[ 28 Juli 1914 - Invasi Eternite Pertama ]
Kedatangan monster dalam skala besar terjadi di Eropa.
Banyak orang mengira itu adalah awal dari invasi alien, tetapi klaim itu segera dibantah oleh para ilmuwan. Mereka tidak menemukan bukti kedatangan alien dari luar angkasa.
Monster muncul dengan menyerupai hewan dengan empat kaki, menyerupai monster mekanik, atau berbagai monster mitologi dalam legenda. Namun meski mereka menyerupai banyak hal, mereka memiliki kesamaan, yaitu tubuh mereka yang mengeluarkan energi yang menyelimuti tubuh mereka.
Mereka terus berdatangan sehingga mereka diberi nama sendiri, yaitu Eternite.
(Eternite = Eternity = Eternal = Abadi)
Eternite memiliki regenerasi yang tinggi dan mereka tidak akan benar-benar mati kecuali intinya dihancurkan.
Monster yang dsebut Eternite itu, muncul tiba-tiba, entah dari mana.
Jumlah mereka menimbulkan ancaman bagi seluruh dunia. Selain itu, mereka juga sangat sulit dibunuh.
Untungnya ledakan energi setidaknya dapat melukai mereka. Fakta itu seolah menyebutkan bahwa Eternite bukanlah materi melainkan non materi atau energi itu sendiri.
Tingkat bahaya Eternite memaksa dunia untuk bersatu. Entah itu negara di wilayah timur, barat, utara, selatan, dan tengah, mereka bersatu dalam memusnahkan monster yang sedang mencoba menginvasi bumi.
Tapi itu masih belum cukup karena manusia masih terdesak.
.
.
Ketika pertempuran sedang berlangsung, manusia mengetahui keberadaan energi yang tak dikenal. Energi yang bisa merusak jaringan saraf otak dan mengubah hal-hal seperti hormon, genetika, dan sel makhluk hidup termasuk manusia.
Manusia yang terkena radiasi energi dalam jumlah yang sangat tinggi akan kehilangan akal dan energi kehidupannya. Adapun untuk hewan, mereka akan mengamuk dan sulit dikendalikan.
Untungnya energi itu bukan virus yang bisa menyebar.
Beberapa faktor seperti waktu, jumlah paparan energi, sistem kekebalan tubuh, genetika, dan sebagainya juga menjadi faktor lain apakah manusia akan terpengaruh atau tidak.
Dan bagai pelangi setelah hujan, energi tersebut membuat manusia yang bisa bertahan mendapatkan kekuatan yang hanya bisa mereka bayangkan di dalam mimpi.
Mereka yang mampu bertahan atas paparan radiasi energi mendapatkan kemampuan untuk mengendalikan hukum dan energi yang pada akhirnya akan disebut otoritas.
Namun, hanya 1 persen diantara mereka yang terpapar yang mempunyai kemewahan untuk mendapatkan kekuatan tersebut. Meski begitu, untungnya beberapa orang menurunkan kemampuan secara genetik sehingga itu masih menjadi berita bagus untuk umat manusia. Atau begitulah setidaknya pada saat itu.
Para peneliti menyimpulkan bahwa energi yang tidak diketahui itu datang bersama Eternite, sehingga mereka menyebutnya Energi Eternite.
.
[ Tahun 1915 ]
Einstein Destin yang muncul entah darimana mengemukakan teori relativitas yang menjungkirbalikkan beberapa hukum fisika seperti hukum gravitasi.
(Destin (prancis) : Destiny = Takdir)
Dengan teorinya, salah satu keluarga misterius di Jepang membuat beberapa teknologi yang bisa membantu manusia dalam melawan Eternite.
Mereka membuat alat yang dapat memprediksi kemunculan Eternite, berdasarkan anomali gravitasi.
Selain itu, inti Eternite bukan hanya kelemahan mereka, tetapi juga menyimpan Energi Eternite yang dapat dimanfaatkan.
Setelah mengetahui hal itu, keluarga di Jepang itu membuat teknologi dan senjata yang dapat memberikan dampak kepada Eternite.
Semua hal itu menjadi cahaya dalam kegelapan, menjadi pendorong manusia untuk tetap bertahan.
Dengan kemampuan, alat, dan pengetahuan yang baru. Manusia masih bisa bertahan lebih lama melawan Eternite.
.
Pertempuran antara manusia dan Eternite masih terus berlanjut, saat itu berpusat di Eropa. Akibatnya, Eropa hancur. Korban menakutkan untuk dihitung. Bahkan setelah dunia bersatu, manusia masih berada di bawah tekanan.
Hingga…
[ 11 November 1918 ]
Pertarungan manusia dengan Eternite berakhir seri. Itu karena anomali yang disebut Ruler.
Banyak teori yang mengatakan bahwa mereka adalah tipe humanoid Eternite. Itu karena bentuk dan kecerdasan mereka mirip dengan manusia, sedangkan energi dan kekuatanya melebihi Eternite biasa.
(Ruler = Penguasa)
Awal kemunculan Ruler menimbulkan keputusasaan. Alasannya karena kemunculannya sendiri telah menimbulkan ledakan energi cahaya yang sangat merusak.
Kekuatan Ruler juga di luar akal sehat. Dalam pertempuran, tidak ada senjata yang bisa melukainya.
Para peneliti menyimpulkan beberapa data terkait kemunculannya.
Nama : Ruler of Light
Kekuatan : Kendali atas Energi Cahaya
Bahaya : (???)
.
Pada hari yang sama setelah kemunculan Ruler, sebagian besar Eternite dengan Ruler of Light tiba-tiba menghilang. Hilangnya mereka sama misteriusnya seperti kedatangan mereka.
Beberapa saksi mengatakan bahwa mereka melihat Ruler of Light bertarung dengan Eternite, beberapa juga mengatakan bahwa Eternite menghilang di dalam lubang hitam seukuran tubuh mereka.
Meski Eternite telah menghilang, tetapi manusia masih belum bisa bernapas lega.
‘Kita tidak tahu kapan mereka akan menyerang kembali.’
Dengan kesadaran itu, perwakilan dari 5 Wilayah Besar berkumpul.
Dari pertemuan mereka, terbentuklah ETER Union (Earth Technology for Eternite Resistance), sebuah organisasi anti-Eternite yang berbasis di Jepang, sebagai negara paling maju dalam bidang teknologi.
ETER Union bertugas untuk mempelajari, mempersiapkan, dan bertempur melawan Eternite.
.
.
Untungnya pertempuran sebelumnya tidak hanya menghasilkan hal-hal buruk.
Banyak hal baru yang telah dipelajari, yang berguna bagi kehidupan manusia, seperti Energi Eternite yang dikenal sebagai sumber energi baru.
Bahkan energi itu telah mempercepat perkembangan teknologi dan militer 10 kali lebih cepat.
Itu memberikan ruang bagi manusia untuk bernapas.
.
.
[ Perpustakaan, Waktu : Saat ini ]
“Begitukah…”
Aku berkomentar pada buku yang aku baca.
Sungguh menarik bahwa manusia dipersatukan karena memiliki satu musuh yang sama. Itu juga yang membuatku bertanya-tanya, apakah manusia hanya bisa bersatu jika seperti itu.
(menggelengkan kepala)
Kupikir tidak seperti itu. Seperti masa depan, manusia terlalu kompleks dan tidak menentu. Kami tidak tahu apa yang dipikirkan beberapa dari mereka.
Apakah manusia itu baik atau buruk? Relatif, tergantung sudut pandang. Yah, tidak ada jawaban pasti untuk kata sifat.
"Apa yang kamu baca?"
Mei menoleh ke arahku, mengalihkan perhatiannya dari bukunya.
Mungkin saja karena mendengar gumamku, dia mulai tertarik pada buku yang aku baca.
"Ini."
Aku menunjukkan buku yang aku baca.
“Buku itu?"
Mei bertanya dengan sedikit keraguan, mungkin dia bertanya-tanya mengapa aku membacanya.
"Selama 5 tahun ini, kamu terus mencari informasi tentang makhluk itu. Apa karena kejadian itu?”
Mei berkata, menatapku dengan sedikit khawatir.
Mungkin dia berpikir bahwa aku mencari informasi tentang Eternite karena kejadian 5 Tahun yang lalu.
“Tidak sepenuhnya benar. Aku mempelajari tentang mereka karena aku ingin lebih siap dalam menghadapi situasi apapun. Lagi pula, dunia ini benar-benar kacau."
“....”
Mei hanya diam. Mungkin tidak sepenuhnya percaya pada perkataanku.
“Baiklah, mungkin setengah benar karena apa yang terjadi 5 tahun yang lalu. Lagi pula, aku menyadari sesuatu setelah kejadian itu. Aku tidak ingin kehilangan orang yang aku sayangi lagi, termasuk kamu, jadi aku harus mempersiapkan diri, salah satunya mencari informasi."
Mei sedikit tersipu ketika aku mengatakan bahwa aku menyayanginya juga.
“Ehem, jangan terlalu memaksakan diri, Yu.”
Dia berkata dengan tenang, lalu berbisik,
"Lagi pula, aku juga tidak ingin kehilanganmu."
Dia mengatakan itu dengan nada rendah agar aku tidak bisa mendengarnya.
Namun, aku bisa mendengar kalimat itu karena indraku cukup tajam, terutama setelah melakukan berbagai pelatihan. Dan aku hanya bisa tersenyum menanggapinya.
Mei berpikir sejenak lalu dia teringat akan sesuatu.
“Bukannya di sana ada sejarah keluargamu?”
Mei berkata dengan cukup serius memikirkan bahwa mungkin keluargaku ada di dalam cerita.
Dan memang seperti itu. Salah satu keluarga di Jepang dalam cerita tadi adalah Keluarga Akahasa.
Pada invasi Eternite pertama, Akahasa berkontribusi cukup besar. Mereka menyediakan berbagai teknologi, senjata, dan penelitian yang membuat manusia masih bisa bertahan.
Selain itu, ada juga cerita mengenai kakek buyutku di buku ini.
Yah, begitulah, bisa dibilang Keluarga Akahasa cukup berpengaruh bahkan untuk dunia. Baik di pemerintahan, ekonomi, maupun militer pengaruhnya cukup tinggi. Awalnya kita adalah hanyalah keluarga biasa yang menolak untuk terlibat dengan dunia, dan hanya ingin bergerak di balik bayangan.
Tapi mungkin karena dipaksa oleh keberadaan Eternite, atau mungkin karena alasan lain. Akahasa tidak lagi bersembunyi dan dengan aktif ikut berperang. Atau begitulah apa yang diceritakan oleh ibuku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
~• Hypper©®Queen°L•A™ •~
Thor, lu anak IPA bukan sih ? kok kayak anak IPA 😭
kalo anak IPA punya pikiran random mah, jadinya kayak gini. genetika juga di bawa bawa 😭🤧
kayak ilmuwan waek mah 😂
tapi, ini termaauk kreatif sih, soalnya kebanyakan novel ambil dari cerita simple seperti kehidupan sehari hari, sedangkan ini kayak terinspirasi dari IPA, ilmu dari kehidupan sehari hari itu, bukan kegiatan atau pengalaman sehari hari
2022-07-12
0
Ilfra Ilivasa
btw saya nya diganti aku aja thor, karena 'kan si MC dah biasa pake aku
2022-07-06
0
Ilfra Ilivasa
nice
2022-07-06
0