16. Merajuk

Seperti yang telah mereka sepakati. Kini Bila berada di apartemen Jeff setelah menolak ajakan teman-temannya untuk bermain.

Bukan karena Bila tak ingin main, tapi Jeff memaksa agar dirinya ikut dengan pria itu. Sepanjang jalan, bahkan hingga mereka kini sampai di tempat tujuan, Bila mencebikkan bibirnya karena kesal.

“Kamu mau ke mana? Kita bisa pergi berdua.” Sedari tadi Jeff berusaha membujuk kekasihnya itu. Namun, tak ada satupun bujukannya yang berhasil.

Bila tak menjawab. Jangankan menjawab, memandang Jeff saja Bila tak ingin.

“Bil, kamu mau apa? Bilang.” Sekali lagi Jeff berusaha membujuknya. Namun masih tak ada jawaban.

Karena sudah lelah dengan bujukannya, akhirnya Jeff meninggalkan Bila dengan kemarahannya dan lebih memilih memasak untuk mereka makan.

Aroma makanan membuat Bila mengalihkan pandangannya ke arah dapur. Sejujurnya dia ingin marah lebih lama, tapi rasa laparnya sudah tak bisa ditahan lagi.

“Masak apa?” tanya Bila malu-malu. Tentu saja, siapa yang tak malu setelah beberapa saat lalu dia mengabaikan Jeff dan sekarang dia bertanya pada pria itu.

“Sesuatu.” Ide jahat terlintas dalam benak Jeff. Dia ingin mengerjai Bila karena telah mengabaikannya beberapa saat lalu.

Bila tak berhenti hingga di sana. Gadis itu mendekati Jeff yang masih fokus dengan penggorengan yang ada di depannya. Badan tingginya menggunakan appron dengan warna monokrom.

Bila sengaja menggoda pria itu dengan melingkarkan tangannya di pinggang Jeff dan menyandarkan kepalanya di punggung Jeff.

Back hug, itulah yang sering orang-orang katakan. Meskipun Jeff sering mendapatkan perlakuan seperti ini, tapi kali ini terasa berbeda.

Bagaikan ribuan kupu-kupu terbang di perutnya. Sangat menggelitik namun nyaman.

“Maafkan aku,” bisik Bila setelah dia menyadari jika Jeff sedang marah padanya.

“Untuk apa?” tanya Jeff singkat.

“Marah padamu. Aku hanya ingin bermain dengan temanku. Aku tak pernah melakukannya.” Ucapan Bila membuat Jeff menghentikan kegiatannya.

Pria itu mematikan kompor dan berbalik menghadap Bila. “Apa maksudmu tak pernah melakukannya?” Jeff mulai penasaran.

“Kamu tahu, aku tak pernah punya teman. Ada beberapa orang yang mau bermain dengan aku, tapi setelahnya akan pergi begitu saja bahkan akan memusuhiku.”

“Tunggu sebentar, biarkan aku menyelesaikan ini. Setelah itu aku benar-benar ingin tahu tentangmu.” Jeff kembali pada masakannya dan menata makanan itu di meja makan setelah matang.

“Jadi, apa yang terjadi?” Jeff duduk di kursi makan dan membawa Bila agar gadis itu duduk di pangkuannya. Tentu saja berhadapan dengannya.

“Aku anak yang kesepian. Setiap hari aku hanya akan di rumah sendirian. Hanya ada Bi Inah dan Mang Parman, pembantu dan sopirku. Ayah dan Bunda bekerja bahkan tak jarang mereka sampai tak pulang ke rumah.” Jeff memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Bila.

“Tapi aku berusaha buat mengerti karena mereka mencari uang untukku. Aku berharap setelah aku menginjak usia remaja, akan ada teman yang selalu mengisi kekosonganku, tapi itu adalah hal yang mustahil untukku.”

“Ini semua karena ini.” Bila memukul bagian dadanya dan bokongnya.

“Kenapa kamu menyalahkan mereka?” Jeff tak terima karena Bila memukul bagian yang menjadi miliknya.

“Karena tubuhku ini, aku selalu didekati pria. Dan tak jarang pria itu adalah pria yang temanku sukai. Itulah kenapa teman-temanku menjauh dan memilih untuk memusuhiku. Mereka mem-bully-ku habis-habisan. Ada orang yang tahu tapi mereka memilih diam. Aku juga tak berani mengatakannya pada guru atau orang tuaku.”

Jeff mengusap pipi Bila saat gadis itu mulai menangis. “Itulah kenapa aku sangat marah pada kamu karena tak mengijinkanku bermain dengan temanku.”

“Padahal aku baru saja menemukan teman baik seperti mereka.”

Kini Jeff mulai merasa menyesal. Bila tak mengatakan padanya sebelumya jadi dia pikir Bila tak memiliki masa lalu seperti itu.

“Oke oke, aku minta maaf. Aku tak akan lagi larang kamu, aku gak tahu.” Jeff merasa menyesal.

Bila mengangguk. “Salah aku juga karena tak mengatakan yang sebenarnya pada kamu.”

Keduanya telah menyelesaikan kesalahan pahaman ini, Bila telah mengatakan semuanya dan Jeff kini mulai mengerti.

“Boleh aku bertemu kedua orang tuamu?” tanya Jeff seketika membuat Bila terkejut.

“Mau apa?” tanya Bila.

“Mau meminta anaknya agar menjadi milikku,” ucap Jeff. Pria itu mendekatkan hidungnya ke hidung Bila hingga hidung mereka saling bersentuhan.

“Kamu tak takut dimarahi Ayah dan Bunda?” Bila terlihat ragu.

“Aku tak akan tahu kalau aku tak mencoba,” jelas Jeff. Bila memeluk Jeff dengan erat. Dia tak pernah mendapatkan perhatian dari orang tua dan temannya. Sekarang dia berharap akan mendapatkan perhatian itu dari Jeff, Guru sekaligus kekasihnya.

“Udah ah, yuk makan.” Jeff melepaskan pelukannya namun dia tak membiarkan Bila turun dari pangkuannya.

Mereka makan dengan posisi itu. Hal itu memang aneh, namun kenapa tidak jika mereka saling menyukai satu sama lain.

“Bagaimana?” tanya Jeff meminta pendapat Bila.

“Emmm ini enak. Aku menyukainya.” Yang awalnya Jeff menyuapinya, kini Bila mengambil alih sendok itu dan melahap semua makanannya hingga tandas. Namun, tak lupa dia juga menyuapi Jeff sesekali.

“Kenapa hanya sedikit? Aku belum kenyang,” rengek Bila sambil menyandarkan kepalanya di bahu Jeff.

“Aku lupa membeli bahan makanan, jadi hanya ada ini saja,” ucap Jeff.

Bila mengangguk paham. “Kalau begitu ayo belanja untuk persediaan,” ajak Bila. Gadis itu meloncat dari pangkuan Jeff dengan semangat.

Dia tak pernah belanja dengan keluarganya. Jadi dia ingin merasakan sensasi belanja dengan kekasihnya saja.

“Oke, kalau begitu mandi dulu. Baru kita berangkat.”

“Siap Bos.” Bila mengangkat tangannya dan meletakkannya di kepala sebagai tanda jika dia akan mematuhi perkataan Jeff.

Jeff tersenyum melihat tingkah kekasihnya yang lucu itu.

“Bagus, ayo.” Jeff menuntun Bila ke kamar mandi. Dia menyiapkan baju yang akan dipakainya.

Jika kalian bertanya dari mana baju itu berasal, ketika mereka membeli seragam baru untuk Bila, Jeff juga membelikan baju-baju santai untuk dia simpan di apartemennya jaga-jaga jika terjadi hal seperti ini.

“Aku hanya memerlukan bantuan Kakek untuk menemui Ayah dan Bunda Bila,” bisiknya pada dirinya sendiri ketika Bila sudah masuk ke kamar mandi.

“Pak, aku lupa membawa handuk!” teriak Bila dari dalam kamar mandi.

Jeff yang mendengar teriakan kekasihnya segera memberikan handuk itu. Entah kenapa Bila belum terbiasa memanggilnya dengan nama. Gadis itu masih sering memanggilnya Pak.

Bukannya tak ingin, hanya saja panggilan seperti itu membuat Jeff terkesan seperti seorang pedofil. Orang dewasa yang memacari anak kecil, meskipun memang begitulah kenyataannya.

“Sudah selesai?” Bila mengangguk sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

“Aku akan mandi sebentar setelah itu kita berangkat.” Jeff memasuki kamar mandi dengan semua pakaian yang akan dia kenakan. Tak mungkin dia keluar dengan telanjang bulat walaupun sebenarnya Bila telah melihat semuanya.

 

Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Alone
3 3. Real Happiness
4 4. Pertanggung Jawaban
5 5. Guru Aneh
6 6. Malam Panjang
7 7. Bantuannya
8 8. Ancaman
9 9. Rasa Takut
10 10. Bimbingan Belajar
11 11. For The First Time
12 12. Official
13 13. Cemburu
14 14. Tragedi Bilik Toko
15 15. You're Mine
16 16. Merajuk
17 17. Bersamamu
18 18. Our Dating
19 19. Raveno Tahu
20 20. Permen Kapas
21 21. Kamar Mandi
22 22. Making Love
23 23. Tanda
24 24. Terabaikan
25 25. Seorang Anak
26 26. Pencarian
27 27. Sesal
28 28. Tamparan Keisya
29 29. Raveno dan Melinda
30 30. Akankah Berjumpa
31 31. Pertemuan Awal
32 32. Takut Bertemu
33 33. Bertemu Denganya, Lagi
34 34. Hamil??
35 35. Pelajaran Untuk Jeff
36 36. Lari Lagi
37 37. Raveno Si Pria Tengil
38 38. Tamparan seorang sahabat
39 39. Pesan Dari Bila
40 40. Pendusta
41 41. Membujuk Bila
42 42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43 43. Hari Pulang Ke Rumah
44 44. Apology
45 45. Perjuangan
46 46. Bertemu Sahabat
47 47. KDRT
48 48. Khawatir
49 49. Kembali Bersama
50 50. Manja
51 51. Cek Kandungan
52 51. List Pertanyaan
53 52. Meminta Saran dan Bantuan
54 53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55 54. Rumah Ternyaman
56 55. Surat Undangan
57 56. Benarkah?
58 57. The Day
59 58. Anak Keras Kepala
60 59. Raveno Tahu
61 60. Hukuman
62 61. Mulai Peduli
63 62. Khawatir
64 63. Lampu Hijau Calon Mertua
65 64. Kenapa?
66 65. Gibah
67 66. Rumah Baru
68 67. Persiapan
69 68. Mulai Peduli
70 69. Syukuran
71 70. Terbongkar
72 71. Cerita Keluarga Jeff
73 72. Keburukan Ayah Melinda
74 73. Izin Kepada Ayah
75 74. Bukti Transfer
76 75. Apartemen
77 76. Perjuangan dan Penolakan
78 77. Kedatangan Laras
79 78. Kecewa
80 79. Victor dan Nasihatnya
81 80. Bersama
82 81. Berbohong
83 82. Tanpa Jeff
84 83. Sangat Kecewa
85 84. Sebuah Perbedaan
86 85. Kesalah Pahaman
87 86. Perang Dingin
88 87. Masih Dingin
89 88. Latihan Basket
90 89. Kiss
91 90. Kecelakaan
92 91. Panik
93 92. Membaik
94 93. Rumah
95 94. She's My Sister
96 95. Terungkap
97 96. Meminta Maaf
98 97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99 98. Jatuh Cinta
100 99. Tiga Tahun
101 100. Kuliah Bareng
102 101. Laras dan Kehidupannya
103 102. Azka POV
104 Pengumuman!!!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Alone
3
3. Real Happiness
4
4. Pertanggung Jawaban
5
5. Guru Aneh
6
6. Malam Panjang
7
7. Bantuannya
8
8. Ancaman
9
9. Rasa Takut
10
10. Bimbingan Belajar
11
11. For The First Time
12
12. Official
13
13. Cemburu
14
14. Tragedi Bilik Toko
15
15. You're Mine
16
16. Merajuk
17
17. Bersamamu
18
18. Our Dating
19
19. Raveno Tahu
20
20. Permen Kapas
21
21. Kamar Mandi
22
22. Making Love
23
23. Tanda
24
24. Terabaikan
25
25. Seorang Anak
26
26. Pencarian
27
27. Sesal
28
28. Tamparan Keisya
29
29. Raveno dan Melinda
30
30. Akankah Berjumpa
31
31. Pertemuan Awal
32
32. Takut Bertemu
33
33. Bertemu Denganya, Lagi
34
34. Hamil??
35
35. Pelajaran Untuk Jeff
36
36. Lari Lagi
37
37. Raveno Si Pria Tengil
38
38. Tamparan seorang sahabat
39
39. Pesan Dari Bila
40
40. Pendusta
41
41. Membujuk Bila
42
42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43
43. Hari Pulang Ke Rumah
44
44. Apology
45
45. Perjuangan
46
46. Bertemu Sahabat
47
47. KDRT
48
48. Khawatir
49
49. Kembali Bersama
50
50. Manja
51
51. Cek Kandungan
52
51. List Pertanyaan
53
52. Meminta Saran dan Bantuan
54
53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55
54. Rumah Ternyaman
56
55. Surat Undangan
57
56. Benarkah?
58
57. The Day
59
58. Anak Keras Kepala
60
59. Raveno Tahu
61
60. Hukuman
62
61. Mulai Peduli
63
62. Khawatir
64
63. Lampu Hijau Calon Mertua
65
64. Kenapa?
66
65. Gibah
67
66. Rumah Baru
68
67. Persiapan
69
68. Mulai Peduli
70
69. Syukuran
71
70. Terbongkar
72
71. Cerita Keluarga Jeff
73
72. Keburukan Ayah Melinda
74
73. Izin Kepada Ayah
75
74. Bukti Transfer
76
75. Apartemen
77
76. Perjuangan dan Penolakan
78
77. Kedatangan Laras
79
78. Kecewa
80
79. Victor dan Nasihatnya
81
80. Bersama
82
81. Berbohong
83
82. Tanpa Jeff
84
83. Sangat Kecewa
85
84. Sebuah Perbedaan
86
85. Kesalah Pahaman
87
86. Perang Dingin
88
87. Masih Dingin
89
88. Latihan Basket
90
89. Kiss
91
90. Kecelakaan
92
91. Panik
93
92. Membaik
94
93. Rumah
95
94. She's My Sister
96
95. Terungkap
97
96. Meminta Maaf
98
97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99
98. Jatuh Cinta
100
99. Tiga Tahun
101
100. Kuliah Bareng
102
101. Laras dan Kehidupannya
103
102. Azka POV
104
Pengumuman!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!