8. Ancaman

Bila terus saja menarik bajunya agar bokongnya tak tercetak jelas. Sedari kelas, dia terus saja melakukan hal yang sama. Dia berusaha menutup telinganya dan tak mendengarkan apa yang dikatakan orang-orang.

“Udah gak usah dengerin mereka.” Stevani menarik tangan Bila menuju lapangan. Meskipun Stevani telah memberikan peringatan seperti itu, tapi tetap saja Bila merasa sangat malu.

Banyak sekali ucapan teman-temannya yang terasa sangat menyayat hatinya. Tapi Bila berusaha mengabaikan semua itu.

“Oke anak-anak, hari ini karena saya ada rapat di luar sekolah, kalian olah raga sendiri. Apapun itu asal jangan masuk kelas selama kelas olah raga berlangsung,” ucap Guru Olah raga.

Bila merasa sedikit tenang, karena dia bisa pergi menjauhi teman-temannya jika Guru Olah raganya tak ada.

Bila hendak pergi dari sana tanpa sepengetahuan siapapun, tapi rencananya itu gagal ketika sebuah suara menginterupsinya.

“Eh anak baru! Mau ke mana? Gak dengar kata Guru tadi?!” Bila menghentikan langkahnya dengan jantung yang berdetak. Dia takut untuk sekedar membalikkan badannya.

“Heh, jaga mulut lo ya!” Stevani ikut membentak ketika Bila dibentak oleh teman kelasnya itu.

Bila berbalik dan memegang lengan Stevani untuk menenangkan gadis itu. “Gak apa-apa. Gue ikut olah raga,” ucap Bila pada akhirnya.

Mereka mulai bermain. Pada awalnya, mereka bermain dengan normal hingga pada akhirnya permainan itu mulai menjadi kacau. Mereka mulai melempari Bila dengan bole.

Gadis itu mengangkat tangannya untuk menghalangi wajahnya agar tak terkena lemparan bola. Namun, hal itu tak berlangsung lama karena bola itu akhirnya mengenai kepala Bila dengan sangat keras.

“Bila!!” Stevani berlari untuk menolong temannya. Namun dia terdahului oleh seseorang. Seorang pria tampan yang berpenampilan rapi.

“Pak Jeff.” Seluruh isi lapangan berteriak saat Jeff mulai menggendong Bila. Ya gadis itu pingsan dan darah segar keluar dari hidungnya.

“Kalian di sekolah untuk belajar! Bukan untuk menyakiti satu sama lain! Saya jga tak mengajarkan kalian untuk melakukan ini!!” Jeff berteriak memarahi murid-muridnya yang melakukan itu pada Bila.

Semua orang yang ada di sana hanya terdiam dan menunduk. Sementara orang yang melempar bola itu pada Bila saling berbisik dengan temannya.

“Yang merasa melakukan ini, setelah pelajaran olah raga kalian datang ke ruangan saya.”

Jeff membawa Bila ke UKS dalam gendongannya ditemani  dengan Stevani dan Keisya yaang mengekor di belakang Jeff.

Setelah tiba di UKS, Jeff membaringkan Bila di salah sat brankar di sana. “Kalian panggilkan petugas kesehatan saya akan menjaga Bila di sini,” ucap Jeff pada Stevani dan Keisya.

Kedua gadis itu mengangguk paham dan segera pergi dari sana. Sementara itu, Jeff terus saja memandangi wajah Bila dengan seksama.

Bulu matanya yang lantik, bibirnya yang merah dan hidung mancungnya membuat siapa saja yang melihatnya pasti tergoda.

“Kapan aku bisa mendapatkannya?” tanyanya sambil menyentuh bibir Bila.

Bila, gadis itu tak kunjung sadar. “Permisi.” Seorang wanita paruh baya dengan snelly masuk ke dalam UKS.

“Ah Dok, tolong periksa dia,” ucap Jeff. Tanpa menunggu apapun lagi, Dokter itu segera memeriksa Bila.

“Dia baik-baik saja. Mungkin pingsan karena benturan bola tadi.” Baiknya Dokter itu telah tahu cerita dibalik pingsannya Bila.

“Tapi saya akan membersihkan darahnya dulu,” ucapnya sambil menyiapkan beberapa peralatan yang dia perlukan.

“Untuk membersihkan ini bolehkah saya melakukannya Dok?” tanya Jeff dengan ragi.

“Anda bisa?” tanya Dokter itu sedikit ragi. Jeff mengangguk dengan yakin.

“Baiklah saya serahkan sisanya padamu.” Setelah berkata demikian Dokter itu pergi dari sana hingga hanya menyisakan Jeff dan Bila.

Setelah kepergian Dokter itu, Jeff segera mengambil sebuah kapas dan mulai membersihkan noda darah di sekitar hidung Bila setelah sebelumnya dia mengunci pintu UKS dan menutup jendelanya.

Iblis dalam diri Jeff kembali ketika dia melihat bibir Bila. Perlahan pria itu mendekatkan wajahnya ke wajah Bila. 

Karena sentuhan di bibirnya itu, Bila mulai mengerjapkan matanya. Benda lembut itu masih menempel di bibirnya saat sia sepenuhnya membuka matanya.Dengan spontan Bila mendorong dada Jeff untuk menjauh darinya.

“Apa yang Bapak lakukan?” tanya Bila ketakutan sambil memundurkan badannya.

“Sttt, jangan berisik nanti ada yang dengar.” Bila menengok ke kanan dan ke kiri untuk melihat suasana di sana.

“Saya hanya menagih sesuatu yang waktu itu belum tuntas,” jawabnya sambil berusaha menjangkau bibir Bila lagi.

Namun, Bila memalingkan wajahnya. Dia tak ingin sesuatu yang beberapa menit lalu terulang kembali.

“Kenapa? Bukankah itu nikmat?” tanya Jeff sensual.

“Kenapa Bapak melakukan itu kepada saya?” tanya Bila. Dia memeluk dirinya sendiri karena ketakutan.

“Tak apa-apa. Saya hanya menyukaimu.” Jawaban yang berhasil membuat Bila terbelalak.

“T-tapi – “ Sebelum Bila menyelesaikan kalimatnya, Jeff sudah lebih dulu menerkam Bila hingga gadis itu terlentang.

Kedua tangannya terkunci oleh pegangan Jeff, seluruh tubuhnya tak bisa bergerak karena tertindih pria di atasnya.

Bila berusaha melepaskan dirinya namun itu adalah hal yang mustahil. “Hmmm.” Bila mengerang dan menggelengkan kepalanya berusaha melepaskan ciuman Jeff.

“Lebih baik kamu diam atau semua orang akan tahu apa yang sedang kita lakukan,” ancam Jeff. 

Bila bungkam, apa yang dikatakan pria di atasnya memang benar. Bisa-bisa semua orang tahu dengan apa yang tengah mereka lakukan di sana.

Bila terisak, air matanya mulai turun membasahi pipinya. “Aku mohon lepaskan aku,” isaknya. Tak hanya teman-temannya yang merendahkannya, tapi kali ini Gurunya pun melakukannya.

“Bagus,” ucap Jeff saat Bila mulai terdiam dan menuruti perkataannya.

Perlahan Jeff turun untuk mengecup leher Bila. Ingin sekali dia membuat tanda kemerahan di sana, namun dia tahu itu akan sangat berbahaya sehingga Jeff dengan keberaniannya membuka dua kancing bagian atas baju Bila hingga menampakkan bagian dada Bila yang padat itu.

“Kenapa harus aku,” isaknya. Jeff menghiraukan isakan Bila dan terus melanjutkan kegiatannya.

“Akkhh,” erang Bila saat Jeff menghisap bagian dadanya dengan keras. Ada gelenyar aneh dalam tubuhnya saat Jeff melakukan itu hingga Bila mengeluarkan erangannya.

“Pelankan suaramu, Sayang.” Jeff perlahan mulai melepaskan tangan Bila karena dapat dia rasakan gadis itu semakin melemah dan tak melawan.

“Ini, kau harus memastikan jika hanya aku yang bisa melakukan ini padamu,” ucap Jeff sambil membelai dada Bila.

Bila memejamkan matanya dengan keras. Dia merasa sangat kotor sekarang. Rasanya dia ingin hilang dari dunia ini sekarang juga.

“Orang tuamu menitipkanmu padaku, jadi kau tahu kan apa yang akan mereka lakukan jika mereka tahu apa yang dilakukan putri kesayangan mereka?” Entah sudah ancaman keberapa yang Jeff layangkan pada Bila.

“Jawab aku, apa kau mengerti?” tanya Jeff sambil membelai pipi Bila.

Bila semakin menangis yang pada akhirnya dia menganggukkan kepalanya dengan pasrah.

“Lakukan apapun yang aku minta jika kau tak ingin orang tuamu tahu.”

Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Alone
3 3. Real Happiness
4 4. Pertanggung Jawaban
5 5. Guru Aneh
6 6. Malam Panjang
7 7. Bantuannya
8 8. Ancaman
9 9. Rasa Takut
10 10. Bimbingan Belajar
11 11. For The First Time
12 12. Official
13 13. Cemburu
14 14. Tragedi Bilik Toko
15 15. You're Mine
16 16. Merajuk
17 17. Bersamamu
18 18. Our Dating
19 19. Raveno Tahu
20 20. Permen Kapas
21 21. Kamar Mandi
22 22. Making Love
23 23. Tanda
24 24. Terabaikan
25 25. Seorang Anak
26 26. Pencarian
27 27. Sesal
28 28. Tamparan Keisya
29 29. Raveno dan Melinda
30 30. Akankah Berjumpa
31 31. Pertemuan Awal
32 32. Takut Bertemu
33 33. Bertemu Denganya, Lagi
34 34. Hamil??
35 35. Pelajaran Untuk Jeff
36 36. Lari Lagi
37 37. Raveno Si Pria Tengil
38 38. Tamparan seorang sahabat
39 39. Pesan Dari Bila
40 40. Pendusta
41 41. Membujuk Bila
42 42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43 43. Hari Pulang Ke Rumah
44 44. Apology
45 45. Perjuangan
46 46. Bertemu Sahabat
47 47. KDRT
48 48. Khawatir
49 49. Kembali Bersama
50 50. Manja
51 51. Cek Kandungan
52 51. List Pertanyaan
53 52. Meminta Saran dan Bantuan
54 53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55 54. Rumah Ternyaman
56 55. Surat Undangan
57 56. Benarkah?
58 57. The Day
59 58. Anak Keras Kepala
60 59. Raveno Tahu
61 60. Hukuman
62 61. Mulai Peduli
63 62. Khawatir
64 63. Lampu Hijau Calon Mertua
65 64. Kenapa?
66 65. Gibah
67 66. Rumah Baru
68 67. Persiapan
69 68. Mulai Peduli
70 69. Syukuran
71 70. Terbongkar
72 71. Cerita Keluarga Jeff
73 72. Keburukan Ayah Melinda
74 73. Izin Kepada Ayah
75 74. Bukti Transfer
76 75. Apartemen
77 76. Perjuangan dan Penolakan
78 77. Kedatangan Laras
79 78. Kecewa
80 79. Victor dan Nasihatnya
81 80. Bersama
82 81. Berbohong
83 82. Tanpa Jeff
84 83. Sangat Kecewa
85 84. Sebuah Perbedaan
86 85. Kesalah Pahaman
87 86. Perang Dingin
88 87. Masih Dingin
89 88. Latihan Basket
90 89. Kiss
91 90. Kecelakaan
92 91. Panik
93 92. Membaik
94 93. Rumah
95 94. She's My Sister
96 95. Terungkap
97 96. Meminta Maaf
98 97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99 98. Jatuh Cinta
100 99. Tiga Tahun
101 100. Kuliah Bareng
102 101. Laras dan Kehidupannya
103 102. Azka POV
104 Pengumuman!!!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Alone
3
3. Real Happiness
4
4. Pertanggung Jawaban
5
5. Guru Aneh
6
6. Malam Panjang
7
7. Bantuannya
8
8. Ancaman
9
9. Rasa Takut
10
10. Bimbingan Belajar
11
11. For The First Time
12
12. Official
13
13. Cemburu
14
14. Tragedi Bilik Toko
15
15. You're Mine
16
16. Merajuk
17
17. Bersamamu
18
18. Our Dating
19
19. Raveno Tahu
20
20. Permen Kapas
21
21. Kamar Mandi
22
22. Making Love
23
23. Tanda
24
24. Terabaikan
25
25. Seorang Anak
26
26. Pencarian
27
27. Sesal
28
28. Tamparan Keisya
29
29. Raveno dan Melinda
30
30. Akankah Berjumpa
31
31. Pertemuan Awal
32
32. Takut Bertemu
33
33. Bertemu Denganya, Lagi
34
34. Hamil??
35
35. Pelajaran Untuk Jeff
36
36. Lari Lagi
37
37. Raveno Si Pria Tengil
38
38. Tamparan seorang sahabat
39
39. Pesan Dari Bila
40
40. Pendusta
41
41. Membujuk Bila
42
42. Cerita Masa Lalu dan Jeff
43
43. Hari Pulang Ke Rumah
44
44. Apology
45
45. Perjuangan
46
46. Bertemu Sahabat
47
47. KDRT
48
48. Khawatir
49
49. Kembali Bersama
50
50. Manja
51
51. Cek Kandungan
52
51. List Pertanyaan
53
52. Meminta Saran dan Bantuan
54
53. Bukan Meminta Izin, Hanya Memberitahu
55
54. Rumah Ternyaman
56
55. Surat Undangan
57
56. Benarkah?
58
57. The Day
59
58. Anak Keras Kepala
60
59. Raveno Tahu
61
60. Hukuman
62
61. Mulai Peduli
63
62. Khawatir
64
63. Lampu Hijau Calon Mertua
65
64. Kenapa?
66
65. Gibah
67
66. Rumah Baru
68
67. Persiapan
69
68. Mulai Peduli
70
69. Syukuran
71
70. Terbongkar
72
71. Cerita Keluarga Jeff
73
72. Keburukan Ayah Melinda
74
73. Izin Kepada Ayah
75
74. Bukti Transfer
76
75. Apartemen
77
76. Perjuangan dan Penolakan
78
77. Kedatangan Laras
79
78. Kecewa
80
79. Victor dan Nasihatnya
81
80. Bersama
82
81. Berbohong
83
82. Tanpa Jeff
84
83. Sangat Kecewa
85
84. Sebuah Perbedaan
86
85. Kesalah Pahaman
87
86. Perang Dingin
88
87. Masih Dingin
89
88. Latihan Basket
90
89. Kiss
91
90. Kecelakaan
92
91. Panik
93
92. Membaik
94
93. Rumah
95
94. She's My Sister
96
95. Terungkap
97
96. Meminta Maaf
98
97. Kedekatan Raveno dengan Bila
99
98. Jatuh Cinta
100
99. Tiga Tahun
101
100. Kuliah Bareng
102
101. Laras dan Kehidupannya
103
102. Azka POV
104
Pengumuman!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!