satu-satunya pewaris keluarga ini.

Yah, aku seharusnya mewarisi keluarga Akahasa sekarang karena orang tuaku menghilang 5 tahun yang lalu. Tapi aku belum cukup dewasa sehingga kakekku kembali menjalankan bisnis keluarga, setidaknya sampai aku cukup dewasa.

“Apa kamu tidak menyukainya?”

Mei tampaknya melihat ekspresiku yang sedikit bermasalah. Dan berpikir bahwa aku mungkin tidak menyukai tanggung jawab itu.

Aku menggelengkan kepalaku.

“Tidak juga. Justru aku mengharapkannya. Bagaimanapun, cukup tentangku. Bagaimana denganmu?”

Aku menoleh ke arahnya yang terlihat fokus dengan pekerjaannya.

"Aku akan menjadi seorang peneliti."

Dia berkata dengan serius.

"Itu memang cocok untukmu."

Aku mendukungnya.

Saat ini, pada dasarnya ada beberapa pekerjaan yang telah menjadi sangat populer saat Eternite menginvasi bumi, salah satunya adalah seorang peneliti. Tentu saja,  mereka dibutuhkan untuk mempelajari Eternite atau bagaimana penelitian mereka dapat membantu manusia untuk mengalahkan mereka.

Dan bukannya aku ingin sombong, keluarga Akahasa pada dasarnya sangat berpengaruh di dunia penelitian.

( Bukankah Anda masih tetap sombong?)

Diam, aku berkata aku tidak ingin sombong. Aku memberitahumu itu agar kamu mengerti bahwa jika Mei menjadi seorang peneliti bukankah aku bisa merekrutnya, dan saat dia jadi bawahanku, hehe.

Mari kita mulai merekrutnya saat ini.

“Dimana kamu akan bekerja? Aku harap-argh.”

Ketika aku ingin berbicara, tiba-tiba pusing dan mual menyerang pikiranku.

'Apa-apaan dengan perasaan ini! Apakah ini hukuman atas apa yang aku pikirkan? Ugh.'

*Bruk bruk*

Aku menjatuhkan beberapa buku, bersandar pada rak, lalu memegang kepalaku.

"Yu?"

Mei berbalik hanya untuk melihatku terbaring di lantai sambil memegang kepalaku.

"Mei, argh."

Aku terus berbaring di lantai sambil memegangi kepalaku yang terus berdenyut.

Mei berlari lalu memegangi punggungku dengan cemas.

"Yu, ada apa denganmu? Tolong jangan bercanda."

Dia mengkhawatirkanku jadi dia berlari ke arahku, dan itu juga terlihat dari ekspresi panik di wajahnya.

Aku tidak ingin membuatnya khawatir, tetapi perasaan ini tidak bisa aku tahan. Bahkan pelatihanku selama bertahun-tahun tidak sanggup untuk menahan pusing ini. Cepat atau lambat aku mungkin akan pingsan.

“Mei- panggil-.”

“Um, tunggu sebentar, aku akan memanggilnya, tolong tetap bertahan.”

Mei berlari meminta pertolongan.

Namun, aku tidak bisa bertahan lagi. Aku hanya bisa melihat langkah kakinya sebelum aku menutup mataku karena pingsan.

.

.

.

[ 6 Tahun yang Lalu ]

Seorang anak laki-laki, yang memiliki ekspresi acuh dan malas, sedang berjalan di sekitar akademi.

Jelas dari matanya bahwa dia sama sekali tidak tertarik pada apa pun yang ada di sana, tidak ada yang menarik perhatiannya.

Aura murni mereka terlihat jelas karena mereka masih anak-anak, itulah yang dipikirkan anak laki-laki itu.

Saat bocah itu berpikir seperti itu, dia melihat seorang gadis kecil duduk di kursi panjang.

Di belakang gadis kecil itu ada Pohon Sakura, di mana bunga sakura sedang bermekaran. Jika ada angin bertiup, maka itu akan menjadi pemandangan yang tiada taranya.

Anak laki-laki itu menghentikan langkahnya lalu fokus menatapnya.

"Siapa dia?" tanya anak laki-laki itu.

Namun tidak ada jawaban. Hanya ada perasaan nostalgia di hatinya.

Ketika anak laki-laki itu melihat aura gadis kecil itu. Dia melihat aura yang tampak acuh dan dingin, sama seperti dirinya, hanya saja aura dingin gadis kecil itu lebih mendominasi.

Di dalam aura dinginnya, anak laki-laki itu melihat cahaya hangat seperti matahari kecil. Aura itu cerah, hangat, dan indah.

Anak laki-laki itu sangat tertarik pada gadis kecil itu, tetapi tidak tahu bagaimana cara menyapanya. Dia ingin mendekatinya, tetapi takut bahwa dia akan membencinya.

Kemudian anak laki-laki itu melihat buku yang dibaca oleh gadis kecil itu.

Anak laki-laki itu tersenyum lalu mendekatinya.

.

.

[ Tempat : Tidak Diketahui || Waktu : Saat Ini ]

Seorang wanita dengan mata paling indah yang pernah ada, tampaknya menyadari sesuatu ketika dia menatap langit dengan ekspresi kerinduan. Dia memakai kimono putih dengan wajah giok, kulit sutra, dan dan mata bagai karya seni yang tidak bisa diukur dengan angka.

“Dia sudah bangun?”

Dia berkata dengan lembut sambil terus menatap langit.

Mata kirinya yang berwarna putih berubah menjadi warna emas.

Awalnya mata kirinya tertutup oleh rambutnya, tetapi saat ini itu terlihat jelas, dengan pupil mata yang berubah menjadi huruf kanji bertuliskan 運 di kanan dan bertuliskan 命 di kiri. yang kemudian bercahaya.

“Aku ingin bertemu denganmu.”

Wanita itu berkata dengan lembut dengan nada yang mengandung banyak kerinduan.

“Entah itu ilusi atau bukan, entah itu terjadi atau tidak, entah perasaan ini benar atau salah, aku sudah jatuh cinta padamu. Jadi tolong, temui aku secepatnya. Takdirku.”

Entah siapa yang dia rindukan, tetapi itu akan menjadi pria paling beruntung jika wanita itu sampai merindukannya.

.

.

.

[ Kamar tidur ]

Aku mulai membuka mataku dan yang bisa aku lihat hanyalah atap, lampu, dan dekorasi.

‘Siapa aku? Dan di mana ini?’

(....)

'Ehem, oke oke, aku bercanda'

Ini tidak seperti aku bereinkarnasi dan kemudian mengambil alih tubuh orang lain.

Faktanya ini masih aku, Riyu. Orang yang sama di perpustakaan. Dan... aku juga orang yang sama yang ada di kehampaan.

Bagaimana aku menjelaskannya. Sebenarnya, aku memang sudah menyadarinya ketika aku merasakan perasaan ini, tetapi untuk menyadarinya lagi saat ini. Sigh.

Pertama, perlu ditegaskan bahwa aku masih Riyu, lagi pula jiwaku masihlah jiwa asliku, baik saat aku lahir ataupun saat ini.

Jika aku tidak salah, seharusnya pada usia 4 bulan di dalam kandungan aku memasuki tubuh ini. Dan sekitar 5 tahun yang lalu aku mulai membangkitkan perasaanku.

Dan sekarang, mungkin sudah waktunya ingatanku kembali. Well, meskipun itu hanya sedikit ingatan traumatis ketika aku berada di kehampaan.

Hmm? Mengapa harus bertahap seperti itu?

Yah, aku juga tidak tahu. Tapi coba pikirkan, bisakah jiwa seorang bayi menerima perasaan dan kenangan traumatis? Tentu saja tidak kan?

Adapun perasaanku yang bangkit terlebih dahulu itu mungkin karena insiden itu yang menjadi pemicunya. Dan sekarang aku mungkin sudah dianggap siap sehingga ingatanku di kehampaan kembali.

Yah, mungkin juga tidak, karena semua ingatkanku di kehampaan atau sebelumnya masih belum ada atau mungkin juga sudah tidak ada karena efek samping tempat itu.

*menghela napas panjang*

Dan sekarang, setelah ingatanku kembali, aku menyadari bahwa aku benar-benar mencintainya.

Aku memutar sedikit kepalaku, melihat wanita cantik yang sedang tertidur.

‘Mungkinkah kesepianku di sana telah membuatku terbangun?'

*menggelengkan kepala*

Kurasa tidak. Sejak awal, perasaanku mengatakan bahwa aku memang sudah mencintainya pada pandangan pertama. Kembalinya ingatanku hanya untuk mempertegasnya.

Mei saat ini sedang duduk di kursi kecil, menyandarkan setengah tubuhnya di kasur, dan meletakan kepalanya pada tangannya.

'Aku harap melihat pemandangan ini lebih lama, tetapi-'

Aku menoleh ke dinding, melihat jam di sana.

Aku menghela napas sekali lagi. Kemudian aku menggerakkan tanganku untuk mengusap rambut ungunya yang panjang dan halus.

“Em?”

Mei mulai membuka matanya kemudian mencoba melihat keadaanku.

“Maaf, apa aku membangunkanmu?”

"Riyu?"

Mei mengedipkan matanya sebentar, kemudian dia langsung melompat, memelukku dengan erat.

“Kamu membuatku khawatir.”

Mei berkata dengan nada khawatir, tangannya sedikit gemetar dan tetesan air sedikit terbentuk di sudut matanya.

"Maaf."

Aku membalas pelukannya tanpa menyadari bahwa perasaan kami sebenarnya sudah saling terhubung.

.

.

Tentang masa lalu.

Kau tahu, selama ini aku menyadari bahwa Mei sebenarnya cukup kesepian, meskipun dia sendiri tidak menyadarinya.

Terlahir dengan kejeniusan, dia tidak mengerti pikiran anak-anak pada umumnya. Itu membuatnya sulit untuk berteman. Orang tuanya sibuk bekerja sehingga jarang ada di rumah.

Namun, karena kecerdasannya, dia lebih dewasa dan mengerti semua itu. Dia tidak mengeluh, malah memusatkan perhatiannya pada buku. Itu sebabnya, dia tidak menyadari kesepiannya sendiri.

Jika dibiarkan seperti itu, maka dia akan menjadi gadis yang sangat dingin dan tidak tersentuh.

.

.

[ Beberapa menit kemudian ]

Mei telah melepaskan pelukannya dan duduk kembali.

"Sudah berapa lama aku tertidur?"

"5 jam."

Kata Mei, kembali pada dirinya yang tenang dan dingin. (Aku tidak mengatakan menakutkan karena intuisinya kembali.)

"Begitukah….. Aku pikir itu 5 tahun."

"Kamu tukang tidur, jadi 5 jam sama saja dengan 5 tahun untukmu."

"Begitukah? Mengapa aku merasa itu sedikit salah?"

"Jangan terlalu dipikirkan. Lagi pula kamu baru saja saja bangun."

Dia tersenyum kecil, menikmati momen itu.

"Apakah begitu…?"

Yah, aku tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun, ingatanku cukup traumatis. Namun untuk sekarang mari kembali ke masalah yang lebih penting.

"Mei ..."

Aku menatapnya intens, tidak ingin melewatkan detail apapun darinya saat ini.

"Um? Apa ada yang salah dengan wajahku?"

"Mei, aku sudah memutuskan."

Aku berbicara dengan cukup serius.

"Putuskan? Putuskan apa?"

Mei hanya memiringkan kepalanya, tidak mengerti dengan apa yang aku katakan. Dia mungkin bertanya-tanya, apakah aku menjadi gila setelah kejadian tadi.

"Ayo kita berkencan.”

*Hening*

"Eh?"

Episodes
1 Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2 Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3 Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4 Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5 Bab 5 - Ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan
7 Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8 Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9 Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Nemesis
11 Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12 Bab 12 - Ruang Rahasia
13 Bab 13 - Warframe
14 Bab 14 - Sebelum Berangkat
15 Bab 15 - Scarllet senpai?
16 Bab 16 - Reuni
17 Bab 17 - Sensei?
18 Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19 Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20 Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21 Chapter 21 - Memberikan Cincin
22 Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23 Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24 Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25 Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26 Chapter 26 - Sho
27 Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28 Chapter 28 - Shiori
29 Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30 Chapter 30 - Energi Unik
31 Chapter 31 - Jiwa Riyu
32 Chapter 32 - Keanehan Maya
33 Chapter 33 - Perasaan Maya
34 Chapter 34 - Keputusan Mei
35 Chapter 35 - Kondisi Riyu
36 Chapter 36 - Masa Lalu
37 Chapter 37 - Ruler of Ice
38 Chapter 38 - Identitas Maya
39 Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40 Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41 Chapter 41 - Petugas Khusus
42 Chapter 42 - Sistem?
43 Chapter 43 - Seresa
44 Chapter 44 - Misi Pertama
45 Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46 Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47 Chapter 47 - Misi Darurat
48 Chapter 48 - Sampai
49 Chapter 49 - Pertempuran 1
50 Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51 Chapter 51 - Final Boss
52 Chapter 52 - Akhir
53 Bab 53 - Pelukan Hangat
54 CH 54 - Mimpi Buruk?
55 CH 55 - Siapa Anda?
56 CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57 CH 57 - Masalah Lainnya
58 CH 58 - Hadiah
59 CH 59 - Toko Senjata
60 CH 60 - Trisula Bali
61 CH 61 - Perasaan Shio
62 CH 62 - Amaterasu
63 CH 63 - Masalah Scarlet
64 CH 64 - Ini semua salahmu
65 CH 65 - Jawaban Scarlet
66 CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67 CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68 CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69 CH 69 - Pulang Bersama
70 CH 70 - Mengakui Semuanya
71 CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72 CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73 CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74 CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75 CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76 CH 76 - Assassin
77 Bab 77 – Terkejut
78 Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79 Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80 Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81 Bab 81 - Riyu vs Yami
82 Bab 82 - Penghianat
83 Bab 83 - Hallucination Technique
84 Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85 Bab 85 - Alasan
86 Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87 Bab 87 - Peringatan !!
88 Bab 88 - Penyergapan
89 Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90 Bab 90 - Telecube
91 Bab 91 - Elf
92 Bab 92 - Menolong Daisy
93 Bab 93 - Perubahan Kaji
94 Bab 94 - Bantuan
95 Bab 95 - Maaf terlambat
96 Bab 96 - Sistem Level 2
97 Bab 97 - Maya Memperhatikan
98 Bab 98 - Golden Thunderlight God
99 Bab 99 - Berakhir?
100 Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101 Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102 Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103 Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104 Bab 104 - Buku Kosong
105 Bab 105 - Kekhawatiran
106 Bab 106 - Fitur Ruangan
107 Bab 107 - Menemukan
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 - Takdir yang Tidak Terelakan
2
Bab 2 - Kecantikan yang Melampaui Dunia
3
Bab 3 - Invasi Eternite Pertama
4
Bab 4 - Invasi Eternite Kedua
5
Bab 5 - Ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan
7
Bab 7 - Invasi Selanjutnya
8
Bab 8 - Menyelinap ke Sebuah Penelitian Gila
9
Bab 9 - Kabar yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Nemesis
11
Bab 11 - Kekuatan 5 Keluarga Besar
12
Bab 12 - Ruang Rahasia
13
Bab 13 - Warframe
14
Bab 14 - Sebelum Berangkat
15
Bab 15 - Scarllet senpai?
16
Bab 16 - Reuni
17
Bab 17 - Sensei?
18
Chapter 18 - Memperkenalkan Diri
19
Chapter 19 - Bertarung Dengan Si Kepala Pirang
20
Chapter 20 - Menjadi Akrab?
21
Chapter 21 - Memberikan Cincin
22
Chapter 22 - Masa Lalu Maya
23
Chapter 23 - Kamu harus bertanggung jawab
24
Chapter 24 - 5 Wilayah Besar
25
Chapter 25 - Mengapa Kamu Mencintaiku?
26
Chapter 26 - Sho
27
Chapter 27 - Pengaruh Ibu Riyu
28
Chapter 28 - Shiori
29
Chapter 29 - 2 Tahun Kemudian
30
Chapter 30 - Energi Unik
31
Chapter 31 - Jiwa Riyu
32
Chapter 32 - Keanehan Maya
33
Chapter 33 - Perasaan Maya
34
Chapter 34 - Keputusan Mei
35
Chapter 35 - Kondisi Riyu
36
Chapter 36 - Masa Lalu
37
Chapter 37 - Ruler of Ice
38
Chapter 38 - Identitas Maya
39
Chapter 39 - Pemimpin ETER Union Sebelumnya
40
Chapter 40 - Akhir dari Masa Lalu
41
Chapter 41 - Petugas Khusus
42
Chapter 42 - Sistem?
43
Chapter 43 - Seresa
44
Chapter 44 - Misi Pertama
45
Chapter 45 - Menggoda Scarlet
46
Chapter 46 - Berkencan Dengan Maya
47
Chapter 47 - Misi Darurat
48
Chapter 48 - Sampai
49
Chapter 49 - Pertempuran 1
50
Chapter 50 - Wanita Misterius dan Pertempuran 2
51
Chapter 51 - Final Boss
52
Chapter 52 - Akhir
53
Bab 53 - Pelukan Hangat
54
CH 54 - Mimpi Buruk?
55
CH 55 - Siapa Anda?
56
CH 56 - Kedatangan 2 Istri Cantik
57
CH 57 - Masalah Lainnya
58
CH 58 - Hadiah
59
CH 59 - Toko Senjata
60
CH 60 - Trisula Bali
61
CH 61 - Perasaan Shio
62
CH 62 - Amaterasu
63
CH 63 - Masalah Scarlet
64
CH 64 - Ini semua salahmu
65
CH 65 - Jawaban Scarlet
66
CH 66 - Rasa Sakit Scarlet
67
CH 67 - Anda sangat mesum hari ini
68
CH 68 - Pergerakan Di Balik Bayangan
69
CH 69 - Pulang Bersama
70
CH 70 - Mengakui Semuanya
71
CH 71 - Waktunya Mengatasi Masalah Berikutnya
72
CH 72 - Ini akan Sangat Merepotkan
73
CH 73 - Lebih Merepotkan Daripada yang Aku Pikirkan
74
CH 74 - Gesekan dengan Keluarga Kuro
75
CH 75 - Selamat Malam, Aku Mencintaimu
76
CH 76 - Assassin
77
Bab 77 – Terkejut
78
Bab 78 - Aku Perlu Energimu
79
Bab 79 - Penjelasan dan Mendorong ke Belakang
80
Bab 80 - Bagaimana rasanya, Senpai?
81
Bab 81 - Riyu vs Yami
82
Bab 82 - Penghianat
83
Bab 83 - Hallucination Technique
84
Bab 84 - Pertemuan yang Mengejutkan
85
Bab 85 - Alasan
86
Bab 86 - Misi dan Pertarungan Mei
87
Bab 87 - Peringatan !!
88
Bab 88 - Penyergapan
89
Bab 89 - Dimulainya Pertempuran
90
Bab 90 - Telecube
91
Bab 91 - Elf
92
Bab 92 - Menolong Daisy
93
Bab 93 - Perubahan Kaji
94
Bab 94 - Bantuan
95
Bab 95 - Maaf terlambat
96
Bab 96 - Sistem Level 2
97
Bab 97 - Maya Memperhatikan
98
Bab 98 - Golden Thunderlight God
99
Bab 99 - Berakhir?
100
Bab 100 - Mimpi Kedua dan PENGUMUMAN
101
Bab 101 – Masa Lalu Shiori
102
Bab 102 - Kekalahan Riyu di Awal Paginya
103
Bab 103 - Anak Perempuan Kita Sendiri
104
Bab 104 - Buku Kosong
105
Bab 105 - Kekhawatiran
106
Bab 106 - Fitur Ruangan
107
Bab 107 - Menemukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!